Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi Dinding perut=dada, distensi(-),massa(-),jejas(-)
Auskultasi Suara usus (+) normal
Perkusi Timpani (+), perbesaran hepar lien (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), hepar lien teraba (-), nyeri ketok pinggang (-)
Resume Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Compos mentis
• Vital Sign
– TD : 190/70 mmHg
– RR : 26x/menit
– N : 88x/menit
– T : 37 C
• Kepala : SI (-/-), CA (+/+)
• Thoraks : dbn
• Jantung : dbn
• Abdomen : dbn
• Ekstremitas : dbn
Diagnosis Kerja
• Anemia
• Melena
• Hipertensi
Rencana Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin
• Kimia Darah
• Urinalisis
Hasil Pemeriksaan
• Urinalisis
– Warna : Kuning
– Jernih
– pH 6,0
– Protein ++
– Leukosit esterase +++
– Leukosit penuh
– Eritrosit 20-25
– Epitel 4-6
• Darah Rutin
– WBC : 7,53
– NEU : 4,42
– LYM : 2,2
– MONO : 0,47
– EOS : 0,32
– BASO : 0,09
– HB : 5,2
– Eritrosit: 1,86
– PLT : 242
• Kimia Darah
– GDP : 92
– AST : 34
– ALT : 15
– BUN : 82
– CREAT : 11,31
– Na : 130
–K : 6,5
– Cl : 102
– HBsAg : (-)
Diagnosis
• Chronik Kidney Disease
Terapi
• Tatalaksana awal
– O2 3L
– Infus NaCl
– Omeprazole
– Ondansetron
– Asam Traneksamat
• Hemodialisis
Permasalahan
• Patofisiologi CKD dan etiologinya
Kriteria CKD
– Kerusakan ginjal terjadi lebih dari 3 bulan (kelaian
struktural dan fungsional) dengan atau tanpa LFG ,
dengan manifestasi:
• Kelainan patologis
• Terdapat tanda kelainan ginjan (komposisi darah atau
urin atau kelainan dalam tes pencitraan)
– LFG < 60 ml/mnt/1,73 m2 selama 3 bulan dengan
atau tanpa kerusakan ginjal
Etiologi CKD
• Diabetes (44 %)
• Hipertensi (27 %)
• Glomurulonephritis (10 %)
• Obstruksi (5 %)
• Idiopatik (4 %)
Gambaran Klinis
• CKD stage 1-3 asimptomatik, manifestasi klinis
muncul pada stage 4-5
• Sindrom Uremia
– Lemah
– Letargi
– Anoreksia
– Mual muntah
– Kelebihan cairan
– Pruritus
– Kejang
– Perikarditis
Patofisiologi
Pengurangan massa ginjal Hipertrofi
struktural dan fungsional nefron sbg kompensasi
(oleh sitokin dan growth factor) Peningkatan
aktivitas RAA intrarenal Hiperfiltrasi
Peningkatan kadar kapiler dan aliran darah
glomerular Adaptasi Maladaptasi
Sclerosis Nefron Penurunan fungsi nefron
progresif
Klasifikasi CKD
LFG Penjelasan Tatalaksana
>90 Kerusakan ginjal dg LFG Observasi, Kontrol tekanan darah
normal atau
60-89 Kerusakan ginjal dg LFG Observasi, kontrol tekanan darah, dan faktor risiko
ringan
30-59 Kerusakan ginjal dg LFG Observasi, kontrol tekanan darah, dan faktor risiko
sedang
15-29 Kerusakan ginjal dg LFG Persiapan Transplantasi ginjal atau hemodialisa
Berat
<15 Gagal Ginjal Transplantasi ginjal atau hemodialisa
Perburukan fungsi ginjal dapat dicegah dengan mengurangi hiperinflasi glomerulus, yaitu
dengan pembatasan konsumsi protein dan terapi farmakologis untuk mengurangi tekanan
intraglomerular
Manifestasi CKD
• Sistem Cardiovascular : Hipertensi (retensi
cairan& Na dari RAA system), CHF, Pulmonary
oedema (akibat cairan berlebihan) Pitting
Oedema, JVP meningkat.
• Sistem Integumen : Warna kulit abu-abu
(timbunan urokrom), rambut tipis dan rapuh,
turgor kulit buruk, gatal-gatal pada kulit (akibat
toksik).
• Sistem Gastrointestinal : Perdarahan pada
mulut, anoreksia, mual muntah (berkaitan dg
metabolisme protein di usus), perdarahan GIT,
stomatitis, pankreatitis
• Sistem Neurologi : Disorientasi, kejang,
kelemahan tungkai (peningkatan ureum sampe
otak).
• Sistem Muskuloskeletal : Kram otot, kekuatan
otot hilang, fraktur tulang
• Sistem Urinaria : Oliguria, Hiperkalemia,
Hematuria, Proteinuria
• Sistem Reproduksi : Amenorea,
infertilitas.
Sistem Hematologi : Anemia (terjadi
penurunan sintesis eritropoetin, hormon yang
bertanggung jawab dalam merangsang sumsum
untuk produksi RBC)
Indikasi Hemodialisa
• Indikasi Segera : Perikarditis, efusi pleura,
neuropati perifer, oedema paru, oliguria berat
atau anuria
• Indikasi Dini
– Gejala uremia
– Laboratorium abnormal
Daftar Pustaka
• National Kidney Fondation,2002
• The Renal Assosiation,2013