Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Zulhaq Nur

60100118031
Arsitektur 4 B

KEWIRAUSAHAAN
Prof. Dr. H. Buchari Alma

BAB IV
INTRAPRENEURSHIP

Dalam bab ini dimulai dari pengertian dan manfaat, seperti judulnya intrapreneurship
merupakan suatu metode mendorong serta memberikan fasilitas, membuka kesempatan bagi
seseorang dalam organisasi untuk menciptakan, mengerjakan sesuatu yang beda dari yang
lain secara lebih baik dan bertanggung jawab. Manfaatnya sangat menjanjikan satu kemajuan
bagi sebuah perusahaan karena munculnya kreativitas, inovasi.

Apasih bedanya perusahaan tradisional dengan intrapreneurship? Ya pasti beda, pada


perusahaan tradisional ada pokok-pokok aturan yang berlaku, biasanya :

 Harus mengikuti peraturan secara ketat, sesuai dengan yang telah digariskan.
 Tidak boleh menyimpang, berbuat kesalahan, tidak boleh gagal.
 Tidak boleh membuat inisiatif sendiri tapi tunggu instruksi atasan.

Kondisi persyaratan ketat seperti ini sangat tidak kondusif munculnya kreativitas,
fleksibilitas, fleksibilitas, indepedensi dan keberanian karyawan.

Beda dengan perusahaan tradisional, dalam intrapreneurship kita jumpai suasana:

 Karyawan bisa mengembangkan visinya, tujuan dan kegiatannya.


 Ada pemberian untuk pemikiran dan kegiatan yang positif seperti pengajuan usul,
eksperimen, pengembangan ide, dan tanggung jawab.

Kepemimpinan juga mendorong adanya intrapreneurship, adanya kepemimpianan yang


mendukung penerapan teknologi dalam organisasi membangkitkan keberanian dan
menunjang ide ide baru, sehingga karyawan tidak jadi penakut, kepemimpinan yang terbukan
akan peluan eksperimen akan mendapatkan produk baru, ditempuh beberapa kegagalan,
sampai memperoleh bentuk produk baru yang sempurna.

Menjadi pemimpin intrapreneur harus fleksibel dan menciptakan manajemen yang


memberi kebebasan kreativitas. Mendorong munculnya teawork dengan berbagai keahlian,
seperti engineering, produksi, marketing, keuangan dan sebagainya.

Untuk membangun suasana intrapreneurship, maka sebuah organisasi harus menerapkan


prosedur yang menunjang. Kadangkala perlu minta bantuan konsultan untuk menciptakan
suasana tersebut. Namun yang penting dan paling penting yaitu KOMITMEN.
BAB V
SIFAT-SIFAT YANG PERLU DIMILIKI WIRAUSAHA

Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat kedepan. Melihat


kedepan bukan melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari
pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Wirausahawan memiliki ciri
percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan,
berorientasi masa depan, kreativitas dan Konsep 10 D dari Brygrave :

Apasih konsep 10 D dari Brygrave itu, Konsep 10 dari Brygrave yaitu :

1. Dream
seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan
pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan
untuk mewujudkan impiannya tersebut.
2. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat
keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan.
3. Doers
Seorang wirausaha tidak akan menunda nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
4. Determination
Wirausaha melakukan kegiatan penuh dengan perhatian. Rasa tanggung jawabnya
tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau
rintangan yang tidak mungkin diatasi
5. Dedication
Seorang wirausaha kadang kadang harus mengorbankan ubungan kekeluargaan,
melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara.
6. Devotion
Yang berarti kegemaran atau kegila gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai
pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya.
7. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan factor factor kritis secara rinci.
8. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya.
9. Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakam mencapai kekayaan. Motivasinya bukan
memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
10. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang
orang kepercayaannya. Orang orang kepercayaan ini adalah orang orang yang kritis
dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Rusydi Ananda, M.Pd dan Dr. Tien Rafida, M.Hum

BAB II
ETIKA, FUNGSI DAN PRINSIP USAHA

Dalam berwirausaha harus memiliki etika berupa aturan aturan sehingga kegiatan
usaha tersebut tidak melanggar aturan (agama, norma ataupun aturan pemerintah) dan
memperoleh simpati dari berbagai pihak. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika
bisnis adalah cara cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industry dan juga masyarakat. Etika usaha bisnis
terkait dengan hubungan kepercayaan antara pelaku usaha untuk bertindak secara etis dalam
berbagai aktivitas usaha/bisnisnya sehingga melaluinya terbangun harmonisasi.

Berdasarkan uraian diatas etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan
memecahkan persoalan persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.

Selain etika berwirausaha atau bisnis, adapula etika seorang entrepreuner, adapun
etika secara umum sebagai berikut :

1. Sikap dan perilaku seorang entrepreuner harus mengikut norma norma yang berlaku
dalam suatu Negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditujukan seorang entrepreuner harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara acara tertentu.
3. Cara berpakaian entrepreuner juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu
yang berlaku.
4. Cara berbicara seorang entrepreuner juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak gerik entrepreneur juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak gerik
yang dapat mencurigakan.

Namun secara khusus etika yang melekat pada diri entrepreneur adalah:

1. Kejujuran
2. Bertanggung jawab
3. Menepati janji
4. Disiplin
5. Taat hukum
6. Suka membantu
7. Komitmen dan menghormati
8. Mengejar prestasi
Etika yang mengikat pada diri entrepreneur, bertujuan dan bermanfaat sebagai berikut:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
2. Menyenangkan orang lain
3. Membujuk pelanggan
4. Mempertahankan pelanggan
5. Membina dan menjaga hubungan.

BAB III
JENIS DAN BIDANG USAHA

Terdapat 3 jenis kategori umum jenis usaha yaitu:


1. Usaha Produksi (Manufacturing)
Usaha yang terkait dengan mengubah bahan baku menjadi produk.
2. Usaha Perdagangan (Trading)
Usaha perdagangan dapat dikelompokkan menjadi usaha retail dan distributor.
3. Usaha Jasa (Service)
Usaha jasa terkait dengan usaha yang mengandalkan pada sumber daya manusia
sebagai keunggulan bersaing.

Berdasarkan dari ketiga jenis usaha yang dikemukakan, maka ketiganya memiliki
bidang usaha tersendiri.
1. Bidang usaha produksi
2. Bidang usaha perdagangan
a. Usaha retail
b. Distributor
3. Bidang usaha jasa
a. Usaha jasa konstruksi
b. Usaha jasa perbankan dan lembaga keuangan
c. Usaha jasa bidang asuransi
d. Usaha jasa properti
e. Usaha jasa transportasi
f. Usaha jasa pengiriman
g. Usaha jasa kesehatan
h. Usaha jasa pariwisata
i. Usaha jasa seni dan entertainment
j. Usaha jasa bidang organisasi
k. Usaha jasa profesi
l. Usaha jasa pengetikan dan penerjemahan.

Anda mungkin juga menyukai