Anda di halaman 1dari 6

pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864

http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan

ACNE PADA KEHAMILAN


1 2
dr. Fonda Octarianingsih Sharif, Sp.OG.,M.Kes , Annisa Mujahidah
1
Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
2
Program Studi Profesi Dokter Universitas Malahayati
*) Email Korespondensi: Annisamujahidah97@gmail.com

Abstract: Acne in Pregnancy. During pregnancy, changes and adaptations occur


in the mother's body organs. About 90% of skin changes in pregnant women occur
due to hormonal changes. Pregnant women experience an increase in hormones,
especially hormone proteins such as human chorionic gonadotropin (hCG), human
placental lactogen (HPL), human chorionic thyrotropin, progesterone and estrogen
from the placenta. An increase in this hormone causes increased pigmentation due
to the stimulus of serum melanocyte stimulating hormone (MSH) in the epidermal
and dermal areas during the end of the second month of pregnancy. Acne is a type
of inflammation of the skin caused by bacterial colonization in pores that are
blocked by oil. This oil comes from the activity of the sebaceous glands (oil glands)
which are too active, producing excess oil and flowing it through the sebaceous
ducts into the pores.

Keywords: Acne, Pregnancy

Abstrak: Acne pada Kehamilan. Selama kehamilan, terjadi perubahan dan


adaptasi organ tubuh ibu. Perubahan kulit pada ibu hamil terjadi sekitar 90%
karena perubahan hormonal. Ibu hamil mengalami peningkatan hormon terutama
protein hormon seperti human chorionic gonadotropin (hCG), human placental
lactogen (HPL), humah chorionic thyrotropin, progesterone dan estrogen dari
plasenta. Peningkatan hormon ini menyebabkan peningkatan pigmentasi akibat
stimulus dari serum melanocyte stimulating hormone (MSH) pada daerah epidermal
dan dermal selama akhir bulan kedua kehamilan. Jerawat adalah sejenis
peradangan pada kulit yang disebabkan oleh kolonisasi bakteri di dalam pori – pori
yang tersumbat oleh minyak. Minyak tersebut berasal dari aktivitas kelenjar
sebasea (kelenjar minyak) yang terlalu aktif sehingga memproduksi minyak
berlebih dan mengalirkannya melewati saluran sebasea ke dalam pori – pori.

Kata kunci: Acne,


kehamilan pada seorang wanita sekitar
Kehamilan PENDAHULUAN
266 hari setelah proses pembuahan sel
Kulit merupakan salah satu organ telur hingga lahir (atau 288 hari dari
tubuh manusia yang berfungsi untuk hari terakhir periode haid normal hingga
melindungi tubuh manusia dari pengaruh lahir) . Kehamilan dibagi atas 3
lingkungan. Mengingat fungsi tersebut trimester, yaitu kehamilan trimester I
maka kulit perlu dijaga dari kerusakan antara minggu 0 – 12, kehamilan
agar tidak menimbulkan gangguan trimester II antara minggu 12 – 28,
kesehatan (Dinar & Mita, 2019). kehamilan trimester III antara minggu
Kehamilan didefinisikan sebagai 28 – 40 dihitung dari Hari pertama haid
keadaan mengandung embrio atau terakhir (HPHT).
fetus didalam tubuh, setelah penyatuan Selama kehamilan, terjadi perubahan
sel telur dan spermatozoon. Kehamilan dan adaptasi organ tubuh ibu. Perubahan
ditandai dengan berhentinya haid, mual kulit pada ibu hamil terjadi
yang timbul pada pagi hari (morning sekitar 90% karena perubahan
sickness), pembesaran payudara dan hormonal. Ibu hamil mengalami
pigmentasi putting, dan pembesaran peningkatan hormon terutama protein
abdomen yang progresif. Lama hormon seperti human chorionic
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Juni 2022 779
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan

gonadotropin (hCG), human placental hormon yang berpengaruh pada regulasi


lactogen (HPL), humah chorionic aktivitas kelenjar sebasea telah
thyrotropin, progesterone dan estrogen dihubungkan dengan akne. Hormon
dari plasenta. Peningkatan hormon ini tersebut meliputi androgen, estrogen,
menyebabkan peningkatan pigmentasi progesterone, growth hormone (GH),
akibat stimulus dari serum melanocyte insulin, insulin-like growth factor-1 (IGF-
stimulating hormone (MSH) pada 1), corticotropin releasing hormone
daerah epidermal dan dermal selama (CRH), adrenocorticotropichormone
akhir bulan kedua kehamilan. (ACTH), melanocortin, dan
Salah satu masalah kerusakan kulit glukokortikoid. Hubungan aktivitas
kelenjar sebasea dan pubertas telah
yang mengganggu penampilan
dikenali sejak lama. AV dapat muncul
seseorang adalah jerawat. Jerawat
sejak lahir hingga pubertas sebagai
adalah sejenis peradangan pada kulit
yang disebabkan oleh kolonisasi bakteri akibat perubahan hormonal.
di dalam pori – pori yang tersumbat oleh Mudahnya mengenali tanda klinis
minyak. Minyak tersebut berasal dari awal AV mengakibatkan penyebab AV
aktivitas kelenjar sebasea (kelenjar yang multifactorial sering terabaikan
minyak) yang terlalu aktif sehingga terutama faktor hormonal.
memproduksi minyak berlebih dan
mengalirkannya melewati saluran PEMBAHASAN
sebasea ke dalam pori – pori. Kelenjar DEFINISI
sebasea disusun oleh sel sebocyte, sel – Akne Vulgaris (AV) merupakan
sel ini yang akan menyintesis minyak kelainan kulit kronik pada folikel
serta menyimpan bulir – bulir minyak pilosebasea dengan karakteristik terdapat
tersebut. Aktivitas sebocyte dipengaruhi komedo, papul, pustule, nodul, dan
oleh ikatan antara ligan dan reseptor terkadang bisa timbul jaringan parut.
sebocyte. Reseptor – reseptor yang Komedo merupakan lesi primer dari AV
meregulasi aktivitas sebocyte antara (Puspitasari Rouli, 2020).
lain reseptor androgen, reseptor
estrogen, reseptor peroxisome ETIOLOGI
proliferator – activated (PPAR), reseptor Etiologi akne vulgaris dikaitkan
liver-X, reseptor vitamin D dan reseptor dengan empat faktor utama yang
asam retinoate. berinteraksi secara kompleks (Costa CS
Akne vulgaris (AV) merupakan dkk, 2018) :
penyakit peradangan menahun unit 1. Peningkatan ekskresi sebum oleh
pilosebasea yang disertai penyumbatan kelenjar sebasea di dalam folikel
dan penimbunan bahan keratin rambut (seborrhea).
terutama didaerah wajah, leher, dada 2. Hiper keratinisasi folikular,
dan punggung yang menunjukkan menyebabkan pembentukan
variasi pleomorphic, yaitu komedo, sumbatan sebum dan keratin yang
papul, pustule dan nodul. AV dapat disebut mikrokomedo.
berbekas hingga seumur hidup dan 3. Hiperkolonisasi bakteri di dalam unit
meninggalkan jaringan parut meskipun pilosebasea, terutama oleh
dapat sembuh sendiri. Masalah yang Cutibacterium acnes (C. acnes) dan
dapat ditimbulkan bukan hanya dari segi 4. Respons imun bawaan (innate) dan
medis, tetapi juga memengaruhi didapat (adaptif) yang memicu
hubungan sosial dan psikologis individu. inflamasi pada folikel yang terkena.
Akne disebabkan oleh multifactor yang EPIDEMIOLOGI
dipengaruhi faktor genetic, hormonal,
diet, stress dan kosmetik. Akne vulgaris ditemukan pada
Ada empat faktor yang berperan sekitar 87% remaja dan 54% dewasa
dengan berbagai derajat keparahan. Akne
pada terbentuknya akne, yaitu
adalah salah satu penyakit kulit paling
hiperproliferasi epidermal folikuler,
umum di Eropa dan Amerika Serikat yang
produksi sebum yang berlebih,
mengenai lebih dari 80% remaja dan
inflamasi, dan aktivitas bakteri
dewasa muda, serta bertahan selama
Propionibacterium acne. Beberapa
beberapa dekade dalam banyak kasus.
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Juni 2022 780
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan

Akne merupakan penyakit kronik dengan jumlah total lesi (jumlah komedo dan
gejala inflamasi seperti eritema dan lesi inflamasi) < 30 – 125 buah/
edema, serta skar yang dilaporkan terjadi wajah.
pada 43% pasien (Bettoliv dkk, 2019). C. Akne vulgaris berat
Jumlah kista > 5 buah/ wajah, julah
GEJALA komedo tertutup dan komedo terbuka
Diagnosis akne vulgaris ditegakkan > 100 buah/ wajah, atau jumlah lesi
secara klinis. Lesi akne bersifat polimorfik inflamasi (papul, nodul, pustule) > 50
dan ditandai oleh lesi non-inflamasi buah/ wajah, atau jumlah total lesi
(komedo terbuka/ blackheads, komedo (jumlah komedo dan lesi inflamasi) >
tertutup/whiteheads) atau lesi inflamasi 125 buah/ wajah.
(papul, pustul, nodul) (Costa CS dkk,
2018). TATALAKSANA
Tatalaksana acne vulgaris sesuai
KLASIFIKASI DERAJAT KEPARAHAN dengan derajat keparahan atau
Untuk menentukan derajat keparahan klasifikasinya. Penatalaksanaan dari
AV, dapat digunakan literatur terkait acne vulgaris dibawah
metode spot counting yang tahun 2018 (tahun 2004, 2008, 2015,
didasarkan pada jumlah, bentuk, dan 2016,dan 2017) dianggap sebagai
berat ringannya lesi yang meradang tatalaksana terdahulu sedangkan diatas
yaitu klasifikasi Plewig dan Kligwan : tahun 2018sampai kini dianggap
A. Akne komedonal tatalaksana terbaru. Penataaksaan acne
1) Grade 1 : kurang dari 10 komedo vulgaris terdahulu Menurut Fitzpatrick,
di satu sisi muka 2008. Acne derajat ringan diberikan
2) Grade 2 : 10 – 25 komedo di satu Antibiotik Topikal / Retinoid Topikal
sisi muka dikombinasi dengan Benzoil Peroksida.
3) Grade 3 : 25 – 50 komedo di satu Acne surgery (ekstraksi komedo). Acne
sisi muka derajat sedang diberikan penambahan
4) Grade 4 : lebih dari 50 komedo di antibiotik oral dan isotretinoin untuk
satu sisi muka mencegah scar. Acne derajat berat
B. Akne papulopustul diberikan isotretinoin oral dan jika
1) Grade 1 : kurang dari 10 lesi peradangan parah dapat diberikan
meradang di satu sisi muka triamcinolone intralesi. Berbeda dengan
2) Grade 2 : 10 – 20 lesi yang menurut Guideline dari The American
meradang di satu sisi muka Academy of Dermatology(AAD), 2017
3) Grade 3 : 20 – 30 lesi yang dianjurkan untuk diet dengan menghindari
meradang di satu sisi muka produk susu terutama susu skim yang akan
4) Grade 4 : lebih dari 30 lesi yang dapat memperparah AV. Pengobatan AV
meradang di satu sisi muka terkini menurut Hazel et al, 2019.
Pengobatan acne meliputi terapi topikal,
Selain klasifikasi dari derajat sistemik, dan terapi hormonal untuk
keparahan, klasifikasi yang sering wanita. Hanya sedikit tambahan pada acne
digunakan untuk berbagai macam AV ringan dimana dapat diberikan tretinoin
adalah klasifikasi menurut Lehmann, dkk topikal atau isotretinoin topikal yang secara
yaitu : klinis dapat meningkatkan resiko iritasi
A. Akne vulgaris ringan serta sangat sulit ditemukan di Indonesia
Jumlah komedo tertutup dan komedo dan memiliki efek yang sama dengan
terbuka < 20 buah/ wajah, atau retinoid topikal. Chinese Guideline, 2019.
jumlah lesi inflamasi (papul, nodul, Pengobatan acne meliputi pengobatan
pustule) < 15 buah/ wajah, atau topikal, retinoid topikal, antibiotik topical,
jumlah lesi total lesi (jumlah komedo Benzoil Peroksida, Antibiotik oral, terapi
dan lesi inflamasi) < 30 buah/ wajah. hormonal untuk wanita, glukokortikoid oral,
B. Akne vulgaris sedang perawatan fisik dan kimia untuk jerawat
Jumlah komedo tertutup dan komedo dan gejala sisa seperti fotodinamik, cahaya
terbuka < 20 – 100 buah/ wajah, atau merah/biru, terapi foton, pengelupasan
jumlah lesi inflamasi (papul, nodul, kimia. Laser terapi cahaya,
pustule) < 15 – 50 buah/ wajah, atau

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Juni 2022 781
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan

chemical peeling, serta Traditional Obat kontrasepsi oral, tazarotene, dan


Chinese Medicine (TCM) seperti kompres isotretinoid memiliki kategori X sehingga
basah TCM, masker TCM, dan tidak boleh digunakan sama sekali pada
akupuntur. Serta terapi pemeliharaan ibu hamil. Asam salisilat dalam
berupa retinoid topical. Jika perlu pengobatan jerawatan membantu
kombinasi penggunaan Benzoil Peroksida eksfoliasi atau pengelupasan kulit
topikal dan adapalen selama 3-12 bulan. sehingga mampu mencegah dan
Pengobatan terkini sangat dianjurkan mengatasi pori-pori kulit yang tersumbat.
mengingat kemajuan teknologi dapat Namun, asam salisilat dikategorikan
mempercepat penyembuhan acne dan sebagai C karena dapat menyebabkan
meminimalisir gejala sisa dari acne perdarahan dan komplikasi lainnya pada
vulgaris (I Wayan Ardana P, Hendra wanita hamil. Secara umum, pengobatan
Tarigan S., 2019). jerawat pada wanita hamil berbeda
berdasarkan kategori keparahan jerawat
Menurut Kemenkes (2022), terapi yang dialami. Untuk jerawat ringan yang
jerawat pada pasien hamil dapat menjadi ditandai terutama oleh lesi noninflamasi,
suatu tantangan karena banyaknya pilihan direkomendasikan beberapa pilihan seperti
terapi yang tersedia dan dapat digunakan asam azelaic topikal (oles) atau benzoil
secara luas dan efektif pada peroksida sebagai terapi awal. Untuk
populasi umum, namun jerawat yang ditandai dengan lesi inflamasi,
dikontraindikasikan atau tidak direkomendasikan pilihan terapi
direkomendasikan pada ibu hamil. Hal yang dimulai dengan kombinasi
tersebut dikarenakan beberapa pilihan eritromisin topikal atau klindamisin
terapi kemungkinan mengandung bahan dengan benzoil peroksida. Jerawat
kimia tertentu yang seharusnya tidak dengan lesi inflamasi sedang hingga
dikonsumsi saat hamil. Beberapa obat parah direkomendasikan dengan pilihan
jerawat termasuk dalam golongan obat terapi antibiotik seperti eritromisin atau
keras yang memiliki dampak buruk bagi sefaleksin oral. Terapi tersebut aman bila
pertumbuhan dan perkembangan janin hanya digunakan hanya beberapa
dalam rahim, bahkan hingga menyebabkan minggu. Penggunaan kortikosteroid
kecacatan janin. Oleh karena itu, penting seperti prednisolon oral dengan lama
untuk mengetahui dan memahami batasan pemberian tidak lebih dari sebulan dapat
pengobatan dan klasifikasi obat kehamilan berguna untuk mengobati jerawat kista
dari Food and Drug Administration (FDA) nodular fulminan setelah trimester
Amerika Serikat untuk obat jerawat yang pertama. Sangat disarankan apabila
umum digunakan. Obat yang memiliki jerawat saat kehamilan untuk
diklasifikasikan “X” oleh Food and Drug berobat ke dokter spesialis kulit terdekat
Administration (FDA) Amerika Serikat dengan menjelaskan kondisi kehamilan
mengindikasikan bahwa obat tersebut untuk mendapatkan pengobatan yang
dikontraindikasikan dalam kehamilan sesuai.
karena memiliki resiko yang sangat tinggi
terhadap janin. Untuk obat yang PROGNOSIS
dikategorikan “C” mengindikasikan bahwa Prognosis acne vulgaris atau
terdapat kemungkinan obat tersebut jerawat terbilang baik jika ditangani
memiliki dampak pada janin namun masih dengan tepat. Namun, bekas jerawat
diperlukan lebih banyak penelitian. Obat mungkin sulit dikoreksi atau dihilangkan,
kategori C masih dapat sehingga dapat menimbulkan gangguan
digunakan jika keuntungannya estetika (Sutaria, 2021).
penggunaan obat tersebut melebihi resiko
yang mungkin terjadi. Obat yang KOMPLIKASI
dikategorikan sebagai “A” maupun “B” oleh Sekitar 20% kasus acne vulgaris
Food and Drug Administration (FDA) masih dapat mengalami progresivitas menjadi
aman digunakan untuk ibu hamil. jerawat derajat berat, yang dapat
Beberapa pilihan terapi jerawat pada menimbulkan bekas jerawat permanen
wanita hamil harus dihindari, antara lain dan komplikasi psikososial seperti rendah
seperti obat kontrasepsi oral, tazarotene diri, gangguan citra diri, isolasi sosial,
topikal, isotretinoin dan asam salisilat. dan depresi. Pada kasus jerawat yang

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Juni 2022 782
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan

mendapat terapi antibiotik yang


berpotensi mengganggu flora normal Rao J. Acne Vulgaris. Medscape. 2020.
kulit, dapat timbul komplikasi berupa https://emedicine.medscape.com/art
folikulitis Gram-negatif (Rao J, 2020). icle/1069804-overview.

Sutaria AH, Masood S, Schlessinger J.


KESIMPULAN Acne Vulgaris. StatPearlsPublishing.
Selama kehamilan, terjadi 2020.
perubahan dan adaptasi organ tubuh https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books
ibu. Perubahan kulit pada ibu hamil /NBK459173/.
terjadi sekitar 90% karena perubahan
hormonal. Ibu hamil mengalami Wolff K, Johnson R, Saavedra A, Roh E.
peningkatan hormon terutama protein Acne Vularis (Common Acne) and
hormon seperti human chorionic Cystic Acne. In : Wolff K, Johnson R,
gonadotropin (hCG), human placental Saavedra A, Roh E, editors.
lactogen (HPL), humah chorionic Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis
th
thyrotropin, progesterone dan estrogen of Clinical Dermatology. 8 ed. New
dari plasenta. Peningkatan hormon ini York : McGraw Hill Education, 2019.
menyebabkan peningkatan pigmentasi P 2-7.
akibat stimulus dari serum melanocyte
stimulating hormone (MSH) pada Zaenglein AL, Thiboutot D. Acne Vulgaris.
daerah epidermal dan dermal selama In : Bolognia JL, Schaffer J V,
th
akhir bulan kedua kehamilan. Cerroni L, editors. Dermatology. 4
AV merupakan manifestasi ed. Elsevier; 2018. P 588-601.
ekspresi androgen. Keberadaan
androgen dan reseptor androgen di unit Rohmah Restu Nur. 2021. Penggunaan
pilosebasea merupakan jalur terjadinya Isotretinoin oral pada tatalaksana
AV. Pendekatan hormonal dalam akne vulgaris. Continuing medical
penatalaksanaan AV wanita dewasa education. CDK-294/ vol. 48 no. 4.
dapat dipertimbangkan bila terdapat
kegagalan pengobatan dengan terapi Ahmad Sirajudin, Hendra Tarigan Sibero.
standar. AV disebabkan oleh 2019. Prevalensi dan Gambaran
multifactorial sehingga para klinisi dapat Epidemiologi Akne Vulgaris di
memahami hormon lain yang Provinsi Lampung. JK Unila Volume 3
mempengaruhi terjadi AV, yang akan Nomor 2.
berpengaruh dalam pemilihan terapi dan
edukasi. Progesterone pada kehamilan, Teresa Astrid. 2020. Akne Vulgaris
makanan dengan kadar infeks glikemik dewasa : etiologi, patogenesis dan
tinggi, dan penggunaan kortikosteroid tatalaksana terkini. Jurnal
pada AV yang tidak tepat, akan dapat kedokteran Vol 8 No 1. ISSN 2355-
memicu terjadinya AV. 0015.

DAFTAR PUSTAKA
Rimadhani & Rahmadewi. 2018.
Pengaruh Hormon terhadap Akne
Vulgaris (Hormone Influence In Acne
Vulgaris). Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga/ Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Soetomo
Surabaya. Surabaya.

Dinar mahda & mita. 2019. Review : Efek


Samping Penggunaan Isotretinoin
Sebagai Obat Jerawat Terhadap
Kehamilan. Fakultas Farmasi
Universitas Padjajaran. Jatinangor,
Bandung.
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Juni 2022 783
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Juni 2022 784

Anda mungkin juga menyukai