Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Disusun Oleh

Eka Nihayatur Rohmah

920173111

S1 ILMU KEPERAWATAN

Dari Kelompok 4 KKN Desa Langkir

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Pokok Bahasan : DBD (Demam Berdarah Dengue)

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan DBD

Sasaran : Ny. N dan Keluarga

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 November 2020

Tempat : Rumah Tn. H

Jam Pelaksanaan : 09.00 WIB – Selesai

Waktu : 35 Menit

Penyuluh : Eka Nihayatur Rohmah

A. LATAR BELAKANG

Demam berdarah adalah penyakit demam yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk
Aedes Aegypti yang kemudian menimbulkan bintik-bintik merah di kulit serta perdarahan
yang keluar melalui lubang hidung, telinga dan lain-lain.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebaranya
semakin luas dan penyakit ini merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-
anak (Widiyono, 2016).
Sepanjang 2017, diketahui ada sekitar 59.000 kasus demam berdarah di seluruh
Indonesia, dengan lebih dari 400 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Karena
jumlah penduduknya yang juga banyak, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur,
menyumbang kasus DBD terbanyak untuk tahun 2017, yaitu lebih dari 7000 kasus di masing-
masing provinsi.
B. TUJUAN
a. Tujuan Intruksional Umum
Keluarga Ny. H mampu mengetahui dan memahami tentang pencegahan DBD.
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang DBD, diharapkan Keluarga Ny. H dapat :
1. Mengetahui dan memahami pengertian DBD
2. Mengetahui dan memahami penyebab DB
3. Mengetahui dan macam-macam ciri nyamuk aedes aegypti
4. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala demam berdarah
5. Mengetahui dan memahami cara pencegahan DBD

C. SASARAN
Ny. N dan Keluarga

D. METODE
a. Diskusi
b. Tanya Jawab

E. MEDIA
a. Leaflet

F. POKOK MATERI
(terlampir)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 Pembukaan 5 Menit 1. Salam 1. Memperhatikan dan
menjawab salam
2. Pembukaan 2. Memperhatikan
penyuluhan
3. Pretest/Apersepsi 3. Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan
2 Pelaksanaan 20 Menit 1. Pemaparan Materi 1. Mendengarkan
(Menjelaskan penyuluh
pengertian DBD, menyampaikan materi
penyebab dari DBD,
cirri-ciri nyamuk aedes
aegypti, tanda dan
gejala DBD, dan cara
pencegahannya)
2. Mengevaluasi isi materi 2. Memperhatiakn
(penyuluh bertanya penyuluh saat
tentang isi materi yang memaparkan materi
disampaikan dan dan peserta
peserta bisa menanyakan hal-hal
menanyakan hal yang yang belum
belum dimengerti) dimengerti.

3 Penutup 10 Menit 1. Salam 1. Mendengarkan


penyuluh dan
menjawab salam
2. Kesimpulan 2. Mendengarkan
kesimpulan
H. SETTING TEMPAT

PENYAJI

AUDIENT AUDIENT

I. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
Keluarga Ny. H sudah siap terhadap materi penyuluhan
b. Evaluasi Proses
1. Keluarga Ny. H , sangat antusias terhadap materi penyuluhan
2. Keluarga Ny. H dapat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan
benar
c. Evaluasi Hasil
1. Menyebutkan kembali pengertian DBD dengan persentase 95%
2. Menyebutkan kembali penyebab DBD dengan persentase 80%
3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala DBD dengan persentase 85%
4. Menyebutkan kembali macam-macam ciri-ciri nyamuk aedes aegepty dengan
persentase 80%
5. Menyebutkan kembali cara pencegahan DBD dengan persentase 85%
J. DAFTAR PERTANYAAN
1. Bagaimana cara membedakan demam biasa dengan DBD?
2. Kenapa DBD bisa menyebabkan kematian?

DAFTAR PUATAKA

Depkes RI. 2017. Buku 3: Pemberantasan Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengu Depkes
RI, Jakarta.
LAMPIRAN MATERI TENTANG
PENCEGAHAN DBD

A. PENGERTIAN DBD
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot, tulang dan sendi yang biasanya memburuk
setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan. (Suwarsono H. 2013)

Derajat Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi


I perdarahan ialah uji bendung.

Derajat Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau


II perdarahan lain.

Derajat Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,


III tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi,
sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak
tampak gelisah.

Derajat Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan
IV tekanan darah tidak terukur.

B. PENYEBAB DARI DBD


Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. DBD ini banyak di temukan di
daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang
biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara,
khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini. (Brunner &
Suddarth 2012).

C. CIRI-CIRI NYAMUK AEDES AEGEPTY DAN CARA PENULARANNYA


Ciri-ciri nyamuk aedes egepty adalah
a) Badan dan kakinya berwarna belang hitam-putih
b) Mulai aktifitas/menggigit pada waktu pagi dan senja.
c) Tempat berkembang biaknya pada tampungan/genangan air bersih yang ada di dalam
atau luar rumah.
1. Dalam Rumah
 Akuarium
 Vas Bunga
 Bak Mandi, dll
2. Luar Rumah
 Saluran/Genangan Air hujan
 Pohon Pisang
 Tempurung Kelapa
 Botol/gelas pecah yang terisi air

Cara Penularan Demam Berdarah


Nyamuk mendapat virus dengue saat menghisap darah orang sakit DBD

Virus Dangue berkembangbiak dalam tubuh nyamuk

Nyamuk menggigit/menghisap darah orang lain

Virus Dangue pindah bersama air liur nyamuk ke orang tersebut

Bila orang tersebut tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik maka orang tersebut

segera menderita Demam Berdarah

D. TANDA DAN GEJALA DBD


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan,serta sakit kepala.
2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan
(epistaksis).
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada  gejala kuning,ada mual dan muntah.
4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 kali secara berulang-ulang. Dengan tanda
syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.
Jika mengalami tanda dan gejala tersebut segara periksakan diri ke RS atau sarana
pelayanan kesehatan terdekat.

E. CARA PENCEGAHAN DBD


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus
diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam
pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vector, yaitu nyamuk Aedes
aegypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah memberantas
jentik-jentiknya di tempat berkembang biaknya.
Cara ini dikenal dengan pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena
tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum
maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya
seminggu sekali.
Cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD). Cara Pencegahan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.
2. Fisik
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus:
a. Menguras bak mandi
b. Menutup tempat penampungan air
c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti ban
bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb.
d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
h. Menaburkan bubuk Larvasida.
i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
j. Memasang kawat kasa.
k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
l. Menggunakan kelambu.
m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
Menurut kemenkes RI (2016) dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat
untuk menekan kasus ini sangat menentukan. Oleh karenanya program Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara
berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan, Program PSN,
yaitu:
1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum,
penampung air lemari es dan lain-lain.
2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti
drum, kendi, toren air dan lain sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi
untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan
pencegahan seperti
1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit
dibersihkan
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
3. Menggunakan kelambu saat tidur
4. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena
meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan
nyamuk penular DBD, sehingga seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)
terutama pada saat musim penghujan.
Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes sudah mengenalkan program 1
rumah 1 Jumantik (juru pemantau jentik) untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue. Gerakan ini merupakan salah satu upaya
preventif mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) dari mulai sampai pintu masuk
Negara sampai pintu masuk rumah.
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan
adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk .
 Pertolongan Pertama Gejala Demam Berdarah
1. Memberikan minum air sebanyak mungkin.
2. Kompres agar panasnya turun.
3. Memberikan obat penurun panas.
4. Jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun atau malah naik segera bawa ke
rumah sakit atau puskesmas.
5. Jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, kondiai bertambah parah,
kesadaran menurun atau hilang maka harus dirawat di rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA
 Suwarsono H. 2016. Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti. Jakarta :
Cermin Dunia Kedokteran
 Brunner & Suddarth. 2012. Keperawatan Medikal Bedah,volume 2, Jakarta;
EGC2.Buku Ajar Penyakit Dalam. (2002). Jilid III. Edisi ke 3. Jakarta : FK
UIEffendi, 1995, Perawatan Pasien DHF. Jakarta : EGC
 Kemenkes RI. 2016. KENDALIKAN DBD DENGAN PSN 3M PLUS.
www.depkes.go.id (diakses pada tanggal 02 Mei 2018 pukul 17.15 WIB)

Anda mungkin juga menyukai