Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

I. TEMA : Demam Berdarah Dengue (DBD)


II. WAKTU        : ±10 menit

III. SASARAN             : Keluarga Px yang menderita DBD


IV. TEMPAT                 : Ruang Asoka

V. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Demam Berdarah Dengue selama ±10
menit peserta dapat memahami mengenai DBD.

VI. TUJUAN KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan tim mampu menjelaskan:
a. Devinisi DBD
b. Gejala penderita DBD
c. Penularan DBD
d. Upaya pencegahan penyakit DBD
e. Pengobatan DBD
VII. POKOK MATERI
a.  Devinisi DBD
b. Gejala penderita DBD
c. Penularan DBD
d. Upaya pencegahan penyakit DBD
e. Pengobatan DBD
VIII. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
IX. MEDIA
- Leaflet
X. KEGIATAN
N
KEGIATAN PENYULUH AUDIENCE WAKTU
O
1. Pendahuluan 1 Mengucapkan salam 1 Menjawab salam  2 Menit
pembukaan 2 Memperhatikan
2 Memperkenalkan diri 3 Berpartisipasi aktif
3 Apersepsi 4 Memperhatikan
4 Mengkomunikasikan
tujuan.

2. Isi Menjelaskan dan 1.Memperhatikan dan 6  Menit


menguraikan materi mencatat penjelasan
tentang : penyuluh dengan
cermat
1 Devinisi DBD 2.Menanyakan hal-hal
2 Gejala penderita DBD yang belum jelas
3 Penularan DBD 3.Memperhatikan
4 Upaya pencegahan jawaban dari
penyakit DBD penyuluh
5 Pengobatan DBD

1. Memberikan
kesempatan kepada
peserta penyuluhan
untuk bertanya
2. Menjawab pertanyaan
peserta penyuluhan
yang berkaitan dengan
materi yang belum
jelas.

3. Penutup 1. Menyimpulkan materi 1 Memperhatikan


yang telah disampaikan kesimpulan dari
2. Melakukan evaluasi materi penyuluhan
mengakhiri kegiatan yang telah 2 Menit
disampaikan.
2 Menjawab
pertanyaan yang
telah dianjurkan
oleh penyuluh.
3 Menjawab salam
XI. Setting Tempat
Peserta duduk di depan penyaji dan penyaji berdiri di depan peserta
XII. Pengorganisasian
- Moderator :
- Penyaji      :
- Notulen    :
- Operator   :
XIII. Evaluasi
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
a. Apa itu DBD?
b. Apa sja Gejala penderita DBD ?
c. Bagaimana Penularan DBD ?
d. Bagimana cara Upaya pencegahan penyakit DBD?
e. Bagaimana cara Pengobatan DBD?

 
IX.   LAMPIRAN MATERI
MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

1. Definisi
Demam Berdarah adalah salah satu penyakit infeksi yang serius dan  dikenal pula
dengan sebutan DBD (Demam Berdarah Dengue).  Penyakit Demam Berdarah atauDengue
Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Indrawan, 2001).
Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-
tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Penyakit ini mulanya lebih sering menyerang anak-anak, dibanding orang dewasa
ataupun kaum remaja. Tapi kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia
(Indrawan, 2001).  Demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan 30%
kasus dapat menyebabkan kematian (Sani, 1999).

2. Gejala Orang Terserang DBD


 Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius).
 Nyeri pada ulu hati.
 Terdapat bercak bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan, ditarik,
diregangkan dan lain sebagainya.
 Bisa mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), muntah darah, dan melalui buang
air besar.
 Penderita bisa pucat, kadang sakit kepala, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan
dingin.
 Pemeriksaan laboratorium: trombosit turun dan terjadi kenaikan kekentalan
darah. Ditandai dengan trombosit kurang dari 100.000/µl dan hematokrit meningkat
20% lebih tinggi dari normal.
Pada gejala dini demam dengue biasanya sama dengan gejala flu, sehingga sering
kali menimbulkan kesalahan karena disangka flu.
Orang yang terindikasi terserang demam berdarah harus secepatnya diberi
pertolongan medis dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau rumah sakit untuk diobati.
Terlambat memberi pertolongan pada penderita dbd dapat menyebabkan penderita meninggal
dunia.

3. Penularan
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti / Aedes
albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita
demam berdarah lain. Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Brazil dan Ethiopia dan sering
menggigit manusia pada waktu pagi dan siang.
Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di
bawah 15 tahun, dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran
kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan.
Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia.

4. Upaya pencegahan penyakit DBD


Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu
nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu (Kristina, dkk, 2005; Soeparmanto, 2000) :
a.   Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat
perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
Sebagai contoh:
 Menguras bak mandi/penampungan air, sekurang-kurangnya sekali seminggu.
 Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
 Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
 Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan lain
sebagainya.
b.  Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik
(ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).
c.  Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan (Kristina, dkk, 2005):
1 Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk
mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
2 Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti,
gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
3 Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan “3M Plus”, yaitu menutup,
menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara
ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur,
memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang
obat nyamuk, memeriksa jentik berkala,  mengolesi tubuh dengan lotion anti nyamuk
dan lain-lain.

5. Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan,
mencegah/mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita
banyak minum, bila perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus.
Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin, atau pemberian antipiretika.

Anda mungkin juga menyukai