Pemeriksaan fisik kepala dan leher secara umum dimulai dari menilai :
A. Pemeriksaan Kesadaran (hanya dilakukan review karena sudah/akan dibahas secara
detail oleh blok lain)
Pemeriksaan kesadaran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu penilaian secara kuantitatif
(Glasgow Coma Scale) dan kualitatif.Tujuan pemeriksaan ini adalah menilai fungsi otak.
B. Kepala dan rambut :
a. Ukuran dan kesimetrisan kepala : ditentukan dengan menyesuaikan ukuran kepala
dengan usia untuk menyingkirkan kemungkinan hidrosefalus, mikrosefalus, gangguan
penutupan sutura, perkembangan otak, tulang.
b. Distribusi rambut : gangguan pada endokrin dapat menyebabkan kebotakan,
hirsutisme, virilisasi
c. Ciri-ciri rambut : apakah kasar? halus? berwarna? mudah dicabut?
C. Mata :
a. Pertumbuhan rambut alis mata
b. Keadaan bola mata :
Menilai ada tidaknya eksoftalmus dengan cara
1. Inspeksi : pemeriksa dan penderita duduk/berdiri berhadapan.
Amati batas kornea dan sklera bagian atas kedua mata, apakah tampak atau
tertutup sebagian oleh palpebra superior. Bila tidak tertutup oleh palpebra superior
maka terjadi penonjolan bola mata ke luar (eksoftalmus).
2. Pengukuran penonjolan bola mata :
1) Pemeriksa berdiri di samping penderita
2) Dengan penggaris, ukur titik dari canthus lateral sampai bagian terdepan dari
bola mata. Bila >16mm, maka mata penderita mengalami eksoftalmus.
D. Leher :
a. Inspeksi leher : kulit, asimetri, ada tidak pembesaran kelenjar limfe, posisi trakea,
ada tidak pembesaran kelenjar tiroid
b. Pemeriksaan kelenjar limfe
Lokasi kelenjar limfe yang diperiksa sebagai berikut :
1. Preauricular : in front of the ear
2. Posterior auricular : superficial to the mastoid process
3. Occipital : at the base of the skull posteriorly
4. Tonsillar : at the angle of the mandible
5. Submandibular : midway between the angle and the tip of the mandible.
These nodes are usually smaller and smoother than the lobulated submandibular
gland against which they lie.
1. Submental : in the midline a few centimeters behind the tip of the mandible
2. Superficial cervical : superficial to the sternomastoid
8. Posterior cervical : along the anterior edge of the trapezius
9. Deep cervical chain : deep to the sternomastoid and often inaccessible to
examination. Hook your thumb and fingers around either side of the
sternomastoid muscle to find them.
10. Supraclavicular : deep in the angle formed by the clavicle and the sternomastoid
c. Pemeriksaan trakea
1) Inspeksi : diamati adakah deviasi trakea dari posisi midline
2) Palpasi : rasakan adanya deviasi trakea dengan menempatkan jari sepanjang
trakea dan rasakan ada tidak ruangan di antara trakea dengan otot sternomastoid.
Kemudian dibandingkan dengan kontralateralnya. Normalnya ruangan tersebut
simetris.
Purwokerto, ………….
Penguji
Nilai = ( Jumlah/48) x 100%