Anda di halaman 1dari 16

ASFIKSIA

Kelompok 2 :
Laila Mukarromah 17360213
Lisa Puspita Sari 17360229
Serli Nurmala Sari 17360234
Latar Belakang
Asfiksia merupakan penyebab kematian terbanyak yang
ditemukan dalam kasus kedokteran forensik.

Asfiksia yang diakibatkan oleh karena adanya obstruksi pada saluran


pernafasan disebut asfiksia mekanik. Asfiksia jenis inilah yang paling
sering dijumpai dalam kasus tindak pidana yang menyangkut tubuh
dan nyawa manusia.

Mengetahui gambaran asfiksia, khususnya pada postmortem serta


keadaan apa saja yang dapat menyebabkan asfiksia, khususnya
asfiksia mekanik mempunyai arti penting terutama dikaitkan dengan
proses penyidikan.
Tanda Terjadinya Asfiksia
1. Sianosis
2. Busa halus
3. Petechie
Ada 4 stadium gejala / tanda dari
asfiksia
Fase dispneu / Fase akhir /
Fase konvulsi Fase apneu
sianosis terminal / final
Berlangsung Berlansung Berlangsung Paralisis pusat
kira-kira 4 kira-kira 2 kira-kira 1 pernapasan
menit. menit. menit. lengkap.
Pernapasan Awalnya Depresi pusat Denyut
terlihat cepat, berupa kejang pernapasan jantung
berat. klonik lalu (napas lemah), beberapa saat
Nadi teraba kejang tonik kesadaran masih ada lalu
cepat. kemudian menurun napas terhenti
Tekanan darah opistotonik. sampai hilang kemudian mati.
terukur Kesadaran dan relaksasi
meningkat. mulai hilang, spingter.
pupil dilatasi,
denyut jantung
lambat, dan
tekanan darah
turun.
Gambaran Postmortem pada Asfiksia
Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam

Dapat ditemukan sianosis pada Darah berwarna lebih gelap dan


muka dan ujung - ujung jari, kuku. lebih encer
Warna lebam mayat ( livor mortis ) Busa halus di dalam saluran
merah - kebiruan gelap akan pernafasan.
terbentuk lebih cepat. Petekie dapat ditemukan pada
Terdapat busa halus pada hidung mukosa usus halus, epikardium pada
dan mulut. belakang jantung daerah
Gambaran perbendungan pada mata aurikuloventrikular, subpleura
berupa pelebaran pembuluh darah viseralis paru terutama di lobus
konjungtiva bulbi dan palpebra bawah pars diafragmatika dan fissura
berupa bintik - bintik perdarahan interlobaris, kulit kepala sebelah
yang dinamakan sebagai tardieus dalam terutama daerah otot
spot. temporal, mukosa epiglottis dan
daerah subglotis.
Kelainan - kelainan yang
berhubungan dengan kekerasan,
seperti fraktur laring, fraktur tulang
lidah dan resapan darah pada luka.
Asfiksia Mekanik
Mati lemas akibat udara tidak dapat masuk ke saluran
pernafasan karena adanya obstruksi jalan nafas.
Klasifikasi Asfiksia Mekanik
1. Tenggelam / drowning
2. Penjeratan / strangulation
3. Gantung diri / hanging
4. Pembekapan / sufocation
5. penyumbatan / gagging dan choking
6. pencekikan / manual strangulation
TENGGELAM / DROWNING

Definisi: kematian akibat lemas (asfiksia) karena


masuknya cairan ke dalam saluran pernafasan

Klasifikasi Drowning :
Wet drowning
Dry drowning
Secondary drowning
Immersion syndrome
Penjeratan (strangulation)
Definisi : penekanan benda asing berupa tali, kawat, kabel dan sebagainya,
melingkari atau mengikat leher yang makin lama makin kuat sehingga
saluran nafas tertutup.
Gantung diri ( hanging )
Definisi : keadaan dimana leher dijerat dengan ikatan, daya jerat ikatan
tersebut memanfaatkan berat badan atau kepala.

Klasifikasi gantung diri :


Complete hanging
Partial hanging
Pembekapan (sufocation)
Definisi : obstruksi mekanik terhadap aliran udara dari lingkungan ke
dalam mulut atau lubang hidung, biasanya dilakukan dengan menutup
mulut dan hidung.

Anda mungkin juga menyukai