Anda di halaman 1dari 12

AIRWAY MANAGEMENT

Disusun Oleh : Sharon Natalia Runtulalo (112021162)

Pembimbing: dr. Ucu Nurhadiat Sp.An

Kepaniteraan Klinik Ilmu Anestesi


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
RS Bayukarta Karawang
Periode 18 Oktober – 20 November 2021
PENDAHULUAN
• Manajemen jalan napas adalah hal terpenting dalam resusitasi dan membutuhkan
keahlian khusus dalam manajemen keadaan darurat, oleh karena itu hal pertama
yang harus dilakukan untuk menilai adalah kelancaran jalan napas, yang meliputi
pemeriksaan jalan napas.
•Pengelolaan jalan napas diawali dengan membuka atau membebaskan jalan napas
atas dari sumbatan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan manuver jalan napas seperti
head tilt-chin lift, jaw thrust atau dengan bantuan alat seperti oropharyngeal airway
(OPA) atau nasopharyngeal airway (NPA).
ANATOMI DAN
FISIOLOGI
JALAN NAPAS
ATAS
• Hidung dan mulut
• Faring
• Laring
• Trakea
MENILAI JALAN NAPAS
•Look : lihat gerakan dada dan perut, ada tertinggal, paradoksal, lihat tanda-tanda
distress pernapasan, lihat warna kulit/mukasa pucat/sianosis/kemerahan, lihat tingkat
kesadaran dengan skala GCS atau AVPU.
•Listen : dengarkan gerak udara napas dengan telinga.
•Feel : rasakan gerak udara dengan pipi
Secara klinis dapat dikenali tanda adanya hambatan jalan nafas:
•Suara mendengkur (snoring) disebabkan obstruksi lidah
•Suara berkumur (gargling) menunjukkan adanya sumbatan berupa cairan di faring
•Stridor karena odem di pita suara atau laring
PEMBUKAAN JALAN NAPAS
SECARA MANUAL
•Head Tilt-Chin Lift
•Jaw Thrust
PEMBUKAAN
JALAN NAPAS
DENGAN ALAT
BANTU
• Oropharyngeal Airway (OPA)
• Nasopharyngeal Airway (NPA)
PEMBERIAN
VENTILASI
MANUAL
• Bag Mask Ventilation
• Indikasi penggunaan :
• Henti napas
• Napas spontan tidak adekuat
• Mengurangi kerja napas dengan membantu memberikan
tekanan positif pada saat inspirasi pasien.
PEMBERIAN VENTILASI
DENGAN ALAT BANTU JALAN
NAPAS TINGKAT LANJUT
Intubasi endotrakea merupakan baku emas pengelolaan jalan napas.
Tujuan intubasi endotrakea meliputi:
 Mempertahankan patensi jalan napas
 Melindungi jalan napas dari aspirasi
 Memungkinkan ventilasi tekanan positif
 Memungkinkan pembersihan sekresi jalan napas
 Memungkinkan napas kendali dengan oksigen 100%
 Jalur pemberian obat-obat tertentu saat henti jantung
PEMILIHAN UKURAN PIPA
ENDOTRAKEA
Usia Bayi cukup bulan Anak Dewasa

      Laki-laki Perempuan

Panjang (cm) 12 14+ 24 24

Diameter Internal (mm) 3,5 4+ 7,5-9,0 7,0-7,5


PROSEDUR
LARINGOSKOPI
KESIMPULAN
• Airway management atau manajemen jalan napas adalah tindakan yang dilakukan untuk membebaskan
jalan napas dengan tetap memperhatikan kontrol servikal. Tujuannya adalah membebaskan jalan napas
untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru secara normal sehingga menjamin kecukupan
oksigenase tubuh.
• Kemampuan dalam menjaga jalan napas agar tetap bebas merupakan keterampilan yang harus dimiliki
dalam mengelola pasien kritis dan untuk melakukan tindakan anestesi yang aman. Pengelolaan jalan
napas diawali dengan membuka atau membebaskan jalan napas atas dari sumbatan. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan manuver jalan napas seperti head tilt-chin lift, jaw thrust atau dengan bantuan alat
seperti oropharyngeal airway (OPA) atau nasopharyngeal airway (NPA).
• Kondisi kekurangan oksigen merupakan penyebab kematian yang cepat. Pasien dengan kekurangan
oksigen dapat jatuh dengan cepat ke dalam kondisi gawat darurat sehingga menjaga jalan napas tetap
bebas merupakan prioritas utama.

Anda mungkin juga menyukai