AAN TUMOR
SINONASAL
Roberto Alexi 406181026
Victor Sepriadi 406191057
ANATOMI HIDUNG
ANATOMI SINUS
TUMOR SINONASAL
Definisi
Epidemiologi
Etiology
Klasifikasi
Manifestasi Klinik
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
DEFINISI
Tumor sinonasal adalah pertumbuhan sel abnormal didalam
cavum nasal dan atau rongga sinus paranasal.
EPIDEMIOLOGI
Keganasan sinonasal merupakan keganasan yang jarang terjadi, hanya 1% (0,2 -
1%) dari seluruh keganasan di tubuh, dan 3% dari keganasan di kepala dan leher.
Keganasan sinonasal lebih sering pada laki-laki dengan perbandingan laki-laki
dengan perempuan 2:1. Keganasan ini sering terdiagnosis pada usia 50 sampai
70 tahun
Lebih kurang 60% keganasan ini berasal dari sinus maksila, dikuti kavum nasi 20-
30%, sinus etmoid 10-15% dan sinus sfenoid dan sinus frontal 1%. Bila tumor
kavum nasi tidak dimasukkan maka, 77% berasal dari sinus maksila, 22% dari
sinus etmoid dan 1% dari sfenoid dan frontal.
ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, namun kontak dengan debu kayu
CT-scan kepala tanpa kontras potongan coronal dan axial : Inverted Papilloma. Gambar kanan
: tampak massa isodens pada seluruh rongga sinus maxillaris sinistra sebagian ronggan sinus
maxillary dextra. Gambar kiri : tampak massa isodens pada seluruh rongga sinus maxillary
sinistra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan kepala dengan
kontras:
Inverted Papilloma,
Tampak massa hiperdens pada
kavum nasal dengan
perselubungan pada sinus
maksilaris (sinusitis sekunder)
TATALAKSANA
Menurut histopatologi inverted papilloma merupakan tumor jinak, tetapi
oleh karena sifat-sifatnya yang agresif, mudah kambuh sesudah
pengangkatan, merusak jaringan sekitar dan sering dihubungkan dengan
keganasan, maka para ahli menganjurkan operasi sebagai pengobatan
pilihan.
Operatif – Radiotherapy – Kombinasi
Tumor pada stadium I, II dan IIIA = nasoendoskopi
Pasien stadium IIIB = gabungan antara tehnik endoskopi dan pendekatan
eksternal.
Pada pasien stadium IV, pendekatan eksternal radikal harus
dipertimbangkan
JUVENILLE
NASOPHARYNGEAL
ANGIOFIBROMA
Merupakan lesi jinak yang jarang, berasal dari fossa pterigopalatin dengan
epidemiologi dan pola pertumbuhan khusus. JNA tampak jelas, berlobul
ditutupi mukosa nasofaring
Foto Waters :
Tampak perselubungan pada seluruh rongga sinus maksilaris dextra
dengan destruksi pada dinding lateral sinus maksilaris
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan kepala :
Tampak massa isodens
dengan tepi ireguler
didalam rongga hidung
dan sinus maxillaris
dextra dan desktruksi
dinding sinus maxillaris
media, serta terdapat
destruksi tulang dinding
medial dan inferior os
orbita dekstra.
SINONASAL
UNDIFFERENTIATED
CARCINOMA
Merupakan tumor yang jarang, sangat agresif dan patologi klinik karsinoma
yang khas dan tidak jelas. SNUC menggambarkan tumor yang berkembang
dengan cepat, timbul dari saluran sinonasal dengan gejala awal yang tidak
jelas dalam waktu yang relatif singkat dan dengan prognosisi yang buruk.
EPIDEMIOLOGI
SNUC lebih sering terjadi pada pria dengan jangkauan usia yang luas. Kavum
nasal, sinus maksilaris dan etmoidalis biasanya terlibat, baik sendiri ataupun
kombinasi.
ETIOLOGI
SNUC adalah jenis kanker yang berasal dari sel epithelial di kavum nasal
ataupun sinus paranasal. Etiologi terjadinya sinonasal undifferentiated
carcinoma sendiri masih belom diketahui. Akan tetapi terdapat teori yang
menyebutkan bahwa adanya pengaruh gen, dapat tumbuh dari memebran
schneiderian dan tidak memiliki kaitan dengan EBV
MANIFESTASI KLINIS
Epistaksis
Rinorea
Proptosis/ Eksopthalmus
Diplopia
Obstruksi nasal
Bengkak pada orbita
Nyeri pada wajah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan kepala:
SNUC
Terdapat massa
isodens dengan
batas ireguler
pada sinus
maxillary dan
sinus ethmoid
dextra
ADENOKARSINOMA
Adenocarcinoma berasal dari epitel saluran pernafasan atau kelenjar
mukoserous. Tipe ini dibagi menjadi tipe intestinal dan non-intestinal.
EPIDEMIOLOGI
Lokasi yang paling sering yaitu sinus etmoidalis (40%), diikuti oleh kavum
nasi (27%) dan sinus maksilaris (20%).
