Anda di halaman 1dari 41

Syok Hipovolemik

Andi Salahuddin

Bagian Anestesiologi Fakultas Kedokteran


Universitas Hasanuddin
Makassar
2014
Definisi Syok

Suatu keadaan dimana sistem


kardiovasular gagal memberikan
perfusi jaringan secara adekuat
Patofisiologi
Kegagalan perfusi jaringan timbul bila
terjadi ketidak-seimbangan antara
kebutuhan dan suplai O2
Patofisiologi
Perfusi jaringan yang tidak adekuat
berakibat :
hipoksia seluler
kegagalan metabolisme seluler
kerusakan jaringan
kegagalan organ
kematian
Suplai Oksigen

Ada 3 komponen yang berperan dalam


proses terjadinya suplai O2 ke jaringan :
1. Jantung sbg.pompa
2. Volume darah cairan yg diangkut yg
mengandung O2
3. Pembuluh darah pipa yg dilalui
Menurut penyebabnya;
Syok dapat dibagi atas 3:

Syok Hipovolemik
volume darah yg bermasalah
Syok Kardiogenik
pemompaan darah yg bermasalah
Syok Distributif
[anafilaktik; neurogenik; septik]

pembuluh darah yg bermasalah


Syok Kardiogenik

JANTUNG

PEMBULUH VOLUME
DARAH DARAH

Syok Distributif Syok Hipovolemik


Syok Hipovolemik

Kehilangan volume darah /


sirkulasi (daya angkut O2 )

Penurunan perfusi jaringan

Respon syok
Syok Hipovolemik

Etiologi:
Kehilangan cairan internal atau
eksternal

Penyebab utama :
Perdarahan
Dehidrasi
Luka bakar
Intrasel Interstitiel IV


DEHIDRASI PERDARAHAN
Kehilangan Cairan Eksternal

Kehilangan cairan / dehidrasi


Mual dan muntah, diare, diuresis masif, luka
bakar luas

Kehilangan darah:
trauma: tumpul dan penetrasi
DARAH YANG TAMPAK
DARAH YANG TIDAK TAMPAK
Konsekwensi Syok Hipovolemik

Penurunan volume intravaskuler


menyebabkan:
Penurunan aliran balik ke jantung
Penurunan pengisian ventrikel
Penurunan stroke volume
Penurunan cardiac output (hukum: Frank-
Starling)
Ketidakcukupan perfusi jaringan!!!!
Respon tubuh terhadap
syok hipovolemik
1. Respon simpatis
denyut jantung
kontraktilitas
preload
vasokonstriksi ( SVR/ afterload)
Respon sistem RAA, ADH
retensi air

2. Pergeseran cairan dari ISF ke IV


Gejala umum Syok Hipovolemik

Takikardi dan takipnu


Nadi lemah dan kecil
Hipotensi
Kulit dingin dan lembab
Perubahan status mental
Penurunan produksi urine: pekat
Gejala klinik berdasarkan volume darah
yang hilang
(Klassifikasi ATLS)
10-15% [500-750ml]- belum ada TD
(mekanisme kompensasi mempertahankan CO)
15-30% [750-1500ml- TD , takiardia,
hipoksemia, produksi urine
30-40% [1500-2000ml] gangguan mekanisme
kompensasi, syok sudah disertai dengan asidosis
berat
40-50% - stadium refrakter:
kehilangan volume = kematian
Kompensasi Akibat Perdarahan

Pergeseran Kompartemen Cairan (Fluid Shift)


Perdarahan 10-15%; Umumnya belum
mengganggu kompartemen lain.
Contoh: Pasien BB = 50 Kg EBV 50 x 70 = 3500 ml
Perdarahan 10-15% EBV 350-500 ml
Kehilangan darah dari IVF sebanyak ini akan
dikompensasi dari cairan interstitiel sendiri
(Trans-Capillary Refill)
Pergeseran Kompartemen Cairan (Fluid Shift)

Intrasel Interstitiel IV


Kompensasi Akibat Perdarahan

Perdarahan 30% EBV; Perdarahan ~ 1000 ml


Trans-Capillary Refill Tidak Memadai Lagi.
Perlu bantuan dari luar (mis : infus)
Karena tubuh lebih mampu mengatasi Anemia
(Eritrosit / HB tersisa 30%) daripada
Hipovolemia (kehilangan volume lebih 30%)
Penanganan Awal Syok Hipovolemik

Tujuan: Mengembalikan volume sirkulasi,


guna memperbaiki perfusi jaringan :
Tanda dini Jangan terpengaruh pada tekanan
darah! (30% kehilangan cairan)
Kontrol perdarahan
Mengembalikan volume sirkulasi
Optimalisasi penghantaran oksigen
Inotropik/ vasopressor jika tekanan darah masih
rendah setelah pemberian cairan
Pergeseran Kompartemen
Cairan (Fluid Shift) setelah


Resusitasi

Intrasel Interstitiel IV
Transfusi atau Transfusi + RL ?

Shires & Canizaro : dalam studinya pada


hewan yang dibuat shock irreversible
dengan hipovolemia akut yang sangat berat

Hasil :
Kelompok yang hanya mendapat transfusi saja,
80% hewan coba mati
Kelompok yang mendapat transfusi + RL hanya
30% hewan coba mati

A B

Hanya mendapat transfusi saja Mendapat RL dan transfusi


Jenis Penggantian Cairan
Distribusi Terapi Cairan

Intrasel Interstitiel IV

Dext 5%

RL / Na Cl
0,9 %

Colloids /
Blood /
Plasma
Petunjuk Transfusi Darah
British Journal of Hematology 2001, 113, p24-31

Kehilangan 15% (750 ml)


Kristaloid, tanpa transfusi
Kehilangan 15-30% (800-1500 ml)
Kristaloid, koloid, tanpa transfusi
Kehilangan 30-40% (1500-2000 ml)
Kristaloid, koloid, mungkin perlu transfusi
Kehilangan > 40% (>2000 ml)
Kristaloid, koloid, perlu tranfusi
PERDARAHAN
25.0 Viscocity
Hb 7-15
120 Centipoise
Relative Oxygen Transport Capacity

100 20.0

80
15.0
Kompensasi tubuh:
(Percent)

60
Lebih mentoleransi
10.0
anemia normovolemi
40 dibanding anemia
Viscocity
hipovolemik.
5.0
20

0 0

20 40 60 80
Hematocrit
Kecukupan Transport Oksigen

Rumus Nunn-Freeman (Available O2)


= CO {(Hb x SaO2 x 1.34) + (pO2 x 0.003)}
Disederhanakan :
Av.O2 = CO x Hb x 1.34
Normal = 50 x 15 x 1.34 = 1005
Shock = 30 x 15 x 1.34 = 600
Hemodilusi = 100 x 7.5 x 1.34 = 1005
Jika CO dapat naik sampai 2 x Hb boleh
tinggal 1/2
Tujuan Akhir Resusitasi

Perfusi kembali normal; ditandai akral


yang hangat, kering, merah
BP sekitar 90-100 mmHg
(produksi urine 1/2 - 1 ml/kg/jam)

BUKAN TD normal risiko re-bleeding


Hb = 12 ??
SPECIAL
Hb = 10 CASE
OPTIMAL tua > 60 th,
Hb = 8 sepsis
TOLERABLE DM, stroke
Hb = 5
CRITICAL
perlu transfusi
Mengapa Harus Membatasi
Transfusi?

Reaksi transfusi? Tidak, hanya 1-2%

Menurunkan imunitas? Mungkin, pasien ICU

Penyebaran penyakit? YA, YA, YA


Kesimpulan

Syok hipovolemik merupakan life


threatening condition, jika tidak
ditindaki secara cepat dan tepat
dapat menimbulkan kematian

Tubuh mampu mentolerir hemodilusi


(Hb 7-8 g/dL) sepanjang dalam
keadaan normovolemik
Kesimpulan

Tindakan utama setelah menghentikan


perdarahan adalah segera melakukan
restorasi volume intravaskuler dengan
pilihan:
Ringer laktat (15% kehilangan darah)
Ringer laktat + koloid (15-30%)
Ringer laktat + koloid + darah (30-40%)
Terima
Kasih
Kehilangan Cairan Internal

Hilangnya integritas intravaskuler

Peningkatan permeabilitas
membran kapiler

Penurunan tekanan osmotik koloid


(ruang ketiga)
Mekanisme Hemodilusi

Tujuan utama:
Mengembalikan volume IVF & ISF secepat
mungkin agar shock & hipoperfusi tidak
berlangsung lama
Konsekuensi Terapi Hemodilusi :
- Anemia (masih aman 5-8 gm/dl)
- Hipoalbuminemia (masih aman bila 2,5 g/dl)

(Giesecke, Packow & Sinclair)


Dari percobaan selanjutnya diketahui bahwa jika RL
diberi dalam jumlah banyak, maka selain membuat
Expanded - plasma volume, juga melalui mekanisme
Transmembrane Leakage mengekspansi interstitiel
volume

Hukum Starling, PV berada dalam
keseimbangan dengan ISF

Terjadi keseimbangan baru namun dalam
proporsi tetap, PV (20%) & ISF (80%)
(Shires, Giesecke)

Dikenal dengan istilah Hemodilusi
Pada keadaan shock/ hipotensi akan
terjadi perubahan ganda pada
kompartemen interstitiel (ISF); yakni
harus mengisi IVF & merembes ke ICF.
Hal ini berakibat terapi cairan pengganti
harus ditujukan untuk mengisi IVF & ISF
Intrasel Interstitiel IV


Perubahan Hemodinamik karena
Kehilangan Volume

CO rendah
Penurunan RAP Preload
Penurunan PAP, PAWP
Peningkatan tahanan perifer
(SVR) Afterload
KET, datang syok berat
Ny.S/ MRS OP POSTOP
Tensi 80 110 120
Nadi 148 108 100
Perfusi DBP DKP HKP
Hb ? 7.0 6.5
RL 1500 RL 2000

Anda mungkin juga menyukai