Anda di halaman 1dari 22

CONGESTIVE HEART

FAILURE

Disusun oleh :
Anggi Tridinanti Putri 03015022
Safinah Aulia Sani 03015172

Pembimbing :
dr. Dina Lukitowati, Sp.Rad
Diagnosis
Framingham Criteria
jika memenuhi 2 kriteria mayor / 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor

mayor MINOR
• Paroksismal nokturnal dispnea • Edema ekstremitas
• Distensi vena jugularis • Batuk malam hari
• Ronki basah • Dispnea d’effort
• Kardiomegali • Hepatomegali
• Edema paru akut
• Efusi pleura
• Gallop S3
• Kapasitas vital berkurang menjadi
• Peningkatan JVP (>16 cm H20) 1/3 dari normal
• Refluks hepatojugular
• Takikardi (120x/menit)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah perifer lengkap Glukosa darah
• Menyingkirkan anemia, dan melihat • Melihat adanya hiperglikemia yang dapat terjadi pada
diabetes melitus sebagai komorbiditas.
ada/tidak komplikasi.
Tes fungsi hati
Elektrolit • Bilirubin, AST dan LDH
• Melihat kongesti hati.
• Melihat kelainan elektrolit
Urinalisis
Kreatinin • Pada gagal jantung berat dapat terjadi proteinuria.

• Menilai fungsi ginjal

Pemeriksaan BNP sebagai penanda biologis gagal jantung


 kadar BNP plasma 100 pg/ml
 plasma non-proBNP adalah 300 pg/ml
EKG
• Dalam kasus kardiogenik, EKG dapat
menunjukkan bukti iskemia atau infark
miokard sebagai tanda adanya sindroma
koroner akut.
• Dalam kasus nonkardiogenik, EKG biasanya
normal.
RADIOLOGI
Dua fitur utama dari radiografi dada berguna dalam evaluasi pasien dengan
gagal jantung kongestif adalah

Ukuran & bentuk


siluet jantung Kongesti paru

• Pembesaran ruang jantung • Bukti adanya peningkatan tekanan


vena pulmonalis
 dengan atau tanpa pembesaran
ruang jantung yang spesifik • Bukti adanya edema pulmonal
• Efusi pleura
PEMBESARAN RUANG JANTUNG
• Pada gagal jantung hampir selalu ada dilatasi dari satu atau lebih pada ruang-ruang di jantung,
menghasilkan pembesaran pada jantung.

Cardiothoracic Ratio

a + b
𝐶𝑇𝑅 = = ±50%
c1 + c2

normal : 48-50 %
PEMBESARAN RUANG JANTUNG
• Pada waktu mengukur pembesaran jantung sekaligus menilai apakah pembesaran jantung
bersifat lokal saja atau menyeluruh

Pembesaran ruang Gambaran


jantung
Atrium kanan Batas kanan melebihi 1/3 hemitoraks kanan dengan
bentuk setengah bulatan

Ventrikel kanan Batas kiri jantung melebihi 2/3 hemitoraks kiri


dengan apex terangkat

Atrium kiri Pinggang jantung menghilang


Ventrikel kiri Batas kiri jantung melebihi 2/3 hemitoraks kiri
dengan apex tertanam.8,9
LVH RAH

RVH

LAH
Peningkatan tekanan vena pulmonalis
• Hipertensi pulmonal berhubungan dengan pulmonary capillary wedge pressure (PCWP)

STAGE I STAGE II STAGE III


PCWP : 13 – 18 mm PCWP : 18 - 25 mm PCWP : >25 mm
X-RAY X-RAY X-RAY
• Redistribusi • Kerley lines • Konsolidasi
• Broad vascular pedicle • Peribronchial cuffing • Air bronchogram
• Perihilar haze • Pleural effusion
• Penebalan fisura interlobar
KONGESTI PADA PARU
• Pada awalnya edema hanya terbatas pada jaringan interstisial parunamun pada keadaan berat
cairan juga akan terkumpul pada alveoli.

- Garis Kerley A, B, C
- Perihilar Haze
EDEMA
- Peribronchial cuffing INTERSTISIAL

- Konsolidasi dengan bat’s wing


EDEMA pattern
ALVEOLAR

- Sinus costofrenikus tumpul EFUSI PLEURA


Disfungsi
pompa
jantung

cardiomegaly

> tek
v.pulmonalis

redistribusi

CEPHALISAS
I -
KONSOLIDA
>
SI
TEK.INTRAK
- SINUS CF
APILER PERIBRONC KEBOCORA
TUMPUL
KEBOCORAN HIAL CAIRAN N MENUJU
PERIBRONKO KERLEY ALVEOLI &
CUFFING MENGISI
PERIHILAR SEPTA  HILUS  LINES
VASKULAR CAVUM
HAZE APEX
EDEMA
ALVEOLAR
Computed Tomography
• Multichannel CT scan berguna dalam menggambarkan kelainan bawaan dan katup

Penebalan garis
septum
ECHOCARDIOGRAFI
• Kombinasi dari 2-dimensi dan ekokardiografi doppler efektif
untuk menetapkan etiologi dari CHF.

FUNGSI  untuk menentukan :


kinerja sistolik dan diastolik ventrikel kiri
fraksi ejeksi
tekanan a.pulmonalis
pengisian ventrikel.

Abnormalitas yang sering dijumpai pada CHF


EF menurun (<45-50%)
Left Ventricular Hypertrophy (>11 - 12 mm)
Left Atrial Hypertrophy (>40 mm)
Kelainan katup  terutama stenosis aorta dan insufisiensi mitral
PENCITRAAN NUKLIR
• Pencitraan nuklir dapat digunakan dalam penilaian fungsi jantung dan kerusakan yang dapat
terjadi pada gagal jantung.

angiografi
Katerisasi jantung dan angiografi koroner secara jelas ditunjukkan dalam situasi berikut:
• Disfungsi sistolik / bukti iskemia miokard reversibel pada skintigrafi bila revaskularisasi
sedang dipertimbangkan
• Sebelum transplantasi jantung
• CHF Sekunder untuk aneurisma ventrikel pasca infark
hISTOPATOLOGI
MAKROSKOPIK
• Bendungan paru  pengeluaran campuran berbusa cairan kaya surfaktan dan darah pada irisan
permukaan paru
MIKROSKOPIK
• cairan edema rendah-protein berwarna merah muda pucat apabila dilihat di bawah mikroskop.
• Tekanan vena paru terus meningkat  kapiler dapat pecah  perdarahan kecil ke dalam ruang
alveolus  Makrofag alveolus memfagosit sel darah merah  penuh dengan hemosiderin 
Makrofag berpigmen (sel gagal jantung)

Hemosiderin-laden
macrophages
STAGING
American College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) heart failure
guidelines menggambarkan perkembangan penyakit:

• Stage A : pasien beresiko tinggi untuk gagal jantung tetapi tidak memiliki
penyakit jantung struktural atau gejala-gejala dari gagal jantung

• Stage B : pasien memiliki penyakit jantung struktural tetapi tidak memiliki


gejala-gejala dari gagal jantung

• Stage C : pasien memiliki penyakit jantung structural dan memiliki gejala-


gejala dari gagal jantung

• Stage D : pasien memiliki gagal jantung berat yang menuntut intervensi


khusus.
DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia Non-cardiogenic pulmonary edema

• ARDS, Gagal ginjal, Sirosis hepatis


TATALAKSANA
Non - Farmakologik Farmakologik
Menurut klasifikasi
Manajemen perawatan mendiri:
NYHA
• Ketaatan pasien berobat
• NYHA Kelas I :
• Pemantauan berat badan mandiri
ACE Inhibitor atau ARB dan atau Penyekat 
• Restriksi cairan 1,5 – 2 L/hari (terutama jika
hiponatremi)  NYHA Kelas II :

ACE Inhibitor atau ARB dan atau Penyekat  + Diuretik loop


• Pengurangan berat badan pasien obesitas

• Latihan fisik NYHA Kelas III :

ACE Inhibitor atau ARB dan atau Penyekat  + H-ISDN

 NYHA Kelas IV :

ACE Inhibitor atau ARB dan atau Penyekat  + Antagonis


aldosteron
Dosis obat
PROGNOSIS
Prognosis pada pasien CHF tergantung dari :
• berat dari gagal jantung kongestif yang dia diderita
• umur
• jenis kelamin  laki – laki mempunyai prognosis yang lebih jelek

Di samping itu, beberapa indeks prognostik dapat dihubungkan


 klasifikasi kelas dari NYHA, fraksi ejeksi ventrikel kiri, dan status neurohormonal

Anda mungkin juga menyukai