Anda di halaman 1dari 9

RESUME

KEWIRAUSAHAAN

NAMA : AHMAD
STAMBUK : B 401-18-119
KELAS :C

PRODI : ILMU PEMERINTHAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hasil wawancara dan koensioner yang penulis ajukan ke sekitar 500 mahasiswa sepanjang tahun
2005 di enam perguruan tinggi (PT) di Jakarta, masing- masing mewakili PT kelas bawah, kelas
menengah, dan kelas atas, menunjukkan hasil yang cukup merisaukan kita tentang motivasi
berwirausaha di kalangan mahasiswa. Artinya, bahwa orientasi para mahasiswa setelah lulus hanya
untuk mencari kerja, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Rupanya cita-cita seperti ini sudah
berlangsung lama terutama di Indonesia degan berbagai sebab. Jadi, tidak mengherankan jika
setiap tahun jumlah orang yang menggangur terus bertambah. Sementara itu, pertumbuhan
lapanngan pekerjaan semakin sempit. Hasil wawancara dan konsioner tersebut memang belum
menunjukkan secara utuh cita-cita mahasiswa setelah lulus kuliah.
Max Gunther pernah mengkeritik sistem pendidikan di Amerika Serikat tahun 70-an yang
katanya hanya akan melahirkan lulusan “Sanglaritis” yang artinya mereka mempunyai mental
buruh, yaitu igin menjadi pegawai negeri atau swasta.
Dalam hasil penelitian, mahasiswa sulit mau memulai wirausaha degan alasan mereka tidak di
ajar dan dirangsang untuk berusa sendiri. Oleh karena itu, mereka lebih cenderung mendorong
anak-anak mereka untuk mencari pekerjaan atau menjadi karyawaan. Dan faktor yang tidak kalah
pentingya adalah tidak ada atau sulitya memiliki modal untuk berusha.
B. Mengubah Pola Pikir
Suatu iklim yang dapat mengubah pola piker baik mental maupun motivasi orang tua, dosen,
dan mahasiswa agar kelak anak mereka di biasakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Perubahan ini tidak dapat di lakukan secra cepat, tetapi harus dilakukan secara bertahab. Pertama
mendirikan sekolah yang berwawasan wirausaha (entrepreneur) atau paling tidak mata kuliah
kewirausahan . kedua di dalam pendidikan kewirausahan perlu di tekankan keberanian untuk
memulai wirausaha. Ketiga, tidak sedikit yang merasa bahwa berwirausaha sama degan tidak
memiliki masa depan yang pasti.
C. Keuntungan Wirausaha
Ada empat keuntungan yang akan di proleh dari wirausaha, yaitu:
1. Harga diri
2. Penghasilan
3. Ide dan motivasi
4. Masa depan
D. Jurus Awal Menjadi Pengusaha
Langkah-langlah ini kita artiakn sebagai jurus yang akan membimbing dan mengarahkan kita sebelum
memulai usaha. Berikut ini ada beberapa jurus awal yang harus segera dilakukan jika mau berwirausaha:

1. Berani memulai
2. Berani menangung resiko (tidak takut rugi)
3. Penuh perhitungan
4. Memiliki rencana yang jelas
5. Tidak cepat puas dan putus asa
6. Optimis dan penuh keyakinan
7. Memiliki tanggung jawab
8. Memiliki etika dan moral
9. Dan lainya

BAB II
PENGRTIAN KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian kewirausahaan
Wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka
usaha dalam berbagai kesempatan. Peter F. Drucker mengatakn bahwa kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahaan adalah orang yang memiliki
Sementara itu, Zimmerer mengartikan keswirausahan sebagai suatu proses penerrapan kreativitas
dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha).
B. Etika wirausaha
Penertian etika adalah tata cara hubungan degan manusia lainya. Tata cara pada masing-masing
masyrakat tidaklah sama atau beragam bentuk.
Ditili dari sejarahnya kata etika berasal dari bahasa prancis (etiquette). Yang berarti kartu
undangan. Oleh karena itu, dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun
yang di atur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut.
1. sikap dan perilaku seseorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang di tunjukan seorang pengusaha harus selalu apik dan sopan.
3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma,
tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik seseorang pengusaha juga dapat menyenagkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
yang dapat mencurigakan.
Kemudian etika, atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah sebgai
berikut.
1. Kejujuran
2. Bertanggung jawab
3. Menepati janji
4. Dissiplin
5. Taat hokum
6. Suka membantu
7. Komitmen dan menghormati
8. Mengejar prestasi
C. Tujuan Dan Manfaat Etika Wirausaha
Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin di capai perusahaan.
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
2. Menyenagkan orang lain
3. Mempertahankan pelanggan
4. Membina dan menjaga hubungan

D. Sikap dan Perilaku Wirausaha


Adapun sikap dan perilaku yang harus di jalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan adalah
sebagai berikut.
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
3. Selalu murah senyum
4. Lemah lembut dan ramah-tamah
5. Sopan santun dan hormat
6. Selalu ceria dan pandai bergaul
7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan
8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab
9. Rasa memiliki perusahaan yang tinggi
E. Ciri-ciri Wirausaha Yang Berhasil
Berikut ini beberapa ciri wirausaha yang di katakn berhasil.
1. Memiliki misi dan tujuan yang jelas
2. Inisiatif dan selalu proaktif
3. Beorientasi pada prestasi
4. Berani mengambil resiko
5. Kerja keras
6. Bertangguntg jawab
7. Komitmen
8. Mengembangkan dan menelihara hubungan

BAB III
CARA MENDIRIKAN USAHA

A. Bagaimana Memulai Usaha


Dari hasil penelitian di lapanga terdapat beragam cara dan sebab untuk memulai usaha. Ada
lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintis usahanya, yaitu:
1. Faktor keluarga pengusaha
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
3. Kerja sampingan
4. Coba-coba
5. Terpaksa
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik secara kelompok
maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mendirikan usaha baru
2. Membeli perusahaan
3. Kerja sama manajemen degan sistem waralaba (Franchising). Dukungan manajemen yang di
berikan oleh franchisor berupa:
 Pemilihan lokasi usaha
 Bentuk bangunan
 Layout gedung dan ruangan
 Peralatan yang di perlukan
 Pemilihan karyawan
 Penentuan atau penyedian bahan baku atau produk
 Iklim
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada
B. Bidang usaha
Menentukan bidang usha yang akan diguluti tergantung dari empat faktor sebagai berikut:
1. Minat atau bakat
2. Modal
3. Waktu
4. Laba
5. Pengalaman
Bidang usaha yang dapat di guluti untuk pemula sesuai dengan minat dan bakat, terutama untuk
usaha kecil dan menengah antara lain sebagai berikut:
1. Sektor kecantikan
2. Sektor keterampilan
3. Sektor konsultan
4. Sektor industry
5. Sektor tambang
6. Sektor kelautan
7. Sektor perikanan
8. Sektor agribisnis
9. Sektor perdagangan
10. Sektor pendidikan
11. Sektor percetakan
12. Sektor seni
13. Sektor kesehatan
14. Sektor parawisata
15. Sektor usaha lainya
C. Pengertian dan Jenis-jenis Badan Usaha
Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat dipilih. Masing-masing badan
hukum memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut.

Di Indonesia terdapat beberapa jenis badan hokum yang dapat di pilih. Masing-masing badan
hokum memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun badan hokum yang ada adalah:
1. Perusahaan perorangan ;
2. Firman(fa)
3. Perseroan komanditer (cv)
4. Koperasi
5. Yayasan
6. Perseroan terbatas (PT)
D. Jenis-jenis usaha
Dalam praktiknya dokumen-dokumen yang di perlukan oleh suatu usaha adalah:
1. Tanda daftar perusahaan (TDP)
2. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
3. Bukti diri
Di samping dokumen izin-izin perusahaan lainnya harus segera di urus sesuai dengan bidang
usahanya:
1. Surat izin perdagangan (SIUP), di peroleh melalui Dapertemen Perdagangan;
2. Surat izin perdagangan (SIUP), di peroleh melalui Dapertemen Perindustrian;
3. Izin domisili,di mana perusaan atau lokasi proyek berade, di perolrh melalui kelurahan
setempat;
4. Izin gangguan di peroleh melalui kelurahan setempat di mana perusaan berdomisili;
5. Izin mendirikan bangunan (IMB) diperoleh melalui pemerintahan daerah setempat;
Izin dari depertemen teknis suatu dengan bidang usaha, seperti;
 Izin usaha tambang di proleh melalui dapertemen pertambangan;
 Izin usaha perhotelan dan pariwisata diperoleh melalui Dapertemen Parwisata;
 Izin usaha farmasi dan rumah sakit di peroleh Dapertemen Pertanian;
 Izin usaha peternakan diperoleh melalui Dapertemen Pertanian;
 Izin usaha pendidikan diperoleh melalui Dapertemen Pendidikan Nasional;
 Izin tenaga kerja asing jika perusaan menggunakan tenaga kerja asing jika perusahaan
menggunakan tenaga kerja Asing di proleh melalui Dapertemen Tenaga Kerja
E. Proses Pendirian Badan Usaha
Berikut ini contoh untukmendirikan badan usaha berbentuk persekutuan komanditer (CV),
perseroan terbatas (PT), dan yayasan.
1. Mengadalan rapat umum pemegang saham
2. Di buatkan akte notaris
3. Didaftarkan di pengadilan negeri
4. Diberitakan dalam lembaran negara
F. faktor-faktor penyebab kegagalan usaha
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang di capai meskipun
telah di lakukan studi dan Perhitungan secara benar dan sempurna adalah sebagai berikut;
1. Data dan informasi tidak lengkap
2. Salah perhitungan
3. Pelaksanaan pekerjaan yang salah
4. Kondisi lingkungan
5. Unsur sengaja

BAB VI

Bentuk Organisasi Usaha

A. Pengertian Manajemen dan Organisasi


Manajemen dan organisasi merupakan dua bagian yang tidak dapat di pisahkan satu sama lain.
Artinya manajemen merupakan bagian dari organisasi dan organisasi merupakan bagian dari
manajemen.
Proses untuk mencapai tujuan ini kemudian di utamakan menjadi fungsi manjemen. Adapun
fungsi-fungsi yang terdpat dalam manajemen adalah sebagai berikut;
1. Planning
Perencanaan dalah proses menentukan arah yang akan di tempuh dan kegiatan-kegiatan yang
di perlukan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
2. Organizing
Pengorganisasian adalah proses mengkelompokkan berbagai kegiatan atau pekerjaan dalam
unit-unit.
3. Actuating
Menggerakkan atau melaksakan adalah proses untuk menjalakan kegiatan atau pekerjaan
organisasi.
4. Controlling
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah
sesuai dengan rencana.
B. Jenis-jenis dan Bentuk Organisasi
Jenis-jenis organisasi yang umum dapat di bedakan menjadi dua.
1. Bentuk organisasi yang di tinjau dari jumlah pimpinan puncak
2. Bentuk organisasi berdasarkan hubungan dan wewenang
Bentuk struktur organisasi adalah sebagai berikut;
1. Organisasi Garis\Lini
Organisasi \Lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hungan wewenang lini dalam
organisasinya.
2. Organisasi Lini dan Staf
Terdapat dua kelompok wewenang dalam organisasi ini, yaitu itu wewenang lini dan wewenag
staf. Wewenang lini adalah wewenag yang dapat merealisasikan tujuan organisasi secara
langsung. Sementara itu, wewenag staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasikan tujuan
perusahan secara langsung, tetapi hanya memberikan bantuan pelayanan (auxiliary staff), saran-
saran (advisory staff) untuk mempermudah tugas wewenang lini.
Dalam organisasi jenis ini wewenang staf di bagi menjadi dua katagori sebagai berikut;
a. Staf ahli (specialist staff), terdiri dari empat jenis
1) Staf panasehat (advisory staff)
Tugasnya adalah memberikan petunjuk, bukan mendapatkan petunjuk dari atasanya
mengenai suatu permaslahan.
2) Staf pelayanan (service)
Tugas staf pelayanan adalah melaksanakan aktivitas yang terpisah dari pekerjaan Lini
3) Staf pengendali (control staf)
Staf pengendalian adalah melaksanakan control baik secara langsung
4) Staf fungsional (fuctional staff)
Wewenang staf pengendali adalah wewenang yang terbatas
b. Staf pribadi (personal staff) meliputi dua jenis’
1. Pembantu (assisten)
2. Staf umum (general staff)
C. Pertimbangan penentuan organisasi
Beberapa pertimbangan yang dapat di lakukan
1. Tujuan dan bentuk badan usaha perusahaan
2. Jumlah tenaga kerja
3. Jumlah aktivitas
4. Fleksibilitas
5. Efiseinsi

BAB V
Menilai Kebutuhan Usaha

A. Pengertian Kebutuhan Usaha


Pendirian usaha berkaitan dengan penyediaan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kebutuhan udaha tersebut.kebutuhan usaha yang diperlukan mulai dari persiapan perusahaan
berdiri sampai beroperasi. Dengan kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi
perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi.
B. Biaya kebutuhan usaha
Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi;
 Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan di keluarkan perusahaan dalam rangka memulai
suatu usaha
 Biaya pembelian aktifa tetap adalah sejumlah uang yang dikelurakan untuk membeli aktiva
tetap seperi pembelian tetap seperti pembelian tanah, pendirian pembangunan,pembeli
mesin-mesin atau pralatan dan lain’’
C. Contoh Kebutuhan Usaha
Secara garis besar kebutuhan investasi digambarkan sebagai berikut;
No. kebutuhan investasi jumlah(rupiah)
1 biaya prainvestasi 350.000.000.00
2 biaya pembelian tanah untuk losasi SPBU 9.000.000.000.00
3 biaya bangunan prasarananya 755.000.000.00
5 investaris kantor 15.950.000.000.00
6 model kerja 580.000.000.00
Jumlah kebutuhan dana 11.950.950.000.00
Dana sendiri 7.000.000.00
Dana pinjaman BANK 4.950.950.000.00

Anda mungkin juga menyukai