MANIFESTASI KLINIS
Gejala awal cenderung tidak spesifik dan bervariasi mulai dari;
Obstruksi hidung unilateral
Rinorhea yang jernih atau purulent
Epistaksis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT- Scan kepala:
Adenocarcinoma
Tampak gambaran
isodens pada sisi
sinsistra sinus maxillaris
dan cavum nasal
ADENOID CYSTIC
CARCINOMA
Tumor ini dikenal sebagai tumor glandular maligna dan tidak menunjukkan
gambaran spesifik. Tumor yang berasal dari kelenjar saliva minor ini
menyebar dengan menginvasi dan merusak jaringan lunak dan tulang di
sekitarnya dan jarang bermetastasis. Prognosis jangka panjang pada ACC
buruk dengan tingkat kelangsungan hidup 10 tahun hanya 7%.
EPIDEMIOLOGI
Adenoid cystic carcinoma merupakan keganasan sinonasal kedua yang
paling sering ditemukan, mencapai 10% dari total kasus. Paling sering
dijumpai pada sinus maksila (60%) dan rongga hidung (25%).
ETIOLOGI
Adenoid cystic carcinoma sering dikaitkan dengan paparan di area tempat
kerja dan peningkatan risiko dikalangan pekerja furnitur dan pekerja kayu
lainnya. peningkatan risiko juga telah diamati di kalangan pekerja nikel,
industri tekstil dan industri sepatu
MANIFESTASI KLINIS
Obstruksi hidung
Epistaksis
Nyeri
Pembengkkan pada wajah
Gigi-geligi yang goyang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Kepala soft tissue
window: Adenoid Cystic
Carcinona, tampak lesi
heterogen yang ekspansif
pada sinus maksilaris dextra,
terdapat erosi pada dinding
sinus maksilaris
LYMPHOMA SINONASAL
Meskipun jarang, limfoma maligna sinonasal merupakan tumor ganas jenis
non-epithelial yang sering ditemukan pada keganasan hidung. Tumor ini
merupakan lesi sinonasal yang destruktif pada tulang dan jaringan lunak.
EPIDEMIOLOGI
Limfoma sendiri lebih umum ditemukan di Negara-negara Asia. Telah
dilaporkan bahwa limfoma sel NK/T tampak relatif umum pada pasien
dengan limfoma non-Hodgkin.
ETIOLOGI
Kebanyakan limfoma yang timbul di dalam cavum nasal berasal dari sel
natural killer (NK) dan diyakini sangat erat kaitannya dengan Epstein-barr
virus. Meskipun demikian, beberapa laporan kasus mengindikasikan bahwa
limfoma primer dapat juga bersal dari sel B dan T.
MANIFESTASI KLINIS
Obstruksi nasal
Rinorea
Epistaksis
Post-nasal drip
Massa pada leher
Demam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan kepala :
Tampak massa isodens
pada sinus maxillaris
sinistra
RHABDOMYOSARCOMA
SINONASAL
Rhabdomyosarcoma merupakan tumor sinonasal ganas jaringan mesenkim
yang agresif dan berasal dari otot rangka. Menyumbang 5%-10% dari semua
keganasan yang terjadi pada masa kanak-kanak. Rhabdomyosarcoa terdiri
atas lima kategori besar yaitu, embrional (70%), alveolar (20%, prognosis
paling buruk), botyroid, spindle cell, and anaplastik. Nama lain dari RMS
adalah sarkoma jaringan lunak, rhabdomyosarkoma alveolar,
rhabdomyosarkoma embryonal, botryoides sarcoma
EPIDEMIOLOGI
Merupakan keganasan yang dapat terjadi pada setiap bagian tubuh. Tempat
yang paling sering terkena adalah pada regio kepala dan leher, saluran
urogenital, lengan dan kaki. Paling umum dialami oleh anak-anak dan
dewasa muda
ETIOLOGI
Penyebab Rhabdomyosarcoma secara pasti tidak diketahui tetapi diduga
karena adanya mutasi genetik yang meningkatkan resiko terjadinya
Rhabdomyosarcoma.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang timbul bervariasi tergantung pada lokasi tumor;
Tumor di hidung menyebabkan hidung tersumbat
Rinorea
Proptosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Kepala : tampak massa
homogen soft tissue tanpa
kalsifikasi pada sinus maksilaris
dan etmoidalis dextra.
STAGING
PENATALAKSANAAN TUMOR
MALIGNA
Pembedahan
Resection
Terapi Radiasi
Kemotherapy
Rehabilitasi
PENATALAKSANAAN
Tumor Primer N0M0 N+M0 N+M+
T1 Sinar atau MP RND + MP + Sinar Sinar + Sitostatika
T2 MP + Sinar RND + MP + Sinar Sinar + Sitostatika
T3 MT + Sinar RND + MT + Sinar Sinar + Sitostatika
T4 MT + Sinar RND + MT +Sinar Sinar + Sitostatika
(Rekonstruksi ) (Rekonstruksi )
MP : Maksilektomi Partial
MT : Maksilektomi Total
RND: Radical Neck Dissection
KEMOTHERAPY
Peran kemoterapi untuk pengobatan tumor traktus sinonasal biasanya