ISPA
Ibu
Nama Lengkap: Ny. D. N Agama: Islam
Tanggal lahir: 11-11-1979 Pendidikan: SMA
Suku Bangsa:Sunda Pekerjaan: Ibu Rumah
Tangga
Alamat: Kp. Sidamukti Penghasilan: Rp -
Anamnesis
Asma - + -
TBC - + -
Hipertensi - + -
Diabetes - + -
Kejang Demam - + -
Epilepsi - + -
SILSILAH KELUARGA
Perempuan Orang
Laki-Laki Sakit
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL & Status Nutrisi
Pasien tinggal bersama kedua orang Pasien mengonsumsi ASI sejak lahir
tuanya sampai usia 1 tahun dan sekarang
tidak padat penduduk. pasien makan nasi dan lauk. Namun
sekarang pasien sulit untuk makan
Dalam satu rumah dihuni oleh 4 dan minum.
orang yaitu ayah, ibu, pasien, dan
adik pasien.
Kebersihan rumah dan sanitasi
individu dinilai baik.
Ventilasi baik.
Ketersediaan air bersih cukup
memadai
keadaan ekonomi keluarga
mencukupi untuk kebutuhan sehari-
hari.
Dalam satu rumah tidak ada yang
mengalami keluhan serupa seperti
pasien.
Riwayat Kehamilan dan
Kelahiran
• Perawatan antenatal
Kehamilan • Penyakit kehamilan
Kepala : Hidung-/-
Bentuk dan Ukuran: Normosefali, ubun- Bibir : Simetris saat diam, mukosa
ubun besar sudah menutup dan datar, berwarna merah muda, tidak kering,
tidak terdapat adanya benjolan dan lesi sianosis (-)
Rambut dan Kulit Kepala: Rambut Mulut : Oral higiene baik, gigi caries (-),
berwarna hitam, distribusi merata, trismus (-), mukosa gusi merah muda,
teraba halus dan tidak mudah tercabut hiperemis (-), ulkus (-), halitosis (-), lidah:
Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera normoglosia, ulkus (-), hiperemis (-)
ikterik -/-, pupil isokor, reflex cahaya massa (-), lidah kotor (+)
langsung +/+, refleks cahaya tidak Tonsil: Tonsil T1-T1, kripta tidak melebar,
langsung +/+ dentritus (-)
Telinga: Normotia, liang telinga lapang, Faring: Tidak hiperemis, tidak bergranul
membran timpani sulit dinilai, serumen -
/-
Hidung: Bentuk simetris, deviasi septum
(-), sekret (-), mukosa hiperemis (-),
nafas cuping
Leher : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB,
tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea
teraba di tengah
Toraks
Dinding: Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernapasan
yang tertinggal, pernapasan abdomino-torakal, retraksi epigastrial (-), retraksi
subcostal (-), pembesaran KGB aksila -/- , tidak ditemukan efloresensi pada kulit
dinding dada, ictus cordis terlihat pada ICS V linea midclavicularis kiri, pulsasi
abnormal (-)
Paru : Tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan, gerak napas simetris kanan dan kiri,
vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri, sonor di kedua lapang paru, Suara napas
vesikuler, reguler, ronchi -/-, wheezing -/-.
Jantung : Ictus cordis tidak terlihat namun teraba pada ICS IV linea midclavicularis
sinistra, bunyi jantung I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bentuk abdomen datar, tidak ada lesi kulit, tidak terlihat adanya gerakan
peristaltik, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya massa maupun benjolan, hati
limpa tidak teraba, ballottement (-), bimanual (-), tidak ada defens muskular, perkusi
timpani seluruh lapang abdomen, bising usus (+), normoperistaltik
Anus dan Rectum : Tidak dilakukan
Genitalia : Tidak dilakukan
Anggota Gerak : Akral hangat, CRT < 2 detik, tonus otot baik, mobilitas aktif,
kekuatan baik
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kanan Kiri
Tangan (+) (+)
Akral hangat
Kaki (+) (+)
Tangan Normotonus Normotonus
Tonus otot
Kaki Normotonus Normotonus
Tangan Aktif Aktif
Sendi
Kaki Aktif Aktif
Capillary Tangan <2 detik <2 detik
refill time Kaki <2 detik <2 detik
Refleks Tangan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
(fisiologis
dan patologis) Kaki Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Tulang Belakang : Bentuk tulang Pemeriksaan Neurologis :
belakang normal, tidak ada lordosis, Tingkat kesadaran : GCS 15 (E6 M5 V4)
skoliosis, dan kifosis
Orientasi tempat, waktu, orang :
Kulit : Warna sawo matang, tidak tidak diperiksa
anemis, tidak ikterik, tidak sianosis,
turgor kulit baik, tidak ditemukan lesi Adanya tremor, korea, ataksia, dll : tidak
kulit, teraba lembab, ptechiae (-) ada
Rangsang Meningeal : tidak diperiksa
Kelenjar Getah Bening : Pemeriksaan saraf kranialis : tidak
dilakukan
Preaurikuler : Tidak teraba membesar
Pemeriksaan refleks : tidak dilakukan
Postaurikuler : Tidak teraba membesar
Motorik dan sensorik pada seluruh
Submandibula : Tidak teraba ekstremitas pasien dalam batas normal
membesar
Supraclavicula : Tidak teraba
membesar
Axilla : Tidak teraba membesar
Inguinal : Tidak teraba membesar
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal: 18 april 2018 Jam: 11.00 WIB Ruang: Anggrek 3 Bed 1
Pemeriksaan Umum
Tinggi badan : 120 cm
Berat badan : 20 kg
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Nadi : 100x/menit, regular
Suhu : 37,30C
Pernapasan (Frekuensi dan tipe) : 24x/menit, torakoabdominal,
reguler
Keadaan gizi : Kurang
Berat Badan : 20 kg
Tinggi Badan : 120cm
IMT : 13,88 (Berat Badan Kurang)
Pemeriksaan Penunjang
17/4/2018 20/4/ 2018 6.20
Hb : 13,9 Hb : 13, 7
Lekosit: 2300 Lekosit : 1300
Ht : 38% Hematokrit : 37
Trombosit : 192.000 Trombosit : 160. 000
Widal
Salmonella typhi O – 21/4/2018
Salmonella typhi H 1/160 Hb: 14,3
Salmonella paratyphi AO – Leukosit: 1500
Salmonella paratyphi AH – Hematokrit : 38
Salmonella paratyphi BO 1/320 Trombosit 170.000
Salmonella paratyphi BH –
Salmonella paratyphi CO 1/160
Salmonella paratyphi CH –
SGPT 29
SGOT 57
RESUME
Pasien datang ke IGD RS Simpangan Depok dengan keluhan demam
sejak 4 hari SMRS. Menurut ibu pasien, demam dirasakan naik turun.
Demam naik pada sore ke malam dan pagi hari. Selama 4 hari demam
pasien tidak mengalami kejang. Pasien juga mengeluh batuk dan pilek
sejak 3 hari yang lalu. Batuk tidak disertai keluarnya dahak dan ingusnya
encer, cair dan berwarna bening. Mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu
sebanyak 5 kali dan 2 hari yang lalu sebanyak 4 kali setiap habis makan.
Muntah berisi makanan dan cairan berwarna kuning. BAB cair sejak 3
hari yang lalu sebanyak 4 kali dan 2 hari yang lalu sebanyak 3 kali, Bab
cair berwarna kuning tidak berampas, lendir -, dan darah -. Pasien sulit
makan dan minum. Pasien juga mengatakan sebelumnya pernah
menderita penyakit demam typhoid dan dalam masa pengobatan TB
bulan ke 6.
Pada pemeriksaan fisik tanggal 18 April 2018 didapatkan suhu 37,3 , nadi
100 kali/menit, pernafasan 24 kali/menit. Lidah kotor (+). Pada
pemeriksaan penunjang tanggal 17 April dilakukan pemeriksaan widal
didapatkan titer salmonella typhi H yaitu 1/160, salmonella paratyphi BO
yaitu 1/320, salmonella paratyphi CO yaitu 1/160.
Daftar Masalah
1. Demam typhoid
2. ISPA
Penatalaksanaan
Medikamentosa Non medikamentosa
S : Pasien mengeluh masih batuk kering, S : Pasien mengeluh masih batuk kering
badan ngilu O : HR : 80 kali/menit, RR : 24 kali/menit,
O : HR : 106 kali/menit, RR : 24 Suhu 36,5oC, Saturasi O2 : 99%, lidah
kali/menit, Suhu 37,0oC, Saturasi O2 : kotor (+)
99%, lidah kotor (+)
A : Demam Typhoid
A : Demam Typhoid ISPA
ISPA P:
P:
IVFD RL 18 tpm
IVFD RL 18 tpm Praxion forte 3x1 cth
Praxion forte 3x1 cth Fuzide 3x1 cth
Fuzide 3x1 cth
Inj ceftriaxone 2x1 gram drip Nacl 50 cc
Inj ceftriaxone 2x1 gram drip Nacl 50 cc Rhinofed 3x ½ cth
Rhinofed 3x ½ cth Inhalasi 2x1 (ventolin ½ pulmicort ½ )
Inhalasi 2x1 (ventolin ½ pulmicort ½ )
Cetirizine + codein 2x1 pulv
Cetirizine + codein 2x1 pulv H2TL ulang besok pagi
H2TL ulang besok pagi
Follow up
20 April 2018 pukul 07.00 WIB
20 April 2018 pukul 15.00 WIB
S : Pasien mengeluh demam ketika subuh,
pasien mengatakan batuk sudah berkurang S : Pasien mengatakan batuk sudah
berkurang, dan tidak demam
O : HR : 97 kali/menit, RR :30 kali/menit, Suhu
36,5oC, Saturasi O2 : 99% O : HR : 98 kali/menit, RR :26 kali/menit,
Hb : 13,7 Suhu 36,3oC, Saturasi O2 : 99%
Leukosit : 1300 A : Demam Typhoid
Hematokrit : 37 ISPA
Trombosit : 160.000 P :
A : Demam Typhoid IVFD RL 18 tpm
ISPA Praxion forte 3x1 cth
P: Fuzide 3x1 cth
IVFD RL 18 tpm
Inj ceftriaxone 2x1 gram drip Nacl 50 cc
Praxion forte 3x1 cth
Rhinofed 3x ½ cth
Fuzide 3x1 cth
Inhalasi 2x1 (ventolin ½ pulmicort ½ )
Inj ceftriaxone 2x1 gram drip Nacl 50 cc
Rhinofed 3x ½ cth Cetirizine + codein 2x1 pulv
Inhalasi 2x1 (ventolin ½ pulmicort ½ ) Dexamethasone 3x1,5 mg IV
Cetirizine + codein 2x1 pulv H2TL ulang besok pagi
Dexamethasone 3x1,5 mg IV
H2TL ulang besok pagi
Follow up
20 April 2018 pukul 21.00 WIB 21 April 2018 pukul 07.00 WIB
S : Pasien mengatakan sudah tidak ada S : Pasien mengatakan sudah tidak ada
keluhan keluhan
O : HR : 78 kali/menit, RR :22 kali/menit, Suhu O : HR : 88 kali/menit, RR :22 kali/menit, Suhu
36,0oC, Saturasi O2 : 99% 36,1oC, Saturasi O2 : 99%
A : Demam Typhoid Hb: 14,3
ISPA Ht : 38
P: Leukosit : 1500
IVFD RL 18 tpm Trombosit : 170.000
Praxion forte 3x1 cth A : Demam Typhoid
Fuzide 3x1 cth ISPA
Inj ceftriaxone 2x1 gram drip Nacl 50 cc P:
Rhinofed 3x ½ cth IVFD RL 18 tpm
Inhalasi 2x1 (ventolin ½ pulmicort ½ ) Praxion forte 3x1 cth
Cetirizine + codein 2x1 pulv Fuzide 3x1 cth
Dexamethasone 3x1,5 mg IV Inj ceftriaxone 2x1 gram drip Nacl 50 cc
H2TL ulang besok pagi Rhinofed 3x ½ cth
Inhalasi 2x1 (ventolin ½ pulmicort ½ )
Cetirizine + codein 2x1 pulv
Dexamethasone 3x1,5 mg IV
Obat pulang : Ofixime
ANALISA KASUS
Demam typhoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis
yang ringan bahkan asimptomatis. Walaupun gejala klinis sangat
bervariasi, namun gejala yang timbul setelah inkubasi dapat
dibagi dalam (1) demam, (2) gangguan saluran pencernaan, (3)
gangguan kesadaran. Pada kasus khas terdapat demam remitten
pada minggu pertama, biasanya menurun pada pagi hari dan
meningkat pada malam hari. Dalam minggu kedua pasien terus
berada dalam keadaan demam, yang turun secara berangsur-
angsur pada minggu ketiga.
Pada pasien ini di tegakkan diagnosa demam typhoid tanpa
komplikasi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis:
Pasien demam 7 hari yang remitten. Demam menjelang sore
hari dan demam turun pagi harinya sehingga pasien dapat
bersekolah pada pagi harinya (aktivitas pasien tidak
terganggu)
Demam disertai dengan gangguan pencernaan berupa mual
dan konstipasi
Pasien sering jajan makanan dan minumam di luar rumah,
yang tidak jelas kebersihannya
ANALISA KASUS
Pada pasien ini pemeriksaan fisiknya ditemukan :
Imunisasi
- vaksin polisakarida (capsular Vi
polysaccharide)
→ pd usia 2 tahun / lebih
→ IM
→ diulang setiap 3 th