Anda di halaman 1dari 21

ANGGOTA:

1. Arifah Meilia Fajri

2. Chusnul Fitriah Nur Pratiwi

3. Muhibbatul Laili

4. Rifqi Fadlurrohman

5. Rosilia Usfatul Laszima

6. Wiwik Astutik
DEFINISI
Penyakit paru interstitial (PPI) atau interstitial lung disease adalah kelompok
berbagai penyakit yang melibatkan dinding alveolus, jaringan sekitar alveolus
dan jaringan penunjang lain di paru-paru.
ETIOLOGI
Asbes

Obat- Debu
obatan Silica

IRITAN
Protein
Bedak
burung

Debu
Debu
batu
gandum
bara
PATOFISIOLOGI ILD

Inhalasi serat atau Jejas pada lapisan Inflamasi sel efektor


Sensitisasi Antigen
debu epitel alveolar imun parenkim paru

Proliferasi fibroblas, Gangguan


Perubahan struktur Penurunan Fungsi deposisi kolagen, pertukaran gas dan
alveolar paru penyumbatan fungsi ventilasi yang
kapiler intersitial serius
TANDA & GEJALA
Gejala umum:
1. Batuk

2. Dyspnea

3. Takipnea & retraksi dinding dada

4. Keterbatasan aktifitas

5. Sering infeksi saluran napas


TANDA & GEJALA
Pemeriksaan fisik:

1. Penyakit sendi

2. Ruam kulit

3. Demam berulang sugestif gangguan kolagen-vaskular


PROGNOSIS
Idiopathic pulmonary fibrosis (lPF) → Interstitial lung disease

Prognosis paling buruk

Pasien yang menderita penyakit ini biasanya berusia antara 50-70 tahun, dua
pertiganya lebih tua dari 60 tahun

Perkiraan angka kejadian pertahun adalah 7 kasus per 100.000 untuk wanita dan
10 kasus per 100.000 untuk pria.
PENCEGAHAN ILD
1. Hindari paparan faktor pekerjaan atau lingkungan yang
dapat menyebabkan ILD
2. Menggunakan masker
3. Hindari rokok tembakau
4. Imunisasi dengan vaksin influenza dan vaksin
pneumokokus
5. Segera melakukan penanganan cepat saat tanda dan
gejala infeksi muncul
PENGOBATAN ILD
Batasi
paparan Antifibrotik Kortikosteroid
toksin

Transplantasi Rehabilitasi
Terapi Oksigen
paru-paru paru
JENIS PEKERJAAN YG MEMILIKI RESIKO
1. Konstruksi
Menghirup debu dari kegiatan pembongkaran atau renovasi yang berisiko terkena kanker paru-paru,
mesothelioma dan asbestos, yaitu suatu penyakit yang menyebabkan jaringan parut dan kaku di paru-
paru.

2. Manufaktur
Pekerja pabrik bisa terkena debu, bahan kimia dan juga gas yang dapat meningkatkan risiko PPOK
(Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Bahan kimia tertentu seperti perasa diacetyl yang digunakan
dalam microwave popcorn, pabrik anggur dan makanan bisa menyebabkan penyakit yang merusak
yaitu bronchiolitis obliterans.
JENIS PEKERJAAN YG MEMILIKI RESIKO
3. Pemadam Kebakaran

Pemadam kebakaran 7x lebih mungkin untuk meninggal karena serangan jantung


daripada menghirup paparan asap

4. Petugas Kesehatan

Sekitar 8-12% petugas kesehatan sangat sensitif dengan bubuk yang ada pada sarung
tangan lateks, sehingga bisa menyebabkan reaksi asma berat atau memicu timbulnya
alergi.
JENIS PEKERJAAN YG MEMILIKI RESIKO
5. Tekstil
Byssinosis atau dikenal dengan nama penyakit paru-paru coklat adalah kondisi yang
umum diantara pekerja tekstil yang membuat jok, handuk, kaus kaki, seprei dan pakaian.

