Identitas Pasien
Nama : Tn. GAS
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Umur : 31 Tahun
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan : SMP Kelas 2
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Hindu
Suku : Bali
Bangsa : Indonesia
Alamat : Negara
No RM : 039190
2. Riwayat Psikiatri
A. Keluhan Utama
Keluyuran
Pasien dibawa ke IGD RSJ Provinsi Bali diantar oleh ibunya. Pada saat
diwawancarai pasien duduk dikursi berhadapan dengan pemeriksa yang berbatas
oleh meja, pasien saat datang pasien berpenampilan wajar yaitu dengan
menggenakan kaos motif stupa berwarna hitam, celana panjang berwarna biru
dongker, memakai alas kaki berupa sandal jepit berwarna merah, menggunakan
masker berwarna hitam. Pasien memiliki perawakan yang cukup tinggi, rambut
berwarna hitam dengan potongan pendek, pasien berpenampilan bersih dan
sedikit berbau pesing, kulit pasien berwarna sawo matang, kuku jari – jari panjang
dan terdapat luka bakar pada ujung jari telunjuk dan ujung ibu jari tangan kanan.
Saat proses wawancara pasien nampak sedikit gelisah sembari menyeringai,
pasien mampu menatap mata pemeriksa dalam waktu yang cukup namun sesekali
pandangan terfokus ke ibu pasien, saat proses tanya jawab pasien berbicara
dengan tegas, volume suara keras, sedikit cepat dan bahasa yang dapat
dimengerti, namun sering mengulang – ngulang kata.
Pasien bercerita menggunakan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia, pada saat
bercerita pasien mengatakan “minta uang 2.000 buat kopi. Nasi bungkus satu.
Pande sama Gede dibelakang”.
Heteroanamnesa
Pasien diantar oleh ibunya ke UGD RSJ Provinsi Bali karena sering
keluyuran. Pasien dikatakan suka keluyuran hingga ibunya tidak sanggup
mengontrolnya, ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien sering berbicara
dengan nada tinggi jika pasien tidak diberikan uang untuk membeli rokok dan
kopi. Pasien mulai keluyuran dari pagi sehingga dicari dan sering ditemukan
dijalan oleh ibunya, ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya sering kali
dipukul dijalanan karna berprilaku aneh dan mengganggu orang sekitar, ibu pasien
mengatakan sesampainya dirumah selalu bertanya kepada anaknya apakah tadi
ada membawa sesuatu dari luar dan langsung memeriksa tubuh anaknya karna
takut anaknya dituduh mencuri, oleh tetangga – tetangganya. Selama pasien
dirumah, sang ibu juga tidak tahan dengan ucapan orang sekitar tentang anaknya,
ibunya takut kalau anaknya yang dijadikan sasaran jika ada sesuatu, sehingga
itulah yang membuat ibu pasien tidak kuasa untuk merawat anaknya dan akhirnya
membawa anaknya ke RSJ Provinsi Bali.
Awalnya ibu pasien mengatakan bahwa pasien berprilaku aneh sejak tahun
2005 yaitu saat pasien berusia 15 tahun, sebelumya pasien penah dibawa ke RSUD
Negara untuk berobat namun pasien disarankan berobat ke RSJ Provinsi Bali, dan
sejak tahun 2005 tersebut pasien keluar masuk RSJ Provinsi Bali. Hingga yang
terakhir kalinya pada tanggal 17 Mei 2020 pasien dijemput oleh ibunya dan
dibawa pulang ke Negara karena adanya wabah Covid – 19, namun selama pasien
pulang hingga dibawa kembali lagi, pasien tetap rutin meminum obat yang
didapatkan dari RSJ Provinsi Bali serta obat yang didapatkan dari Puskesmas
Negara atas rekomendasi dari RSJ Provinsi Bali, pasien juga tidak pernah
mengatakan bosan ataupun tidak mau untuk meminum obat tersebut.
Hangat : + +
+ +
Edema : - -
- -
o Scabies : (-)
B. Status Neurologis
Meningeal Sign : (-)
Nervus Kranialis: dalam batas normal
Motorik
o Tenaga :
5 5
5 5
o Tonus : N N
N N
o Trofik : N N
N N
- -
Refleks Patologis:
- -
+ +
Refleks Fisiologis:
+ +
6. Diagnosis Multiaksial
Aksis I : Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)
Aksis II : Ciri kepribadian schizoid (F60.1)
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : primary support group (keluarga)
Aksis V : GAF 40 - 31
7. Terapi
Inj. Lodomer 5 mg (IM) + Diazepam 10 mg (IV)
Clozapine 1 X 50 mg (malam)
Merlopam 1 X 2 mg (malam)
Trihexyfenidil 2 X 2 mg
Abilify 2 X 10 mg