Disusun Oleh:
1
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Nama : dr. Ratih Kumala Dewi
NIP : 199301312020122022
Jabatan : Ahli Pertama-Dokter Umum
Instansi : UPTD Puskesmas Batangan
Peserta Diklat
DISETUJUI:
Penguji Coach Mentor
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Risiko Paparan
di Puskesmas Batangan Kabupaten Pati”.
Kegiatan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelengkapan
pada agenda Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan
III Angkatan VIII Tahun 2021, Pemerintah Daerah Kabupaten Pati
bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Geominerba Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. Penyelesaian laporan ini
tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Penulis hendak menyampaikan
rasa terima kasih kepada:
1. Penyelenggara Program Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan VIII tahun 2021, Pemerintah Daerah Kabupaten Pati
bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Geominerba Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
2. Bapak A. Patar Simanjuntak, ST. selaku coach.
3. Bapak Ahmad Helmi, S.T.,M.Eng. selaku penguji.
4. Ibu Ita Nurhayati, S.K.M.,MM. selaku mentor dan Kepala UPTD
Puskesmas Batangan
5. Segenap pihak Puskesmas Batangan yang membantu dalam proses
administrasi penyelesaian pelatihan dasar dan rancangan modul ini.
6. Teman-teman Angkatan VIII Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Golongan III tahun 2021 dan para pelatih.
7. Suami saya dr.Heru Fery Santoso dan anak saya Achazio Naushad
3
Argani serta kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya.
8. Pihak lain yang belum tersampaikan.
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................ix
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Deskripsi Organisasi...........................................................................3
BAB II..............................................................................................................16
CAPAIAN AKTUALISASI...............................................................................16
B. Role Model........................................................................................26
BAB III.............................................................................................................47
5
E. Identifikasi Dampak Kegiatan Aktualisasi (Individu, Unit Kerja atau
Organisasi)..................................................................................................53
BAB IV............................................................................................................54
PENUTUP......................................................................................................54
A. Kesimpulan...........................................................................................54
B. Saran....................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................55
LAMPIRAN 1..................................................................................................57
LAMPIRAN 2..................................................................................................97
1. Notulensi Diskusi..................................................................................97
2. Dokumentasi.......................................................................................100
LAMPIRAN 3................................................................................................101
1. Dokumentasi.......................................................................................101
LAMPIRAN 4................................................................................................113
1. Materi Sosialisasi................................................................................113
3. Dokumentasi Kegiatan.......................................................................119
LAMPIRAN 5................................................................................................122
1. Dokumentasi Kegiatan.......................................................................122
6
2. Daftar Hadir Pelatihan........................................................................123
3. Dokumentasi Kegiatan.......................................................................126
LAMPIRAN 6................................................................................................127
2. Desain Xbanner..................................................................................129
3. Dokumentasi Kegiatan.......................................................................130
LAMPIRAN 7................................................................................................131
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Koordinasi antara PJ PPI dan Petugas IPCN melalu Tatap
Muka Langsung .............................................................................................28
Gambar 2.2. Koordinasi dengan Mentor melakui Tatap Muka Langsung 1. .28
Gambar 2.3. Koordinasi antara PJ PPI dengan PJ Mutu melalui Tatap Muka
Langsung .......................................................................................................28
9
Gambar 2.15. kegiatan Sosialisasi ...............................................................37
Gambar 2.21. Konsultasi desain banner dengan mentor via whatsapp .......42
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dikelola bersama dengan lembaga pelatihan pemerintah yang terakreditasi
yang terdiri atas e-learning dan aktualisasi.
2
B. Deskripsi Organisasi
3
Gambar 1.1. Peta Wilayah Kerja 1
4
meliputi :
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Kesehatan Anak dan Imunisasi
4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB
5. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Pelayanan Promosi Kesehatan
7. Pelayanan Kefarmasian
8. Pelayanan Persalinan
9. Pelayanan Rawat Pasca Persalinan
10. Pelayanan Laboratorium
11. Pelayanan Rawat Inap
12. Pelayanan IMS
13. Pelayanan IVA
14. Pelayanan TB Paru
Visi Puskesmas Batangan yaitu “Terwujudnya Puskesmas yang
Berkualitas dan Profesional menuju Batangan Sehat”.. Untuk mencapai visi
tersebut Puskesmas Batangan menjabarkan kedalam misi, motto dan tata
nilai budaya kerja.
Visi tersebut merupakan gambaran masyarakat Kecamatan Batangan
pada masa yang akan datang dengan penduduknya hidup dalam lingkungan
dan berperilaku sehat, mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi – tingginya. Masyarakat mampu mengenali tingkat kesehatan,
masalah kesehatan, merencanakan dan mengatasi, memelihara,
meningkatkan dan melindungi diri sendiri secara mandiri.
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran
organisasi kesehatan di Puskesmas Batangan, yang bertanggung jawab
secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan
kesehatan baik di sekitar maupun di luar wilayah kerja Puskesmas Batangan.
Misi Puskesmas Batangan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan prima
2. Meningkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana
5
3. Meningkatkan peran serta masyarakat
4. Pengelolaan manajemen puskesmas efektif dan efisien
MOTTO Puskesmas Batangan adalah “Melayani Sepenuh Hati”
Tata Nilai Budaya Kerja Puskesmas Batangan yaitu “S-I-G-A-P“
1. Senyum
2. Inovatif
3. Giat
4. Amanah
5. Profesional
Penulis bergabung Bersama UPTD Puskesmas Batangan Kabupaten
Pati setelah terbitnya Surat Keputusan Bupati Pati Nomor : 813.3/3913 tahun
2020 tentang Pengangkatan CPNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Pati. Kemudian disusul dengan terbitnya Surat Pernyataan Melaksanakan
Tugas (SPMT) Nomor : 800/112.45/2021 dari Plt. Kepala Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Inspektur Daerah Kabupaten Pati.
Tugas pokok penulis di UPTD Puskesmas Batangan sesuai dengan PMK no
73 tahun 2013 yaitu:
1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan
2. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap
3. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medis
4. Melaksanakan pelayanan gizi dan KIA
5. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai
dengan pedoman kerja untuk menyusun catatan medis pasien
6. Menyusun draft visum et repertum
7. Melaksanakan tugas jaga
8. Menyusun Draft laporan pelaksanaan tugas
9. Menyusun Laporan pelaksanaan tugas
10. Menyusun laporan lain-lain
Kemudian penulis juga membantu kepala puskesmas dalam
melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) serta turut melakukan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Batangan.
Struktur organisasi UPTD Puskemas Batangan adalah sebagai
6
berikut:
7
C. Identifikasi Isu (Masalah)
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter umum
selama kurang lebih tujuh bulan di UPTD Puskesmas Batangan Kabupaten
Pati. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja,
maupun organisasi.
Isu pertama yang ditemukan adalah pengetahuan mengenai bantuan
hidup dasar oleh seluruh pegawai puskesmas masih kurang. Pegawai
Puskesmas Batangan masih banyak yang kebingungan untuk memberikan
bantuan hidup dasar saat dihadapkan dengan kasus pasien henti jantung
atau kasus emergensi lainnya.
Isu berikutnya yaitu tidak optimalnya penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) sesuai dengan risiko paparan saat pelayanan di Puskesmas
Batangan. Tenaga medis maupun non medis di Puskesmas Batangan masih
banyak yang belum optimal dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
yang sesuai dengan standar PPI saat melakukan pelayanan.
Isu selanjutnya yaitu belum optimalnya penulisan rekam medis oleh
dokter yang sesuai dengan kaidah penulisan rekam medis yang benar.
Penulisan catatan medis masih belum lengkap, misal penulisan catatan
perkembangan pasien baik rawat inap maupun rawat jalan masih belum
sepenuhnya menerapkan kaidah penulisan SOAP (Subjective, Objective,
Assesment, Plan).
