Ibnu Abdillah
120100111003
Preseptor :
Hana Sofia, dr., Sp.A.,
• Anak ke : 3 dari 3
bersaudara
Orangtua:
• Ibu : Kandung
• Nama : Ny. N
• Umur : 35 tahun
• Alamat : Majalaya
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : IRT
• Ayah : Kandung
• Nama : Tn. Y
• Umur : 37 tahun
• Alamat : Majalaya
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Pedagang asongan
Anamnesis Tambahan :
Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami kejang sebanyak 1 kali, kejang
berlangsung lebih dari 15 menit yang ditandai dengan mata mendelik ke atas, kaki dan tangan kiri
kelojotan dan disertai keluar busa ketika kejang. Kejadian ini berlangsung pada pukul 22.30. Ini
kejang pun pasien tidak sadarkan diri, terlihat sangat lemas dan sulit dibangunkan hingga
tidak bisa makan dan minum, tidak sadarkan diri ini berlangsung hingga pukul 6.30 keesokan
kejang, demam timbul mendadak. Demam berlangsung terus menerus dan meningkat di sore
atau malam hari juga tidak pernah turun ke suhu normal. Menurut ibu pasien, pasien sering
kemerahan dan ada luka bekas garukan. Menurut ibu pasien, pasien cukup merasakan
kesakitan pada bagian tersebut, kemerahan ini muncul bersamaan dengan panas badan pada
pasien.
Demam tidak disertai batuk dan pilek, mual, muntah dan sesak. Dan juga tanpa
disertai bintik merah atau mimisan, tidak ada keluhan keluar cairan dari telinga maupun nyeri
pada telinga. Tidak ada riwayat trauma. Tidak ada keluhan pada buang air kecil, baik rasa
nyeri,volume dan frekuensi. Tidak ada keluhan pada Buang air besar pasien
Ibu pasien menyangkal pasien pernah terdapat luka pada anggota tubuh sebelumnya.
Ibu pasien menyangkal anaknya sedang mengalami pengobatan dalam waktu panjang, kontak
dengan penderita TB, keringat malam, maupun berat badan yang susah naik. Pasien diberi
Riwayat Penyakit
Dahulu
Penderita tidak memiliki riwayat asma, TB, dan kejang sebelumnya. Pasien
Keluarga
Tidak ada riwayat keluarga yang mengalami kejang dengan atau tanpa demam,
asma ataupun TB
• selama hamil tidak pernah mengalami sakit atau keluhan lain nya.
• P3A0
• lahir letak belakang kepala, langsung menangis, BBL 2500 gram, PB dan LK tidak
diketahui
Riwayat Makanan
Riwayat Imunisasi
Imunisasi BCG, hepatitis B, Polio, dan DTP campak. diakui keluarga pasien telah
• Berguling-guling : 6 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Antropometri
Pemeriksaan Spesifik
1. Kulit : Tidak Tampak pucat, sianosis (-), jaundice (-), ptekiae (-), turgor baik
(<2detik)
5. Kepala
Bentuk : simetris
Mata : letak simetris, konjunctiva anemic (-), sklera ikterik (-), pupil isokor, reflex
6. Leher
7. Thorax
Paru
• Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, retraksi intercostal (-)
• Palpasi : Pergerakan simetris
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : VBS kanan = kiri, wheezing -/-, ronchi +/+, slamp -/-
Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS IV LMCS, tidak kuat angkat, thrill (-)
• Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
• Auskultasi : S1-S2 murni reguler, murmur (-)
8. Abdomen
• Inspeksi:
• Palpasi:
Lembut, NT (-) pada daerah epigastrik, NL (-), massa (-), Hepar dan lien tidak teraba
pembesaran,
• Perkusi:
Tympani, Pekak samping (-), pekak pindah (-), Ruang traube kosong,
• Auskultasi:
BU (+) 12x/menit
9. Ekstremitas
Atas Bawah
Edema -/- Edema -/-
@ Lower leg 1/3 distal : eritem pada sekeliling, lebar 3 cm, terdapat vesikel, ulkus
0,5x0,5 cm
10. Anogenital
11. Neurologis
• Saraf otak : Reflex fisiologis :trisep (+), bisep (+), platela (+)
Rangsang meningeal :
• Nerve cranial :
• N. V : fotofobia(-)
• Laseq : (-)
RESUME
Seorang anak perempuan berumur 2 tahun 11 bulan, datang dengan keluhan kejang
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. kejang sebanyak 1 kali, berlangsung lebih dari 15
menit. kejang yang pertama dialami pasien. Sebelum kejang, pasien terlihat lemas, pada saat
kejang pasien tidak sadar, dan setelah kejang pun pasien tidak sadarkan diri.
Disertai dengan demam naik turun yang dimulai 1 hari sebelum kejang. Dan luka
bekas garukan dan kemerahan pada kaki pasien
• Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum somnolen terlihat sakit berat, terlihat mengantuk, konjunctiva
anemis (-),
• Lower leg 1/3 distal : eritem pada sekeliling, lebar 3 cm, terdapat vesikel,
ulkus 0,5x0,5 cm
• meningeal sign, kaku kuduk +, brudzinski I,II,II +/-/-, reflex patologis +/+.
DIAGNOSIS BANDING
• Meningitis e.c. bakterialis + Vaskulitis
• Meningitis e.c virus + Vaskulitis
• Ensefalitis + Vaskulitis
• Kejang demam Komplek + Sepsis ec ?
PENATALAKSANAAN
Umum
• Penjelasan mengenai penyakit dan pengobatan penyakit kepada keluarga pasien
• Beri oksigen lembab 2L/min
• Monitoring vital sign
• Kebutuhan cairan : 1000cc/hari (HS) Infus RL : 30 gtt/m (mikro)
• Kebutuhan Kalori : 1000kkal (Makan lunak)
Khusus
• Antibiotk
• Cefotaxime (50mg/kgBB), interval 6-8 jam
• Ampicillin (50 mg/kgBB) interval 6 jam
• Parasemol 50 mg/kg bb
• Dexamethason 0,15mg/kg/kali bersamaan dengan antibiotik selama 4 hari
• Fenobarbital 7 mg/kg (inisiasi)
• Dilanjutkan Fenitoin 5mg/kg dlm 2 dosis IV
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia