ISTILAH
Jerawat adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu άκµÎ® (jerawat dalam arti erupsi kulit).
Digunakannya istilah "jerawat" mengacu pada adanya pustula dan papula. Bentuk yang paling umum
dari jerawat dikenal sebagai "acne vulgaris", yang berarti "jerawat biasa". Penggunaan istilah "acne
vulgaris" menyiratkan adanya comedones.
DEFINISI
Jerawat adalah gangguan peradangan kronis dari unit pilosebaceus folikel rambut di daerah yang
sering terjadi, mempunyai morfologi sebagai comedones, papula, pustula, kelenjar, dan kista.
PATOGENESIS ACNE
2) Kelebihan produksi sebum dan Keberadaan & aktivitas bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes)
Sebum manusia mengandung : squalene, kolesterol dan kolesterol ester, ester lilin, dan trigliserida.
Trigliserida tersebut kemudian dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas melalui proses
hidrolisis oleh P. acnes, yaitu flora normal dari unit pilosebaceus folikel rambut. Asam lemak bebas
tersebut lebih meningkatkan penggumpalan dan kolonisasi bakteri P. acnes, peradangan dan
merangsang pembentukan comedom.
Faktor-faktor :
Enzim 5a-reduktase yang bertanggung jawab untuk mengkonversi testoteron menjadi DHT
(dihidrotestoteron).
Faktor gizi (makanan dengan kandungan karbohidrat rantai pendek/cepat serap/indeks glikemik
tinggi, serta kandungan lemak transfat dan polyunsaturated fatty acid yang tinggi).
Genetik.
Hormon (enzim 5a-reduktase,yang mengkonversi testoteron menjadi DHT).
Extrinsik :
Diet/gizi.
Peningkatan interleukin: penyakit radang kronis, sindroma hiperinsulinism.
Iklim (kelembaban, radiasi UV).
Stres.
Kontak: kosmetik, Chlor, minyak hidrokarbon.
ACNE VARIANS
Acne Aestivalis/Mallorca Acne, Keratosis pilaris, Acneiform Reactions to Drugs (tetrasiklin, kalium
iodida/KJ, Cold remedies, Fluorinated steroid), Syringoma, Lupoid Rosacea, Milia, Adenoma
sebaceum, Pseudofolliculitis barbae, Folikular pustula, Rhinophyma, Pioderma Faciale, Acne
Rosacea, Bromoderma, Perioral dermatitis, Xanthomata, investasi Demodex.
KEPUSTAKAAN
1. Fauci, et all ; Harrison’s Priciples of Internal Medicine ; 17th edition ; McGrawHill Medical, New
York, 2008.
2. Levene,G.M. & Calnan C.D. ; Atlas Berwarna Dermatologi ; EGC, Jakarta, 1986.
3. Mark Cappel, et all; Correlation Between Serum Levels of Insulin-like Growth Factor 1,
Dehydroepiandrosterone Sulfate, and Dihydrotestosterone and Acne Lesion Counts in Adult
Women ; Arch Dermatol. 2005;141:333-338.
4. Murtagh J.; General Practice, 3rd edition ; Graw Hill, 2003.
5. Robert B. Wallace ; Public Health & Preventive Medicine, 14th edition, Prentice Hall International
Inc., USA, 1998.
6. White G ; Color Atlas of Dermatology ; Mosby, 2004.
7. Wolff, et all; Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 7th edition; Mc Graw Hill, New York,
2008.
8. Webster, et all ; Correlation of Propionibacterium acnes Populations with the Presence of
Triglycerides on Nonhuman Skin ; Appl Environ Microbiol. 1981 May; 41(5): 1269-1270.