Anda di halaman 1dari 2

Epidemiologi

Frekuensi abses paru yang terjadi di masyarakat umum Amerika Serikat tidak diketahui.
Abses paru lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan dan umumnya terjadi pada umur
tua karena terdapat peningkatan insiden penyakit periodontal dan peningkatan prevalensi disfagi dan
aspirasi, namun pada daerah urban dengan tingginya prevalensi alcoholism dilaporkan abses paru
rata-rata terjadi pada umur 41 tahun.

Kemajuan ilmu kedokteran saat ini menyebabkan angka kejadian abses paru menurun (jarang
ditemukan) karena adanya penurunan risiko terjadinya abses paru seperti teknik operasi dan anestesi
yang lebih baik dan penggunaan antibiotika lebih dini, kecuali pada kondisi-kondisi yang
memudahkan terjadinya aspirasi pada populasi immunocompromised. Karena angka harapan hidup
yang lebih baik pada pasien HIV maka pada tahun-tahun belakangan ini kasus abses paru tampak
mengalami peningkatan lagi.

Faktor Resiko

a) Kondisi-kondisi yang memudahkan terjadinya aspirasi :


 Gangguan kesadaran : Alkoholisme, epilepsy / kejang sebab lain, gangguan
serebrovaskular, anestesi umum, penyakit susunan syaraf pusat,
penyalahgunaan obat intravena, koma, trauma, sepsis.
 Gangguan esophagus dan saluran cerna lainnya : gangguan motilitas.
 Trakeal atau nasogastric tube yang menghilangkan pertahanan mekanik
saluran napas.
 Fistula trakeoesopageal.
b) Defisiensi atau stasis transport sekresi melalui saluran napas seperti :
 Kartagener’s Syndrome
 Disfagi
c) Sebab-sebab iatrogenic
d) Penyakit-penyakit periodontal
e) Kebersihan mulut yang buruk
f) Pencabutan gigi
g) Pneumonia akut
h) Immunosupresi
i) Bronkiektasis
j) Kanker paru
k) Infeksi saluran napas atas dan bawah yang belum teratasi.

Diangosis Banding
a) Penyebab infeksi : tuberculosis, bula infeksi, emboli septik.
b) Penyebab bukan infeksi : kavitas oleh karena keganasan, Wagener’s Granulomatosis, nodul
rheumatoid, vaskulitis, sarkoidosis, infark paru, kongenital (bula, kista bleb).

Anda mungkin juga menyukai