Dokter Pembimbing:
Disusun oleh :
11.2017.279
IDENTITAS PASIEN
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis dengan nenek pasien, tanggal: 3 Agustus 2018, jam:
09.45WIB
Keluhan utama: Kejang sejak 5 menit sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Riwayat Keluarga
Ayah Ibu
Kehamilan
Perawatan antenatal : Kontrol teratur di dokter 1 bulan sekali
Penyakit kehamilan : Tidak ada tekanan darah tinggi, kencing manis, penyakit infeksi,
maupun perdarahan selama kehamilan
Kesan: Imunisasi dasar lengkap kecuali vaksin campak. Tidak ada efek samping setelah
imunisasi.
Riwayat Tumbuh Kembang (Developmental History):
Riwayat Nutrisi
Nutrisi : ASI hanya diberikan selama 1 bulan, setelah itu diberi susu formula sebanyak 6 kali
sehari.
Kesimpulan : Baik. Pemberian nutrisi sesuai usia pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada 3 Agustus 2018 jam 10.00 WIB
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital
Frekuensi nadi : 163 kali/menit
Frekuensi nafas : 48 kali/menit
Suhu tubuh : 37,30C
Data Antropometrik:
TB : 70 cm
BB : 7,3 kg
Lingkar kepala : 44 cm
Lingkar dada : 47 cm
Lingkar lengan atas : 14 cm
Status Gizi
Interpretasi data : Panjang/Umur = 2 ≤ SD ≤ 3 (Normal)
: Beratbadan/Umur = -2 ≤ SD ≤ 0 (Normal)
: Beratbadan/Panjang = -2 ≤ SD ≤ -1 (Normal)
Kesimpulan : status gizi baik
Kulit
Warna kulit : sawo matang, sianosis (-), ikterus (-)
Kelembapan : lembab (normal), kering (-), berminyak (-)
Temperatur : hangat
Tekstur : halus
Mobilitas : pada daerah lipatan kulit dapat mudah digerakkan
Turgor kulit : kembali cepat
Lesi : tidak tampak lesi
Kepala
Normocephali, rambut hitam dan distribusi merata, tidak teraba benjolan, tidak
mudah rontok, ubun-ubun belum menutup tidak cekung maupun menonjol.
Mata
Tidak tampak cekung kanan dan kiri, kedudukan kedua bola mata dan alis mata
simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor, refleks cahaya langsung dan tidak langsung (+/+).
Telinga
Normotia, tidak terdapat fistula pre dan retro aurikula, liang telinga lapang.
Hidung
Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis
(-), mukosa hiperemis (-).
Mulut
Bibir : sianosis (-), bibir pucat (-), bibir kering (-)
Gusi : gingivitis (-), perdarahan gusi (-)
Lidah : lidah tidak kotor
Faring : tonsil T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)
Leher
Pembesaran kelenjar getah bening submandibula, supraclavicula dan infraclavicula (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-)
Pulmo
Anterior Posterior
Cor
Inspeksi : tampak ictus cordis
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba
Auskultasi : BJ I-II murni reguler. Murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: Abdomen tampak datar dan simetris, warna kulit sawo matang, tidak tampak
adanya massa atau benjolan, tidak tampak luka. Pada umbilikus tidak terdapat hernia atau
peradangan.
Auskultasi: Bising usus (+), normoperistaltik.
Perkusi : Timpani.
Palpasi : supel, tidak teraba massa, nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat.
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : ballotement dan bimanual tidak dilakukan
Genital : preputium sulit dibuka (fimosis), smegma (+) sedikit
Ekstremitas
Ekstremitas superior Kanan Kiri
Luka : Tidak ada Tidak ada
Varises : Tidak ada Tidak ada
Otot
Tonus : Normotonus Normotonus
Massa : Eutrofi Eutrofi
Sendi : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gerakan : Aktif Aktif
Kekuatan : Sulit dinilai Sulit dinilai
Oedem : Tidak ada Tidak ada
Lain-lain : Akral hangat Akral hangat
Sianosis (-) Sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium di ambil pada tanggal 2 Agustus 2018
Hematologi
Darah rutin Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Kesimpulan : hiperkloremia
Kimia Darah
Glukosa darah sewaktu 95 <110 mg/dL
Urine Rutin
Urin rutin Hasil Nilai Normal
Makroskopis
HEMATOLOGI
RINGKASAN (RESUME)
Seorang anak laki-laki berusia 5 bulan 15 hari, datang ke IGD RSU Bethesda
Lempuyangwangi dengan keluhan kejang sejak 5 menit sebelum masuk rumah sakit.
Kejang terjadi 1 kali dimana keadaan pasien tiba-tiba kelihatan kedua tangan pasien
seperti orang menggigil, dengan mata melihat ke atas, kurang respon saat dipanggil nama
dan bibir terlihat sedikit biru. Sebelum terjadinya kejang, nenek pasien mengatakan
pasien demam sejak 2 hari SMRS. Pasien mulain demam hari Selasa hampir jam 12
malam dengan suhu 38,3 oC. Setelah itu, saat Rabu pagi demamnya berkurang dengan
suhu 37,0oC. Nenek pasien mengatakan suhu pasien dipantau terus dan pada waktu sore,
pasien dikasih paracetamol dan suhu menjadi 36 oC. Pada jam 11 malam, badan pasien
kembali panas dengan suhu 38,3 oC.