Isu berikutnya yaitu belum optimalnya prosedur dekontaminasi
peralatan perawatan pasien dan alat medis lainnya di puskesmas Batangan.
Petugas kurang memahami prosedur dan tahapan dekontaminasi peralatan
perawatan pasien dan alat medis lainnya.
Isu terakhir adalah belum optimalnya pelaksanaan dan monitoring
prosedur rutin untuk pembersihan, desinfikesi permukaaan lingkungan,
tempat tidur, peralatan di samping tempat tidur dan pinggiran permukaan
yang sering tersentuh. Masih belum ada jadwal khusus Pelaksanaan dan
monitoring pembersihan dan desinfeksi permukaan lingkungan tempat tidur
ataupun area permukaan yang sering tersentuh. Kesadaran petugas untuk
8
membersihkan lingkungan area kerjanya juga msih kurang.
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisisis untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas untuk diselesaikan. Proses tersebut menggunakan dua
alat bantu penetapan criteria kualitas isu yaitu analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) dan analisis USG
(Urgency,Seriousness, dan Growth).
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan. Penjelasandarikeempatkriteriapenilaian
APKL sebagai berikut:
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d. Layak artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Kriteria Keterangan
No Isu A P K L
1 Pengetahuan mengenai bantuan √ √ √ √ Ya
hidup dasar oleh seluruh pegawai
puskesmas masih kurang.
√ √ √ √ Ya
Tidak optimalnya penggunaan Alat
2
Pelindung Diri (APD) sesuai dengan
risiko paparan saat pelayanan di
Puskesmas Batangan
Belum optimalnya penulisan rekam √ √ - √ Tidak
3.
medis oleh dokter ataupun perawat
yang sesuai dengan kaidah
9
penulisan rekam medis yang benar
Belum optimalnya prosedur √ √ - √ Tidak
4.
dekontaminasi peralatan perawatan
pasien dan alat medis lainnya di
puskesmas Batangan
Belum optimalnya pelaksanaan dan √ √ √ √ Ya
5.
monitoring prosedur rutin untuk
pembersihan, desinfikesi
permukaaan lingkungan, tempat
tidur, peralatan di samping tempat
tidur dan pinggiran permukaan yang
sering tersentuh
Alat bantu penetapan criteria kualitas isu yang kedua yakni berupa
USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Analisis USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat kepentingan,
keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-4.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan system atau tidak, dan
sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Skor
No Isu Peringkat
U S G Jml
10
Tidak optimalnya penggunaan Alat 4 4 4 12 I
2 Pelindung Diri (APD) sesuai
dengan risiko paparan saat
pelayanan di Puskesmas Batangan
3 Belum optimalnya pelaksanaan dan 3 4 2 9 III
monitoring prosedur rutin untuk
pembersihan, desinfikesi
permukaaan lingkungan, tempat
tidur, peralatan di samping tempat
tidur dan pinggiran permukaan
yang sering tersentuh
11
METHOD MAN
Kompetensi petugas
Belum ada SOP terkait Kepatuhan petugas terkait terkait penggunaan
penggunaan APD penggunaan APD sesuai APD sesuai standar
sesuai dengan risiko standar PPI masih rendah PPI masih rendah
paparan di tiap unit
pelayanan Belum ada warning
sign untuk
Tidak Optimalnya
Belum ada koordinasi tim PPI mengingatkan
petugas Penggunaan APD
dalam penyusunan SOP
Sesuai Risiko Paparan
di Puskesmas Batangan
Ketersediaan APD Kab. Pati
yang terbatas Pola pikir petugas
yang menjadi
kebiasaan dan diikuti
Anggaran untuk oleh petugas lainnya
pengadaan APD
terbatas
MATERIAL MILIEU
Gambar 1.3. Fishbone diagram 1
12
Berdasarkan pencarian akar masalah menggunakan fishbone
diagram, seperti pada Gambar 1.3., didapatkan enam akar masalah yang
harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang dipilih. Akar masalah
tersebut adalah :
1. Kompetensi petugas terkait penggunaan APD sesuai standar
PPI masih rendah
2. Kepatuhan petugas terkait penggunaan APD sesuai standar
PPI masih rendah
3. Belum ada SOP terkait penggunaan APD sesuai dengan risiko
paparan di tiap unit pelayanan
4. Belum ada warning sign untuk mengingatkan petugas
5. Ketersediaan APD yang terbatas
6. Pola pikir petugas yang menjadi kebiasaan dan diikuti oleh
petugas lainnya
13
Tabel 1.3. Identifikasi Akar Masalah 1
14
yang sesuai dengan penyakit akan tercapai
standar PPI masih dengan maksimal.
belum di susun.
Belum ada warning Salah satu sifat alami Gagasan untuk
sign untuk manusia adalah lupa. membuat warning sign
mengingatkan Masih ada juga yang akan ditempel di
petugas petugas yang tanpa masing-masing unit
sadar lupa dengan apa sebagai salah satu
yang seharusnya upaya untuk
digunakan selama mengingatkan petugas
melakukan pelayanan dalam penggunaan
APD yang sesuai.
Pola pikir petugas Masih banyak petugas Pola pikir tersebut bisa
yang menjadi yang mempunyai pola dirubah sehingga misi
kebiasaan dan diikuti pikir yang akhirnya Puskesmas Batangan
oleh petugas lainnya dijadikan acuan dan untuk meningkatkan
menjadi kebiasaan kualitas SDM bisa
sehari-hari tercapai.
15
BAB II
CAPAIAN AKTUALISASI
16
Tabel 2.1 Jadwal Rencana dan Realisasi Kegiatan Aktualisasi 1
September Oktober
No Kegiatan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
10
11
12
13
14
15
16
17
18
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1. Melakukan X X X X X X
koordinasi
dengan
atasan
(kepala
puskesmas)
dan rekan
kerja
2. Menyusun X x x x x X
SOP
penggunaan
Alat
Pelindung
Diri (APD)
sesuai
dengan
risiko
paparan
dimasing-
masing unit.
3. Mengadakan X x x x x X
sosialisasi
kepada
petugas
tentang
pentingnya
penggunaan
Alat
Pelindung
17
Diri (APD)
4. Mengadakan x x x x x X
pelatihan
penggunaan
Alat
Pelindung
Diri (APD)
kepada
petugas
5. Melakukan X x x x x X
komitmen
petugas
dalam
penggunaan
Alat
Pelindung
Diri (APD)
secara
tertulis
6. Membuat X x x x x X
warning sign
yang akan
ditempel di
masing-
masing unit
Keterangan:
18
Sesuai dengan tabel 2.1 dapat diamati bahwa semua rangkaian
tahapan aktualisasi dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan output
yang diinginkan dapat diperoleh dengan baik. Namun ada tiga kegiatan yang
membutuhkan penyesuaian yaitu sosialisasi kepada petugas terkait
pentingnya penggunaan APD, pelatihan penggunaan APD kepada petugas,
dan melakukan komitmen petugas terkaitan kepatuhan menggunakan APD.
Kegiatan ini membutuhkan penyesuaian berkaitan dengan penyesuaian
jadwal petugas/karyawan Puskesmas Batangan yang padat dikarenakan
adanya kegiatan percepatan vaksinasi. Sehingga ketiga kegiatan tersebut
diundur dari jadwal yang ditentukan karena dibutuhkan penyesuaian jadwal
semua petugas agar bisa hadir semua. Kesesuaian rencana dan realisasi
kegiatan aktualisasi disajikan pada tabel 2.2.
Rencana Realisasi
No Tahapan Tahapan
Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
1. Melakukan Melakukan (Tidak ada
koordinasi komunikasi perubahan)
dengan atasan dengan atasan
(kepala Berhasil
Melakukan (Tidak ada
puskesmas) dan (Tidak ada perubahan)
koordinasi
rekan kerja perubahan)
dengan tim PPI
Pelaksanaan
Berhasil Jadwal
sosialisasi (Tidak ada pelaksanaan
perubahan) mundur
pentingnya
penggunaan
APD
23
Pelaksanaan Jadwal
pelaksanaan
pelatihan
mundur
penggunaan
Berhasil
APD (Tidak ada
perubahan)
penggunaan
Alat Pelindung Mencetak (Tidak ada
Diri (APD) Xbanner yang perubahan)
secara tertulis akan dipakai Berhasil
untuk tanda (Tidak ada
tangan petugas perubahan)
B. Role Model
25
Tokoh yang menjadi Role Model penulis adalah Bapak Ganjar
Pranowo. Beliau adalah pemimpin yang bijaksana dan mempunyai kharisma
sebagai panutan. Seseorang yang selalu menjadi pemikir, bukan cuma
pemerintah daerah tapi juga menjembatani antara pemerintah daerah ke
pemerintah pusat. Sebagai seseorang yang menjadi pemimpin provinsi Jawa
Tengah, Beliau memiliki sifat jujur (Anti korupsi), kreatif (Komitmen mutu),
selalu konsisten (Akuntabilitas) dalam bertindak dan rela berkorban
(Nasionalisme) untuk kepentingan rakyat dan Negara. Beliau juga
merupakan pribadi yang disiplin, ramah dan sabar, tidak pernah berkata
kasar dan selalu menghargai orang lain (Etika Publik), serta memiliki etos
kerja yang tinggi (Nasionalisme) untuk Bangsa Indonesia.
Penulis memilih Bapak Ganjar Pranowo sebagai role model
oleh karena sikap dan perilakunya yang layak kita contoh sekaligus menjadi
inspirasi bagi orang-orang yang di sekitarnya, khususnya bagi diri penulis
sendiri.
26
rekan kerja
Tahapan Kegiatan 1. Melakukan komunikasi dengan atasan
2. Melakukan koordinasi dengan tim PPI
3. Menetapkan jadwal kegiatan
Waktu Rabu, 8 September 2021
Jumat, 10 September 2021
Output 1. Notulensi diskusi
2. Kesepakatan jadwal kegiatan aktualisasi
Tingkat Pencapaian Tercapai
Uraian Kegiatan:
Kegiatan koordinasi dengan atasan (kepala puskesmas) dimana juga
selaku mentor dilaksanakan sebanyak 1 kali yang sebelumnya penulis
sudah melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan rekan kerja, yakni tim
dari PPI atau IPCN. Kegiataan koordinasi ini dilakukan tatap muka secara
lansgung.
Pada minggu pertama, penulis berkoordinasi dengan tim PPI dan
IPCN terlebih dahulu terkait rencana kegiatan aktualisasi dan konsep yang
akan dilakukan pada masing-masing kegiatan. Selanjutnya, pada hari
berikutnya penulis menyampaikan hasil koordinasi dengan tim PPI kepada
atasan/mentor dan juga menetapkan jadwal untuk masing-masing kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan.
27
Gambar 2.1. Koordinasi antara PJ PPI dan Petugas IPCN melalu Tatap
Muka Langsung 1
28
Gambar 2.4. Notulensi Diskusi 1
29
Tabel 2.4 Realisasi Kegiatan 2 1
30
pada SOP tersebut. Setelah selesai di revisi, SOP Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Dalam Masa Pandemi Covid-19 disahkan oleh
mentor selaku Kepala UPTD Puskesmas Batangan.
31
Gambar 2.6. Koordinasi antara PJ PPI dengan petugas IPCN 1
32
Gambar 2.9. Output SOP Penggunaan APD 1
33
Tabel 2.5. Realisasi Kegiatan 3 1
34
Uraian Kegiatan:
35
Gambar 2.12. Penyusunan Materi 1
Kegiatan sosialisasi ini mundur dari jadwal rencana sebelumnya,
dikarenakan adanya jadwal percepatan vaksinasi, sehingga kegiatan
sosialisasi yang semula direncakan pada akhir bulan September, akhirnya
sesuai kesepakatan dengan atasan/mentor kegiatan sosialisasi diadakan
pada tanggal 9 Oktober bersamaan dengan kegiatan Lokmin bulanan
Puskesmas Batangan.
36
Gambar 2.13. Materi Sosialisasi 1
37
Tabel 2.6. Realisasi Kegiatan 4 1
38
Gambar 2.16. Koordinasi dengan petugas IPCN 1
39
Kegiatan pelatihan ini mundur dari jadwal rencana sebelumnya,
dikarenakan adanya jadwal percepatan vaksinasi, sehingga kegiatan pe
yang semula direncakan pada akhir bulan September, akhirnya sesuai
kesepakatan dengan atasan/mentor kegiatan pelatihan diadakan pada
tanggal 9 Oktober bersamaan dengan kegiatan Lokmin bulanan
Puskesmas Batangan.
40
Tabel 2.7. Realisasi Kegiatan 5 1
41
Gambar 2.21. Konsultasi desain banner dengan mentor via whatsapp 1
42
Tabel 2.8. Realisasi Kegiatan 6 1
43
Gambar 2.24. Koordinasi pembuatan desain 1
44
Gambar 2.25. Desain stiker warning-sign 1
45
D. Rencana Tindak Lanjut
46
BAB III
47
c. Etika Publik
Saya berkosultasi dengan atasan dan rekan kerja dengan berperilaku
sopan dan santun dan mendengarkan secara seksama arahan dalam
penyusunan SOP.
d. Komitmen Mutu
Mengutarakan pendapat dengan inovatif dan berorientasi peningkatan
mutu.
e. Anti Korupsi
Menerima arahan atasan dengan penuh kejujuran dan displin.
f. Manajemen ASN
Petugas kesehatan dari Kepala Puskesmas beserta staff sebagai
pelayan publik yang senantiasa mengupayakan terwujudnya pelayanan
prima di Puskesmas
g. Pelayanan Publik
Dengan adanya SOP pelayanan semakin terarah, akuntable dan sesuai
dengan standar, melakukan evaluasi dan revisi SOP secara bersama
merupakan sikap partisipasi
3. Mengadakan sosialisasi kepada petugas tentang pentingnya penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD).
a. Nasionalisme
Mempersiapkan jadwal kegiatan dengan penuh amanah.
b. Etika Publik
Melakukan sosialisasi dengan komunikasi yang sopan santun dan
profesional
c. Komitmen Mutu
Mengajak rekan kerja untuk berorientasi mutu dan perbaikan mutu
d. Anti Korupsi
Saya mengajak rekan kerja tenaga medis untuk selalu disiplin
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
e. Pelayanan Publik
Melakukan sosialisasi kepada petugas mengenai penggunaan APD
adalah bentuk pelayanan publik. Dimana petugas memiliki partisipasif
dan responsif terhadap pentingnya penggunaan APD.
48
4. Mengadakan pelatihan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) kepada
petugas.
a. Nasionalisme
Saya melakukan sosialisasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia
baik dan benar
b. Etika Publik
Saya melakukan pelatihan dengan meperagakan dengan sikap sopan
santun dan profesional
c. Komitmen Mutu
Mengajak rekan kerja untuk berorientasi mutu dan perbaikan mutu
d. Anti Korupsi
Saya mengajak rekan kerja tenaga medis untuk selalu disiplin
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
e. Pelayanan Publik
Dengan adanya pelatihan membuat petugas lebih responsif dan
akuntabel dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
49
6. Membuat warning sign yang akan ditempel di masing-masing unit.
a. Akuntabilitas
Membuat desain stiker yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan
b. Etika Publik
Membuat desain stiker yang jelas, serta menggunakan bahasa yang
sopan dan santun dalam proses pembuatannya.
c. Anti Korupsi
Saya mengajak rekan kerja tenaga medis dan non medis untuk selalu
disiplin dan patuh dalam menggunakan APD di unit kerja masing-
masing.
d. Pelayanan Publik
Dengan adanya warning sign membuat petugas lebih disiplin dalam
mengunakan APD pada saat pelayanan.
50
bersungguh-sungguh dan giat. Nilai Amanah dicerminkan dari kegiatan
penandatanganan komitmen Bersama.Nilai professional tercermin dari
kegiatan koordinasi dengan atasan dan rekan kerja, dimana saat koordinasi
dilakukan mengutarakan pendapat secara profesional.
51
kepentingan bersama.
Sila ke 5, Butir ke 3
Menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban.
4. Mengadakan pelatihan Sila ke 3, Butir ke 3
penggunaan Alat Pelindung Mengembangkan rasa cinta kepada
Diri (APD) kepada petugas tanah air dan bangsa.
Sila ke 4, Butir ke 3
Mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
Sila ke 5, Butir ke 3
Menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban.
5. Melakukan komitmen Sila ke 3, Butir ke 3
petugas dalam penggunaan Mengembangkan rasa cinta kepada
Alat Pelindung Diri (APD) tanah air dan bangsa.
secara tertulis Sila ke 4, Butir ke 5
Menghormati dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
Sila ke 4, Butir ke 6
Dengan itikad baik dan rasa
tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
6. Membuat warning sign yang Sila ke 3, Butir ke 3
akan ditempel di masing- Mengembangkan rasa cinta kepada
masing unit tanah air dan bangsa.
Sila ke 4, Butir ke 3
Mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk
52
kepentingan bersama.
53
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Optimalisasi penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan
risiko paparan merupakan wujud penyelesaian masalah terkait penggunaan
alat pelindung diri dimasa pandemi covid-19 di UPTD Pusksesmas Batangan
yang masih belum sesuai dengan acuan yang berlaku. Optimalisasi
penggunaan alat pelindung diri (APD) dilaksanakan dengan enam jenis
kegiatan yang terdiri dari empat pulluh tahapan kegiatan. Setiap kegiatan
memiliki kontribusi terhadap nilai – nilai dasar PNS ( akuntabilitas,
nasiolisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi ), peran dan
kedudukan PNS (manajemen ASN, Whole of Government, pelayanan
publik ). Selain itu kegiatan ini jga memberikan dukungan terhadap vivi, misi
dan nilai-nilai organisasi UPTD Puskesmas Batangan. Dari beberapa nilai-
nilai dasar PNS, nilai yang paling dirasakan oleh penulis saat melakukan
kegiatan aktualisasi ini yaitu akuntabel, nasionalisme, etika public dan anti
korupsi. Sedangkan untuk nilai peran dan kedudukan PNS yang paling
dirasakan oleh penulis adalah pelayanan publik dan manajemen ASN.
B. Saran
Berikut adalah saran yang dapat diungkapkan setelah pelaksanaan
kegiatan aktualisasi selesai :
54
DAFTAR PUSTAKA
55
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138635/permenkes-no-43-
tahun-2019 (diunduh 2 September 2021).
56
LAMPIRAN 1
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
LAMPIRAN 2
BUKTI KEGIATAN 1
1. Notulensi Diskusi
96
97
98
2. Dokumentasi
99
LAMPIRAN 3
BUKTI KEGIATAN 2
1. Dokumentasi
100
101
2. SOP Penggunaan Alat Pelindung Diri beserta lampiran SOP
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
LAMPIRAN 4
BUKTI KEGIATAN 3
1. Materi Sosialisasi
112
113
114
2.
115
2. Daftar Hadir Sosialisasi
116
117
118
3. Dokumentasi Kegiatan
119
120
Gambar 2.15. kegiatan Sosialisasi
121
LAMPIRAN 5
BUKTI KEGIATAN 4
1. Dokumentasi Kegiatan
122
2. Daftar Hadir Pelatihan
123
124
125
3. Dokumentasi Kegiatan
126
LAMPIRAN 6
BUKTI KEGIATAN 5
127
128
2. Desain Xbanner
129
3. Dokumentasi Kegiatan
130
LAMPIRAN 7
BUKTI KEGIATAN 6
131
132
133
2. Desain stiker warning sign
134
3. Dokumentasi penempelan stiker
135