Oleh
Subdit TB – Dit P2PML
Direktorat Jenderal P2P
Kementerian Kesehatan RI
Jenis Spesimen TB
• Dahak Purulent
Kualitas dahak yang baik :
• Volume 3-5 ml
• Mukopurulent
Mucoid
• Non Dahak
1. Jenis : LCS, Jaringan, Kelenjar limfe, Bilas lambung/aspirat
lambung
2. Cara Pengambilan: tergantung pada lokasi lesi
Kualitas Dahak
yang Baik
Cara Berdahak Yang Baik
Jenis Pemeriksaan Laboratorium untuk Diagnosis dan
Pemantauan Pengobatan dalam Program TB
o Pemeriksaan Mikroskopis TB
o Pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan TB:
• Metode Konvensional: media padat (LJ) dan cair (MGIT)
o Pemeriksaan Molekuler TB:
• Tes Cepat Molekuler
• Line Probe Assay (LPA) lini dua
Perkembangan Pemeriksaan Diagnostik TB
TCM – 2 jam
LPA
5 – 7 hari
Metode MGIT
6 – 8 minggu
Metode LJ
Konvensional
10-14 minggu
Perbandingan Jenis
Pemeriksaan TB
Jenis TAT Kelebihan Kelemahan
Pemeriksaan
Mikroskopis 24 jam - Mudah, murah • Kurang sensitif terutama
- Level biosafety rendah terhadap pasien kategori low
risk
• Tidak dapat membedakan
BTA lingkungan (MOTT)
• Membutuhkan jumlah kuman
yang tinggi untuk dapat
terdeteksi positif
Tes Cepat 2 jam – 1 hari • Mendeteksi M. tuberculosis dan • Tidak dapat digunakan untuk
Molekuler resistensi terhadap RR dalam follow up pengobatan
(TCM) waktu ± 2 jam • Alat dan reagen mahal
• Level biosafety sama dengan • Membutuhkan suhu tertentu
pemeriksaan mikroskopis dan pasokan listrik stabil
• Harga alat cukup mahal
• Mampu mendeteksi kuman TB termasuk biaya operasional
pada jumlah kuman yang rendah dan pemeliharaan
Pemeriksaan Mikroskopis
• Mikobakteria dapat dibedakan secara visual dari organisme lain dengan perwarnaan tahan
asam.
Kekurangan:
• Memerlukan suplai listrik yang tidak terputus.
• Memerlukan suhu ruangan antara 15-30 °C ketika
beroperasi. Keterbatasan
• Cartridge dan reagen harus disimpan pada suhu 2-28 °C. • Harga alat cukup mahal begitu juga dengan operasionalnya.
• Masa berlaku/expired date cartridge harus dimonitor. • Modul memerlukan kalibrasi tahunan.
• Tidak bisa digunakan untuk follow up/menilai • TCM tidak menghilangkan kebutuhan terhadap pemeriksaan biakan dan uji
pengobatan. kepekaan konvensional.
• Hasil tes Rif resisten pada pasien/populasi resiko rendah TB MDR harus
diulang.
PENAFSIRAN HASIL TCM TB
• TCM tidak menggantikan kebutuhan untuk pemeriksaan mikroskopis
BTA, Kultur M.tb dan uji kepekaan
• Fasyankes memastikan bahwa kualitas spesimen dahak baik.
• Hasil TCM diinterpretasikan bersama dengan pemeriksaan klinis,
radiografi dan temuan laboratorium lainnya.
HASIL INTERPRETASI TINDAK LANJUT
MTB DETECTED; DNA MTB terdeteksi
Lanjutkan sesuai dengan alur
Rif Resistance Mutasi gen rpoB terdeteksi, diagnosis TB resistan Obat
kemungkinan besar resistan terhadap (TB RO)
DETECTED rifampisin
*) Apabila hasil TCM adalah indeterminate/invalid/Error/No result maka hanya diperbolehkan untuk mengulang
proses pemeriksaan TCM sebanyak 1 (satu) kali.
HASIL INTERPRETASI TINDAK LANJUT
*) Apabila hasil TCM adalah indeterminate/invalid/Error/No result maka hanya diperbolehkan untuk mengulang
proses pemeriksaan TCM sebanyak 1 (satu) kali.
