SISTEM RUJUKAN
Seorang laki – laki umur 50 tahun datang di RS AWS dengan keluhan batuk darah sejak 3 hari,
disertai rasa meriang dan keringat terutama dini hari. Keluhan seperti ini sudah dialami
beberapa kali. Sebelumnya beberapa tahun yang lalu dengan keluhan yang sama berobat di
Dokter Keluarga dari perusahaan tempat dia bekerja. Saat itu dia dirujuk ke RS AWS dan oleh
dokter disarankan ke puskesmas untuk pemeriksaan sputum dan memperoleh pengobatan
lanjutan ( OAT ). Pengobatan di Puskesmas hanya dijalani selama 2 bulan dan berhenti berobat
( dropout ) karena sudah merasa enakan dan batuk – batuk berkurang dan darah bersama batuk
tidak ada lagi.
STEP 1
1. Sistem rujukan :
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung
jawab pelayanan kesehatan secara vertical maupun horizontal.
2. Dokter keluarga :
Dokter yang bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan komunitas,
tidak hanya melihat secara individual melainkan juga melihat sebagai 1 unit keluarga
yang dapat bersifat pasif maupun aktif.
3. Puskesmas ( Pusat Kesehatan Masyarakat ) :
Pusat pengembangan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan di wilayah tertentu
STEP 2
1. Bagaimana sistem rujukan yang benar ?
2. Apa penyebab dropout pasien pada skenario ?
3. Bagaimana karakteristik pelayanan dokter keluarga ?
4. Bagaimana prinsip dokter keluarga ?
5. Perbedaan dokter keluarga dan dokter umum ?
6. Bagaimana sistem pembiayaan pelayanan kesehatan ?
7. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pelayanan kesehatan ?
STEP 3
1. Rujukan dapat dilakukan secara vertikal dan horizontal. Rujukan vertikal merupakan
rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan. Rujukan horizontal
merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan
Rujukan vertikal dapat dilakukan dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke
tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Rujukan horizontal dilakukan
apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan yang sifatnya
sementara atau menetap.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan
yang lebih tinggi dilakukan apabila:
a) Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau sub spesialistik
b) Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi ke tingkatan pelayanan
yang lebih rendah dilakukan apabila:
a) Permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan
kesehatan yang lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya
b) Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau kedua lebih baik
dalam menangani pasien tersebut
c) Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh tingkatan
pelayanan kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan, efisiensi
dan pelayanan jangka panjang
d) Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pasien karena keterbatasan sarana, prasarana, peralatan dan/atau ketenagaan.
2. Dropout pada kasus di atas dapat disebabkan oleh kurangnya edukasi yang diberikan
oleh pihak puskesmas kepada pasien agar patuh untuk meminum obat OAT selama 6
bulan. Drop out juga bisa dikarenakan pasien sendiri yang sudah merasa sembuh
sehingga pasien memberhentikan untuk minum obat.
3. Karakteristik dokter keluarga
a. Memandang pasien tidak hanya sebagai individu, tetapi sebagai 1 unit keluarga
b. Melakukan penanganan yang menyeluruh dan maksimal
c. Pencegahan yang optimal, mengusahakan penigkatan taraf kesehatan
d. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
e. Melaksanakan pelayanan kesehatan primer dan bertanggung jawab atas
kelanjutannya
4. Prinsip Pelayanan Dokter Keluarga
Prinsip – prinsip pelayanan dokter keluarga Indonesia mengikuti anjuran WHO
dan WONCA . prinsip – prinsip ini juga merupakan simpulan untuk dapat
meningkatkan pelayanan kedokteran. Prinsip – prinsip pelayanan/ pendekatan
kedokteran keluarga adalah memberikan / mewujudkan :
a) Pelayanan yang komprehensif dan holistik
b) Pelayanan yang Kontinu
c) Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
d) Pelayanan yang Koordinatif dan kolaboratif
e) Penanganan personal sebagai bagian integral dari keluarganya
f) Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan
g) Pelayanan yang menjunjung tinggi etika, moral, dan hukum
h) Pelayanan yang dapat di audit dan dipertanggung jawabkan
i) Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.
Individu Masyarakat
UPK UPM
STEP 5
Membahas tentang :
1. Sistem rujukan
2. Dokter keluarga
3. Sistem pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan