Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL INDIVIDU

MODUL 2 IMMUNODEFISIENSI

BLOK

IMUNOLOGI

OLEH :
NI LUH PUTU MELLENIA
STAMBUK : (18777020)
PEMBIMBING : dr. Ichsanto Permadi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
TAHUN 2019
A. SKENARIO
Seorang laki-laki berumur 26 tahun datang dengan keluhan papul
merah disertai gatal disela jari tangan dan kaki, gatal terutama malam hari,
muncul 14 hari yang lalu. Gatal dan papul merah ini juga diderita oleh ibu
penderita. sudah 3 bulan orang ini menderita berak encer dan penurunan berat
badan lebih 10 kg. kadang demam tapi hanya beberapa jam. penderita
mengeluh sering batuk berlendir, batuk berdarah dan disertai sesak napas.
penderita juga mengeluh ada luka dialat kelamin yang berulang, nyeri dan
tidak gatal dengan riwayat seksual beresiko tinggi.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital dalam batas normal, dan
nampak bercak putih dilidah penderita, pada beberapa bagian tubuh penderita
ditemukan tato, yang pada anamnesis diketahui tato tersebut memakai jarum
yang telah digunakan temannya. pembesaran kelenjar getah bening hampir
diseluruh tubuh.

B. KATA SULIT
1. Papul adalah tonjolan lesi yang kecil berbatas tegas dan padat

C. KALIMAT KUNCI
a. Laki-laki umur 26 tahun
b. Papul merah disertai gatal disela jari tangan dan kaki
c. Gatal terutama pada malam hari
d. Gatal dan papul juga diderita ibu penderita
e. 3 bulan menderita berak encer dan penurunan berat badan BB>10kg
f. Kadang demam hanya beberapa jam
g. Sering batuk berlendir, batuk berdarah disertai sesak napas
h. Luka dialat kelamin yang berulang, nyeri, dan tidak gatal
i. Riwayat seksual beresiko tinggi
j. TTV batas normal
k. Bercak putih dilidah
l. Memiliki tato, dengan jarumnya telah digunakan temannya
m. Pembesaran kelenjar getah bening hampir diseluruhn tubuh

D. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud Immunodefisiensi?
2. Bagaimana patomekanisme papul merah disertai gatal?
3. Mengapa gatal terutama pada malam hari?
4. Apa penyebab batuk lendir, batuk berdarah, dan sesak napas?
5. Apa yang menyebabkan ibu penderita mengalami papul merah dan gatal?
6. Apa penyebab penurunan berat badan pada penderita?
7. Apa yang menyebabkan bercak putih pada lidah?
8. Apa penyebab luka berulang pada kelamin?
9. Apa penyakit immunodefisiensi yang berhubungan dengan seks resiko
tinggi?
10. Apa penyebab terjadinya pembesaran kelenjar getah bening di hampir
seluruh tubuh?
11. Penyakit immunodefisiensi apa yang dapat menular melalui jarum?
12. Bagaimana diagnosis banding, pemeriksaan penunjang dan terapinya?

E. JAWABAN PERTANYAAN
1. Imunodefisiensi adalah keadaan dimana terjadi penurunan atau ketiadaan
respon imun normal. Immunodefisiensi dicurigai bila meningkatnya
kerentanan terhadap infeksi rekuren, kronis dengan ciri-ciri sebab tidak
biasa (oportunistik), flora normal dan mikroba lingkungan biasa serta
respon buruk terhadap terapi antibiotik. Maka jenis penyakit dalam
scenario ini adalah kumpulan dari berbagai infeksi opoturistik atau gejala-
gejala.
2. Penyebab papul merah disertai gatal, dicurigai salah satu penyebab dari
penyakit scabies. Yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi Sarcoptes scabiei var. hominis. Siklus hidup Sarcoptes scabiei
yang diawali oleh masuknya tungau dewasa ke dalam kulit manusia dan
membuat terowongan di stratum korneum sampai akhirnya tungau betina
bertelur. Sarcoptes scabiei tidak dapat menembus lebih dalam dari lapisan
stratum korneum. Telur menetas menjadi larva dalam waktu 2-3 hari dan
larva menjadi nimfa dalam waktu 3-4 hari. Nimfa berubah menjadi tungau
dewasa dalam 4-7 hari. Sarcoptes scabiei jantan akan mati setelah
melakukan kopulasi, tetapi kadang-kadang dapat bertahan hidup dalam
beberapa hari. Seseorang mengalami gejala skabies ketika tungau masuk
ke dalam lapisan kulitnya. Lesi primer yang terbentuk akibat infeksi
skabies pada umumnya berupa terowongan yang berisi tungau, telur, dan
hasil metabolisme. Ketika menggali terowongan, tungau mengeluarkan
sekret yang dapat melisiskan stratum korneum. Sekret dan eksret tersebut
akan menyebabkan sensitisasi sehingga menimbulkan lesi sekunder. Lesi
sekunder berupa papul, vesikel, pustul, dan terkadang bula. Tungau ini
sangat menyukai bagian kulit yang memiliki stratum korneum yang relatif
lebih longgar dan tipis seperti sela-sela jari tangan, telapak tangan bagian
lateral, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak
bagian depan, areola mammae (wanita), umbilikus, bokong, genitalia
eksterna (pria).
3. Gatal di malam hari atau pruritus nokturna dikarenakanmeningkatnya
aktivitas tungau pada malam hari akibat suhu yang lebih lembab dan
panas. Sensasi gatal yang hebat seringkali mengganggu tidur dan
penderita menjadi gelisah. Pada infeksi inisial, gatal timbul setelah 3
sampai 4 minggu, tetapi paparan ulang menimbulkan rasa gatal hanya
dalam waktu beberapa jam.
4. Batuk berlendir dan berdahak dicurigai merupakan salah satu penyakit
dari TB yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis. Batuk
darah dan lendir dimulai dari batuk kering (non-produktif) lalu timbul
peradangan akibat batuk kering yang tidak kunjung sembuh, sehingga
berubah menjadi batuk produktif atau batuk yang disertai dahak. Batuk ini
yang terus-menererus membuat pembuluh darah kecil disekitar daerah
saluuran pernafasan pecah dan mengakibatkan batuk berdarah.
5. Kemungkinannya bisa jadi penderita menularkan kepada ibunya atau
ibunya yang menularkan gatal dan papul pada penderita. Penularan
skabies dapat terjadi melalui kontak dengan obyek terinfestasi seperti
handuk, selimut, atau lapisan furnitur dan dapat pula melalui hubungan
langsung kulit ke kulit. Berdasarkan alasan tersebut, skabies terkadang
dianggap sebagai penyakit menular seksual. Ketika satu orang dalam
rumah tangga menderita skabies, orang lain dalam rumah tangga tersebut
memiliki kemungkinan yang besar untuk terinfeksi
6. Pada TB, penurun berat badan sangat drastis. Adanya interaksi kompleks
antara respon tubuh dan virulensi dari bakteri TB tersebut sehingga
menyebabkan perubahan menyeluruh pada respon metabolik tubuh.
Interaksi inilah yang menyebabkan penurunan nafsu makan, gangguan
penyerapan nutrisi, dan perubahan metabolisme tubuh yang akhirnya
menyebabkan penurunan berat badan.
7. Bercak putih pada lidah disebabkan jamur yang dicurigai oleh Candida
albicans yaitu penyakit Kandidiasis. Kandida memperbanyak diri dengan
membentuk tunas yang disebut blastospora atau sel ragi. Jamur akan
membentuk hifa semu yang sebenarnya merupakan rangkaian blastospora
yang juga bercabang-cabang. Proses infeksi berawal dari kolonisasi
blastospora masuk ke selaput mukosa atau lapisan epitel kulit.
Dikarenakan faktor ketahanan atau kondisi mikrojaringan pejamu (host),
maka terjadi perubahan dari bentuk koloni blastospora menjadi bentuk
hifa, maka infeksi dari jamur kandida telah terjadi. Invasi dari membran
mukosa menyebabkan pembentukan pseudomembran yang terdiri atas sel
epitel, leukosit, keratin, dan debris. Lesi mukosa dapat berubah menjadi
luka dengan dasar jaringan granulasi yang diapisi eksudat fibrinous dan
granulosit yang bercampur dengan organisme. Pada hari berikutnya
tampak bercak putih sebesar jarum pentul dan dalam 2-3 hari akan
menyatu dengan terbentuknya formasi pseudomembran adherent dari sel
epitel, leukosit, keratin, jaringan nektrotik, serta deposit febis dan menjadi
bercak besar seperti membran. Apabila membrane coba dilepaskan akan
menyebabkan lesi eritem yang terbuka.
8. Luka berulang pada kelamin dicurigai diakibatkan riwayat seks resiko
tinggi yang dimiliki penderita. Sehingga bisa jadi ada 2 kemungkinan
jenis penyakit, bisa disebabkan infeksi virus atau bakteri. Infeksi virus
yaitu penyakit herpes simplex dimana terbentuknya sores atau lepuhan
pada kemaluan yang disebabkan Herpes simplex virus (HSV) tipe I atau
tipe II. Herpes ditularkan melalui kontak kulit dengan seseorang yang
mengidap virus, termasuk kontak dengan kulit yang terinfeksi sewaktu
melakukan seks. Cold sores di mulut dapat menyebar ke kemaluan
sewaktu seks di mulut. Penyakit ini juga bersifat kambuhan dan tidak bisa
disembuhkan. Sedangkan yang diakibatkan infeksi bakteri, kemungkinan
adalah penyakit sifilis atau raja singa yang disebabkan Treponema
pallidum. Pada masa sifilis primer, terdapat papul yang tidak nyeri, cepat
membesar dan berulserasi disebut sebagai chancre yang kadang tidak
terlihat atau tidak disadari oleh penderita. Setelah sifilis primer, akan fase
sekunder yang mulai terlihat infeksi lebih ditandai dengan ruam di kulit.
9. Penyakit immunodefisiensi yang berhubungan dengan seks resiko tinggi
yaitu HIV/AIDS, Sifilis, Gonore, Herpes Simplex dan Kandidiasis
10. Terjadinya infeksi primer sel di dalam darah dan mukosa dimana virus
menginfeksi Sel T CD4+, sel dendrritik, dan makrofag. Pada tempat
masuknya melalui epitel di dalam organ-organ limfoid seperti kelenjar
limfe dan di dalam darah sehingga infeksi menyebar ke seluruh tubuh.
Terjadinya respon imun yaitu kontrol sebagai replikasi virus yang dimana
sel T terinfeksi HIV dan terjadinya replikasi RNA spesifik HIV.
Pembentukan infeksi kronis dimana virus terperangkap dimana virus
terperangkap di jaringan limfoid oleh sel dendritik volikuler. Sehingga
produksi virus dalam jumlah rendah dan ditambah dengan infeksi mikroba
lainnya. Peningkatan replikasi virus menyebabkan detruksi/penyumbatan
jaringan limfoid dan penurunan jumlah sel T CD4+, sehingga hal itu yang
membuat pembesar kelenjar getah bening.
11. Penyakit immunodefisiensi yang dapat menular melalui jarum yaitu
HIV/AIDS, Sifilis dan Hepatitis
12. Untuk diagnosis bandingnya masih belum bisa dibentuk, namun dari
semua gejala yang ada pada skenario, membuktikan bahwa penderita
mengalami suatu penyakit yang dimana juga terjadi infeksi oportunistik.
Diduga penderita mengalami AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome) yang dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit
yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Untuk membuktikan lebih
lanjut lagi diagnosis sementara tersebut, dilakukannya pemeriksaan
penunjang atau pemeriksaan laboraturium. Pemeriksaan yang lebih mudah
dilaksanakan adalah pemeriksaan antibody HIV yaitu dengan teknik
ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay). Jika pemeriksaan ini
menyatakan hasil yang reaktif, pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan
pemeriksaan yang paling sering dipakai saat ini adalah teknik Western
Blot (WB). HIV/AIDS hingga saat ini memang belum dapat disembuhkan
secara total. Dengan kombinasi beberapa obat anti HIV (obat anti
retroviral, disingkat ARV) bermanfaat menurunkan morbiditas dan
mortalitas dini akibat infeksi HIV yaitu seseorang tampak sehat, dapat
bekerja normal dan produktif serta pulihnya sistem kekebalan tubuh dan
kerentanan terhadap infeksi oportunistik. Selain itu, pengobatan suportif
juga perlu yaitu makanan yang mempunyai nilai gizi dan dukungan
psikososial dan agama serta juga tidur yang cukup dan menjaga
kebersihan
DAFTAR PUSTAKA

1. Bahan Ajar Konsep Immundefisiensi oleh Zuhrial Zubir


2. Syailindra, Firza., & Mutiara, Hanna. Jurnal Majority : Skabies. Bagian
Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Vol II Nomor 2 Hal
39-40. 2016
3. Agustina, Fitria., Legiawati, Lili, Rihatmadja, Rahadi., Daili, Sjaiful Fahmi.
SIFILIS PADA INFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS. Jakarta :
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Universitas
Indonesia/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
4. Herpes Kemaluan. Western Australia : Communicable Disease Control
Directorate Department of Health Public Health and Clinical Services. 2013
5. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing.
2014
6. Abbas, Abul K., Lichtman, Andrew H., & Pillai, Shiv. Imunologi Dasar
Abbas Fungsi dan kelainan Sistem Imun Edisi Indonesia Kelima. Singapore :
Elsevier. 2017
7. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing.
2014

Anda mungkin juga menyukai