PEMERIKSAAN BIAKAN DAN UJI KEPEKAAN TB
• Keuntungan (MGIT):
o Waktu hasil pemeriksaan lebih singkat
o Sensitifitas lebih tinggi dibanding dengan LJ
o Manual, semi automated, fully automated
formats
MIKROSKOPIS
TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate
1 dahak
Ulangi
TCM 1x
(2)
*) pengulangan TCM dilakukan di fasyankes TCM sebelum pasien di rujuk ke fasyankes / balkes layanan TB RO
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan TCM
High Risk TB RO
Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Hasil Akhir Terapi pengobatan
TCM ke-2
TCM ke-1
Invalid / no Rif Res Rif Res TB RO
result / error Rif Sen Rif Sen TB SO
Negatif Negatif Terapi pengobatan lain
Indet Indet Keputusan pengobatan oleh TAK
Invalid/no Invalid/no result/error Keputusan pengobatan oleh TAK
result/error
Indeterminate Rif Res Rif Res TB RO
Rif Sen Rif Sen TB SO
Negatif Indet Keputusan pengobatan oleh TAK
Indet Indet Keputusan pengobatan oleh TAK
Invalid / no Indet Keputusan pengobatan oleh TAK
result/error
Tindak lanjut keputusan pengobatan oleh TAK
• Keputusan Pengobatan oleh TAK perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1.TCM ke-3 tidak diperbolehkan sesuai ketentuan Program TB, pengulangan hanya
diperbolehkan 1 kali
2.Biakan Jika pasien diobati dengan pengobatan TB SO dan TAK
mempertimbangkan untuk dilakukan pemeriksaan biakan, pembiayaan pemeriksaan
biakan tidak ditanggung oleh Program TB
3.Telusuri kembali riwayat pengobatan pasien – pastikan tidak ada riwayat pengobatan
sebelumnya atau tidak ada kontak dengan pasien TB RO. Pertimbangkan pengobatan
sebagai TB SO atau TB RO
Diagnosis TB RO Pada Kriteria Low Risk
Pada kelompok low risk TB RO yaitu terduga TB, TB anak, TB pada pasien
HIV dengan hasil RR maka wajib dilakukan pengulangan pemeriksaan TCM di
fasyankes TCM sebanyak 1 (satu) kali menggunakan dahak baru berkualitas baik
dengan ketentuan sebagai berikut:
(hal tersebut disebabkan karena keterbatasan alat TCM, di mana pada hasil Rif
Res pada kelompok risiko rendah/low risk TB RO memiliki Positive Predictive
Value /PPV yang rendah yaitu 60-70%.
Pemeriksaan Diagnosis TB RO
Low risk TB RO Ket:
(1) Hasil pemeriksaan ke-1
2 dahak (2) Hasil pemeriksaan ke-2
Pemeriksaan TCM
1 dahak (1)
TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate
1 dahak
Ulangi Ulangi
TCM 1x (2) TCM 1x (2)
Invalid/
TB, TB, TB, Neg Indet
TB, Negatif/Invalid/ Indet no result/
Rif Res no result/ Rif Res Rif Sen
Rif Sen error
error
TCM tdk boleh diulang lagi TCM tdk boleh diulang lagi
*) pengulangan TCM dilakukan di fasyankes TCM sebelum pasien di rujuk ke fasyankes / balkes layanan TB RO
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan TCM
Low Risk TB RO
Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Hasil Akhir Terapi pengobatan
TCM ke-1 TCM ke-2
Rif Res Rif Res Rif Res TB RO
Rif Sen Rif Sen TB SO
Indet MTB Pos TB SO
Negatif /Invalid MTB Pos TB SO
/no result/error
Invalid/no result Rif Res - Keputusan pengobatan oleh TAK
/error Rif Sen Rif Sen TB SO
Negatif Negatif Terapi pengobatan lain
Indet MTB Pos, indet (Rif ?) TB SO
Invalid/no result Invalid/no result/error Keputusan pengobatan oleh TAK
/error
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan TCM
Low Risk TB RO (lanjutan)
Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Hasil Akhir Terapi pengobatan
TCM ke-2
TCM ke-1
Indeterminate Rif Res Rif Res TB RO
Rif Sen Rif Sen TB SO
Negatif Indet TB SO
Indet Indet TB SO
Invalid / no result Indet TB SO
/error
Pemeriksaan TCM untuk spesimen non dahak
• Spesimen non-dahak :
1. cairan serebrospinal (CSF),
2. jaringan biopsi
3. kelenjar getah bening.
Pedoman Nasional
Tatalaksana TBC Resistan
Obat di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes) TBC
Resistan Obat
Pemeriksaan LPA Lini Dua
• Pemeriksaan LPA lini 2 dapat mengidentifikasi:
1. M. tuberculosis kompleks
2. Resistensi terhadap Fluorokuinolon
3. Resistensi terhadap antibiotik injeksi (seperti :
Aminoglikosida dan siklik peptida)
• Membantu untuk
∞ Mengidentifikasi pasien dengan resistansi FQ dan obat
injeksi lini kedua
∞ Memulai pengobatan lebih awal dengan pengobatan yang
sesuai
∞ Membatasi transmisi penyakit
• Jenis sampel yang digunakan:
Dahak/sputum
Isolat
Tabel Hasil Pemeriksaan LPA lini dua
HASIL INTERPRETASI
MTB FQ Res SLID Res MTB resistan terhadap Fluoroquinolone dan obat injeksi lini kedua
MTB FQ Res SLID Sen MTB resistan terhadap Fluoroquinolone dan sensitif terhadap obat
injeksi lini kedua
MTB FQ Sen SLID Res MTB sensitif terhadap Fluoroquinolone dan resistan terhadap obat
injeksi lini kedua
MTB FQ Sen SLID Sen MTB sensitif terhadap Fluoroquinolone dan obat injeksi lini kedua
Rencana pengembangan Laboratorium
LPA Lini 2
Tahap-1 Tahap-2
1 dahak 1 dahak
Pengelompokkan
rujukan
• Kelompok 1: Lab DST lini 1,2 dan LPA berada di 1 (satu) lab
• Kelompok 2: Lab DST lini 1 terpisah dengan lab DST lini 2 dan LPA
• Kelompok 3: Lab DST lini 1,2 terpisah dengan Lab LPA
Pengaturan rujukan pemeriksaan LPA lini dua
Kelompok 1 - Laboratorium DST lini 1,2 dan LPA berada di 1 tempat
• Untuk rujukan pemeriksaan DST lini 1,2 dan LPA yang berada 1 tempat, maka RS/Rujukan MTPTRO mengirimkan 2 dahak
ke laboratorium DST lini 1,2 dan LPA tersebut.
• Laboratorium LPA memilih spesimen dengan hasil BTA positif lebih tinggi. Jika hasil BTA scanty atau BTA negatif, maka
pemeriksaan LPA lini dua tetap dilanjutkan.
• Jika hasil LPA invalid, maka pemeriksaan LPA diulang dari isolat. Jika biakan tidak tumbuh, pemeriksaan LPA tidak
dilanjutkan. Pengulangan hanya dilakukan 1 kali.
Kelompok 2 - Laboratorium DST lini 1 terpisah dengan laboratorium DST lini 2 + LPA
• Untuk rujukan pemeriksaan DST lini 1 yang terpisah dengan laboratorium DST lini 2 + LPA, maka RS/Rujukan MTPTRO
dapat mengirimkan 1 dahak ke laboratorium DST lini 1 dan 1 dahak ke laboratorium DST lini 2 + LPA.
• Fasyankes/Rujukan MTPTRO diinfokan untuk mengirimkan dahak ke 2 laboratorium tersebut.
• Laboratorium DST lini 1 diinfokan untuk tidak lagi mengirimkan isolat ke laboratorium DST lini 2.
• Jika hasil LPA invalid, maka pemeriksaan LPA diulang dari isolat. Jika biakan tidak tumbuh, pemeriksaan LPA tidak
dilanjutkan. Pengulangan hanya dilakukan 1 kali.