Tatalaksana Penyakit
Tuberkulosis
Dr. Soedarsono
KOPI TB JATIM
Tuberkulosis
• Tuberkulosis adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis
Tuberkulosis
• Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
Penularan TBC
Droplet yang mengandung
Mycobacterium tuberculosis
Potensi Penderita TBC Paru
Menularkan Ke Orang Lain:
• Luas penyakit
• Pengobatan TB
• Karteristik pajanan
PASIEN BTA
POSITIF
SIKLUS PENULARAN TB
Infects
to
in 1 yr
10 – 15 ORANG TERINFEKSI
PASIEN BTA 10% AKAN
POSITIF BERKEMBANG
MENJADI
PENYAKIT.
BTA
POSITIP
Diagnosis TBC Paru
Gejala klinis
pemeriksaan bakteriologis
radiologis
Pemeriksaan penunjang lain
Gejala Klinis TBC PARU
• Gejala utama
Batuk berdahak ≥2 minggu
• Gejala tambahan
Batuk darah
Sesak napas
Badan lemas
Penurunan nafsu makan
Penurunan berat badan yang tidak disengaja
Malaise
Berkeringat di malam hari tanpa kegiatan fisik
Demam subfebris
Nyeri dada
– Gejala sistemik :
• badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam
hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang
lebih dari satu bulan.
Pemeriksaan Fisik
• Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa
juga tinggi sekali),
• Respirasi meningkat,
• Berat badan menurun.
70% 98%
Tes Cepat Molekuler (Genexpert)
TBC
Revolusi baru dalam
diagnosis TBC
Tes amplifikasi asam
nukleat (NAA)
Diagnosis cepat terduga
TBC dan TBC Resistan
Obat
Secara bersamaan dapat
mendeteksi M. tuberculosis dan
resistensi terhadap rifampisin
Hasil test:
MTB (-)
MTB (+) Rif sensitif
MTB (+) Rif resisten
Perjalanan Alamiah TBC
TERMINOLOGI
• Sesorang dikatakan terinfeksi TB apabila kuman TB
masuk ke dalam tubuh akan tetapi tidak sampai
menyebabkan destruksi patologis organ-organ.
– Pada orang ini tidak timbul keluhan/gejala.
Sputum
GeneXpert Quantiferon TST smear
MTB/RIF (QFT) microscopy
Sarana diagnostik
untuk Infeksi
TBlaten
Elispot-based IGRA
Chest Symptom
(EBI)
X-ray screen
Nucleic acid
amplification tests
PENDEKATAN DIAGNOSIS INFEKSI
TBC DAN SAKIT TBC
IGRA
BTA
Kultur MTB
(MGIT, LG)
TST
WHO, Guidelines for treatment of drug-susceptible tuberculosis and patient care, 2021 update
PENGOBATAN DENGAN STRATEGI DOTS
(DOTS : Directly Observed Therapy, Short Course)
Lama
Kategori 1 Kategori 2
2(HRZE)/4(RH)
2 (HRZE)/4 (RH)3
\ 2(HRZES)/(HRZE)/5(RHE)
2 (HRZES)/(HRZE)/ 5 (RHE)3
2 HRZE / 4HR
The BASIS of
ANTI-TB DRUGS
REGIMENS
(Fase laten)
RENDAH
HIPOTESIS POPULASI BAKTERI KHUSUS DAN AKSI OBAT
D Acid Spurts of
inhibition metabolism
Dormant
(no cure) Potensi kekambuhan
RENDAH
Bakterisidal
Sterilisasi
Aktivitas relatif
obat anti-TB
2. Sterilisasi
Kemampuan membunuh bakteri yang persisten atau yang
membelah secara intermiten (kelompok bakteri yang
menimbulkan kekambuhan). Sterilisasi cepat dapat
memperpendek durasi pengobatan
2RHZE/4RH
Mencegah seleksi resistensi
Aktivitas bakterisidal
Aktivitas sterilisasi
2RHZE/4RH
MENGHINDARI MONOTERAPI
Keputusan Menkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis.
Pemantauan sputum hasil
pengobatan
Lengkap Gagal
Hasil
pengobatan
meninggal Lost to
follow up
Tidak
dievaluasi
Definisi Hasil Pengobatan TB SO (1)
• Sembuh: Pasien TB paru dengan konfirmasi bakteriologis positif pada awal
pengobatan dan BTA sputum negatif atau biakan negatif pada akhir
pengobatan dan memiliki hasil pemeriksaan negatif pada salah satu
pemeriksaan sebelumnya.
Keputusan Menkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis.
Definisi Hasil Pengobatan TB SO (1)
• Meninggal: Pasien TB yang meninggal dengan alasan apapunsebelum dan
selama pengobatan TB
• Tidak dievaluasi: Pasien yang tidak memiliki hasil pengobatan pada saat
akhir pelaporan kohort pengobatan, termasuk pasien yang sudah pindah ke
fasilitas kesehatan lain dan tidak diketahui hasil pengobatannya oleh
fasilitas yang merujuk pada batas akhir pelaporan kohort pengobatan.
Keputusan Menkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis.
Alur Diagnosis dan
Tatalaksana TB RO
Update 2021
Definisi Resistensi Obat
• Multidrug-resistance (MDR): resisten terhadap isoniazid dan
rifampisin (HR), dengan atau tanpa OAT lini pertama yang lain,
misalnya resistan HR, HRE, HRES.
PREVENTION
DOTS STRATEGY
ISTC
TBC RO
Updating DR TB Guidelines
2016
2016 2020
2020 2022
2022
Pengelompokan obat TB (lini-1/lini-2) dasar membuat rejimen TB RO
Kanamycyn/capreomycin is not
recommended anymore WHO guidelines for MDR-TB. 2016-2022
Panduan Rejimen TB RO
• 2020 Guideline • 2022 Guideline
2022 Guideline
ya tidak
Pernah
mendapatkan tx
Dilakukan pengkajian TB RO: Lfx/ Mfx,
riwayat pasien Cfz, E, Bdq ≥ 1
memenuhi kriteria bulan
mendapatkan paduan
jangka pendek (STR).
TB Paru berat: lesi
lanjut sedang, lesi
sangat lanjut
TB Extra paru berat:
ME, Tulang,
Spondilitis, Milier,
pericarditis,
abdomen
Intoleransi:
penghentian
salah satu
obat Bdq,
Lfx/ Mfx, Cfz,
Eto, INHDT
Kriteria Pasien TB RO Untuk
Paduan Jangka Pendek
1. Tidak resistan terhadap fluorokuinolon
2. Tidak ada kontak dengan pasien TB pre/XDR
3. Tidak pernah mendapat OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan
4. Tidak ada resistansi atau dugaan tidak efektif thd OAT pada
paduan jangka pendek (resistan INH dengan mutasi inhA
atau katG boleh mendapatkan paduan jangka pendek)
5. Tidak sedang hamil atau menyusui
6. Bukan kasus TB paru berat
7. Bukan kasus TB ekstraparu berat
8. Pasien TB RO (paru ataupun ekstraparu) dengan HIV
9. Anak usia > 6 tahun
TB RO Paduan Jangka Pendek
Tanpa Injeksi (WHO, 2020)
Contoh paduan: 6 Bdq – Lfx atau Mfx – Lzd – Cfz – Cs / 14 Lfx atau Mfx– Lzd – Cfz – Cs
Grup A Grup B
Prinsip Pengobatan TB RO Jangka Panjang
• Pengobatan dimulai dengan lima obat TB yang diperkirakan efektif
dan setidaknya tiga obat setelah Bdq dihentikan.
• Paduan pengobatan ideal: 3 obat Grup A dan 2 obat Grup B.
• Bila dari Grup A dan Grup B tidak memenuhi lima (5) obat maka
diambil obat dari grup C untuk melengkapi jumlah obat.
• Setelah Bdq dihentikan (setelah 6 bulan), paduan pengobatan harus
terdiri dari minimal tiga (3) obat.
• Obat pada Grup C diurutkan berdasarkan rekomendasi penggunaan
(urutan atas yang paling direkomendasikan).
X 2A
+
2B
+
1C
– 6 Lfx-Lzd-Clz-Cs-E / 14 Lfx-Clz-Cs-E
– 6 Lfx-Lzd-Clz-Cs-Dlm / 14 Lzd-Clz-Cs
– 6 Lfx-Lzd-Cfz-Cs-Amk / 14 Lfx-Cfz-
Cs
– 6 Lfx-Lzd-Cfz-Cs-S / 14 Lfx-Lzd-Cfz-
Cs
PENGOBATAN
LENGKAP
PUTUS
SEMBUH BEROBAT
TIDAK
DIEVALUASI
MENINGGAL
GAGAL
HASIL AKHIR PA D UA N J A N G K A P E N D E K PA D UA N J A N G K A
PENGOBATAN PA N J A N G
Sembuh Dikatakan sembuh bila memenuhi ketiga hal: Pasien menyelesaikan
1. Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai pengobatan sesuai durasi
durasi pengobatan yang ditetapkan dan pengobatan yang ditetapkan
memenuhi kriteria untuk dinyatakan dan memenuhi kriteria untuk
sembuh berikut: dinyatakan sembuh:
• Pemeriksaan biakan 3 kali berturut- • Pemeriksaan biakan 3 kali
turut dengan jarak minimal 30 berturut-turut dengan jarak
hari hasilnya negatif pada tahap minimal 30 hari hasilnya
lanjutan negatif pada tahap lanjutan
• Pemeriksaan BTA pada akhir
pengobatan hasilnya negatif
Pengobatan • Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai • Pasien menyelesaikan
lengkap durasi pengobatan yang ditetapkan pengobatan sesuai durasi
• Tidak ada bukti untuk dinyatakan sembuh pengobatan yang ditetapkan
atau gagal • Tidak ada bukti untuk
dinyatakan sembuh atau
gagal
HASIL AKHIR PA D UA N J A N G K A P E N D E K PA D UA N J A N G K A
PENGOBATAN PA N J A N G
Putus berobat Pasien tidak menelan obat atau berhenti Pasien tidak menelan obat atau
berobat selama 2 bulan berturut-turut atau berhenti berobat selama 2 bulan
lebih berturut-turut/lebih
Gagal paduan pengobatan yang diberikan perlu paduan pengobatan yang
dihentikan dan diubah secara permanen diberikan perlu dihentikan dan
dengan alasan salah satu /lebih sbb : diubah secara permanen
• Tidak ada respon perbaikan klinis dengan alasan salah satu/ lebih
dan/atau bakteriologis sbb:
• Adanya efek samping obat • Tidak ada respon perbaikan
• Adanya bukti tambahan resistansi obat klinis dan/atau
yang ada dalam paduan yang saat ini bakteriologis
diberikan berdasarkan hasil uji kepekaan • Adanya bukti tambahan
obat resistansi obat yang ada
dalam paduan yang saat ini
*) Untuk pengobatan jangka pendek, terjadi diberikan berdasarkan hasil
resistansi tambahan terhadap OAT lini kedua uji kepekaan obat
utama dikategorikan sebagai “Gagal karena
perubahan diagnosis”.