LEHER
1. ZAHWA ADELLIA
2. SHINTA RAHMAWATI
Struktur yang melewati leher adalah batang otak, saraf, trakea, esofagus dan
pembuluh darah besar.
B. Palpasi
Pemeriksaan palpasi leher dilakukan pada tulang hioid, tulang rawan
tiroid, kelenjar tiroid, muskulus sternokleidomastoideus, pembuluh karotis
dan kelenjar limfe. Pemeriksaan dilakukan pada kedua sisi (bilateral)
bersamaan
PEMERIKSAAN TRACHEA
A. Inspeksi
Inspeksi trachea untuk melihat adanya deviasi
trachea, simetris, asimetris.
B. Palpasi
Palpasi trachea dilakukan dengan cara ujung
jari telunjuk dan jari manis menekan pada
daerah m. sternocleidomastoideus kanan dan
kiri dengan trachea dan pasien diminta
menelan ludah.
Bandingkan pada kedua sisi. Bila kedua
jari tangan bisa masuk maka posisi
trachea normal, tetapi bila salah satu
jari ada yang terhalang masuk,
artinya ada devisi ke arah sisi ini.
Massa di leher atau mediastinum
akan mendorong trachea ke salah
satu sisi. Deviasi trachea dapat juga
disebabkan oleh adanya kelainan
dirongga dada, seperti atelektasis,
masa tumor paru atau pneumothorak
yang luas.
PEMERIKSAAN KELENJAR LIMFONODI
a. Inspeksi
Inspeksi dilakukan untuk melihat adanya pembesaran, peradangan pada limfonodi seperti penyakit
tuberculosis, limfoma maligna, metastase, HIV/ AIDs.
b. Palpasi
Kelenjar limfonodi leher pada umumnya baru teraba apabila ada pembesaran lebih dari 1 cm.
Pemeriksaan dilakukan secara sistematis/berurutan mulai dari submental berlanjut ke arah angulus
mandibula, sepanjang muskulus sternokleidomastoideus, klavikula, dan diteruskan sepanjang saraf
asseorius
Pada keganasan kelenjar getah bening, terutama limfoma, dinilai kelenjar mana saja yang membesar,
multipel atau tunggal, permukaannya, mobile atau terfiksasi, konsistensi, nyeri tekan atau tidak, adakah
luka pada kelenjar tersebut.
1 2
Penderita diminta duduk tegak Dengan menggunakan bantalan
dan rileks, dengan leher sedikit jari II dan III, pemeriksa
fleksi ke depan. mempalpasi kulit di atas masing-
masing area limfonodi pada
kedua sisi secara bersamaan.
3
4
Pemeriksaan limfonodi
dilakukan secara sistematis Urutannya ialah sebagai berikut :
dengan urut.
Limfadenopati yang hanya berukuran kecil, discrete dan mobile dapat
bersifat fisiologis.Adanya nyeri tekan menunjukkan
inflamasi.Limfadenopati yang keras pada palpasi dan terfiksasi
mengindikasikan keganasan.
KETERANGAN GAMBAR
a. Limfonodi preaurikular yang terletak di depan telinga
b. Limfonodi aurikula posterior yang terletak di superfisial dari posesus mastoideus
c. Limfonodi oksipital yang terletak di dasar tengkorak bagian posterior
d. Limfonodi tonsilar yang terletak di sudut mandibula
e. Limfonodi submandibular yang terletak diantara sudut dan ujung dari mandibula
f. Limfonodi submental yang terletak di dagu sedikit ke posterior
g. Limfonodi servikal superfisial yang terletak di superfisial dari muskulus
sternokleidomastoideus
h. Limfonodi servikalis posterior yang terletak di sepanjang tepi anterior muskulus
trapezius
i. Limfonodi servikalis profunda yang terletak di sebelah dalam muskulus
sternokleidomastoideus
j. Limfonodi supraklavikular yang terletak di dalam fosa supraklavikularis medialis, di
bawah klavikula, dan di samping muskulus sternokleidomastoideus. Pada saat
pemeriksaan di daerah ini, penderita diminta untuk inspirasi
Catat ukuran, bentuk, batas,
mobilitas, konsistensi, dan
adanya nyeri. Limfonodi yang
kecil, mobil, tidak nyeri sering
didapatkan pada orang normal.
• Palpasi limfonodi, kiri : lnn. preaurikuler,
• tengah : lnn. cervicalis anterior danposterior,
• kanan : lnn. supraklavikularis
PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
B. Palpasi
A. Inspeksi Teknik palpasi kelenjar tiroid
Inspeksi kelenjar tiroid - Penderita duduk tegak dengan leher sedikit fleksi
dilakukan dari posisi depan ke depan untuk merelaksasikan muskulus
untuk menilai apakah terdapat sternokleidomastoideus.
pembesaran kelenjar tiroid, - Letakkan kedua jari telunjuk di bawah kartilago
derajat pembesaran tiroid, dan krikoid pada leher penderita.
tanda inflamasi. - Minta penderita untuk minum air dan menelan,
kemudian rasakan ismus tiroid yang bergerak ke
atas. Ismus ini tidak selalu teraba oleh bantalan
jari telunjuk pemeriksa.
- Dengan jari tangan kiri, pemeriksa mendorong
trakea ke kanan. Jari tangan kanan mempalpasi
lobus kanan yang terletak di antara trakea dan
sternomastoid. Tentukan batas lateral. Dengan
Inspeksi kelenjar cara yang sama, periksa juga tiroid di sisi kiri.
tiroid, Permukaan anterior lobus lateral tiroid kira-kira
kiri : saat istirahat, berukuran sebesar ruas ibu jari distal.
kanan : pada gerakan
menelan
- Evaluasi ukuran, bentuk, dan konsistensi,
serta identifikasi adanya nodul atau nyeri. Jika
didapatkan kelenjar tiroid yang membesar, cari
adanya bruit dengan menggunakan stetoskop
yang diletakkan di atas permukaan lobus lateral.
c. Auskultasi
Auskultasi pada kelenjar tiroid dapat
mendeteksi bising sistolik yang mengarahkan
adanya penyakit Graves.
1. Penlight
2. Stetoskop
3. Dua penggaris
PEMERIKSAAN LEHER
• Lakukan palpasi tiroid dari F. Kaji A. carotis. Klien berada dalam posisi
anterior. Ibu jari meraba berbaring terlentang dengan posisi
lobus lateral tiroid madn kepala ditinggikan 30°
kedua sisi trakea. • Inspeksi adanya pulsasi arteri
• Palpasi A carotis. Minta klien memiringkan
• Lakukan palpasi tiroid kepala ke salah satu sisi. Susurkan jari
dari arah posterior. Jari – telunjuk dan jari tengah di sekitar medial M.
jari terletak medial terhadap Sternocleidomastoidcus.
M. sternocleidomastoideus • Lakukan auskultasi pada A carotis
dan minta klien untuk
menelan. Tundukkan kepala
klien ke depan untuk
mengurangi ketegangan M.
sternocleidomastoideus
PEMERIKSAAN LEHER
2 Pemeriksaan Trachea
4 Pemeriksaan Tiroid
2.14
THANKS!