6. Pekerja Pbrik Roti


Bisa memicu asma karena berisiko terkena debu tepung yang sangat signifikan
mengembangkan sensitisasi alergi.
Peran OT
1. Edukasi
2. Latihan & terapi fisik
3. Terapi Perilaku & Psikososial
4. Melakukan konsultasi tentang kondisi kerja
JURNAL PENELITIAN
1. Judul Penelitian :
Efek Pajanan Debu Kayu terhadap Gangguan Faal Paru

2. Nama Peneliti :

Isa Ma’rufi

3. Tempat Penelitian :

Perusahaan Konstruksi PT X di Surabaya.

4. Waktu Penelitian :

Bulan Juni – Agustus 2013


5. Responden :

Seluruh perajin mebel kayu di Kelurahan Bukir sebanyak 455 pekerja, sampel penelitian
adalah 96 responden, dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik cluster random
sampling.

6. Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kadar debu dengan gangguan
faal paru pada perajin mebel di Kabupaten Pasuruan.
Metode Penelitian
 Jenis penelitian adalah penelitian observasional
 Sampel penelitian adalah 96 responden perajin mebel kayu di Kelurahan Bukir
 Teknik pengambilan sampel yaitu teknik cluster random sampling
 Penelitian ini menggunakan sumber data data primer diperoleh melalui
pemeriksaan faal paru, pengukuran lingkungan kerja, wawancara dengan
kuesioner, dan observasi diperoleh melalui data sekunder
 sumber data sekunder diperoleh melalui tinjauan kepustakaan, data-data
dinas perindustrian dan dinas tenaga kerja, serta dinas kesehatan.
 Instrumen pemeriksaan faal paru dilakukan dengan spirometri dan instrumen
pengukuran kadar debu dengan menggunakan Low volume dust sample.
Ringkasan Penelitian :
Pekerja perajin mebel kayu di Kelurahan Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota
Pasuruan, dalam menggunakan APD belum menjadi kebiasaan dalam melakukan
pekerjaan, sehingga risiko terpapar debu lebih besar. Untuk mengurangi risiko
terjadi gangguan kapasitas fungsi paru, perlu diupayakan suatu pencegahan
dengan memberikan informasi kepada pekerja bahwa bila melakukan pekerjaan
pemotongan kayu dan pengukiran kayu perlu menggunakan masker, kaos tangan
dan alat pelindung diri lainnya, maupun saat berkomunikasi di lingkungan kerja
tidak usah membuka masker.
Kesimpulan Penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk gangguan paru obtruksi, 72
responden (75%) normal, sedangkan obstruksi ringan sebanyak 15 responden
(15,6%), obstruksi sedang sebanyak 6 responden (6,3%), dan obstruksi berat
sebanyak 3 responden (3,1%).
Gangguan paru restriksi menunjukkan bahwa responden normal tidak ada
(0%), restriksi ringan sebanyak 12 responden (12,5%), restriksi sedang
sebanyak 39 responden (40,6%), dan restriksi berat sebanyak 45 responden
(46,9%)
Jika dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang hanya 1,00 mg/m3,
maka kadar debu di bagian pengukiran dan finishing melebihi NAB. Ber-
dasarkan uji statistik menunjukkan bahwa kadar debu berkorelasi dengan
gangguan fungsi paru (p < 0,05).
DAFTAR PUSTAKA

Biggs, J.J., Hughes, M,A & Langley, Tessa. (2016). Occupational Intersitial Lung
Disease Guidline. American College of Occupational and Environmental
Medicine.
Nakazawa, Atsuhito., Cox, N.S & Holland, A. E. (2017). Current best practice in
rehabilitation in intesitial lung disease. Therapeutic Advances in Respiratory
Disease, 11(2), 115-128. Retrieved from
http://www.sagepub.co.uk/journalsPermissions.nav
Ombuh, R.V., Nurjazuli & Raharjo, Mursid. (2017). Hubungan Paparan Debu
Terhirup Terhadap Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Bongkar Muat Di
Pelabuhan Manado Sulawesi Utara Tahun 2017. Higiene, 3(2), 69-75.

Anda mungkin juga menyukai