Anda di halaman 1dari 10

HANGING

FORTRAGINA TARAKONDIORIE CAHYASIT


1810029014
DEFINISI KLASIFIKASI
Penggantungan (hanging) adalah Tergantung total Setengah tergantung
suatu keadaan dimana terjadi (complete hanging), (partial),
kontriksi dari leher oleh alat
penjerat yang ditimbulkan oleh
berat badan seluruh atau
sebagian. Alat penjerat sifatnya
pasif sedangkan berat badan
sifatnya aktif sehingga konstriksi
terjadi pada leher.
Gaya berat minimal alat yang
dapat menyebabkan
pembendungan leher
Tipikal
a. Vena jugularis 2 kg.
Titik gantung
b. Arteri carotis 2.5-10 kg.
c. Trakhea 15 kg.
d. Arteri Vertebral 8.2-30 kg Atipikal
KLASIFIKASI MEKANISME KEMATIAN
Simpul hidup (running noose).
1. Asfiksia karena tersumbatnya saluran pernafasan.
2. Kongesti vena (pembendungan vena)
3. Iskemik cerebral
4. Syok vagal
5. Fraktur atau dislokasi tulang vertebra servikalis II-
III.

PERIODE FATAL
Simpul mati (satu atau lebih)
Pada judicial hanging kematian berlangsung sangat
cepat karena fraktur di vertebra servikalis yang
mengakibatkan perdarahan di medulla oblongata. Sering
didapati jantung masih berdenyut untuk beberapa saat
kemudian. Bila kematian karena penutupan arteri juga
berlangsung cepat karena iskemik otak, sedangkan
kematian berlangsung lebih lambat pada penyumbatan
vena. Bila yang tersumbat adalah saluran pernafasan,
maka kematian bisa berlangsung di bawah 5 menit.
Bila kematian karena tekanan pembuluh darah
1. vena, maka sering didapati tanda- tanda
perbendungan dan perdarahan (petechie) di
konjuntiva bulbi, okuli dan di otak bahkan
sampai ke kulit muka.
2. Bila tekanan lebih besar sehingga dapat
menutup arteri, maka tanda- tanda kekurangan
darah di otak lebih menonjol (iskemi otak),
yang menyebabkan gangguan pada sentra
respirasi, dan berakibat gagal nafas.
3. Tekanan pada sinus karotis menyebabkan
jantung tibatiba berhenti. Tanda- tanda di atas
jarang berdiri sendiri, tetapi umumnya akan
didapati tanda-tanda gabungan.
Perbedaan Hanging pada gantung diri dan
pembunuhan
Penggantungan bunuh diri Penggantungan pembunuhan
sering terjadi pada remaja dan orang Tidak mengenal batas usia
dewasa (10 – 50 tahun).

Tanda jejas jeratan, bentuknya miring, Tanda jejas jeratan, berupa lingkaran tidak
berupa lingkaran terputus terputus, mendatar, dan letaknya di
(noncontinuous) dan terletak pada bagian bagian tengah leher, karena usaha pelaku
atas leher pembunuhan untuk membuat simpul tali

Simpul tali, biasanya hanya satu simpul Simpul tali biasanya lebih dari satu pada
yang letaknya pada bagian samping leher bagian depan leher dan simpul tali
tersebut terikat kuat

Biasanya korban mempunyai riwayat Sebelumnya korban tidak mempunyai


untuk mencoba bunuh diri dengan cara riwayat untuk bunuh diri
lain
Penggantungan bunuh diri Penggantungan pembunuhan
Pada umumnya tidak ditemukan cedera Cedera berupa luka-luka pada tubuh korban
biasanya mengarah kepada pembunuhan
Tangan tidak dalam keadaan terikat, karena Tangan yang dalam keadaan terikat
sulit untuk gantung diri dalam keadaan mengarahkan dugaan pada kasus
tangan terikat pembunuhan
Mayat dan alat yang digunakan untuk bunuh Mayat dan alat yang digunakan untuk bunuh
diri sulit ditemukan/dijangkau diri sulit ditemukan/dijangkau
Jika kejadian berlangsung di dalam kamar, Jika kejadian berlangsung di dalam kamar,
dimana pintu, jendela ditemukan dalam dimana pintu, jendela ditemukan dalam
keadaan tertutup dan terkunci dari dalam keadaan tertutup dan terkunci dari luar
Tanda-tanda perlawanan, tidak ditemukan Tanda-tanda perlawanan hampir selalu ada
pada kasus gantung diri. kecuali jika korban sedang tidur, tidak sadar
atau masih anak-anak.
Perbedaan Hanging
Antemortem dan Postmortem
Antemortem Postmortem
Tanda jejas berupa lingkaran Tanda jejas jeratan biasanya
terputus (non-kontinu) dan berbentuk lingkaran utuh (kontinu)
letaknya pada leher bagian atas dan letaknya pada bagian leher tidak
begitu tinggi
Simpul tali biasanya tunggal, Simpul tali biasanya lebih dari satu,
terdapat pada sisi leher diikatkan dengan kuat dan diletakkan
pada bagian depan leher

Ekimosis tampak jelas pada salah Ekimosis pada salah satu sisi jejas
pinggir atas jejas penjeratan. penjeratan tidak ada atau tidak jelas.

Lebam mayat tampak di atas jejas Lebam mayat terdapat pada bagian
jerat dan pada tungkai bawah tubuh yang menggantung sesuai
dengan posisi mayat setelah
meninggal
Perbedaan Hanging
Antemortem dan Postmortem (lanjutan,…)
Antemortem Postmortem
Parchmentisasi (+) Parchmentisasi (-)
Sianosis sangat jelas terlihat Sianosis tergantung dari penyebab
terutama jika kematian karena kematian
asfiksia
Wajah membengkak dan mata Tanda-tanda pada wajah dan mata
mengalami kongesti dan agak tidak ada.
menonjol
Lidah bisa terjulur atau tidak sama Lidah tidak terjulur kecuali pada kasus
sekali kematian akibat pencekikan
Ereksi penis (+), feses (+). Ereksi penis (-), feses (-)

Air liur (+) menetes dari Air liur (+) yang menetes
sudut mulut, dengan arah yang pada kasus selain kasus
vertikal menuju dada. penggantungan.
ASPEK MEDIKOLEGAL
Suicide Homicide Accidental

KESIMPULAN
1. Gantung diri (hanging) adalah suatu keadaan dimana terjadi
konstriksi dari leher oleh alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat
badan seluruh atau sebagian.
2. Pada kasus hanging alat penjerat sifatnya pasif, sedangkan berat
badan sifatnya aktif sehingga terjadi konstriksi pada leher.
3. Jumlah lilitan dapat hanya satu kali, semakin banyak lilitan dugaan
bunuh diri semakin besar.
4. Makin jauh jarak antara kaki korban dengan lantai makin kuat
dugaan pembunuhan; makin dekat jarak antara simpul dengan
tiang tumpuan untuk menggantung, makin kuat dugaan bahwa
kasus yang dihadapi adalah kasus pembunuhan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai