Anda di halaman 1dari 9

Nama Dd/ Anamnesis PF PP Nilai normal Terapi Edukasi

Penyakit &
Interpretasi
Fungsional

KU : Dispepsia -  Normal  PPI :  Berhenti merokok,


RPS : Omeprazole 1 alkohol
- Heartburn x 20 mg  Kurangi diet tinggi
- Disfagia lemak
- Odinofagia (jika  Hindari
sudah berat) makanan/minuman
- Metalic taste merangsang
- Suara serak (jika produksi hcl lyke
laryngitis) coklat, teh, kopi,
- Batuk (jika soda
aspirasi)  Jangan stres
RPD :
 Riwayat obat –
obatan
RPK : -
Kebiasaan :
 Diet tinggi lemak
 Makan berlebihan
 Obesitas
 Sering makan
sebelum tidur
 Sering konsumsi
coklat, teh, kopi,
soda
 Merokok
 Alkohol

Organik
Intral GERD PJK -> KU : Dispepsia Dx/ pake klinis.  Endoskopi Lini pertama Modifikasi gaya hidup!
umen karna RPS : mucosal “Step down”  Meninggikan posisi
nyerinya - Heartburn break pada  PPI : kepala saat tidur
sama - Disfagia mukosa Omeprazole 1  Hindari makan
sama - Odinofagia (jika esophagus x 20 mg sebelum tidur
tumpul sudah berat)  AH2 :  Berhenti merokok,
kan & di - Metalic taste  pH-metri 24 Simetidin alkohol
retroster - Suara serak (jika jam  < 4 pada 2 x 800 mg  Kurangi diet tinggi
nal laryngitis) jarak 5 cm lemak
- Batuk (jika diatas LES  Turunin BB kl Obese
Bedainny aspirasi)  Hindari pakaian
a dengan RPD : ketat
penjalara  Riwayat obat –  Hindari
n! obatan makanan/minuman
PJK  ke RPK : - prinsip : ppi > ah2 merangsang
leher, Kebiasaan : produksi hcl lyke
bahu,  Diet tinggi lemak *jadi kalo awal coklat, teh, kopi,
lengan  Makan berlebihan terapinya itu step soda
kiri  Obesitas down : ppi baru
 Sering makan ah2 dengan dosis
sebelum tidur tinggi . kalo
 Sering konsumsi maintenance nya
coklat, teh, kopi, baru pake step up
soda ah2 baru ppi.
 Merokok
 Alkohol

Gastritis KU : Dispepsia Palpasi : nyeri LAB Hb : 13 – 18 Jika karna h.pylori  Kalo karna NSAID 
RPS : tekan  Darah rutin : Regimen stop dulu (sering
- Hematemesis epigastrium  Hb turun eradikasi pada pasien OA)
melena (anemia/AI)  Hindari Faktor
- Gejala anemi Yang lain DBN  Serologi : IgG Triple Therapy risiko : rokok,
(lemah, palpitasi, anti H pylori - PPI dosis alkohol, stress, cabe
light headache) if  Urea breath test ganda
udah kronis + - Klaritromisin
- Penurunan BB - Amoksisilin
RPD :  Analisa Feses  (PKA)
 Riwayat obat – FOBT (darah
obatan : NSAID samar) Quadriple
jangka panjang Therapy
 Reflux empedu Lain – lain : - PPI dosis
RPK : -  Endoskopi (bila ganda
Kebiasaan : ada warning - Tetrasiklin
 Merokok sign) - Metronidazol
 Alkohol  Histopatologi - Bismuth
 Stres  gambaran (PTMB)
eritema, h.
pylori, dominan kalo bukan :
sel radang - PPI :
(PMN -> AKUT, omeprazole
MN & sel - AH2 :
plasma -> Simetidin
KRONIS) - Antasida
- Prostaglandin
: Misoprostol
Tukak Peptik : Dispepsi KU : Dispepsia Palpasi : nyeri Sama kaya gastritis, Sama kayak Sama kayak gastritis
- Gaster a non RPS : tekan bedanya di gastritis tapi dosis
- Duodenum ulkus (et - Tukak duodenum : epigastrium gambaran nya 2x (yg tadinya
yg lain) nyeri diperberat endoskopi  1x1  2x1)
saat lapar (bisa Yang lain DBN tampak ulkus nya! *kecuali yg
sampe bangun eradikasi dose nya
tengah malam = Kecuali ada kawah dengan sama
hunger pain), komplikasi : lipatan mukosa
membaik dengan perforasi terus (+)
makan. jadi peritonitis - Sukralfat
- Tukak gaster : nyeri  Defans untuk
timbul saat makan muskulair, reepitelisasi!
- Sifat nyeri menjalar peristaltic (-),
sampai ke sangat nyeri!!
punggung (nusuk yang teratur keluar
gituloh) dari pinggiran
- Penurunan BB tukak.
- Membaik dengan
antasida (obat - Radiologi
warung biasanya) barium meal
RPD : contrast : filling
 Riwayat obat – defect (proses
obatan : NSAID kearah CA )
jangka panjang
 Reflux empedu
RPK : -
Kebiasaan :
 Merokok
 Alkohol
Ekstra Hepatitis A KU : Dispepsia/Ikterik Palpasi : LAB - Trombosit : - Antipiretik : - Tirah baring
lumen RPS : - Hepatomeg - Darah rutin  150.000 – Ibuprofen (jgn - Educate sanitasi nya
Gejala prodromal : aly : teraba Trombositopeni 400.000 pake PCT ya - Prognosis : bonam
- lemas, lelah, dibawah - Serologi  IgM /mm3 soalnya semua soalnya bisa
anoreksia, diare arcus costa, & IgG anti HAV - SGOT : 6 – 30 hepatotoxic) sembuh sendiri
- Demam tepi tajam, + - SGPT : 7- 32 - gtloh
permukaan - Fungsi hati : - Billirubin total
Stadium lanjut licin, SGOT/SGPT :1
- Sakit kepala konsistensi meningkat 20x - Billirubin
- Atralgia kenyal, - Billirubin total indirek : 0,75
- Myalgia nyeri tekan meningkat - Billirubin
- Ikterus + (sebenernya direk : 0,25
- Urin seperti teh - Splenomeg indirek nya) - PT : 10 – 14
- Feses dempul aly : - PT memanjang detik
- Pruritus Schuffner
- Penurunan BB 1-8 Imaging
RPD : - USG hepar
- Riwayat minum (sbnrnya gausa
obat hepatotoxic sih)
RPK : -
Kebiasaan :
 Makan
sembarangan
(pokonya sanitasi
yang kurang karna
transmisi nya fekal-
oral)
 Cuci tangan ga
Hepatitis B/C KU : Dispepsia/Ikterik Inspeksi : LAB - Trombosit : - KS jangka - Tirah baring
RPS : - Sklera - Darah rutin  150.000 – pendek - Hindari makanan
ikterik Trombositopeni 400.000 - Interferon dengan zat
, leukopeni /mm3 alfa-2b pengawet
Onset  Hep B&C - Spider nevi, - Serologi - Leukosit : - Lamivudin
dapat berjalan kronis! palmar Hep.B HbsAg, 4000 - 10000 100mg/hari
(>3bulan) eritem HbeAg, Anti- - SGOT : 6 – 30 selama 2 Prognosis :
Gejala prodromal : Palpasi : Hbs, Anti-Hbc, - SGPT : 7- 32 tahun Dampak berkembang
- lemas, lelah, - Hepatomeg HBV-DNA - Billirubin total - Antiemetik : menjadi hepatitis kronis,
anoreksia aly : teraba - Serologi Hep.C :1 Metokloprami sirosis hati dan
- Demam dibawah  anti-HCV, - Billirubin d/ hepatoma.
arcus costa, HCV-RNA indirek : 0,75 Domperidone
Stadium lanjut tepi tajam, - Fungsi hati : - Billirubin
- Sakit kepala permukaan SGOT/SGPT direk : 0,25
- Atralgia licin, meningkat 20x - PT : 10 – 14
- Myalgia konsistensi - Billirubin total detik
- Ikterus kenyal, meningkat
- Urin seperti teh nyeri tekan (sebenernya
- Feses dempul + indirek nya)
- Pruritus  tepi - PT memanjang
- Penurunan BB tumpul,
RPD : permukaan Imaging
- Riwayat minum berbenjol, USG hepar (sbnrnya
obat hepatotoxic konsistensi gausa sih)
- Riwayat keras, nyeri
menggunakan tekan jika
narkoba suntik ada
- Riwayat transfusi hepatoma
darah (Komplikas
RPK : i  sering!)
Kebiasaan : Alkohol,
narkoba suntik,
promikuitas

Kolesistitis Identitas : Inspeksi LAB - Leukosit : - Antinyeri  Tirah baring


akut - Perempuan - Sklera - Leukositosis 4000 - 9000 Antispasmodi Diet ringan
- 40 tahun ikterik - SGOT/SGPT - SGOT : 6 – 30 k/petidin
KU : Dispepsia/Ikterus meningkat - SGPT : 7- 32 - Antibiotik 
RPS : Palpasi - ALP & GGT - ALP : 30 – 90 Gol. Ampisilin.
- Demam - Nyeri lepas meningkat U/L Sefalosporin &
- Nyeri kuadran pada - Billirubin total - GGT : cowo 6 – Metronidazol
kanan atas epigastriu meningkat 45 / cewe 5 – - Kolesistektomi
menjalar ke m (kolik) derajat ringan 30
pundak/scapula <4,0 mg/dl (ya
kanan (60menit - Teraba sebenernya - Billirubin total
tanpa reda) massa karna bilirubin :1
- Ikterus kandung direknya - Billirubin
- Urin seperti teh empedu & regurgitasi) indirek : 0,75
- Feses dempul nyeri  - Billirubin
- Pruritus Murphy Imaging direk : 0,25
RPD : sign + - BNO : batu
- Riwayat minum - Tanda radio opak
obat hepatotoxic peritonitis - USG! Lihat :
- Riwayat dirawat lokal  besar, bentuk,
lama  nutrisi defans penebalan
parenteral musculair dinding
- Riwayat DM, Tifoid, lokal (bisa kandung
batu empedu loh cuma empedu, batu.
RPK : sebagian - Skintigrafi
- Riwayat DM gitu)  -
Kebiasaan : curiga
- Makan makanan perforasi
berlemak -
- Jarang berolahraga
(pokonya obesitas)

Kolelitiasis KU : Dispepsia/Ikterus Inspeksi Imaging - Kolesistektomi Diet rendah protein dan


RPS : - Sklera - USG laparoskopik/ lemak
- Demam ikterik - Endoscopic terbuka
- Nyeri epigastrium Ultrasonograph - Litotripsi
selama 30 menit - < Palpasi y
12 jam - Nyeri lepas - Magnetic
- Ikterus pada Resonance
- Urin seperti teh epigastriu Cholangiopancr
- Feses dempul m (kolik) eatography
- Pruritus - Tanda (MRCP)
RPD : peritonitis
- Riwayat DM, Tifoid, lokal 
batu empedu defans
RPK : musculair
- Riwayat DM lokal (bisa
Kebiasaan : loh cuma
- Diet tinggi protein & sebagian
lemak gitu) 
- Jarang berolahraga curiga
(pokonya obesitas) perforasi

Pankreatitis KU : Dispepsia Inspeksi LAB - Hb :13 – 18 - Petidin IM - Batasi makanan dan


RPS - Sklera - Darah rutin : - Leukosit: 4000 - Insulin  jika minuman
- Nyeri epigastrium ikterik Hb, leukosit – 11000 hiperglikemi
melingkar ke - Kebiruan/e meningkat - Amilase serum - AH2, Antasid /
belakang kimosis di - Amilase serum : 30 – 100 Sukralfat
- Bertambah jika periumbilik meningkat - Gula darah : - Sonde
berjalan al - Hiperglikemi 75 – 100 lambung
- Berkurang jika - Hipokalsemi - Elektrolit
duduk bungkuk Auskultasi - CRP  Ca: 8 – 10
- Mual-muntah - Bising usus - CRP : 0,2 - 3
- Keringat (-) Imaging
- Demam - BNO
- Lemah - CT-Scan : lihat
- Ikterus pembesaran
RPD pankreas
RPK - USG : lihat batu
Kebiasaan empedu
- Alkohol - ECRP

 Jika ada alarm sign : indikasi ENDOSKOPI.

Anda mungkin juga menyukai