Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

KASUS

Kekerasan Seksual pada Anak Dibawah


Umur
Kadek Adi Sagita Reka Baya

H1A320010
dr. Irawanto Rochadi Bima Sakti., Sp. FM, MH.Kes
OUTLINE... 14 07 21

PEMBAHASAN
LAPORAN KASUS

TINJAUAN
PENDAHULUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN #1
PENDAHULUAN

 Kekerasan Seksual  penyerangan yang bersifat seksual (persetubuhan/tidak) +


Tanpa/dengan paksaan + baik kekerasan fisik/ancaman
 Tanpa unsur paksaan  membujuk/Tindakan lain yang bertujuan memperdaya
korban (anak-anak)
 Indonesia  tiap tahun meningkat  KPAI tahun 2011 (2275 kasus), 2012 (1028
kasus), 2013 (1266 kasus)
 Menurut UU RI No 35 tahun 2014 pasal 1 ayat 1  anak < 18 tahun
 Fenomena Gunung Es  enggan melapor
Identitas Korban 04 01 21

1.
Nama :JAS
2.
Umur : 12 tahun
3.
Jenis Kelamin : Perempuan
4.
Pekerjaan : Pelajar SMP
5.
Kewarganegaraan : WNI
6.
Alamat : Jalan Koperasi. Gang Memet, Lingkungan
Palembak, Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota
Mataram
Kronologi Kejadian

Awalnya pelapor (ibu korban) mencari anaknya sekitar pukul 19.00 WITA karena tidak pulang
Pada hari minggu tanggal 26 Juni 2021. sebelum pergi melapor, ibu korban sempat menanyakan
keberadaan anaknya kepada teman korban, namun diberitahukan bahwa anaknya berada di TKP
kemudian ibu korban menghampiri TKP dan setelah sampai di TKP, ibu korban melihat korban Bersama
3 orang teman lakinya korban, namun setelah pelapor bertemu dengan korban dan menanyakan apa yang
korban lakukan di TKP, korban mengaku sudah melakukan hubungan persetubuhan dengan pacarnya
sebanyak 2 kali, sehingga dengan adanya peristiwa tersebut, ibu korban merasa keberatan dan
melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polresta Mataram
DOKUMENTASI 11 01 21

MORNING TO-DOS
20 01 21

1. Pasien dibawa ke IGD RS Bhayangkara  sehat, kesadaran baik, emosi tenang, rambut
rapi, penampilan bersih

2. Anak berumur 12 Tahun, TB 150 cm, BB 30 Kg

3. TD 90/70 mmHg, Nadi 123 x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,8 derajat celcius

4. a. tidak ditemukan kelainan pada bagian kepala, badan, dan anggota gerak

b. Terdapat luka robek pada selaput dara pada arahjam 2, 5, 6, 8, 10, dan 11

5. Pemeriksaan test kehamilan  Negatif

HASIL PEMERIKSAAN
DESKRIPSI LUKA

Regio : Alat kelamin (selaput dara)

Koordinat : -

Jenis Luka : Luka robek

Karakteristik : Luka robek lama pada


selaput dara di arah jam 5, 6, 8, 10, dan
11

Ukuran : -
02 02 21

BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
You can catch your audience’s attention here
Kekerasan Seksual

 Menurut Adzkar et al, kekerasan seksual :


a. Serangan seksual perbuatan kearah tubuh terutama perempuan baik secara fisik atau psikis. Dilakukan
dengan menggunakan penis, atau anggota tubuh lainnya yang bukan organ seksual, benda-benda dan atau
dengan serangan psikis berupa ucapan lisan, intimidasi, Bahasa tubuh atau gerkaan tubuh yang bernada seksual
b. Untuk merendahkan martabat
c. Dilakukan dengan relasi kuasa tidak terbatas pada gender, usia, atau kelas sosial
d. Tidak adanya persetujuan dari korban
e. Dengan tujuan mendapat kepuasan seksual atau untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi, atau
tujuan lain. Misal dalam eksploitasi seksual
f. Dilakukan dengan bujuk rayu, tipu daya, janji-janji palsu, atau membuat korban tidak berdaya.
Kekerasan Seksual

KUHP pasal 287 ayat 1


“ barang siapa yang bersetubuh dengan wanita diluar perkawinan, padahal diketahui umurnya
belum 15 tahun/ belum waktunya untuk dikawin akan diancam dengan pidana penjara paling lama
9 tahun
Persetubuhan

Penetrasi penis ke dalam vagina


1. Tanda langsung
 Tidak ditemukannya robekan pada selaput dara  Tidak
a. Adanya robekan pada selaput
membuktikan pada wanita tersebut tidak terjadi penetrasi
dara
 Adanya robekan  pertanda adanya suatu benda (penis/benda
b. Luka lecet atau memar di lliang
lain masuk ke dalam vagina)
senggama
 Apabila pada persetubuhan disertai ejakulasi  ejakulat
c. Ditemukan Sperma
(sperma) di dlm liang vagina  tanda pasti
2. Tanda tidak langsung
 Jika ejakulat (tdk ada sperma)  pembuktian dilakukan
a. Kehamilan
dengan pemeriksaan terhadap ejakulat
b. Penyakit hubungan seksual
Dasar Hukum Kekerasan Seksual
Persetubuhan tertera pada Bab XIV KUHP tentang Kekerasan Terhadap Kesusilaan

Tanpa persetujuan
1. Persetubuhan dalam perkawinan :
 Dengan kekerasan/ancaman : pasal
Pasal 288 KUHP
286 KUHP
2. Persetubuhan di luar perkawinan :
 Si wanita pingsan/tidak berdaya :
pasal 286 KUHP

Dengan persetujuan wanita


- Tanpa Ikatan - Dengan ikatan
a. Wanita < 15 tahun : pasal 287 KUHP a. Wanita < 21 tahun : pasal 293-294 KUHP
b. Wanita > 15 tahun : pasal 284 KUHP b. Wanita > 21 tahun : pasal 294 KUHP
PEMBAHASAN

KONDISI
USIA PELAKU
PASIEN

LUKA
ROBEK ASPEK
PADA MEDIKOL
SELAPUT EGAL
DARA
Kondisi Pasien  Kekerasan Seksual anak
dibawah Umur
a. Serangan seksual kearah tubuh terutama perempuan baik secara fisik atau psikis. Dilakukan dengan
menggunakan penis, atau anggota tubuh lainnya yang bukan organ seksual, benda-benda dan atau dengan
serangan psikis berupa ucapan lisan, intimidasi, Bahasa tubuh atau gerkaan tubuh yang bernada seksual
b. Untuk merendahkan martabat
c. Dilakukan dengan relasi kuasa tidak terbatas pada gender, usia, atau kelas sosial
d. Tidak adanya persetujuan dari korban
e. Dengan tujuan mendapat kepuasan seksual atau untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi, atau
tujuan lain. Misal dalam eksploitasi seksual
f. Dilakukan dengan bujuk rayu, tipu daya, janji-janji palsu, atau membuat korban tidak berdaya.
Usia Pasien

Pasien mengaku berusia 12 Tahun


 Menurut data dari sistem peradilan di Chile, Malaysia, Meksiko, Peru, dan Amerika Serikat,
sekitar 1/3 atau 2/3 korban kekerasan seksual berusia kurang dari atau sama dengan 15 tahun,
hal ini menunjukan bahwa perempuan berusia remaja lebih rentan menjadi korban kekerasan
seksual daripada wanita dewasa
 Menurut bagian Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, kejahatan seksual banyak ditemukan
pada usia antara 12-25 tahun, hal ini mungkin diakibatkan karena lingkungan keluarga yang
kurang harmonis, ekonomi yang kurang, dan pendidikan yang relatif rendah
Pelaku

Pelaku dalam kasus ini ialah pacar korban


 Menurut data pada tahun 2017 mengenai catatan kekerasan seksual pada perempuan  pacar
adalah pelaku kekerasan seksual terbanyak dalam ranah pribadi
 Suatu penelitian 15% korban mengaku tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan
pelaku sedangkan 35% korban mengaku sering berhubungan dengan pelaku
Analisis lanjutan….

Beberapa Kemungkinan :
1. Jika ibu korban tidak melapor  korban kemungkinan tidak akan melaporkan tindakan
kekerasan seksual yang telah dialami
2. Hal ini disebabkan karena korban tidak berani mengatakan rahasia perihal tindakan seksual
kepada orang lain termasuk keluarga sendiri dikarenakan adanya ancaman, kehormatan, dan
pemberian argumen dari pelaku yang mengatakan bahwa tindakan tersebut adalah tanda cinta
pelaku kepada korban6.
Pemeriksaan Selaput Dara

Luka robekan lama pada arah jarum jam 2, 5, 6, 8, 10, 11


 Tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka baru (inflamasi)  dikatakan waktu yang tepat
untuk melihat apakah ada tanda-tanda luka baru yakni dalam 72 jam postcoital 
selebihnya akan sulit karena kondisi penyembuhan pada mukosa superfisial sangat cepat
 Menurut Anil Aggrawal (2014) dalam bukunya yang berjudul Forensic Medicine and
Toxicology  lokasi tersering luko robek hymen yakni pada daerah posterior tepatnya
arah jam 6 atau posterolateral sekitar arah jam 5 dan 7, atau bisa juga untuk kasus yang
jarang pada arah jam 4 dan 8
Analisis lanjutan….

Pada kasus ini tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik seprti luka-luka ringan, luka
gores, memar, lecet pada anggota tubuh lain selain area genital, yang artinya: tidak adanya
perlawanan
 Penelitian di RSUP Sanglah  pada kasus kekerasan seksual tidak banyak korban yang
menunjukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik sbg bukti adanya perlawanan
Dapat disimpulkan : kemungkinan korban secara sukarela melakukan persetubuhan
Aspek Hukum

dalam kasus ini kekerasan seksual terjadi pada korban berusia 12 tahun dan adanya unsur
persetujuan maka dalam aspek hukum diatur dalam KUHP pasal 287 ayat (1) yang berbunyi: “
barang siapa yang bersetubuh dengan perempuan yang bukan istrinya dan bahwa umur itu belum
cukup 15 tahun atau kalua ternyata umurnya belum cukup untuk kawin dihukum penjara selama-
lamanya 9 tahun”
KESIMPULAN

●Berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Bhayangkara diketahui bahwa telah diperiksa seorang korban perempuan berusia dua belas tahun, tinggi badan seratus
lima puluh empat sentimeter dan berat badan tiga puluh kilogram. Kulit berwarna sawo matang dengan status gizi cukup
1. Hasil pemeriksaan luar ditemukan:
a. Tidak terdapat kelainan pada anggota tubuh lain
b. Terdapat luka robek lama pada selaput dara sampai dasar kelamin pada arah jam dua, lima, enam, delapan, sepuluh,
dan sebelas.
● Hal-hal tersebut di atas dapat disebabkan oleh Persentuhan benda tumpul (karena mau sama mau, klo misal ada unsur
paksaan  kekerasan tumpul)
2. Telah dilakukan pemeriksaan yang sesuai dengan SOP Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai