Anda di halaman 1dari 23

KEMATIAN AKIBAT

HANGING
Latar Belakang

• Asfiksia merupakan penyebab kematian terbanyak yang


ditemukan dalam kasus kedokteran forensik.

• Asfiksia yang diakibatkan oleh karena adanya obstruksi pada


saluran pernafasan disebut asfiksia mekanik. Asfiksia jenis inilah
yang paling sering dijumpai dalam kasus tindak pidana yang
menyangkut tubuh dan nyawa manusia.

• Mengetahui gambaran asfiksia, khususnya pada postmortem


serta keadaan apa saja yang dapat menyebabkan asfiksia,
khususnya asfiksia mekanik mempunyai arti penting terutama
dikaitkan dengan proses penyidikan.
ASFIKSIA MEKANIK
Definisi Asfiksia
 Keadaan yang ditandai dengan terjadinya
gangguan pertukaran udara pernafasan
 Oksigen darah berkurang(hipoksia)
 Peningkatan CO2(hiperkapnia)
 Organ tubuh mengalami kekurangan
oksigen
 kematian
Etiologi:
1. ALAMIAH :
- PENYAKIT SAL NAFAS.
2. MEKANIK :
- TRAUMA
- SUMBATAN SAL. NAFAS.
3. KERACUNAN :
- CNS DEPRESANT.
Asfiksia Mekanik
 Mati lemas akibat udara pernafasan
terhalang masuk ke saluran pernafasan
oleh berbagai kekerasan yang bersifat
mekanik
Fase Asfiksia
1. Fase dispnea
2. Fase Konvulsi
3. Fase Apnea
4. Fase akhir
Ada 4 stadium gejala / tanda dari
asfiksia
Fase dispneu / Fase akhir /
Fase konvulsi Fase apneu
sianosis terminal / final
• Berlangsung • Berlansung kira- • Berlangsung • Paralisis pusat
kira-kira 4 kira 2 menit. kira-kira 1 pernapasan
menit. • Awalnya berupa menit. lengkap.
• Pernapasan kejang klonik • Depresi pusat • Denyut jantung
terlihat cepat, lalu kejang tonik pernapasan beberapa saat
berat. kemudian (napas lemah), masih ada lalu
• Nadi teraba opistotonik. kesadaran napas terhenti
cepat. • Kesadaran mulai menurun kemudian mati.
• Tekanan darah hilang, pupil sampai hilang
terukur dilatasi, denyut dan relaksasi
meningkat. jantung lambat, spingter.
dan tekanan
darah turun.
Tanda Asfiksia pada jenazah
1. Sianosis
2. Lebam mayat:
1. Lebih gelap
2. Lebih luas
3. Lebih cepat terbentuk
3. Busa halus:
1. Depan hidung dan mulut
2. Saluran pernafasan
Tanda Asfiksia pada jenazah(2)
4. Darah berwarna lebih gelap dan encer
5. Perbendungan sirkulasi pada seluruh
organ tubuh
6. Petekie/tardieu’s spot/bintik perdarahan,
pelebaran pembuluh darah
7. Edema paru
Tanda Kardinal (Klasik) Asfiksia

1. Tardieu’s spot (Petechial hemorrages)


 Ditemukan pada jaringan longgar, seperti
kelopak mata, dibawah kulit dahi, kulit
dibagian belakang telinga, circumoral skin,
konjungtiva dan sklera mata. Selain itu
juga bisa terdapat dipermukaan jantung,
paru dan otak, mukosa laring dan faring.
Cont’d
2. Kongesti dan Oedema
 Terjadi akibat bendungan pada pembuluh
darah
3. Sianosis
 terjadi akibat peningkatan jumlah absolut Hb
tereduksi (Hb yang tidak berikatan dengan
O2).
4. Tetap cairnya darah
 Terjadi karena peningkatan fibrinolisin paska
kematian
Gambaran Postmortem pada
Asfiksia.
Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam

• Dapat ditemukan sianosis pada bibir, • Darah berwarna lebih gelap dan lebih
ujung - ujung jari dan kuku encer
• Warna lebam mayat ( livor mortis ) merah • Busa halus di dalam saluran pernafasan.
- kebiruan gelap akan terbentuk lebih • Petekie dapat ditemukan pada mukosa
cepat. usus halus, epikardium pada belakang
• Terdapat busa halus pada hidung. jantung daerah aurikuloventrikular,
• Gambaran perbendungan pada mata subpleura viseralis paru terutama di lobus
berupa pelebaran pembuluh darah bawah pars diafragmatika dan fissura
konjungtiva bulbi dan palpebra berupa interlobaris, kulit kepala sebelah dalam
bintik - bintik perdarahan yang terutama daerah otot temporal, mukosa
dinamakan sebagai tardeou’s spot. epiglottis dan daerah subglotis.
• Kelainan - kelainan yang berhubungan
dengan kekerasan, seperti fraktur laring,
perdarahan faring terutama bagian
belakang rawan krikoid ( pleksus vena
submukosa dengan dinding tipis ).
ASFIKSIA MEKANIK
1. PEMBEKAPAN/SMOTHERING.
2. GAGGING & CHOKING.
3. PENCEKIKAN.
4. PENJERATAN / STRANGULASI.
5. GANTUNG / HANGING.
6. TRAUMATIC ASFIKSIA.
Asfiksia Mekanik

• Mati lemas yang


terjadi bila udara
pernapasan
terhalang memasuki
Definisi saluran pernapasan
oleh berbagai
kekerasan (yang
bersifat mekanik)
MEKANISME
• Penutupan saluran napas bagian atas: Pembekapan (smothering) dan
Penyumbatan (gagging dan choking)

• Penekanan dinding saluran nafas: Penjeratan (strangulation)Pencekikan


(manual strangulation, throttling),Penggantungan (hanging)

• Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik)

• Saluran pernapasan terisi air (tenggelam, drowning)


GANTUNG / HANGING
 JEJAS JERAT ;
1. MENGARAH KEATAS KE SIMPUL
MENGHILANG PADA B.RAMBUT
2. DIATAS RAWAN GONDOK
3. SIMPUL HIDUP
 LEBAM MAYAT PD UJUNG EXT. DAN
GENITALIA EXTERNA
GANTUNG / HANGING(2)
POSISI GANTUNG :
1. KOMPLIT HANGING
2. INKOMPLIT HANGING ;
A. DUDUK/ BERLUTUT
B. BERBARING TERLUNGKUP
GANTUNG / HANGING(2)
LETAK SIMPUL :
1. TYPICAL HANGING: BLK KEPALA
2. ATYPICAL HANGING :
- SAMPING LEHER KIRI,KANAN
- DEPAN.
SEBAB KEMATIAN (GANTUNG)
1. ASFIKSIA.
2. ANOKSIA JARINGAN OTAK.
JERAT KECIL&KERAS,
LETAK SIMPUL, POSISI GANTUNG
3. VAGAL REFLEX.
4. FRAKTUR OS CERVICAL
 KASUS HUKUM GANTUNG.
PEMBUNUHAN & BUNUH DIRI
KASUS GANTUNG
1. ALAT PENJERAT :
SIMPUL,LILITAN,ARAH.
2. KORBAN :
JEJAS DILEHER,PERLAWANAN
LUKA LAIN, JARAK DG LANTAI.
3. T.K.P. :
LOKASI,KONDISI,PAKAIAN,SURAT
 Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai