PERSALINAN
d r. Fo n d a O ct a r i an i n g s i h . Sp .O G
Distosia Bahu
Definisi
Suatu keadaan diperlukannya tambahan manuver obstetrik dikarenakan dengan tarikan biasa
ke arah belakang pada kepala bayi tidak berhasil untuk melahirkan bayi.
Faktor Risiko
• Faktor risiko antepartum • Faktor risiko intrapartum
Diagnosis
• Kepala bayi lahir, bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan
• Kepala bayi lahir tetapi tetap menekan vulva dengan
kencang
• Dagu tertarik dan menekan perineum (turtle sign)
• Traksi kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang tetap
tertahan di kranial simfisis pubis
Penatalaksanaan
ALARMER
A Ask for help Meminta bantuan dari teman sejawat atau perawat
L Lift / hyperflex Legs Manuver Mc Roberts
A Anterior shoulder disimpaction Manuver Massanti atau manuver Rubin
R Rotation of the posterior shoulder Manuver Wood’s cockscrew
M Manual removal posterior arm Manuver Schwartz
E Episiotomy
R Roll over into “all four” Manuver Gaskin
Tujuan manuver :
• melepaskan bahu anterior yang tertahan oleh simfisis pubis
• Mengurangi diameter biakromial
• Memperbesar kapasitas rongga panggul
Manuver Mc Robert
• Posisi ibu (Mc Robert) : telentang dengan
memfleksikan kedua paha sehingga lutut menjadi
sedekat mungkin dengan dada dan rotasikan
kedua kaki ke arah luar (abduksi).
• Memerlukan dua orang asisten (memegang tungai
dan menekuk paha ibu ke arah abdomen).
• Episiotomi
Manuver Massanti
• Menekan suprapubic ke arah posterior menggunakan pangkal
tangan menekan bahu anterior agar masuk dibawah simfisis.
Manuver Rubin
Bahu janin didorong melalui perut ibu sehingga pindah dari satu sisi ke sisi lain. Jka
manuver tersebut tidak berhasil, tangan penolong mencapai bahu janin yang paling
mudah diakses, kemudian didorong ke arah permukaan anterior dada
menyebabkan abduksi kedua bahu, sehingga diameter antara kedua bahu menjadi
lebih kecil dan memungkinkan perpindahan bahu anterior dari belakang simfisis.
Manuver Woods
• Tangan diletakkan dibelakang bahu posterior janin
• Bahu kemudian diputar secara progresif 180
derajat sehingga bahu anterior dapat dilepaskan.
Manuver Schwartz
• Manual removal posterior arm
• Melahirkan bahu posterior dengan
mengambil/menyapu lengan posterior di depan
dada janin.
• Bahu posterior diputar ke salah satu diameter
oblik dari panggul
Malpresentasi
Definisi
Bagian terendah janin yang berada di segmen bawah rahim, bukan belakang kepala.
Presentasi Dahi
• Definisi
Presentasi kepala dengan defleksi sedang.
• Etiologi dan diagnosis
• Penyebab sama dengan presentasi muka
• Palpasi
• Pemeriksaan dalam (sutura frontalis, ubun-
ubun besar, pinggir orbita, pangkal hidung,
mulut dan dagu tidak teraba).
• Mekanisme Persalinan
• Janin kecil dan panggul luas : persalinan pervaginam
• Sebagian besar presentasi dahi memerlukan pertolongan persalinan
seksio sesarea untuk menghindari manipulasi vaginal.
• Terapi
Persalinan dilakukan seksio sesarea (mengingat potensi bahaya bagi ibu
dan anak).
• Prognosis
• Etiologi
• Presentasi muka primer :
Struma kongenital
Kelainan tulang leher
Lilitan tali pusat yang banyak dileher
Meningokel
Anensefali
Makrosomia
• Presentasi muka sekunder : Bagian menumbung
Panggul picak (platipeloid) Hidramnion
Dinding perut kendor
• Diagnosis
• Tonjolan kepala teraba seisi dengan punggung dan
diantara belakang kepala dan punggung teraba sudut
yang runcing (sudut Febre).
• Bunyi jantung anak terdengar di sisi bagian kecil.
• USG dan Rontgen pelvis antero-posterior dan lateral
• Pemeriksaan dalam : teraba orbita, hidung, tulang
pipi, mulut dan dagu.
• Mekanisme Persalinan
• Pergerakan cardinal, descent, rotasi internal, fleksi dan
Gerakan tambahan ekstensi dan rotasi eksternal.
• Dagu posterior (janin hidup atau perforasi mati) :
seksio secarea
• Dagu anterior : pervaginam
• Prognosis
Umumnya partus berlangsung
CREDITS: This presentation lama bydapat
template was created meningkatkan
Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
angka kematian janin. Risiko rupture perineum lebih by Freepik
besar.
Presentasi Majemuk
Kondisi Ketika ekstremitas teraba di samping bagian
terendah janin. Presentasi kepala disertai :
Tangan menumbung
Lengan menumbung
Kaki menumbung
• Etiologi
Terjadi pintu atas panggul tidak menutup oleh bagian
depan janin (multipara, disproporsi sefalopelvik,
persalinan preterm, dan hidramnion.
• Tatalaksana
Tangan menumbung : persalinan pervaginam (tidak
mengganggu persalinan spontan), ekstraksi forseps
(menganggu)
Lengan menumbung : reposisi saat pembukaan
lengkap, (seksio sesarea (bila gagal reposisi)
Kaki menumbung : reposisi
Presentasi Bokong
• Definisi
Kehamilan letak sungsang (memanjang) dengan
bokong bagian terendah.
• Klasifikasi
1. Presentasi bokong murni (frank breech) : sendi
paha fleksi, sendi lutut ekstensi, kaki dekat
dengan kepala.
2. Presentasi bokong kaki (complete breech) :
satu/dua sendi lutut fleksi
3. Presentasi kaki (incomplete breech) : satu/dua
Sebagian besar presentasi bokong akan berubah sendi lutut tidak fleksi, dan satu/dua
menjadi presentasi kepala setelah umur kehamilan 34 kaki/lutut di bawah bokong.
minggu
Prematuritas
Etiologi
Kelainan
Multiparitas
bentuk uterus
Faktor- faktor
yang
Panggul mempengaruhi
Hamil kembar
sempit
Plasenta
Hidrosefalus
previa
Diagnosis
Anamnesis Penunjang
• Teraba bulat keras
Leopold I • Kepala janin teraba secara ballotement
menempati fundus
Incomplete
Frank breech Complete breech
breech
• Metode Louvset
• Metode Klasik (Deventer)
• Metode Mueller
Melahirkan bahu
depan dg
ekstraksi pd
bokong dan bila
perlu dibantu dg Melahirkan
telunjuk jari lengan
tangan kanan u/ belakang
mengeluarkan
lengan depan
Persalinan Kepala
Cara Mauriceau ( Viet – Smellie)
Cara Prague terbalik
Berikut ini melahirkan kepala dengan cara
Mauriceau :
• Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke
dalam jalan lahir.
• Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk serta jari ke
empat mencengkeram fossa canina sedangkan jari yang lain
mencengkeram leher.
• Badan anak diletakkan di atas lengan bawah penolong seolah-olah
janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari ke tiga penolong
mencengkeram leher janin dari arah punggung.
• Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke bawah sambil
seorang asisten melakukan fundal pressure.
• Saat suboksiput tampak di bawah simfisis, kepala janin dielevasi ke
atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut
lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, ubun-ubun besar dan akhirnya
seluruh kepala.
Prague terbalik
Seksio Sesarea
• Taksiran berat janin ≥ 3500 gram
• Defleksi kepala janin
Kriteria • Prematuritas
janin • Presentasi kaki
• Bagian terendah janin belum engage
• gawat janin
• Perdarahan • Aspirasi
• Trauma jalan lahir • Asfiksia
• Infeksi • Trauma intrakranial
• Fraktur/dislokasi
• Paralisa nervus brachialis
Malposisi
Definisi
Malposisi merupakan posisi abnormal dari vertex kepala janin (dengan ubun-ubun kecil
sebagai penanda) terhadap panggul ibu.
Klasifikasi
1. Posisi Oksipitalis Transversalis Persisten
2. Posisi Oksipitalis Posterior Persisten
1. Posisi Oksipitalis Transversalis Persisten
• Persentasi belakang kepala dengan ubun-ubun kecil menetap di samping.
• Disebabkan oleh kelainan panggul, otot dasar panggul lemah pada multiparitas,
disfungsi uterus hipotonik, terutama disfungsi uterus hipotonik pada kala II, dan
kelainan janin, janin kecil atau mati.
• Diagnosis Pada pemeriksaan dalam teraba sutura sagitalis melitang dengan
ubun – ubun kecil terendah berada disamping kanan atau kiri.
• Pada high transverse arrest dapat dicoba dengan koreksi manual untuk memutar
ubun – ubun kecil ke depan dan bila gagal dapat dilakukan seksio sesaria.
• Pada deep transverse arrest dapat dilakukan koreksi manual untuk memutar ubun –
ubun kecil ke depan/belakang dan persalinan diselesaikan dengan forsep dengan
ubun – ubun depan atau belakang.
2. Oksipitalis Posterior Persisten
• UUK tidak berputar kedepan tetapi tetap berada dibelakang, yang disebut Positio
Ociput Posterior.
• Malposisi sering dijumpai pada panggul anthropoid, endroid dan kesempitan
midpelvis, letak punggung janin dorsoposterior dan putar paksi salah satu tidak
berlangsung pada keadaan perut gantung, janin kecil atau janin mati, arkus pubis
sangat luas, dolichocephalic, dan panggul sempit.
• Diagnostik dapat ditegakkan dengan pemeriksaan abdomen, dimana bagian bawah
perut teraba mendatar, ekstremitas janin teraba anterior dan pada auskultasi, DJJ
terdengar di samping, serta pada pemeriksaan vagina, fontanella posterior dekat
sakrum, fontanella anterior dengan mudah teraba jika kepala dalam keadaan
defleksi.
Penanganan
• Jika ada tanda-tanda persalinan macet • Jika pembukaan lengkap dan jika kepala
atau DJJ lebih dari 180 atau kurang dari janin teraba 3/5 atau lebih diatas simfisis
100 pada fase apapun, lakukan seksio pubis (PAP) atau kepala stasion lakukan
sesarea. seksio sesarea.
• Jika pembukaan serviks belum lengkap • Atau kepala janin di antara 1/5 dan 3/5
dan tidak ada tanda obstruksi, akselerasi diatas simfisis pubis atau bagian terdepan
persalinan dengan oksitosin. kepala janin diantara stasion 0 dan-2
• Jika pembukaan serviks lengkap dan maka lakukan ekstraksi vakum atau
tidak ada kemajuan pada fase seksio sesarea. T
pengeluaran periksa kemungkinan • etapi jika kepala tidak lebih dari 1/5 diatas
adanya obstruksi. Jika tidak ada simfisis pubis atau bagian terdepan dari
obstruksi, akselerasi persalinan dengan kepala janin berada di stasion 0, lakukan
oksitoksin. ekstraksi vakum atau ekstraksi cunam.
Ketuban Pecah
Dini (KPD)
Definisi
Pecahnya selaput ketuban dalam kehamilan
atau persalinan sebelum pembukaan 4 cm
Faktor Predisposisi
• Selaput ketuban tipis
• Infeksi
• Perubahan tekanan intrauterin mendadak
• Keturunan
• Merokok, dll.
Diagnosis
• Anamnesis
Pasien mengeluhkan keluar cairan dari vagina.
• Pemeriksaan
Inspekulo melihat cairan ketuban keluar OUE
Tes lakmus (Nitrazin) : merah biru (positif)
Ter arbonasi
Kristalisasi
Sitologi
USG : jumlah cairan ketuban (Amniotic Fluid Index/AFI)
Komplikasi
• Persalinan prematur • Sindrom Deformitas Janin
• Infeksi
• Hipoksia dan Asfiksia
Terapi Antibiotik
• Sebagai terapi profilaksis.
Antibiotik yang dianjurkan adalah derivat ampisilin atau eritromisin ( Ampisilin 4 x 500 mg
atau eritromisin bila tidak tahan ampisilin dan metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari).
• Kuman yang paling banyak pada KPD : Streptococcus grup B dan Escherichia coli.
Protracted dilation < 1.2 cm/ jam < 1.5 cm/ jam