Disusun oleh :
Ambar Nopiyanti
Andri Muhlis
Anisa Agustina
Ayuga Mentari
Yasmin Amelia
Perceptor :
dr. JIMS F. TAMBUNAN,
Mked For, SpF
Kejahatan seksual
• Kejahatan seksual sebagai salah satu bentuk dari kejahatan yang
menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia, mempunyai
kaitannya yang erat dalam ilmu kedokteran khususnya ilmu
kedokteran forensik; yaitu didalam upaya pembuktian bahwasannya
kejahatan tersebut memang telah terjadi (Idries, 1997).
a. Pasal 285 KUHP “Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia dihukum
karena memperkosa dengan hukuman penjara selama-lamanya 12 tahun.”
b. Pasal 286 KUHP “Barang siapa bersetubuh dengan perempuan yang bukan
isterinya padahal diketahuinya perempuan itu dalam keadaan pingsan atau
tidak berdaya, dihukum dengan hukuman selama-lamanya sembilan tahun.”
Seductive Rape : Perkosaan yang ditandai dengan adanya relasi antara pelaku
dengan korban yang terjadi pada situasi merangsang yang tercipta oleh kedua
belah pihak.
Exploitation Rape : Jenis perkosaan dimana korban sangat bergantung pada
pelaku baik dari sosial maupun ekonomi
VOYEURISME
NIMFOMANIA/ SATRIASISME
FETISYISME
ALGOLAGNI
COPROLALIA
UROLAGNIA
KOPROFAGIA (KOPROLAGNIA)
2. Deviasi seksual dengan manifestasi perubahan
objek seksual.
ZOOFILIA
PEDOFILIA
OEIDIPUS COMPLEKS
HOMOSEKSUALITAS
NECROFILIA
INCEST
TRANSVESTISME
TRANSEKSUAL
Kesimpulan Dalam VeR Kasus Perbuatan
Cabul
Tanda ejakulasi
Pemeriksaan Medis menurut Keilmuan
Forensik Percabulan = Perkosaan
PROSEDUR AWAL
1. Harus ada permintaan VER.
2. Korban diantar oleh penyidik/ keluarga.
3. Dilakukan/ diminta Persetujuan Tindakan Medik (informed
consent) dari korban/ keluarganya (pada korban hidup).
4. Harus ada seorang perawat atau polisi wanita yang
mendampingi dokter selama melakukan pemeriksaan
• Anamnesa :
• Pada anamnesa korban perkosaan ditujukan untuk :
• Mencari keterangan tentang diri korban
• Nama,umur,alamat,dan pekerjaan korban
• Status perkawinan korban
• Persetubuhan yang pernah dialami korban sebelum terjadi
peristiwa perkosaan ini
• Tanggal menstruasi terakhir
• Kehamilan,riwayat persalinan,atau keguguran
• Penyakit dan operasi yang pernah dialami korban
• Kebiasaan korban terhadap alkohol atau obat-obatan
• Mencari keterangan tentang peristiwa perkosaan
− Tanggal,jam,dan tempat terjadinya
− Keadaan korban saat sebelum kejadian
− Persetubuhan yang dilakukan si pelaku terhadap korban
− Cara perlawanan korban
− Hal-hal yang diperbuat korban setelah mengalami perkosaan
− Laporan peristiwa perkosaan pada polisi oleh
siapa,kapan,dimana,serta hubungan si pelapor dengan korban
• Pemeriksaan fisik
• pemeriksaan baju korban, yang diperhatikan apakah:
• Ada robekan
• Ada kancing yang hilang
• Ada bekas-bekas tanah, pasir, lumpur, bahan lain
• Ada noda darah
• Ada noda sperma
Pemeriksaan tubuh korban terdiri atas
• Pemeriksaan tubuh korban secara umum untuk
melihat apakah ada tanda-tanda kekerasan.
• Pada pemeriksaan dicari tanda-tanda bekas kekerasan
pada tubuh korban berupa: goresan, garukan, gigitan,
serta luka lecet maupun luka memar yang dapat dicari
pada:
• Daerah sekitar mulut sewaktu korban dibungkam
• Daerah sekitar leher sewaktu korban dicekik
• Pergelangan tangan, lengan, sewaktu korban
disergap
• Payudara sewaktu digigit atau diremas-remas
• Sebelah dalam paha sewaktu korban dipaksa untuk
membuka kedua tungkainya
• Punggung sewaktu korban dipaksa tidur ditanah
• Pemeriksaan rektum dan kavum oris
Pemeriksaan tubuh korban secara khusus
• Perubahan-perubahan pada alat kelamin korban
• Mencari adanya benda asing, perdarahan, luka,
robekan dan pembengkakan pada daerah pubis,
vulva, vagina, fornik anterior dan fornik posterior
• Keadaan hymen :
• Bentuk dan sifat hymen
• Besarnya lubang hymen
• Adanya robekan hymen
• Sifat dan lokalisasi robekan hymen
• Ukur diameter lubang selaput dara, dapat dilalui satu
jari, kelingking, telunjuk atau 2 jari dengan mudah
atau sukar.
Gambar macam-macam bentuk hymen
Bentuk - bentuk
selaput dara
Tanda-tanda persetubuhan
• Tanda-tanda langsung
1. Robeknya selaput dara akibat penetrasi penis
2. Lecet atau memar akibat gesekan-gesekan penis
3. Adanya sperma akibat ejakulasi
• Tanda-tanda tidak langsung
1. Terjadinya kehamilan
2. Terjadinya penularan penyakit kelamin