Anda di halaman 1dari 7

Nama : dr.

Sumayya Nuri Fuadana Aulia Ul Haque


Rumah Sakit : Rumah Sakit Karya Husada

LAPORAN KASUS

“MORBILI”

A. Identitas Pasien
• Nama : An. K
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tempat, tanggal lahir : Bandung, 04-05-2016
• Umur : 1 tahun 2 bulan
• Alamat : Cikampek
• Tanggal masuk RS : 6 Juli 2017
• Tanggal periksa : 7 Juli 2017

B. Identitas Orangtua Pasien


Ayah
• Nama : Tn. A
• Umur : 31 tahun
• Pendidikan terakhir : SMA
• Pekerjaan : Karyawan
• Alamat : : Cikampek
Ibu
• Nama : Ny. Y
• Umur : 28 tahun
• Pendidikan terakhir : SMA
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : : Cikampek

C. Anamnesis
Keluhan utama : demam
OS datang dibawa orang tuanya ke Poli Anak RSAU dr. M. Salamun dengan
keluhan demam sejak 6 hari SMRS. Keluhan demam dirasakan tiba-tiba dan terjadi
terus menerus selama 6 hari. Demam sempat naik turun dan suhu paling tinggi
dirasakan pada hari ke 4 demam dan suhu demam perlahan turun pada hari ke 5 hingga
hari ke 6 dan pada hari ke 7 OS sudah tidak demam lagi, namun orang tua OS tidak
mengukur suhu OS saat demam dan saat terjadi penurunan demam.
Keluhan disertai dengan adanya batuk, pilek, mata merah berair, sejak 6
hari SMRS. Batuk awalnya tidak disetai dahak, 1 hari SMRS batuk disertai dahak
namun sulit dikeluarkan. Ibu OS mengeluhkan adanya bercak – bercak kemerahan di
kulit 2 hari SMRS bersamaan dengan demam yang tinggi pada hari ke 4 demam.
Bercak muncul dimulai dari belakang telinga, lalu ke wajah, dada, dan lengan.
Sebagian bercak kemerahan telah berubah menjadi kehitaman. Ibu OS juga
mengeluhkan nafsu makan, menetek meturun, dan OS menjadi rewel.
Orang tua OS menyangkal adanya keluhan mimisan, perdarahan pada
gusi, dan buang air besar hitam. Keluhan adanya beruntus berisi cairan di seluruh
tubuh, anggota keluarga atau tetangga atau teman-teman yang menderita cacar air
disangkal oleh orang tua OS. Ibu OS menyangkal adanya benjolan ditubuh, sesak,
keluar cairan dari telinga, mencret-mencret, mual, dan muntah, kejang-kejang dan
penurunan kesadaran disangkal.
Ibu OS mengaku OS belum pernah mengalami keluhan ini sebelumnya
dan OS telah melakukan vaksin campak pada usia 9 bulan. Selama keluhan, ibu OS
hanya pernah mengobati demam yang dirasakan oleh OS. Sedangkan untuk keluhan
lainnya belum pernah diobati.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


• Keluhan ini dirasakan pertama kali. OS juga belum pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


• Tidak ada keluarga yang memilki keluhan yang sama seperti OS.

ASUPAN NUTRISI
– 0 – 6 bulan : ASI Eksklusif
– 6 bulan – 1 tahun : ASI + MPASI
– 1 tahun – sekarang : ASI + menu makanan keluarga
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
• OS dapat memegang benda usia 7 bulan,
• OS sudah bisa mencorat-coret dan bicara mama papa.
• OS belum bisa berjalan dengan baik

D. Pemeriksaan
Kesadaran : alert, GCS = E4 V5 M6
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Tanda vital
- Nadi : 105 kali / menit, reguler, equal, isi cukup
- Respirasi: 45 kali / menit, reguler, tipe abdominotorakal
- Suhu : 36,80C
• Antropometri
- BB : 9 kg
- TB : 76 cm
- BMI : 15,78 kg/m2
• Status gizi
- BB / U : di bawah garis median (normal)
- TB / U : di bawah garis median (normal)
- BMI / U : di bawah garis median (normal)
- Kesan : gizi baik dengan perawakan normal

• Kepala
Bentuk : normosefal
Wajah : simetris, deformitas (-), makula eritem, hiperpigmentasi
Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
Mata : edema palpebrae (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sclera icteric (-/-
), pupil bulat isokor, reflex cahaya (+/+), injeksi konjungtiva (+/+), mata berair
• Telinga : simetris, bentuk normal, sekret (-)
• Hidung : deviasi septum (-), pch (-), mukosa eritem (-), sekret (-/-),
epistaksis (-/-).
• Mulut
• Bibir : basah, perioral sianosis (-)
• Mukosa : basah, koplik’s spot (-)
• Lidah : tidak ada kelainan
• Faring : sulit dinilai
• Tonsil : sulit dinilai

• Leher
– JVP : tidak meningkat
– Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
– KGB : tidak teraba pembesaran KGB

 Thoraks
– Paru-paru
• Depan

Hemitoraks kanan Hemitoraks kiri

Inspeksi Bentuk dan gerak simetris, retraksi (-/-)

Palpasi Pergerakan simetris, vocal fremitus sulit dinilai

Auskultasi VBS kanan = kiri, wheezing (-/-) ronchi (-/-)

• Belakang
Hemitoraks kanan Hemitoraks kiri

Inspeksi Bentuk dan gerak simetris

Palpasi Vocal fremitus sulit dinilai

Auskultasi VBS kanan = kiri, wheezing (-/-) ronchi (-/-)

– Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak,
• Palpasi : ictus cordis pada ICS V,
• Auskultasi : bunyi jantung S1-S2 murni reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
– Inspeksi : datar
– Auskultasi : bising usus normal
– Palpasi : lembut, liver dan lien tidak teraba
– Perkusi : timpani
• Genital : tidak dilakukan
• Ekstremitas
– Bentuk normal, deformitas (-)
– Sianosis perifer (-), petechiae(-) clubbing finger (-)
– Akral hangat
– CRT < 2 detik

 Pemeriksaan Neurologi
– Meningeal sign : -
– Burdzinski I/II/III/IV : -/-/-/-
– Laseque : tidak terbatas/tidak terbatas
– Kernig : tidak terbatas/tidak terbatas
– Refleks fisiologis : Triceps (+/+) Biceps (+/+)
– Refleks patologis : Babinski (-/-)

 Status Dermatologis
• Lokasi : Telinga, wajah, leher, badan, lengan
• Distribusi : Generalisata
• Karakteristik lesi :
o Jumlah : Multiple
o Penyebaran : Diskret
o Bentuk lesi : Bulat, sebagian ireguler
o Ukuran : Lesi datar 0,5 × 0,5 cm hingga 3 × 3 cm
o Batas : Tegas
o Permukaan lesi datar
o Kering
• Efloresensi : Primer  makula eritematosa
Sekunder  Hiperpigmentasi
E. Resume
OS datang dibawa orang tuanya dengan keluhan demam sejak 6 hari SMRS.
Demam terus menerus selama 6 hari dan naik turun. Suhu paling tinggi pada hari ke 4
demam dan demam turun pada hari ke 5 dan hari ke 7 sudah tidak demam lagi. Keluhan
disertai dengan adanya batuk, pilek, mata merah berair, sejak 6 hari SMRS. Batuk
awalnya tidak disetai dahak, 1 hari SMRS batuk disertai dahak namun sulit dikeluarkan.
Pada hari ke 4 persamaan dengan demam yang tinggi muncul bercak – bercak kemerahan
di kulit. Bercak dimulai dari belakang telinga, lalu ke wajah, dada, dan lengan. Sebagian
bercak kemerahan telah berubah menjadi kehitaman. Ibu OS mengeluhkan nafsu makan,
menetek meturun, dan OS menjadi rewel. OS telah melakukan vaksin campak pada usia
9 bulan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan OS tampak sakit ringan, kesadaran alert (GCS
= 15), dengan tanda vital normal, injeksi konjungtiva, dan mata berair. Pada pemeriksaan
kulit didapatkan sebagian besar makula eritem dan sebagian kecil hiperpigmentasi
dibagian telinga, wajah, leher, dada, badan dan lengan. Tidak ditemukan koplik spot dan
pembesaran KGB.

F. Diagnosis Banding
• Morbili stadium konvalesens
• Rubella

G. Usulan Pemeriksaan
• Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, leukosit, eritrosit, trombosit, hitung jenis)
• Ig M, Ig G
• Fluorescent Antibodi staining
• Rontgen toraks PA.

H. Diagnosis Kerja
Morbili stadium konvalesens

I. Tata Laksana
• Tatalaksana umum
• Rawat inap di ruang isolasi,
• Tirah baring,
• Pemberian cairan: 900 ml/hari  36 ml/jam  0,6 ml/menit  9 tpm
(mikro)

• Tatalaksana khusus
• Paracetamol sirup 3 × 1 cth bila demam,
• Amoxicillin 3 x ½ cth (7 hari)
• Vitamin A 100.000 IU

J. Edukasi
• OS tidak perlu melakukan vaksin campak saat usia SD karena OS yang sudah
pernah memiliki penyakit campak memiliki imunitas yang cukup tinggi untuk
melawan virus campak,
• Setelah kondisi OS membaik dan dipulangkan perlunya konsumsi obat antibiotik
oral secara patuh sampai tuntas untuk kesembuhan batuknya dan mencegah
resistensi antibiotik.

K. Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai