Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

PASIEN TUBERKULOSIS RESISTENSI OBAT


(TB RO) DI SONGAK, SAKRE TIMUR

Pembimbing : dr. Rika Haerawati

  OLEH DOKTER MUDA


Baiq Widya Egita (013.06.0011)
Muzayyanatulhayat (013.06.0038)
Surya Ashri Rahman H (013.06.0056)

KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT
PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
2021
pendahuluan

• Disebabkan Oleh Bakteri Dari Mycobacterium Tuberculosis


• Salah Satu Dari 10 Penyebab Kematian Di Seluruh Dunia.
TB

• penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis


yang resisten terhadap komponen obat TB.
• penyebab terjadinya karna penderita menjalani pengobatan
sebelumnya tidak sampai tuntas, tertular langsung dari pasien TB yang
TB-RO resisten obat, serta pengobatan penderita tidak sesuai dengan standar
pengobatan.
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

 Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis yang di tandai dengan adanya
batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Yang bercampur
darah, yang diikuti dengan adanya penuruhan berat badan.

 TB- RO
merupakan Tuberkulosis yang disebabkan oleh M.tuberkulosis yang
telah resisten terhadap obat antI TB (OAT).
Melalui
Melalui pemakaian
makanan barang
bersama

Melalui batuk Dahak pasien


langsung TB
PENULARA
N

4
sama dengan gejala TB biasa, Namun kuman
penyebabnya sudah KEBAL terhadap OBAT.
GEJALA RO 

Batuk berdahak >2 minggu Demam


yang disertai darah

Berkeringat dimalam
hari tanpa aktivitas

Napsu makan menurun

Bb menurun 5
Pengobatan

Primer Sekunder

 Ex : INH, Rifampisin,  Streptomisin, Klofazimin,


Pirazinamid, dan Etambutol. Fluorokuinolon, dan Sikloserin.
 memiliki efektifitas tinggi dan  memiliki efektifitas yang lebih
toksisitas yang rendah. lemah dibandingkan obat-obat
 terapinya selalu dilakukan primer dan bersifat lebih toksik,
dengan kombinasi dari 3-4 obat.  obat-obat ini hanya digunakan
jika terjadi resistensi atau
intoleransi terhadap obat-obat
primer
Kategori Resisten OAT

Multi drug resistant Extensively drug


Monoresisten Poliresisten
(MDR) : resistant (XDR)
• Presisten terhadap salah • pasien resisten terhadap • resisten terhadap • TB MDR disertai
satu OAT, lebih dari satu jenis sekurang-kurangnya resisten terhadap salah
• Ex : isoniazid (H) OAT lini pertama INH dan Rifampisin. satu obat golongan
• kecuali kombinasi INH fluoroquinolon
dan Rifampisin. • dan sekurangkurangnya
salah satu dari OAT
injeksi lini kedua
(Kapreomisin,
Kanamisin, dan
Amikasin).
Penyebab Resistensi obat

1) Pasien tidak menyelesaikan pengobatan sesuai saran


2) Petugas kesehatan memberikan pengobatan yang tidak tepat baik
dalam hal dosis ataupun lama terapi
3) Obat untuk terapi yang sesuai tidak tersedia
4) Rendahnya kualitas obat
Diagnosis TB RO
• untuk menegakan diagnosis TB dan TB Resistan • tes cepat yang berbasis molekuler
Rifampisin (TB RR) untuk mendeteksi resistensi
• Hasil pemeriksaan TCM TB menunjukkan terhadap OAT lini kedua yaitu
terdeteksinya kuman TB dan ada atau tidaknya golongan fluorokuinolon dan obat
resistansi terhadap obat Rifampisin. injeksi lini kedua.

Pemeriksaan Second Line–


Tes Cepat Line Probe
Molekuler TB Assay (SL-
(TCM TB) LPA)

Uji biakan
untuk
Uji kepekaan
identifikasi
obat
kuman M. • Hasil biakan dapat digunakan oleh
Tuberculosis Tim Ahli Klinis (TAK) dan dokter
penanggung jawab di fasyankes
penyedia layanan TB RO sebagai
acuan dalam mendiagnosis dan
menilai kemajuan pengobatan
pasien TB RO.
Pengobatan TB resistensi obat
secara farmakologi
• Paduan jangka panjang (18–24
Pada paduan pengobatan TB RO jangka bulan) diberikan pada pasien yang
pendek, kriteria pasien TB RR/ MDR yang tidak bisa mendapatkan paduan
bisa mendapatkan paduan ini adalah: pengobatan jangka pendek.

 Tidak resistan terhadap fluorokuinolon

 Tidak ada kontak dengan pasien TB pre/XDR


 Tidak pernah mendapat OAT lini kedua
selama ≥ 1 bulan
 Tidak ada resistansi atau dugaan tidak efektif Pengobatan jangka Pengobatan jangka
terhadap OAT pada paduan jangka pendek pendek Panjang
(kecuali resistan INH dengan mutasi inhA
atau katG).
 Tidak sedang hamil atau menyusui
 Bukan kasus TB paru berat
 Bukan kasus TB ekstraparu berat
 Pasien TB RO (paru ataupun ekstraparu) 10
dengan HIV
11
12
Pengobatan TB resistensi obat
secara Non-farmakologi

 Edukasi kepada pasien untuk :


 menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti olah
raga teratur, tidak merokok, konsumsi makanan bergizi, istirahat
yang cukup dan tidak mengkonsumsi alcohol.

13
Pencegahan TB Resisten Obat

Paling Pengting !!

KEPATUHAN DALAM MINUM OBAT

14
KASUS
15
IDENTITAS

 Nama : Tn. Bukhari


 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Usia : 38 Tahun
 Alamat : Montong gamang
 Tgl. Kunjungan : 06-10-2021

16
ANAMNESIS

 Keluhan Utama : Batuk-batuk

 Riwayat penyakit sekarang :


Tn. Bukhairi, 38 tahun, seorang guru disalah satu madrasah tsanawiah di Kopang
didiagnosis dengan TB-Ro mengatakan batuk di dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya
pasien mengatakan batuk timbul pada saat malam hari disertai dahak dan darah sedikit. Pasien
juga mengatakan adanya demam, keringat malam, penurunan nafsu makan, dan penurunan
berat badan yang awalnya 50 kg menjadi 47 kg dalam satu bulan. Pasien mempunyai
kebiasaan yang tidak baik seperti membuang dahak sembarangan, tidak memakai masker pada
saat batuk, kurangnya pengetahuan penyakit yang diderita oleh pasien, dukungan keluarga
yang kurang terhadap pasien, dan keadaan rumah pasien   yang lembab.
17
 Pasien juga mempunyai riwayat kontak dengan penderita TB yaitu
tetangganya yang sudah meninggal dunia. Pada saat keluhan muncul pasien
sempat datang kontrol ke RS dan dirawat 3 hari, pasien sempat di infus
karna pasien merasa lemas tidak ada tenaga, dan di RS pasien telah
dilakukan pemeriksaan Test Cepat Molekuler dan didapatkan hasil Positif
TB-Ro. Setelah dilakukan TCM, pasien datang ke Puskesmas untuk
pengambilan Obat. Pasien sering merasakan mual dan muntah setelah
minum obat tersebut. Untuk saat ini pasien mengeluhkan diare dan lemas

18
 Riwayat penyakit sebelumnya : Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal,
Riwayat Hipertensi (-) Riwayat Diabetes Melitus (-) Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat Merokok (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa
dengan pasien. Riwayat keluarga HT (-), DM (-), penyakit jantung (-), penyakit ginjal (-)

19
 Riwayat Pengobatan
 Pasien sempat dibawa ke Rumah sakit dan Puskesmas. Disana dia sempat
diberikan obat TB, sekarang pasien sedang menjalani pengobatan TB RO
Sejak 1 bulan berupa piridoxin 3x1, etambutol 400mg 1x3, pirazinamid 500
mg 1x3,isoniazid 300mg 1x2 tablet, etionamid 250mg 1x3, clorazimin 1x1,
levofloxacin 250mg 1x4, bedaquilin 2x2, namun pasien sempat berhenti
minum obat karena pasien merasa mual muntah setelah minum obat tersebut.

 Riwayat social ekonomi


 Pasien merupakan kepala rumah tangga yang bekerja sebagai guru disalah satu
madrasah tsanawiah di Kopang. Tinggal Bersama istri dan kedua anaknya.
Kondisi rumah pasien bersih, penerangan cahaya pada rumah cukup baik,
dengan adanya ventilasi dan sering membuka jendela.

20
PEMERIKSAAN FISIK
Berat Badan : Awal :
50Kg
 KU : Lemah
 Kes : Compos Mentis  Sekarang :
 GCS : E4V5M6 47Kg
 TD : 100/60 mmHg Tinggi Badan : 163 cm
 Nadi : 89 x / menit, regular
IMT : 18,0 (underweight)
 Suhu : 37’ C
 RR : 19 x/ menit
 SpO2 : 96 %

21
Kepala Normosefal
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-), injeksi konjungtiva
(-), refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak
langsung
(+/+), pupil isokor (3 mm/3 mm)
Telinga AS : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak edem, membran
timpani tidak dinilai AD : meatus tidak eritem, tidak edem,
membran timpani tidak dinilai

Mulut Stomatitis (-), bibir sianosis (-), bibir kering


(-)

Hidung Sekret (-), pernapasan cuping hidung (-)

Tenggorokan Faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1) tidak hiperemis, deritus (-)

22
Leher Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-), pembesaran kelenjar getah bening (-),
JVP tidak meningkat
Dada Simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Paru Inspeksi : gerakan dinding dada simetris
  Palpasi : fremitus kanan=kiri
Perkusi : tidak dievaluasi Auskultasi : vesikular (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba
Perkusi : tidak di evaluasi
Auskultasi : SI-SII regular, Gallop(-),
Murmur (-)

23
Abdomen Inspeksi : simetris, hiperemis (-), hematom (-
)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Perkusi : timpani, pekak hepar (+)
Palpasi : nyeri tekan (-), batas hepar dan lien dalam
batas normal

Ekstremitas Akral hangan, CRT <2 detik

24
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1) Sputum
2) Rotgent Thoraks
3) TCM

DIAGNOSIS KERJA
Tuberkulosis Resistensi Obat (TB RO)
25
PENATALAKSANAAN

NON-MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA
- Sering berjemur di pagi hari
- Piridoxin 3x1
- Melakukan olahraga atau aktivitas fisik
- Etambutol 400mg 1x3
lainnya
- Pirazinamid 500 mg 1x3
- Mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Isoniazid 300mg 1x2 tablet
- - Bila ada keluhan, segera disampaikan ke
Etionamid 250mg 1x3
- Clorazimin 1x1 dokter atau mengunjungi fasilitas
- Levofloxacin 250mg 1x4 Kesehatan
- Bedaquilin 2x2

26
KIE

- Rajin mengkonsumsi obat dan mengikuti instruksi


dari dokter
- Rajin control setiap bulannya
- Selalu menggunakan masker
- Sering mencuci tangan
- Tidak meludah sembarang tempat

27
Lampiran

28
29
Lampiran 3 : obat-obatan yang di konsumsi

30
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai