Anda di halaman 1dari 28

REFLEKSI KASUS

Barkah Qonita Nubliya


Pembimbing : dr. I Made Gde
Pawarta,Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny.Dj
• Alamat : Sokaraja Lor
• Usia : 74 tahun
• Tanggal masuk: 24 Mei 2017
• Pekerjaan : Pedagang
• KU : BAB hitam
Pasien datang dengan keluhan BAB hitam,
perut perih, serta mual yang diderita selama 1
minggu.
• RPD : DM (-), Hipertensi (+)
• RPK : Penyakit serupa (-), Keganasan (-)
• Riwayat : Beberapa hari sebelumnya
mengkonsumsi makanan sayur pedas
Anamnesis Sistem
• Umum : Demam (-), lemas (+)
• Kulit : Gatal (-)
• Kepala : Nyeri (-), pusing (-)
• Mata : photophobia (-), penurunan
penglihatan (-),
• Hidung : pilek (-), sumbatan (-)
• Mulut : sariawan (-), nyeri telan (-)
• Paru : sesak (+), batuk (-), dahak (-),darah (-),
nyeri dada (-)
• Jantung : Nyeri dada (-), berdebar (-)
• GIT : BAB (+) hitam, nyeri perut (+), mual
(+)
• Sal.Kemih: BAK (+) normal, nyeri berkemih (-)
• Saraf : penurunan kesadaran (-)
• Psikologis: baik
• Ekstrmts : Kaku sendi (-), nyeri sendi (-),
bengkak (-)
Resume Anamnesis
• BAB hitam(+), nyeri perut(+), lemas(+),
mual(+), muntah(-), sesak (+)
• Riwayat Hipertensi
• Riwayat konsumsi makanan pedas 7 hari
sebelum kerumah sakit
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Compos mentis
– BB : 40 kg
– TB : 148 cm
– BMI : (normal)
• Tanda vital
– TD : 190/70 mmHg
– RR : 26x/menit
–N : 88x/menit
–T : 37 C
• Kulit
– Pucat (+), Sianosis (-), Ikterik (-)
• Kepala
– Mata : CA (+/+), SI (-/-), Reflek pupil (+/+)
– Telinga : sekret (-/-), peradangan (-/-)
– Hidung : sekret (-/-), deformitas (-)
– Mulut : Faring hiperemis (-)
• Leher
– Jejas (-), JVP meningkat (-), limfonodi (-)
• Ekstremitas
– Akral hangat, oedema (-), WPK < 2s
Pemeriksaan Thoraks Paru
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris (+), Ketertinggalan gerak (-) paru kiri, SIC melebar (-),
penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), fremitus normal
Perkusi Sonor (+)
Auskultasi Vesikuler (+)
Pemeriksaan Thoraks Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V linea mid clavicula sinistra
Perkusi Batas jantung normal
Auskultasi Suara S1 S2 reguler, bising (-), gallong s3 dan s4 (-)

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi Dinding perut=dada, distensi(-),massa(-),jejas(-)
Auskultasi Suara usus (+) normal
Perkusi Timpani (+), perbesaran hepar lien (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), hepar lien teraba (-), nyeri ketok pinggang (-)
Resume Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Compos mentis
• Vital Sign
– TD : 190/70 mmHg
– RR : 26x/menit
– N : 88x/menit
– T : 37 C
• Kepala : SI (-/-), CA (+/+)
• Thoraks : dbn
• Jantung : dbn
• Abdomen : dbn
• Ekstremitas : dbn
Diagnosis Kerja
• Anemia
• Melena
• Hipertensi
Rencana Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin
• Kimia Darah
• Urinalisis
Hasil Pemeriksaan
• Urinalisis
– Warna : Kuning
– Jernih
– pH 6,0
– Protein ++
– Leukosit esterase +++
– Leukosit penuh
– Eritrosit 20-25
– Epitel 4-6
• Darah Rutin
– WBC : 7,53
– NEU : 4,42
– LYM : 2,2
– MONO : 0,47
– EOS : 0,32
– BASO : 0,09
– HB : 5,2
– Eritrosit: 1,86
– PLT : 242
• Kimia Darah
– GDP : 92
– AST : 34
– ALT : 15
– BUN : 82
– CREAT : 11,31
– Na : 130
–K : 6,5
– Cl : 102
– HBsAg : (-)
Diagnosis
• Chronik Kidney Disease
Terapi
• Tatalaksana awal
– O2 3L
– Infus NaCl
– Omeprazole
– Ondansetron
– Asam Traneksamat
• Hemodialisis
Permasalahan
• Patofisiologi CKD dan etiologinya
Kriteria CKD
– Kerusakan ginjal terjadi lebih dari 3 bulan (kelaian
struktural dan fungsional) dengan atau tanpa LFG ,
dengan manifestasi:
• Kelainan patologis
• Terdapat tanda kelainan ginjan (komposisi darah atau
urin atau kelainan dalam tes pencitraan)
– LFG < 60 ml/mnt/1,73 m2 selama 3 bulan dengan
atau tanpa kerusakan ginjal
Etiologi CKD
• Diabetes (44 %)
• Hipertensi (27 %)
• Glomurulonephritis (10 %)
• Obstruksi (5 %)
• Idiopatik (4 %)
Gambaran Klinis
• CKD stage 1-3 asimptomatik, manifestasi klinis
muncul pada stage 4-5
• Sindrom Uremia
– Lemah
– Letargi
– Anoreksia
– Mual muntah
– Kelebihan cairan
– Pruritus
– Kejang
– Perikarditis
Patofisiologi
Pengurangan massa ginjal  Hipertrofi
struktural dan fungsional nefron sbg kompensasi
(oleh sitokin dan growth factor)  Peningkatan
aktivitas RAA intrarenal  Hiperfiltrasi
Peningkatan kadar kapiler dan aliran darah
glomerular  Adaptasi  Maladaptasi
Sclerosis Nefron Penurunan fungsi nefron
progresif
Klasifikasi CKD
LFG Penjelasan Tatalaksana
>90 Kerusakan ginjal dg LFG Observasi, Kontrol tekanan darah
normal atau
60-89 Kerusakan ginjal dg LFG Observasi, kontrol tekanan darah, dan faktor risiko
ringan
30-59 Kerusakan ginjal dg LFG Observasi, kontrol tekanan darah, dan faktor risiko
sedang
15-29 Kerusakan ginjal dg LFG Persiapan Transplantasi ginjal atau hemodialisa
Berat
<15 Gagal Ginjal Transplantasi ginjal atau hemodialisa

Perburukan fungsi ginjal dapat dicegah dengan mengurangi hiperinflasi glomerulus, yaitu
dengan pembatasan konsumsi protein dan terapi farmakologis untuk mengurangi tekanan
intraglomerular
Manifestasi CKD
• Sistem Cardiovascular : Hipertensi (retensi
cairan& Na dari RAA system), CHF, Pulmonary
oedema (akibat cairan berlebihan) Pitting
Oedema, JVP meningkat.
• Sistem Integumen : Warna kulit abu-abu
(timbunan urokrom), rambut tipis dan rapuh,
turgor kulit buruk, gatal-gatal pada kulit (akibat
toksik).
• Sistem Gastrointestinal : Perdarahan pada
mulut, anoreksia, mual muntah (berkaitan dg
metabolisme protein di usus), perdarahan GIT,
stomatitis, pankreatitis
• Sistem Neurologi : Disorientasi, kejang,
kelemahan tungkai (peningkatan ureum sampe
otak).
• Sistem Muskuloskeletal : Kram otot, kekuatan
otot hilang, fraktur tulang
• Sistem Urinaria : Oliguria, Hiperkalemia,
Hematuria, Proteinuria
• Sistem Reproduksi : Amenorea,
infertilitas.
Sistem Hematologi : Anemia (terjadi
penurunan sintesis eritropoetin, hormon yang
bertanggung jawab dalam merangsang sumsum
untuk produksi RBC)
Indikasi Hemodialisa
• Indikasi Segera : Perikarditis, efusi pleura,
neuropati perifer, oedema paru, oliguria berat
atau anuria
• Indikasi Dini
– Gejala uremia
– Laboratorium abnormal
Daftar Pustaka
• National Kidney Fondation,2002
• The Renal Assosiation,2013

Anda mungkin juga menyukai