Pada jam 2.30 pagi hari Kamis, pasien masih demam terus dan keluarga pasien
membawanya ke IGD dan dikasih obat penurun panas lewat dubur dan setelah itu dikasih
obat pulang. Kamis siang, setelah tidur siang, badan pasien semakin panas dan kelihatan
tangan bergetar seperti menggigil. Suhu badan pasien diukur dan didapatkan suhunya
40,2oC, pasien langsung dibawa ke IGD RS Bethesda Lempuyangwangi. Pasien sempat
mencret 1 kali sejak 1 hari SMRS. Mencret seperti lendir, berwarna kuning kehijauan,
tidak ada darah, sekitar setengah gelas aqua. BAK normal, banyak, warna kuning jernih, 3
kali sehari. Nafsu makan dan minum pasien baik, seperti biasa.
Pada pemeriksaan fisik, didapat kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang,
denyut jantung 163 kali/menit, frekuensi napas 48 kali/menit, dan suhu 37,30C. Pada
pemeriksaan laboratorium terbaru didapatkan anemia normositik normokrom, leukositosis,
neutrofilia, monositosis, eosinopenia dan untuk elektrolit terdapat hiperkloremia. Pada
pemeriksaan urin rutin, didapatkan leukositoria dan bakteriuria.
DIAGNOSIS KERJA :
1. Kejang demam sederhana
2. Febris et cause infeksi saluran kemih
Dasar diagnosis:
Dari hasil anamnesis didapatkan pasien kejang satu kali berdurasi kurang dari 15
menit dari rumah dan saat di IGD, mata pasien melotot ke atas. Kejangnya didahului dengan
demam sejak dua hari SMRS dimana sebelum pasien dibawa ke rumah sakit, suhu pasien
adalah 40,2oC. Pasien juga sempat mencret 1 kali, seperti lendir, sekitar setengah gelas
aqua.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,30C tetapi sebelumnya 40,2oC
dirumah dan saat di IGD. Pada pemeriksaan genitalia didapatkan sedikit smegma di
preputium. Pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin didapatkan peningkatan
leukosit (25,870 uL), peningkatan neutrophil (14,390 uL), peningkatan monosit (4,740 uL
dan 18,3%), dan penurunan eosinophil 0,7%. Pada pemeriksaan urin rutin, didapatkan
leukosit 4+ (yaitu >30 sel/LPB) dan bakteri 2+ yang menyebabkan pasien menjadi demam
sehingga suhunya melebihi 38,5oC dan menyebabkan kejang.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
1. Kejang Demam Kompleks
2. Meningitis
PENATALAKSANAAN
Medika mentosa
1. Paracetamol rectal 10-15mg/kgBB
2. Diazepam rectal 5 mg
3. Ampicillin 100mg/kg/hari (tiap 6-8 jam intravena)
Edukasi
Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik.
Memberitahukan cara penanganan kejang.
Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali.
Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya
efek samping obat.
Higienitas pasien dijaga terutama bagian periuretra dan mengganti popok langsung
setelah ada kotoran.
PROGNOSIS :
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Follow Up
05/08/2018
S : Demam (+) terutama tengah malam, kejang (-), muntah (-), batuk (-), BAB dan BAK
lancar, normal.
O : Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 154 x /menit
Nafas : 44 x/menit
Suhu : 38,2°𝐶
Kaku kuduk : (-)
Tonus : normotonus
Babinski sign : (-)
A : Kejang demam sederhana + febris ec ISK
P: Lanjut terapi
Follow Up
06/08/2018
S : Demam (+), kejang (-), rewel (+), muntah (-), batuk (-), BAB dan BAK lancer, normal.
O : Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 142 x /menit
Nafas : 48 x/menit
Suhu : 38,8°𝐶
Kaku kuduk : (-)
Tonus : normotonus
Babinski sign : (-)
A : Kejang demam sederhana + febris ec ISK
P: Diazepam oral 0,3 mg/kgBB
Pemeriksaan widal
Lanjut pengobatan
Follow Up
07/08/2018
S : Demam (-), kejang (-), rewel (-) BAB dan BAK normal, lancar.
O : Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 118 x /menit
Nafas : 38 x/menit
Suhu : 36,6°𝐶
Tes widal : (-)
A : Kejang demam sederhana + febris ec ISK
P: Lanjut pengobatan
Follow Up
08/08/2018
S : Demam (-), kejang (-), rewel (-) BAB dan BAK normal, lancar.
O : Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 125 x /menit
Nafas : 49 x/menit
Suhu : 36,3°𝐶
A : Kejang demam sederhana + febris ec ISK
P: Lanjut pengobatan
Follow Up
09/08/2018
S : Demam (-), kejang (-), rewel (-) BAB dan BAK normal, lancar,
O : Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Nadi : 120 x /menit
Nafas : 40 x/menit
Suhu : 36,6°𝐶
A : Kejang demam sederhana + febris ec ISK
P: Boleh pulang
Obat pulang : Paracetamol syrup 10-15 mg/kgBB
: Ampicillin syrup 15-25 mg/kgBB
: Diazepam rectal 5 mg (kalau kejang)
: Diazepam oral 2 mg (kalau suhu >38,5oC)