Anda di halaman 1dari 32

Pleno

- I
Forensik

Kelompok II
Nama
Anggota

Akhirul 03015010

Alifah Rifka 03015012

Balqis Khansa Nabila 03015040

Donna Shandra Siswaty 03015062

Ezra Basaria Giovany 03015072

Isra Sabrina 03015090

Lieza Ariany 03015102

Natasya Claudia Poddala 03015132

Prinastiti Setiawati 03015152

Safinah Aulia Sani 03015172


• Anda bekerja di sebuah rumah sakit pemerintah tipe C di daerah. Suatu hari
polisi mengirimkan seorang mayat laki – laki muda. Polisi mengatakan bahwa
laki – laki tersebut adalah seorang penjahat kelas kakap yang tertembak petugas
ketika akan ditangkap dan mencoba melawan petugas. Dikatakan nya bahwa laki
– laki tersebut akan menyerang polisi dengan celurit.
• Setelah polisi meninggalkan anda, datang serombongan orang. Diantaranya
terdapat seorang wanita yang menangis terisak – isak. Ia mengatakan bahwa
suaminya (maya) bukanlah penjahat. Ia seorang karyawan yang cukup sukses.
• Ia juga mengatakan bahwa tadi pagi suaminya masih bisa pergi ke kantor dengan
cara seperti biasa. Ia meminta kepada dokter agar melakukan pemeriksaan
dengan cermat dan tidak memihak kepada polisi, dan memohon agar dokter
dapat membuktikan bahwa suaminya bukan orang yang bersalah.
Klarifikasi Istilah
• Medikolegal : ilmu terapan yang melibatkan dua aspek ilmu yaitu medico yang berarti
ilmu kedokteran dan -legal yang berarti ilmu hukum

• Luka tembak : luka yang disebabkan oleh penetrasi anak peluru atau persentuhan
peluru dengan tubuh

• Tanatologi : Ilmu yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah
kematian serta faktor yang mempengaruhi

• Traumatologi : Ilmu tentang luka dan cedera serta berhubungan dengan berbagai
kekerasan

• Visum et Repertum : keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter berisi teuman dan
pendapat berdasarkan keilmuan tentang hasil pemeriksaan medis terhadap manusia
atau bagian tubuh manusia (hidup/mati) atas permintaan resmi oleh penyidik
berwenang yang dibuat diatas sumpah untuk kepentingan peradilan
Identifikasi Masalah

1) Mayat laki – laki muda

2) Polisi mengatakan bahwa laki – laki tersebut adalah seorang


penjahat kelas kakap yang tertembak petugas ketika akan
ditangkap & mencoba melawan

3) Istri sang mayat meminta dokter agar melakukan pemeriksaan


dengan cermat, memohon agar dapat membuktikan bahwa
suaminya bukan orang yang bersalah
Analisis Masalah
Aspek hukum
dan
prosedur Medikolegal

Mayat
Laki – laki muda

Pemeriksaan Medis

Luka tembak

Interpretasi

V et R

saat mati sebab mati cara mati


Learning Objective
1) Aspek Hukum & Medikolegal
2) Pemeriksaan Medis
3) Traumatologi : Luka Tembak
4) Visum et Repertum
5) Menentukan sebab, saat, cara mati
Aspek Hukum
• Pasal 49 KUHP
Mengatur mengenai perbuatan “pembelaan darurat” atau “pembelaan terpaksa”
(noodweer) untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, kehormatan kesusilaan
atau harta benda sendiri maupun orang lain, karena ada serangan atau ancaman
serangan yang sangat dekat.

• Pasal 50 KUHP
Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang –
undang, tidak dipidana. ( UU No. 2 Tahun 2002 : tugas & wewenang polri )
Medikolegal
• Prosedur Medikolegal

Penemuan Penyelidikan
dan Pemberkasan
(untuk menentukan Penyidik
Pelaporan
kasus tindak pidana perkara
atau bukan)

Penuntutan Persidangan Vonis


• Pasal 4 KUHAP
Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara Republik Indonesia
• Pasal 5 KUHAP
Kewajiban dan Kewenangan penyelidik
• Pasal 6 KUHAP
Penyidik adalah :
a. Pejabat polisi Negara Republik Indonesia
b. Pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
undang-undang
• Pasal 7 KUHAP
Kewajiban dan Kewenangan penyidik
• Pasal 133 KUHAP
1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban
baik luka keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana ia berwenang mengajukan permintaan keterangan
ahli kepada ahli kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan
secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah
mayat.
3. Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau pada rumah sakit
harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat
tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi
cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.
• Pasal 216 KUHP
Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang
dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi
sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa
untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barang siapa
dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna
menjalankan ketentuan undang-undang yang dilakukan oleh salah seorang
pejabat tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua
minggu atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
• Pasal 183 KUHP
Perlu minimal dua alat bukti untuk hakim menjatuhkan sanksi pada terdakwa
• Pasal 184 KUHP
Alat bukti yang sah yaitu :
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Keterangan terdakwa
5. Petunjuk
Pemeriksaan Medis

Autopsi Verbal Autopsi Forensik

• Sebab mati TANATOLOGI


• Saat mati
• Cara mati TRAUMATOLOGI
• Mekanisme mati
Tanatologi

Bisa dipakai untuk


memperkirakan SAAT kematian
Tanatologi
Algor Mortis
kecepatan penurunan suhu dipengaruhi oleh suhu keliling, aliran dan
kelembapan udara, bentuk tubuh, posisi tubuh dan pakaian yang dikenakan.

• 2 jam pertama suhu akan turun setengah dari


perbedaan suhu tubuh dan suhu sekitar.
• 2 jam kemudian, turun setengah dari nilai pertama
• 2 jam setelahnya, turun setengah dari nilai kedua
• 15-20 jam akan sama dengan suhu sekitar
Tanatologi
Livor Mortis (Lebam Mayat)
terjadi akibat gara tarik bumi (gravitasi) sehingga eritrosit akan menempati
bagian terbawah.
Tanatologi
Rigor Mortis (Kaku Mayat)
Terjadi akibat sudah tidak terdapat ATP sehingga otot menjadi kaku. Penyebaran
nya cephalocaudal.
Tanatologi
Decompositio (Pembusukan)
proses degradasi jaringan yang terjadi akibat autolisis dan kerja bakteri.
Pembusukan baru tampak kira-kira 24 jam pasca mati berupa warna kehijauan
di perut kanan bawah yaitu daerah sekum.
8 – 24
jam

4 – 5 hari
à PUPA

9 - 10 hari
à LALAT
DEWASA
Traumatologi
Luka Tembak

Luka tembak terdiri dari 2 yaitu :


1. Luka tembak masuk
a) Luka tembak tempel (kontak)
b) Luka tembak jarak dekat
c) Luka tembak jarak jauh
2. Luka tembak keluar
1. Luka tembak tempel (kontak)
• bila moncong senjata ditekankan ke tubuh korban dan ditembakkan
• umumnya luka bentuknya bulat atau bintang,yang dikelilingi kelim lecet
• kulit dan rambut sekitar luka terbakar disekitar luka terdapat jejas laras
• terdapat jelaga dan tato disekitar luka

2. Luka tembak jarak dekat


• bentuk luka bisa bundar atau oval tergantung sudut arah masuknya peluru -sekitar luka
terdapoat kelim lecet
• Sekitar luka terdapat tattoo (jarak 60cm) sekitar luka terdapat jelaga (jarak 30cm)
• sekitar luka terdapat daerah yang terbakar

3. Luka tembak jarak jauh


• bentuk luka bisa bundar atau oval
• sekitar luka terdapat kelim lecet
Luka tembak masuk Luka tembak keluar
Ukurannya kecil Ukurannya lebih besar dan lebih tidak teratur
dibanding luka tembak masuk
Pinggiran luka melekuk kearah dalam Pinggiran luka mengarah keluar
Bisa terdapat cincin lecet Tidak ada cincin lecet
Pada luka bisa terdapat hitam,terbakar,kelim Tidak ada
lecet, tatto,jelaga
Bisa tampak warna merah terang Tidak ada

Pemeriksaan radiologi atau analisa aktivitas Tidak ada


netron mengungkapkan adanya lingkaran
timah atau zat besi disekitar luka
Pemeriksaan Medis Luka Tembak
1. Makroskopis

Kalo ada asap bisa terdapat kelim jelaga


Kalo ada api bisa terdapat kelim api (hiperemis)
Pemeriksaan Khusus
1. Pemeriksaan mikroskopik
Tampak diakibatkan oleh 2 faktor, yaitu trauma mekanis dan termis.
- Kompresi epitel
- Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat bercampur dengan buti mesiu
- Tampak perdarahan yang masih baru di epidermis dan adanya butir butir mesiu
- Butir butir mesiu tampak sebagai benda tidak beraturan, berwarna hitam atau hitam
kecoklatan
- Sel sel dermis intinya mengkerut, vakuolisasi dan pignotik
- Akibat panas, jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaa HE, akan lebih banyak mengambil
warna biru (basofilik staining)
2. Pemeriksaan Kimiawi
Tergantung unsur – unsur kimia yang berasal dari laras senjata dan peluru yang ditemukan
pada pakaian , didalam, atau sekitar luka.
- Pada “black gun powder” ditemukan kalium, karbon, nitrit, nitrat, sulfis, sulfat, karbonat,
tiosianat dan tiosulfat.
- Pada “smokeless gun powder” ditemukan nitrit dan selulosa nitrat.

3. Pemeriksaan sinar X
Digunakan untuk mengetahui letak peluru dalam tubuh korban, demikian pula bila ada
partikel-partikel yang tertinggal.
Visum et Repertum
Jenis-jenis visum et repertum:
Visum et Repertum
Ketentuan umum:
g. Ditandatangani dan diberi nama jelas
a. Diketik di atas kertas berkepala surat instansi
pemeriksa h. Berstempel instansi pemeriksa tersebut
b. Bernomor dan bertanggal I. Diperlakukan sebagai surat yang harus dirahasiakan
c. Mencantumkan kata ”Pro Justitia” di bagian atas j. Hanya diberikan kepada penyidik peminta visum et
kiri (kiri atau tengah) repertum. Apabila ada lebih dari satu instansi peminta,
misalnya penyidik POLRI dan penyidik POM, dan
d. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan keduanya berwenang untuk itu, maka kedua instansi
benar tersebut dapat diberi visum et repertum masing-masing
e. Tidak menggunakan singkatan, terutama pada asli.
waktu mendeskripsikan temuan pemeriksaan k. Salinannya diarsipkan dengan mengikuti ketentuan
f. Tidak menggunakan istilah asing arsip pada umumnya, dan disimpan sebaiknya hingga 20
tahun.
Visum et Repertum
Terdiri dari 5 bagian tetap, sebagai berikut:
1. Pro Justitia
Terletak di bagian atas, yang menjelaskan bahwa visum dibuat khusus untuk tujuan peradilan.
2. Pendahuluan
Bagian ini menerangkan nama dokter pembuat, institusi kesehatannya, instansi penyidik peminta beserta nomor dan
tanggal surat permintaan, tempat dan waktu pemeriksaan, serta identitas korban yang diperiksa.
3.Pemberitaan
Bagian ini berjudul "Hasil Pemeriksaan" dan berisi hasil pemeriksaan medis korban.
4. Kesimpulan
Bagian ini berii pendapat dokter berdasarkan keilmuannya mengenai yang di temukan dari korban.
5. Penutup
Bagian ini berisikan kalimat baku "Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya bedasarkan
krilmuan saya dan dengan mengungat sumpah sesuai dengan KItab Undang-undang Hukum Acara Pidana."
• Visum et repertum terdiri dari 5 bagian:

Pendahuluan

Pemberitaan

Kesimpulan

Penutup
Kesimpulan

• Sebab Kematian : Luka Tembak


• Saat Kematian : Tanatologi
• Cara Kematian : Tidak wajar
• Mekanisme Kematian : Perdarahan, Organ damage.
Referensi
Thanks!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai