Anda di halaman 1dari 10

Section A.

Valid Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode observasional yang valid karena semua
analisis statistik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SAS versi 9.4 (SAS
Institute Inc) di Super Circulation Monitoring dengan Pusat Litbang Teknologi Tinggi, Jichi
Medical University COE Pusat Pengembangan Kardiovaskular Researchband (JCARD;
Tochigi, Jepang). Dan sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria inklusi (tidak terdapat
drop out sampel) dalam artian keseluruhan mewakili untuk tercapai kevalidan kesimpulan.

1. Fokus Permasalahan.
Masalah yang diangkat
Variabilitas tekanan darah baik jangka pendek, menengah, atau panjang telah terbukti
secara independen terkait dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular.
Diabetes melitus tipe 2 telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko
mortalitas dan morbiditas kardiovaskular jika dibandingkan dengan individu tanpa
diabetes. Selain itu, variabilitas tekanan darah juga telah terbukti meningkat pada pasien
dengan diabetes melitus tipe 2 dan secara independen terkait dengan peningkatan
morbiditas dan mortalitas kardiovaskular. Hipertensi juga terbukti berhubungan dengan
variabilitas tekanan darah yang lebih besar. Dengan adanya diabetes pada pasien dengan
hipertensi, tidak mengherankan bahwa morbiditas dan mortalitas kardiovaskular akan
lebih meningkat dibandingkan dengan pasien hipertensi tanpa diabetes.
Sebagian besar studi tentang variabilitas tekanan darah pada pasien diabetes dengan
hipertensi memeriksa variabilitas tekanan darah jangka pendek menggunakan pengukuran
tekanan darah rawat jalan (ABPM), dan memang, morbiditas dan mortalitas
kardiovaskular serta nefropati diabetik dan makro-albuminuria meningkat dibandingkan
dengan pasien diabetes tanpa hipertensi. Namun, tidak banyak penelitian telah dilakukan
untuk memeriksa variabilitas tekanan darah jangka menengah menggunakan pengukuran
tekanan darah rumah (HBPM) pada pasien hipertensi dengan diabetes dan langsung
membandingkannya dengan mereka yang hipertensi tanpa diabetes.
Tujuan Penelitian
Memeriksa dan membandingkan variabilitas tekanan darah jangka menengah pada
pasien hipertensi dengan diabetes melitus tipe 2 dan pasien hipertensi tanpa diabetes
melitus tipe 2.
Populasi yang diteliti
o Kriteria inklusi:
- Partisipan berasal dari 11 negara Asia tempat penelitian dilakukan
- Berusia 20 tahun atau lebih
- Partisipan yang menderita hipertensi dengan diabetes melitus tipe 2
- Partisipan yang menderita hipertensi tanpa diabetes melitus tipe 2
- Partisipan dengan kemungkinan memiliki faktor risiko CV
- Partisipan dengan ketidakmungkian memiliki faktor risiko CV
o Kriteria eksklusi:
- Partisipan yang berusia kurang dari 20 tahun
- Partisipan yang tidak mengalami hipertensi.
o Jumlah sampel: 1443 orang.
Jumlah sampel yang digunakan tidak bisa dipastikan sudah sesuai atau belum
karena pada jurnal tidak jelaskan lebih lanjut mengenai seberapa besar populasi yang
digunakan.
o Teknik pengambilan sampel: Non random sampling
Intervensi yang diberikan
Dalam jurnal ini tidak ada intervensi yang diberikan karena penelitian yang dilakukan
merupakan penelitian komparatif, yaitu dengan melakukan pemeriksaan dan
membandingkan variabilitas tekanan darah jangka menengah pada pasien hipertensi
dengan diabetes melitus tipe 2 dan pasien hipertensi tanpa diabetes melitus tipe 2.
Kelompok Pembanding
Variabilitas tekanan darah jangka menengah pada pasien hipertensi dengan diabetes
melitus tipe 2 dan pasien hipertensi tanpa diabetes melitus tipe 2 dilakukan perbandingan.
Hasil yang dipertimbangkan
Variabilitas tekanan darah jangka menengah.

2. Apakah asistensi pasien terhadap perawatan secara acak?


Teknik pengambilan sampel yang digunkan adalah judgemental sampling dimana
pengambilan sampel dilakukan secara tidak random yaitu dengan menggunakan
kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat pada jurnal di bagian
2 yaitu metodologi, disebutkan bahwa penelitian ini dilakukan di 11 negara Asia yang
direkrut dari klinik spesialis, pasien dewasa 20 tahun atau lebih dengan hipertensi,
serta pasien yang terlibat mungkin atau tidak memiliki faktor risiko penyakit
kardiovaskular dan terlepas apakah mereka memiliki diabetes melitus tipe 2 atau
tidak.

3. Representatif Partisipan Dalam Penarikan Kesimpulan


Berdasarkan Kriteria inklusi dan eksklusi
 Kriteria inklusi :
Di dalam jurnal tertera bahwa studi ini dilakukan di 11 negara Asia direkrut dari
klinik dokter spesialis. Total pasien yang dijadikan sampel sebanyak 1443 orang dewasa
berusia ≥20 tahun yang mengalami hipertensi. Pasien ini dipilih berdasarkan kemungkinan
atau ketidakmungkinan memiliki faktor risiko CV tambahan. Selain itu, pasien juga tidak
terikat apakah mereka memiliki DMT2 atau tidak.
 Kriteria Eksklusi :
Dalam penelitian ini kriteria diluar kriteria yang ditetapkan adalah partisipan yang
berusia kurang dari 20 tahun dan partisipan yang tidak mengalami hipertensi.
Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sampel yang digunakan dalam studi ini,
partisipan representatif dalam poses awal sampai tertarik kesimpulan. Keadaan yang dialami
oleh partisipan sangat mendukung pengelolahan data dan proses penelitian sehingga tercapai
titik akhir penyelesaian. Studi ini menggunakan metode observasional yang sudah dibuat
kriteria sebelum mengambil partisipan, dan tidak ada partisipan yang drop out atau keluar
dari kriteria inklusi pada saat penelitian berlangsung.

4. 'Samar/Blinded' Pasien, Petugas Kesehatan, Dan Tenaga Studi Terhadap Intervensi


Pada jurnal ini tidak menggunakan metode blinded berupa single blinded atau double
blinded karena penelitian dalam jurnal ini lebih lebih berarah ke observasional bukan ke
penelitian intervensi. Metode single blinded dimana subjek penelitian tidak mengetahui
bahan uji yang diberikan, ataupun metode double blinded dimana peneliti maupun subjek/
responden apakah termasuk kelompok intervensi atau non-intervensi.

5. Kriteria Pembagian Kelompok


Tabel 1 Perbandingan karakteristik pada pasien hipertensi dengan DM tipe 2 dan
tanpa DM tipe 2
Tabel diatas menunjukkan faktor resiko demografis dan CV (kadiovaskular) antara mereka
yang dengan dan yang tidak diabetes. Pasien hipertensi yang juga memiliki DM tipe 2 adalah
lebih tua, lebih gemuk / obesitas, dan memiliki lebih banyak faktor resiko CV dan kerusakan
organ.
Penggunaan reseptor angiotensin blocker dan β-blocker lebih tinggi pada mereka yang
menderita diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak diabetes (56,9% vs 46,9%, P =
0,001 dan 34,8% dibandingkan 27,9%, P = 0,014, masing-masing),tetapi penggunaan CCB
(62,7% vs 67,2% P = 0,12) dan diuretik (17,9% vs 17,5%, P = 0,87) antara kedua kelompok
tidak berbeda secara signifikan.
Tabel 2 Perbandingan rata-rata BP (blood pressure) dan denyut nadi di Rumah sakit
maupun di Rumah pada mereka yang hipertensi dengan DM tipe 2 dan mereka yang
tidak DM tipe 2
Rata-rata SBP (systolic blood pressure) saat pagi hari di rumah secara signifikan lebih tinggi
di hipertensi dengan diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak (132,3 ± 15 mm Hg vs
129,7 ± 14,4 mm Hg, P = . 005), sementara tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rata-
rata SBP di rumah sakit antara kedua kelompok (139,9 ± 17,5 vs 138,4 ± 18,6, P = . 188).
Section: Result
Sebanyak 362 (25,1%) pasien hipertensi menderita diabetes dan 47,4% adalah laki-laki. Usia
rata-rata kelompok secara keseluruhan adalah 62,3 ± 12,1 tahun, dan rata-rata BMI adalah
26,0± 4,5 kg / m2. Pasien hipertensi yang juga memiliki DMT2 lebih tua, lebih kelebihan
berat badan / obesitas, dan memiliki lebih banyak faktor risiko CV dan kerusakan organ.
Mean pengecekan SBP dirumah secara signifikan lebih tinggi pada hipertensi dengan
diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak . sementara tidak ada perbedaan dalam
mean di klinik SBP antara kedua kelompok.

6. Perlakuan
Studi yang meliputi 11 negara Asia, dengan 1443 pasien orang dewasa berusia ≥20 tahun
dengan hipertensi. Pasien termasuk mungkin atau mungkin tidak memiliki faktor risiko CV
tambahan dan terlepas dari apakah mereka memiliki DMT2 atau tidak. Pasien-pasien ini
diminta untuk melakukan pengukuran tekanan darah secara mandiri menggunakan perangkat
BP digital yang disediakan dua kali sehari, meliputi dua kali di pagi hari dan dua kali
sebelum tidur selama seminggu. Semua data demografis termasuk pengukuran BP klinik,
tidak adanya atau kehadiran DMT2, dan penggunaan obat anti-hipertensi dipantau.

7. Efek Pengobatan
PETUNJUK: Pertimbangkan • Hasil apa yang diukur • Apakah hasil primer ditentukan
dengan jelas • Hasil apa yang ditemukan untuk setiap hasil.
1. Parameter Penelitian
Parameter yang di gunakan pada jurnal ini adalah variabilitas pada tekanan darah
(BPV). Tekanan darah yang diukur adalah pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2
(T2DM) dan pada pasien yang tidak memiliki diabetes mellitus. Diukur pada 1.443
pasien dengan frekuensi hitung tekanan darah dua kali di pagi hari yakni 2 jam setelah
bangun tidur dan dua kali sebelum tidur di rumah selama seminggu. kontrol tekanan
darah pasien di klinik adalah <140mmHg, sedangkan control tekanan darah dirumah
adalah <135mmHg. Parameter yang digunakan dalah variasi pengukuran tekanan
darah. BPV untuk setiap pasien dihitung menggunakan standar deviasi (SD), koefisien
variasi (CV), variasi independen dari mean (VIM), dan rata-rata variabilitas nyata
(ARV) untuk pagi dan sore SBP berdasarkan rumah BP pembacaan pasien selama
periode penelitian.
Terdapat di jurnal bagian abstrak dan metodologi penelitian.
2. Tools Pemeriksa Outcome
 Pengukuran Tekanan Darah dan Definisi
Mean klinik BP didasarkan pada rata-rata dari dua pengukuran dilakukan di
klinik, dan kontrol dari klinik BP didefinisikan sebagai SBP <140 mm Hg.
Mean rumah BP berasal dari rata-rata dari pagi pembacaan rumah BP, dan
kontrol dari rumah BP didefinisikan normal jika SBP <135 mm Hg. proporsi
pasien dengan hipertensi yang terkontrol dengan baik (klinik SBP <140 mm
Hg dan rerata pengukuran SBP rumah pagi <135 mm Hg), efek jas putih /
white coat effect (klinik SBP> 140 mm Hg tetapi rata-rata SBP pagi hari <135
mm Hg), hipertensi tertutupi tidak terkendali / masked uncontrolled
hypertension
(klinik SBP <140 mm Hg tetapi rata-rata SBP pagi rumah (135 mm Hg), dan
hipertensi pagi berkelanjutan (klinik SBP> 140 mm Hg dan rata-rata SBP pagi
rumah> 135 mm Hg) ditentukan.
 variabilitas tekanan darah
BPV untuk setiap pasien dihitung menggunakan standar deviasi (SD),
koefisien variasi (CV), variasi independen dari rata-rata (VIM), dan
variabilitas nyata rata-rata (ARV) untuk SBP pagi dan sore hari berdasarkan
pembacaan BP rumah pasien selama periode studi. BPV untuk rata-rata SBP
pagi dan sore hari juga dihitung.
Variabilitas nyata rata-rata (ARV) adalah perbedaan absolut rata-rata antara
pengukuran BP berturut-turut dan, berbeda dengan CV, memperhitungkan
urutan pengukuran BP. Baik CV dan ARV sebagian tergantung pada tingkat
BP rata-rata keseluruhan dari waktu ke waktu dan masalah ini mungkin tidak
dapat diselesaikan bahkan jika tingkat tingkat BP rata-rata dari waktu ke
waktu digunakan sebagai faktor penyesuaian.
 Analisis statistik
Semua analisa statistik dilakukan dengan menggunakan versi SAS 9.4
software (SAS Institute Inc) di Sirkulasi Pemantauan super dengan Teknologi
Tinggi R & D Center, Jichi Medical University COE Kardiovaskular
Penelitian dan Pusat Pengembangan (JCARD; Tochigi, Jepang).
3. bagaimana teknik pemeriksaannya dan result jelaskan masing masing
Pasien-pasien ini diharuskan untuk melakukan HBPM mereka menggunakan
perangkat BP digital yang disediakan (Omron HEM-7130-AP atau HEM-7131-E;
Omron Healthcare) dua kali sehari, mengukur dua kali dalam 2 jam bangun di pagi
hari dan dua kali hanya sebelum tidur selama seminggu. Semua data demografis
termasuk pengukuran klinik BP, tidak adanya atau keberadaan T2DM, dan
penggunaan obat anti-hipertensi.
Tabel 1 menunjukkan perbandingan
faktor risiko demografi dan koefisien variasi antara mereka dengan dan tanpa diabetes. Pasien
hipertensi yang juga memiliki T2DM berusia lebih tua, lebih memiliki kelebihan berat badan
/ obesitas, dan memiliki lebih banyak faktor risiko dan kerusakan organ.
Penggunaan angiotensin receptor blocker lebih tinggi pada mereka yang menderita diabetes
(56,9%) dibandingkan dengan mereka yang tidak diabetes (46,9%) (P = 0.001) dan pengguna
dan β-blocker pada penderita diabetes (34,8%) berbanding 27,9%, dengan yang tidak
menderita diabetes (p=0.014). Tetapi penggunaan CCB (62,7% vs 67,2% P = 0,12) dan
diuretik (17,9% vs 17,5%, P = 0,87) antara kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan.
4. tabel gambr yang ada di bagian result dengan parafrase dr kalian
Sebanyak 362 (25,1%) pasien hipertensi menderita diabetes dan 47,4% adalah laki-
laki. Usia rata-rata kelompok secara keseluruhan adalah 62,3 ± 12,1 tahun dan rata-rata BMI
adalah 26,0 ± 4,5 kg / m.
Rata-rata SBP pagi di rumah secara signifikan lebih tinggi (132,3 ± 15 mm Hg) pada
hipertensi dengan diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak (129,7 ± 14,4 mm Hg, P
= 0,005), sementara tidak ada perbedaan dalam SBP klinik rata-rata antara keduanya.
kelompok (139,9 ± 17,5 vs 138,4 ± 18,6, P = 0,188, masing-masing; Tabel 2).

8. How Precise Was The Estimate Of The Treatment Effect


Pada penelitian/studi pada jurnal tidak dibahas mengenai treatment atau pengobatan, dalam
jurnal hanya membahas tentang perbandingan pasien hipertensi dengan diabetes mellitus dan
pasien hipertensi tanpa diabetes mellitus
What are the confidence limits?
1. Penelitian/studi ini tidak memeriksa short-term BPV (Blood Pressure Variability)
menggunakan ABPM (Ambulatory Blood Pressure Measurements) yang mungkin
akan berbeda dari mid-term BPV karena mekanismenya yang berbeda. Apakah akan
ada perbedaan BPV dalam jangka pendek antara dua kelompok ini masih belum
diketahui.
2. Parameter lainnya seperti glukosa puasa yang berhubungan dengan BPV tidak
dilakukan

9. Manfaat Penerapan Di Indonesia


Mungkin bermanfaat karena tes HBPM ini digunakan untuk membantu memanajemen lebih
baik untuk penderita hipertensi dan mampu mengindentifikasi penderita diabetes dengan
hipertensi.

10. Were All Clinically Important Outcomes Considered


• Iya
• Karena semua prosedur dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dari Helsinki
Deklarasi. Dan telah terdaftar pada ClinicalTrials.gov (NCT03096119)

11. Benefit, Cost, Dan Harmful


Pada jurnal ini tidak terlalu menjelaskan tentang benefit, cost, dan harmful penelitian hanya
saja pada bagian Acknowledgement dijelaskan Semua prosedur dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip etika Deklarasi Helsinki. Penelitian ini terdaftar di situs ClinicalTrials.gov
(NCT03096119). Para penulis mengakui dukungan editorial dari Ayako Okura, koordinator
editorial Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Jichi, Jepang. Bantuan pengeditan
bahasa Inggris disediakan oleh Nicola Ryan, penulis medis independen.

Anda mungkin juga menyukai