M
Bagian Ilmu Kesehatan Mata
FK Universitas Tadulako Palu
2017
Pemeriksaan Oftalmologi
1. Pemeriksaan mata RUTIN :
Anamnesis
Pemeriksaan fisis mata
Penilaian fungsi penglihatan
3. Pemeriksaan Palpasi
Alat : tanpa alat kec. jari-jari tangan
Tujuan : untuk menilai :
1. Massa tumor
2. Pembesaran kelenjar (preaurikuler)
3. Nyeri tekan (iridosiklitis/uveitis)
4. Finger tension (TIO palpasi)
Massa Tumor : menilai konsistensi, nyeri tekan,
adanya pulsasi.
Cara langsung :
Memasukkan canula ke BMD yg dihubungkan dgn
manometer ( pemeriksaan TD via a.jugularis)
Hanya utk penelitian atau binatang percobaan
Cara tidak langsung :dengan 2 metode
1. Tanpa alat (finger tension)
2. Dengan alat Tonometer : kontak dan non
kontak.
a. Tonometer tipe kontak (menyentuh kornea
pasien)
b. Tonometer tipe non kontak (tidak menyentuh
kornea memberikan pendataran kornea melalui
perantara)
Tonometri
Alat : Tonometer Schiotz
Teknik
1. Pasien baring dalam posisi supinasi
2. Teteskan anstesi topikal ke kornea (R/ Pantocain
0,5%, 2%)
3. Sambil menunggu keadaan anestesi kornea, lakukan
desinfeksi memakai kapas alkohol 70% yang diperas
terhadap bagian tonometer yang akan bersentuhan
kornea pasien.
4. Setelah anestesi kornea tercapai, perintahkan pasien
melihat lurus keatas sehingga kornea posisinya rata.
Pakai satu tangan membuka palpebra. Hindari
adanya tekanan ke bola mata.
5. Satu tangan lainnya memegang Handle tonometer
denga jari tengah dan ibu jari, kemudian letakkan
tonometer vertikal menyentuh kornea, seluruh
cekungan kaki silinder tonometer rapat
kepermukaan cembung kornea.
6. Gerakkan Handle kebawah hingga berada antara
kaki dan puncak silinder dan baca banyaknya skala
identasi yang ditunjuk oleh pointer penunjuk
tonometer.