NON ALERGI
Kelompok:
Tatsa Rizkia
Risma Zulia
Irma Suryani
Rizki Maulana
Rinitis Medikamentosa
Faktor Presdiposisi
Obat yang Menghambat Saraf Simpatis (Simpatolitik):
Ergotamin (ergot alkaloid), metildopa (anti hipertensi).
Faktor Fisik:
Iritasi asap rokok, udara yang dingin (ekstrim), kelembaban yang tinggi, bau yang
merangsang (iritasi).
Faktor Endokrin:
Keadaan hamil, hipotiroid, pubertas.
Faktor Psikis
Cemas / neurosis, stres / tegang, emosi.
Klasifikasi
Gejala Klinis
Bersin (jarang) dan tidak gatal Gejala memburuk pada pagi
pada mata hari karena perubahan suhu
yang ekstrim.
Diagnosis
Diagnosis umumnya ditegakkan dengan cara eksklusi, yaitu
menyingkirkan adanya rinitis infeksi, alergi, okupasi, hormonal, dan
akibat obat.
Obstruksi nasi
Patologi
• pH Hidung berubah
• Silia rusak (aktivitas silia terganggu)
• Sel goblet berubah ukuran
• Membran basal menebal
• Pembuluh darah melebar
• Stroma tampak edema
• Hipersekresi kelenjar mukus
• Lapisan submukosa menebal
•Lapisan periostium menebal
Diagnosis
Pasien mengeluh hidung tersumbat terus Edema / hipertrofi konka dengan sekret
menerus dan berair. hidung yang berlebihan.
Riwayat penggunaan obat vasokonstriktor Edema konka tidak berkurang dengan
dalam waktu yang lama dan berlebihan. pemberian tampon adrenalin.
Tatalaksana
Kortikosteroid oral dosis tinggi
Hentikan pemakaian jangka pendek dan dosis
obat tetes / semprot diturunkan secara bertahap
(tappering off) atau
vasokonstriktor hidung. kortikosteroid topikal minimal 2
minggu untuk mengembalikan
proses fisiologi mukosa hidung.
Etiologi
Infeksi oleh kuman spesifik: Klebsiella ozaena (tersering), Staphylococcus,
Streptococcus, Pseudomonas aeruginosa.
Defisiensi Fe
Defisiensi vitamin A
Sinusitis kronik
Kelainan hormonal
Rinitis Atrofi
Epidemiologi
Wanita > pria, terbanyak pada usia pubertas.
Sering ditemukan pada masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah
dan sanitasi lingkungan yang buruk.
Diagnosis