Pembimbing:
dr. Ida Bagus Pramana, Sp.B
Kata kunci: patofisiologi, benign prostat hiperplasia (BPH), tingkatan (grade), stadium, definisi, keterkaitan klinis.
PENDAHULUAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa adenoma prostat adalah penyebab
klinis BPH, mengakibatkan berbagai tingkat obstruksi dengan atau
tanpa gejala. Jika obstruksi berat, bisa membahayakan kandung kemih
dan ginjal. Oleh karena itu, intervensi diperlukan untuk mencegah hal
ini.
• BPH dapat dicurigai pada pemeriksaan rektal jika prostat lebarnya lebih dari 2 jari dan memiliki
konsistensi yang halus, dan pasien memiliki laju aliran urin rata-rata yang buruk.
Gambar. 3 USG transabdominal (TAUS) mengukur
volume prostat (PV) dan tonjolan prostat intravesika (IPP).
• Menggunakan sistem tingkatan atau grade dan stase untuk menentukan fenotipe dan klasifikasi
keparahan klinis BPH, sebagian besar pasien (59%) yaitu 408 pasien diawasi dan diberi
konseling, 32% diterapi secara medis sementara 9% diperlukan intervensi bedah. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 1981, tentang riwayat prostatisme (istilah lama
untuk LUTS/BPH) yang menunjukkan bahwa dari 107 pasien yang di follow up selama 5
tahun, 32% membaik, 52% tetap stabil dan 16% memburuk, 9% membutuhkan operasi.
• Pengukuran IPP memungkinkan kita untuk memprediksi dengan lebih akurat pada evaluasi
awal, kondisi pasien mana yang akan menurun dan mana yang mungkin akan stabil/membaik.
• Patologi klinis BPH pada dasarnya adalah PA yang
menyebabkan perubahan fisiologis yaitu variasi derajat
obstruksi saluran keluar kandung kemih dengan atau
tanpa LUTS. BPH secara klinis dapat dibedakan dari
KESIMPULAN penyebab lain LUTS pria dengan menggunakan TAUS
non-invasif dan uroflowmetri di klinik. Dengan IPP,
PVRU dan IPSS/QoL, penyakit ini dapat difenotipe dan
diklasifikasikan menurut tingkat keparahannya untuk
manajemen tatalaksana yang lebih hemat biaya.
Ini adalah sebuah jurnal yang membahas mengenai patofisiologi BPH dan didukung
I dengan beberapa hasil laporan kasus pasien, sehingga tidak ada pemberian intervensi
langsung kepada pasien.
Pada jurnal ini tidak ada pembanding (grup kontrol) yang terdiri dari kasus pasien
C tanpa klinis BPH dalam satu waktu.
CONT…
Pada jurnal ini menghasilkan kesimpulan yaitu patologi klinis BPH pada dasarnya
adalah PA yang menyebabkan perubahan fisiologis seperti variasi derajat obstruksi
O saluran keluar kandung kemih dengan atau tanpa LUTS. BPH secara klinis dapat
dibedakan dari penyebab lain LUTS pria dengan menggunakan TAUS non-invasif dan
uroflowmetri di klinik. Dengan IPP, PVRU dan IPSS/QoL, penyakit ini dapat difenotipe
dan diklasifikasikan menurut tingkat keparahannya untuk manajemen tatalaksana yang
lebih hemat biaya.
KELEBIHAN JURNAL
• Ini merupakan jurnal yang membahas mengenai patofisiologi BPH, metode
diagnosisnya, dan disertai dengan beberapa hasil penelitian sebagai
penunjangnya sehingga ilmu yang disajikan sangat bermanfaat bagi para tenaga
medis.
KEKURANGAN JURNAL
• Penulisan di dalam jurnal banyak menggunakan singkatan sehingga perlu
memahami kepanjangannya terlebih dahulu agar lebih mempermudah dalam
memahami isi jurnal ini.