Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

COVID-19
Guna Memenuhi Tugas KKN Universitas Muhammadiyah Kudus

Di Susun Oleh:
Kelompok 4
KKN Desa Langkir Rembang
1. Eka Nihayatur Rohmah
2. Hanifatun Najibah
3. Hendri Murdiyastuti
4. Iis Aisyah Amini
5. Nurfaiz Najunda Sari
S1 Ilmu Keperawatan

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
COVID-19

1. Pokok Bahasan : Covid-19


2. Sub Pokok Bahasan : Covid-19
3. Sasaran : Masyarakat Desa Langkir
4. Hari/Tangga : Kamis, 03 Desember 2020
5. Tempat : Balai Desa Langkir
6. Jam Pelaksanaan : 09.00-selesai
7. Waktu : 35 menit
8. Penyuluh : Kelompok 4 Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah
Kudus

A. Latar Belakang
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama
SARS-COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas COVID-19 UGM,
2020).
COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan ditetapkan
Pemerintah sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan
langkah-langkah penanggulangan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen
masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2020).
Menurut Kementerian Kesehatan RI. 2020. Kematian COVID-19 pada 10
Provinsi dengan Kasus Positif Tertinggi di Indonesia pada tanggal 3 Juni 2020
yaitunya Kalimantan Selatan dengan kasus 1.033 kematian 90, Jawa Timur dengan
kasus 5.318 kematian 429, Banten dengan kasus 954 kematian 69, DKI Jakarta
dengan kasus 7.623 kematian 523, Jawa Barat dengan kasus 2.319 kematian 154,
Jawa Tengah dengan kasus 1.455 kematian 71, Sulawesi Selatan dengan kasus
1.668 kematian 75, Sumatera Selatan dengan kasus 1.029 kematian 35, Nusa
Tenggara Barat dengan kasus 685 dan kematian 13, Papua dengan kasus 858
kematian 7. Kasus positif Covid-19 untuk bulan November 2020 tanggal 30
bertambah 4.617 menjadi 538.883 kasus. Pasien sembuh bertambah 4.725 menjadi
450.518 orang. Pasien meninggal bertambah 130 menjadi 16.945 orang.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Covid-19 dselama lebih 30 menit diharapkan
masyarakat dapat mengerti dan waspada terhadap Covid-19 dan dapat
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluh dapat:
1. Klien dapat menjelaskan pengertian Covid-19
2. Klien dapat menjelaskan cara penularan covid-19
3. Klien dapat menjelaskan tanda dan gejala covid-19
4. Klien dapat menjelaskan rute atau waktu dan resiko penularn Covid-19
5. Klien dapat menjelaskan cara pencegahan penularan Covid-19

C. Sasaran
Masyarakat Desa Langkir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
F. PokokMateri
(Terlampir)
G. KegiatanPembelajaran
No. Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan sasaran
1. Pembukaan 5 menit  Menyampaikan salam 1. Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dan menjawab

 Kontrak waktu salam

 Tes awal/Apersepsi 2. Memperhatikan


dan menjawab
pertanyaan
penyuluh
2. Pelaksanaan 20 menit  Menjelaskan pengertian 1.Mendengarkan
Covid-19 penyuluh
 Menjelaskan cara menyampaikan
penularan Covid-19 materi
 Menjelaskan tanda dan 2. Memperhatikan
gejala Covid-19 penyuluh
 Menjelaskan masa memaparkan materi
inkubasi penularan Covid- dan peserta
19 menanyakan hal –

 Menjelaskan cara hal yang tidak

pencegahan Covid-19 dimengerti dari


materi penyuluh
3. Penutup 10 menit  Kontrak waktu ulang 1. Mendengarkan
 Evaluasi penyuluh

 Menyimpulkan materi menyampaikan

 Memberi kesempatan kesimpulan materi

untuk bertanya 2. Bertanya

 Memberi salam penutup 3. Menjawab salam

H. Setting Tempat

PENYULUH
H

AUDIEN AUDIEN AUDIENT


S S

I. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) peserta hadir di tempat penyuluhan
2) penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Bali Desa Langkir
3) pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya tidak ada
peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
b. Evaluasi Proses
1) masing-masing mahasiswa bekerja sesuai tugas
2) peserta antusias terhadap materi penyuluhan serta peserta yang terlihat aktif
dalam penyuluhan 75% dari seluruh jumlah peserta yang hadir
c. Evaluasi Hasil
Peserta mengikuti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu
sesuai dengan tujuan khusus, peserta memahami dan dapat menjelaskan kembali
tentang:
1) Pengertian Covid-19 dengan presentase 80%
2) Penularan Covid-19 dengan presentase 85%
3) Tanda dan gejala Covid-19 dengan presentase 80%
4) Masa inkubasi penularan Covid-19 dengan presentase 80%
5) Cara pencegahan Covid-19 dengan presentase 85%
J. Pertanyaan
1. Apa pengertian dari Covid-19?
2. Apa saja pencegahan Covid-19?
3. Apa saja penularan Covid-19?

REFERENSI

Satgas COVID-19 UGM. 2020. Buku Saku Desa Tanggu Covid 19. Yogyakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pencegahan Covid 19 Di RT/RW/DESA.

LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus bernama
SARS-COV-2, atau seringkali disebut Virus Corona (Satgas COVID-19 UGM,
2020).
COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan ditetapkan Peme-
rintah sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan
langkah-langkah penanggu- langan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen
masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2020)

B. PENULARAN
Menurut Satgas COVID-19 UGM. 2020 ada beberapa cara penularan COVID-19
sebagai berikut:
1. Droplet : COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan ketika orang
batuk/bersin/berbicara) orang dengan COVID-19.
2. Kontak erat : Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan, cipika-cipiki.
3. Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi : Virus Corona dapat
bertahan pada permukaan benda mati selama berjam-jam sampai berhari-har

C. TANDA DAN GEJALA


Demam, kelelahan dan batuk kering dianggap sebagai manifestasi klinis utama.
Gejala seperti hidung tersumbat, pilek, pharyngalgia, mialgia dan diare relatif
jarang terjadi pada kasus yang parah, dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi
setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan
cepat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik,
asidosis metabolik sulit untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk
(Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).
Menurut Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020. Beberapa gejala yang
mungkin terjadi, antara lain:
1. Penyakit Sederhana (ringan) Pasien-pasien ini biasanya hadir dengan gejala
infeksi virus saluran pernapasan bagian atas, termasuk demam ringan, batuk
(kering), sakit tenggorokan, hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot,
atau malaise. Tanda dan gejala pen- yakit yang lebih serius, seperti dispnea,
tidak ada. Dibandingkan dengan infeksi HCoV sebelumnya, gejala non-
pernapasan seperti diare sulit ditemukan.
2. Pneumonia Sedang Gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas (atau
takipnea pada anak-anak) hadir tanpa tanda-tanda pneumonia berat.
3. Pneumonia Parah Demam berhubungan dengan dispnea berat, gangguan
pernapasan, takipnea (> 30 napas / menit. Namun, gejala demam harus
ditafsirkan dengan hati-hati karena bahkan dalam bentuk penyakit yang parah,
bisa sedang atau bahkan tidak ada. Sianosis dapat terjadi pada anak- anak.
Dalam definisi ini, diagnosis adalah klinis, dan pencitraan radiologis digu-
nakan untuk mengecualikan komplikasi. 4. Sindrom Gangguan Pernapasan Akut
(ARDS) Diagnosis memerlukan kriteria klinis dan ventilasi. Sindrom ini
menunjukkan keg- agalan pernapasan baru-awal yang serius atau memburuknya
gambaran perna- pasan yang sudah diidentifikasi. Berbagai bentuk ARDS
dibedakan berdasarkan derajat hipoksia.

D. MASA INKUBASI COVID-19


Masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya akan
terjadi dalam 3 hingga 7 hari (Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo, 2020).

E. CARA PENCEGAHAN
Menururt Kementerian Kesehatan RI. 2020 didalam Pedoman Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Pencegahan Covid 19 Di RT/RW/DESA. ada cara penegahan
yang dapat dilakukan seperti:
1. Kebersihan personal dan rumah
 Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau gunakan
hand sanitizer
 Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum di
cuci
 Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit
 Menerapkan etika batuk dan bersin
2. Peningkatan imunitas diri
 Memakai masker
 Tetap di rumah dan menjaga jarak sosial/fisik (social/ physical distancing)
 Tidak berjabat tangan
 Segera mengganti baju/mandi sesampai di rumah setelah bepergian
 Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda yang sering
disentuh
 Konsumsi gizi seimbang
 Lakukan aktifitas fisik/senam ringan
 Berjemur di pagi hari selama 15 menit
 Istirahat cukup
 Tidak merokok
 Suplemen vitamin (jika diperlukan)
 Kendalikan penyakit penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, asma
 Tetap tenang menyikapi informasi dan situasi

REFERENSI
Satgas COVID-19 UGM. 2020. Buku Saku Desa Tanggu Covid 19. Yogyakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pencegahan Covid 19 Di RT/RW/DESA.
Safrizal, Putra, D. A., Sofyan, S., Bimo. 2020. Pedoman Umum Menghadapi Pandemic
Covid 19 Bagi Pemerintahan Daerah Pencegahan, Pengendalian, Diagnosisn Dan
Managemen. Jakarta
World Health Organization. 2020.“Report of the WHO-China Joint Mission on
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)” (PDF): 11–12. Retrieved 5 March 2020.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. COVID-19 dalam Angka Kondisi 3 Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai