Anda di halaman 1dari 8

PENCEGAHAN DBD DENGAN 3M plus

DISUSUN OLEH :

LAELA AGUSTIN AFANDI


015.22.20.651

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN KETONGGO

AKADEMI KEPERAWATAN PMERINTAH KABUPATEN NGAWI

Jl. Dr. Wahidin Telp. (0351) 749569, 744895 Ngawi

2021
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN (SAP)
PENCEGAHAN DBD DENGAN 3M plus

Sasaran : Masyarakat
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan lingkungan sehat desa pitu diharapkan masyarakat
desa pitu dapat mengetahui bagaimana cara pencegahan demam berdarah dengan
metode 3M plus dengan tepat dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
Mengetahui cara pemberantasan jentik nyamuk sebagai usaha pencegahan
penyakit DBD, yaitu:
1) Mengubur barang-barang/benda-benda bekas yang dapat dijadikan sarang
nyamuk.
2) Menguras dan membersihkan tempat-tempat penampungan air. 
3) Menutup tempat-tempat penampungan air
4) Memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk
berkembangbiak
Materi Penyuluhan
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Tanda dan Gejala DBD
4. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
Media
Poster
Waktu
+/-25 menit
Metode
Ceramah
Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali memperhatikan
pengetahuan 3. Menjawab pertanyaan
keluarga pasien 4. Mendengarkan dan
tentang Demam memperhatikan
Berdarah Dengue 5. Menyetujui kontrak
4. Menjelaskan tujuan waktu
Penyuluhan
5. Membuat kontrak
waktu

2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan


(15 menit)  Pengertian memperhatikan
Demam Berdarah penjelasan Penyuluh
Dengue (DBD) 2. Aktif bertanya
 Penyebab Demam 3. Mendengarkan
Berdarah Dengue
(DBD)
 Tanda dan gejala
Demam Berdarah
Dengue (DBD)
 Cara Pencegahan
Demam Berdarah
Dengue (DBD)
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta

3 Penutup 1. Menyimpulkan
(5 menit) materi yang 1. Mendengarkan dan
disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh 2. Menjawab pertanyaan
2. Mengevaluasi yang diberikan
peserta atas 3. Menjawab salam
penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan kembali
mengenai materi
penyuluhan
3. Salam Penutup
Materi Penyuluhan DBD

1. Pengertian
Dengue hemoragic fever suatu penyakit demam berat yang sering mematikan,
disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan
pada kasus berat sindrom syok kehilangan protein.
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang termasuk
golongan Arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Gejala klinis DHF
ibagi menjadi empat tingkatan, yaitu :
a. Derajat I ditandai adanya panas 2-7 hari dengan gejala umumya tidak khas,
tetapi uji tourniquet positif.
b. Derajat II sama seperti derajat I, tetapi sudah ada tanda-tanda perdarahan
spontan, seperti petekie, ekimosa, epitaksis, hematemesis, melena, perdarahan
gusi, dan lain-lain.
c. Derajat III ditandai adanya kegagalan dalam peredaran darah, seperti adanya
nadi lemah dan cepat, serta tekanan darah menurun
d. Derajat IV ditandai dengan adanya nadi tidak teraba, tekanan darah tidak
terukur, akral dingin, berkeringat, dan adanya sianosis

2. Penyebab DBD
Secara sosial penyebab kemunculan epidemi dengue disebabkan karena urbanisasi
yang tidak terncana dan terkendali, manajemen sampah dan penyediaan air yang tidak
adekuat, peningkatan penyebaran dan kepadatan vektor nyamuk, kurang efektifnya
pengendalian nyamuk, memburuknya infrastruktur di bidang kesehatan masyarakat.
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue yang merupakan virus
dari famili Flaviviridae. Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan
vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan
Aedes albopictus. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah
orang yang telah terinfeksi virus tersebut, setelah masa inkubasi selama 8-10 hari
nyamuk yang terinfeksi dapat menstransmisikan virus dalam tubuh manusia (Hidayat.
2008).

3. Tanda dan Gejala


Masa inkubasi DBD merupakan masa perjalanan khas pada anaka yang sangat
sakit. Fase pertama yang relatif ringan dengan demam mulai mendadak, malaise,
muntah, nyeri kepala, anoreksia dan disertai batuk 2-5 hari oleh detoriorasi klinis
cepat dan kollaps. Pada fase kedua ini biasanya penderita merasa ekstrimitas dingin,
lembab, badan panas, muka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan nyeri mid
epigastrik. Mungkin muncul adanya sianosis sekeliling mulut dan perifer, pernafasan
cepat, dan sering berat. Nadi lemah, cepat dan kecil, dan suara jantung halus. Hati
mungkin membesar sampai 4-6cm dibawah tepi kosta dan biasanya keras dan agak
nyeri ( Arvin, 2000)..
Sesudah 24-36 jam masa krisi, konvalesen sukup cepat pada anak yang sembuh.
Suhu dapat kembali normal sebelum atau selama fase syok. Bradikardi dan
ekstrasistol ventrikel lazim selama konvalesen. Jarang ada cedera otak sisa yang
disebabkan oleh syok lama atau kadang-kadang karena perdarahan intrakranial.
4. Cara Pencegahan DBD
Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus
diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam
pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu
nyamuk  Aedes aegypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk  Aedes aegypti adalah
memberantas jentikjentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan 
Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempat
berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap
keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu
sekali.
Pertama-tama, kita harus memahami bahwa 3M plus adalah sebuah ide
program sederhana yang diluncurkan Pemerintah beberapa tahun yang lalu. 3M plus
sendiri merupakan akronim dari Menguras, Menutup, dan Mengubur. Definisi dan
penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:
- Menguras
Yaitu menguras tempat penampungan air secara rutin, minimal jika air sudah
mulai keruh, seperti bak mandi dan kolam. Upaya ini dimaksudkan untuk
mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk yang membawa potensi demam
berdarah. Air yang kruh dan jarang dikuras tempatnya merupakan tempat yang
bagus bagi nyamuk untuk bertelur dan menempatkan jentik-jentiknya untuk
berkembang biak.
- Menutup
Yaitu menutup tempat-tempat penampungan air, khususnya yang menjadi
konsumsi tiap hari. Umumnya, untuk daerah perdesaan, tampungan air jarang
sekali dikuras karena kondisi tidak memungkinkan. Jangankan dikuras, air
berkurang saja harus segera diisi kembali karena memang merupakan tempat
cadangan air untuk keperluan sehari-hari. Tempta-tempat seperti ini harus ditutup
agar nyamuk tidak bisa meletakan telurnya kedalamnya mengingat nyamuk
pembawa penyakit demam berdarah sangat menyukai air yang bening.
- Mengubur.
Yaitu mengubur barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan
terjadinya genangan air. Barang-barang tersebut dapat meliputi botol bekas,
kaleng cat, plastik, dan aneka barang-barang tak terpakai lainnya, yang berada di
halaman maupun dalam rumah, yang memungkinkan nyamuk bertelur di
dalamnya. Jika tidak, jual saja barang-barang tersebut ke tukang loak.
- Memantau
Yaitu memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk
berkembangbiak. Wadah air yang dimaksud berupa bak mandi, kendi tempat air
minum, gentong tempat air bersih, maupun wadah air yang lain yang tidak
tertutup dan berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Daftar Pustaka

Alvin, Behrman Klirgman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson vol. 2. Edisi 15. EGC.
Jakarta.
Hidayat, A. Aziz alimul. 2008. Pengantar Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan
kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai