DEFINISI
TB- RO
merupakan Tuberkulosis yang disebabkan oleh M.tuberkulosis yang
telah resisten terhadap obat antI TB (OAT).
Melalui
Melalui pemakaian
makanan barang
bersama
4
sama dengan gejala TB biasa, Namun kuman
penyebabnya sudah KEBAL terhadap OBAT.
GEJALA RO
Berkeringat dimalam
hari tanpa aktivitas
Bb menurun 5
Pengobatan
Primer Sekunder
Uji biakan
untuk
Uji kepekaan
identifikasi
obat
kuman M. • Hasil biakan dapat digunakan oleh
Tuberculosis Tim Ahli Klinis (TAK) dan dokter
penanggung jawab di fasyankes
penyedia layanan TB RO sebagai
acuan dalam mendiagnosis dan
menilai kemajuan pengobatan
pasien TB RO.
Pengobatan TB resistensi obat
secara farmakologi
• Paduan jangka panjang (18–24
Pada paduan pengobatan TB RO jangka bulan) diberikan pada pasien yang
pendek, kriteria pasien TB RR/ MDR yang tidak bisa mendapatkan paduan
bisa mendapatkan paduan ini adalah: pengobatan jangka pendek.
13
Pencegahan TB Resisten Obat
Paling Pengting !!
14
KASUS
15
IDENTITAS
16
ANAMNESIS
18
Riwayat penyakit sebelumnya : Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal,
Riwayat Hipertensi (-) Riwayat Diabetes Melitus (-) Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat Merokok (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa
dengan pasien. Riwayat keluarga HT (-), DM (-), penyakit jantung (-), penyakit ginjal (-)
19
Riwayat Pengobatan
Pasien sempat dibawa ke Rumah sakit dan Puskesmas. Disana dia sempat
diberikan obat TB, sekarang pasien sedang menjalani pengobatan TB RO
Sejak 1 bulan berupa piridoxin 3x1, etambutol 400mg 1x3, pirazinamid 500
mg 1x3,isoniazid 300mg 1x2 tablet, etionamid 250mg 1x3, clorazimin 1x1,
levofloxacin 250mg 1x4, bedaquilin 2x2, namun pasien sempat berhenti
minum obat karena pasien merasa mual muntah setelah minum obat tersebut.
20
PEMERIKSAAN FISIK
Berat Badan : Awal :
50Kg
KU : Lemah
Kes : Compos Mentis Sekarang :
GCS : E4V5M6 47Kg
TD : 100/60 mmHg Tinggi Badan : 163 cm
Nadi : 89 x / menit, regular
IMT : 18,0 (underweight)
Suhu : 37’ C
RR : 19 x/ menit
SpO2 : 96 %
21
Kepala Normosefal
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-), injeksi konjungtiva
(-), refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak
langsung
(+/+), pupil isokor (3 mm/3 mm)
Telinga AS : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem, membran
timpani tidak dinilai AD : meatus tidak eritem, tidak edem,
membran timpani tidak dinilai
Tenggorokan Faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1) tidak hiperemis, deritus (-)
22
Leher Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-), pembesaran kelenjar getah bening (-),
JVP tidak meningkat
Dada Simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Paru Inspeksi : gerakan dinding dada simetris
Palpasi : fremitus kanan=kiri
Perkusi : tidak dievaluasi Auskultasi : vesikular (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba
Perkusi : tidak di evaluasi
Auskultasi : SI-SII regular, Gallop(-),
Murmur (-)
23
Abdomen Inspeksi : simetris, hiperemis (-), hematom (-
)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Perkusi : timpani, pekak hepar (+)
Palpasi : nyeri tekan (-), batas hepar dan lien dalam
batas normal
24
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Sputum
2) Rotgent Thoraks
3) TCM
DIAGNOSIS KERJA
Tuberkulosis Resistensi Obat (TB RO)
25
PENATALAKSANAAN
NON-MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA
- Sering berjemur di pagi hari
- Piridoxin 3x1
- Melakukan olahraga atau aktivitas fisik
- Etambutol 400mg 1x3
lainnya
- Pirazinamid 500 mg 1x3
- Mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Isoniazid 300mg 1x2 tablet
- - Bila ada keluhan, segera disampaikan ke
Etionamid 250mg 1x3
- Clorazimin 1x1 dokter atau mengunjungi fasilitas
- Levofloxacin 250mg 1x4 Kesehatan
- Bedaquilin 2x2
26
KIE
27
Lampiran
28
29
Lampiran 3 : obat-obatan yang di konsumsi
30
Terimakasih