Anda di halaman 1dari 34

Laporan Kasus Besar

TINEA PEDIS INTERTRIGINOSA

PEMBIMBING
dr. Sri Ekawati, Sp.KK

Disusun oleh:
dr. Ratih Kumala Dewi
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
RSUD RAA SOEWONDO PATI
2019
1
Identitas Pasien
• Nama lengkap : Tn. G
• Umur : 29 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Kaborongan Rt.08/Rw.01, Pati
• Pekerjaan : Karyawan Bank Swasta
• No. RM : 215xxx
• Tanggal Pemeriksaan : 25 Maret 2019
• Kulit bersisik putih dan gatal
pada sela jari III dan IV kaki
kanan
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit
Sekarang

Keluhan kulit pada sela jari ke III dan IV kaki kanan muncul sisik putih
basah dan gatal sejak ± 4 hari SMRS.

Awalnya muncul gatal dan kemerahan di sela jari tersebut kemudian


berubah jadi putih bersisik di sela jari tersebut yg semakin meluas.

Sempat membersihkan kulit yang bersisik putih tersebut dengan dicuci


menggunakan sabun. Pasien juga sempat memakai salep 88 dan merendam
kaki nya menggunakan alkohol 70%, akan tetapi luka semakin basah dan
keluhan tidak menghilang.
Riwayat Sosial
Ekonomi

•Pasien seorang karyawan bank swasta,


sudah menikah, dan tinggal bersama
istri dan mertua nya.
•Pasien berobat dengan biaya sendiri
(Umum).
•Kesan ekonomi: cukup
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS PRESENT
– Keadaan Umum :Baik
– Kesadaran :Compos mentis
– Vital Sign
• Tekanan Darah :130/70 mmHg
• Nadi :82 kali/ menit
• Suhu :36,8 0C
• Respiration Rate (RR) :20 x / menit
– Status Gizi :Cukup

7
STATUS DERMATOLOGIST

Gambar. UKK Lokasi interdigitalis III dan IV Pedis Dextra


Kepala • Normocephal

• Pandangan kabur (-/-), mata merah (-/-


Mata ), sklera ikterik (-/-)

Hidung • perdarahan (-/-), discharge (-/-)

Mulut • siamosis (-), bekas luka (-)

Telinga • hearing loss (-), discharge (-)

Kulit • Terdapat lesi makula eritematosa dengan skuama


tebal, batas tegas, tepi meninggi, erosi (+), basah
di interdigitalis ke III dan IV pedis dextra
Hasil

Inspeksi simetris kanan-kiri, ketinggalan gerak (-),


THORAX
retraksi interkosta (-) PULMO

Palpasi ketinggalan gerak (-/-), fremitus


(normal/normal)

Perkusi sonor di seluruh lapang paru kecuali pada


batas jantung

Auskultation Suara Dasar Vesikuler (+/+), wheezing (-/-),


ronkhi (-/-)
Inspeksi THORAX : COR
• Ictus cordis (-)

Palapsi
• Ictus cordis kuat angkat

Perkusi
• Batas atas : ICS II Mid Parasternalis Kiri
• Waist : ICS III Mid Parasternalis Kiri
• Batas Bawah Kanan : ICS V Mid Parasternalis kanan
• Batas Bawah Kiri : ICS VI, 2 cm ke arah lateral dari midclavicula kiri

Auskultasi
• Bunyi Jantung I-II reguler, bising jantung (-).
Inspection ABDOMEN
• perut supel (+), kelainan tak tampak.

Auscultation
• Peristaltic (+) dalam batas normal

Percusion
• Tympani (+), dalam batas normal

Palpation
• Nyeri tekan (-), dalam batas normal
Extremitas

Extremitas : Oedema kedua kaki (-), Akral hangat,


kekuatan otot Kanan (5), kiri (5).
V. DIAGNOSA BANDING
DD

Tinea Pedis Intertriginosa


Candidiasis Intertriginosa

14
•Tinea Pedis
Intertriginosa
Diagnosis Pedis Dextra
Kerja

15
Terapi
Medikamentosa
• Kompres rivanol 3xsehari selama 15 menit
• Cefadroxil tab 500mg 2x1
• ketoconazole tab 2x1
• Loratadine tab 1x1
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam Ad bonam

Quo Ad Sanam Ad bonam

Quo Ad Fungsionam Ad bonam

Quo Ad Kosmetikam Dubia ad bonam

17
Edukasi
• Memberikan penjelaskan pada pasien tentang penyakit
yang diderita dan cara pengobatannya.
• Menyarankan agar menjaga kaki tetap dalam kondisi
kering
• Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan diri dan
lingkungan tempat tinggal.
• Menyarankan bila terasa gatal, sebaiknya jangan
menggaruk terlalu keras karena dapat menyebabkan
luka dan infeksi sekunder.
• Pemakaian obat yang diberikan harus diberikan rutin
agar mencapai penyembuhan yang maksimal
Follow Up
• Pasien harusnya kontrol tanggal 1 April 2019
akan tetapi pasien tidak datang.
TINJAUAN PUSTAKA
• infeksi dermatofit yang tersering, biasanya
terdapat rasa gatal pada daerah di sela-sela
jari kaki yang berskuama, terutama di antara
jari kaki ketiga dengan keempat dan keempat
dengan kelima, atau pada telapak kaki
(Graham & Burns, 2005)
Klasifikasi

Tipe Intertiginosa (inter-digital) Tipe Hiperkeratosis


Klasifikasi

Tipe Vesikuler Sub-akut Tipe Ulserative


Etiologi
Trichophyton
rubrum

Gambar . (kanan) Morfologi & (kiri) mikroskopik Trichophyton rubrum.


Mentagrophyte
s

Gambar. (kanan) Morfologi & (kiri) mikroskopik Trichophyton


mentagrophytes
Patogenesis
Menginfeksi Hifa menghasilkan
Kolonisasi hifa &
jaringan keratin enzim keratolitik
cabangnya
yang mati proteinase

Pertumbuhan Berdifusi ke
Reaksi inflamasi
jamur pola radial lapisan epidermis

Timbul lesi
“ringworm” atau
tinea
Patofisiologi

Antropofilik

• Transmisi dari manusia ke manusia

Zoofilik

• Transmisi dari hewan ke manusia

Geofilik

• Transmisi dari tanah ke manusia


Manifestasi Klinis
Faktor Resiko
Imunitas
Diabetes
Melitus
Jenis
Kelamin Personal
Usia hygiene

Tingkat
pengetahuan Riwayat
Dermatofitosis
Kelembaban
Faktor Resiko
Pemeriksaan Penunjang

•Hifa panjang
bersekat
Pengecatan •Artrospora
KOH (spora
berderet)
Tinea vs Candidiasis
Tinea Candidiasis

• Trichophyton, • Candida albicans


microsporum
• Tepi aktif, central • Macula patch eritem,
healing, skuama basah, erosi, skuama
lesi satelit
• Px. KOH  hifa panjang • Px. KOH  pseudohifa,
bersekat, TIDAK ADA blastospora, ragi (+)
ragi, artrospora

Anda mungkin juga menyukai