Pembimbing :
dr. Elfrieda Simatupang, Sp.A
Keluhan Tambahan
• Lemas
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien anak MZ usia 1 tahun datang ke IGD RSUD KOJA diantar oleh orang tuanya dengan keluhan
muntah sebanyak 7x sejak beberapa jam SMRS. Muntah disertai dengan keluhan mual, muntahan
berupa susu formula berwarna putih dengan konsistensi cair, awalnya muntahan banyak kemudian
menjadi sedikit. Menurut ibu pasien (Ny.S), muntahan awalnya terjadi setelah makan. Saat dibawa ke
IGD, pasien tampak sangat rewel dan lemas. Ny.S menyangkal adanya keluhan diare dan demam. Nafsu
makan menurun, pasien ingin minum terus.
• Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, di keluarga juga tidak ada yang mengalami
hal serupa seperti pasien. Sebelum ke RSUD KOJA, pasien belum mengkonsumsi obat atau berobat.
Untuk keseharian pasien hanya minum susu formula, untuk sumber air didapat dari PAM. Daerah sekitar
tempat tinggal pasien merupakan daerah padat penduduk. Pasien juga sering jajan sembarangan di
pinggir jalan. Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan, maupun cuaca tertentu.
Riwayat Kehamilan &
Kelahiran Riwayat Perkembangan
• Perawatan antenatal : Rutin kontrol setiap bulan ke • Pertumbuhan gigi pertama : 7 bulan
bidan
• Penyakit kehamilan : Tidak ada • Psikomotor
• Tempat kelahiran : Rumah Bersalin • Tengkurap : 4 bulan
• Penolong persalinan : Bidan • Duduk : 6 bulan
• Cara persalinan : Spontan
• Berdiri : 10 bulan
• Masa gestasi : Cukup bulan
• Keadaan bayi saat lahir : Langsung menangis
• Berat badan lahir : 2200 gram
• Panjang badan lahir : 50 cm
Riwayat Imunisasi
• Abdomen
• Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran KGB
Prognosis :
Anjuran Pemeriksaan Penunjang : -Ad vitam: dubia ad bonam
Pemeriksaan feses lengkap -Ad sanationam: dubia ad bonam
-Ad fungsionam: dubia ad bonam
Penatalaksanaan
Medikamentosa Non-medikamentosa
• Asering 1080 ml (24 jam) • Higiene yang merawat pasien harus diperhatikan, harus cuci tangan
sebelum makan
• Meningkatkan penggunaan air bersih
• Ondansetron 3x2 mg • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan disekitar tempat tinggal
• Meningkatkan frekuensi makan pada pasien walaupun hanya sedikit-
• Omeprazole 1x10 mg sedikit
• Menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa penyakit yang diderita
• Zinc 1x20 mg kemungkinan dapat berulang, untuk itu harus tetap menjaga kebersihan
• Memberikan cairan oralit setiap BAB
• Mengkonsumsi zinc sehari 1 kali selama 10-14 hari berturut-turut tidak
boleh berhenti
Follow
Up
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-6 bulan pertama kehidupan
Faktor Risiko •
bayi
Tidak memadainya penyediaan air bersih
• Pencemaran air oleh tinja
• Kurangnya sarana kebersihan (MCK)
• Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
• Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis
• Cara penyapihan yang tidak baik.
Etiologi
Golongan Bakteri Golongan Virus Golongan Parasit
Aeromonas Rotavirus Balantidium coli
Bacillus cereus Coronavirus Blastocystis homonis
Campylobacter jejuni Astrovirus Entamoeba histolytica
Clostridium perfinges Cytomegalovirus Giardia lamblia
Clostridium defficile Herpes simplex virus Strongiloides
E. coli Enteric adenovirus stercoralis
Salmonella Trichuris trichiura
Shigella
Staphylococcus aureus
V. cholera
Patofisiologi
Diare Osmotik
Diare dysentriform
berupa diare
Diare non berdarah yang
dysentriform biasanya
berupa diare yang disebabkan oleh
tidak berdarah bakteri Shigella,
Salmonella, dan
EIEC
Gejala Klinis Rotavirus
Manifestasi Klinis
Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48 – 72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual & Muntah Sering Jarang Sering + - Sering
Nyeri perut Tenesmus + Tenesmus kramp Kramp
Tenesmus kramp Tenesm us kolik
Nyeri Kepala - + + - - -
Lamanya Sakit 5-7 hari > 7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari
Sifat tinja
Leukosit
- + + - - -
Lain-lain
Anoreksia Kejang Sepsis Meteorismus Infeksi sistemik
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Diare • Tanda-tanda dehidrasi ringan atau dehidrasi berat:
• Frekuensi Buang Air Besar (BAB) anak • Rewel atau gelisah
• Lamanya diare terjadi (berapa hari) • Letargis/kesadaran berkurang
• Apakah ada darah dalam tinja • Mata cekung
• Apakah ada muntah • Cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat
• Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera • Haus/minum dengan lahap, atau malas minum atau tidak
bisa minum
• Pengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau pengobatan
lainnya • Darah dalam tinja
• Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi) • Tanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lendir dan
darah)
• Tanda-tanda gizi buruk
• Perut kembung
Klasifikasi Tingkat Dehidrasi Anak dengan
Diare
Klasifikasi Tanda dan Gejala
Dehidrasi Berat Dua atau lebih tanda berikut:
(kehilangan cairan >10% berat badan) -Kondisi umum lemah, letargis/tidak sadar
-Ubun ubun besar, mata sangat cekung
-Malas minum/tidak dapat minum
-Cubitan perut kembali sangat lambat (≥2 detik)
Tanpa Dehidrasi Tidak ada cukup tanda untuk diklasifikasikan ke dua kriteria di atas
(kehilangan cairan <5% berat badan)
Pemeriksaan Penunjang
• Makroskopik
• Watery → enterotoksin virus, protozoa
• Darah atau mukus → bakteri yang menghasilkan
• Darah lengkap sitotoksin
• Darah bercampur dalam tinja → E. histolytica
• Serum elektrolit (permukaan), EHEC (garis-garis)
• Berbau busuk → Salmonella,Giardia,
• Glukosa darah Cryptosporidium dan Strongyloides
• Mikroskopik
• Mencari adanya leukosit (PMN)
• Kultur tinja → tinja berdarah, leukosit pada tinja,
KLB diare, penderita immunocompromised
Langkah
Menjaga
Promotif/Preventif kebersihan
Penyediaan air
lingkungan,
minum bersih
BAB di
jamban
Memberikan
makanan Imunisasi
penyapihan campak
yang benar
Analisis Masalah