Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN STATUS TIROID

Cuci tangan, perkenalan, inform consent


Inspeksi : tangan apakah pasien terlihat agitatif, hipertiroidism
cemas, gelisah ?

minta pasien mengulurkan kedua thyroid acropachy tjd pada pasien yang
tangan pronasi dan melebarkan jari sedang atau telah mengalami tirotoksik.
tangannya, lihat ada tidaknya thyroid Akropachy berarti penebalan pada
acropachy (pd Grave’s) ekstremitas dan itu dimanifestasikan oleh
tiga serangkai tanda: digital clubbing, soft
tissue swelling, dan pembentukan tulang
baru periosteal.
Cek peripheral tremor dengan peripheral tremor pd hipertiroidism, tremor
menaruh selembar kertas diatas akan terlihat dr kertas yg bergetar
tangan pronasi
Minta pasien supinasi telapak tangan hipotiroidism  kulit kering pd,
hipertiroidism  palmar eritema dan
berkeringat
Kemudian mengukur nadi pasien hipotiroidism  nadi menurun,
hipertiroidism  Nadi meningkat, bs juga
irregular (atrial fibrilasi)
Inspeksi wajah Perhatikan wajah pasien hipotiroidism  kulit kering, kehilangan
sepertiga bagian luar alis
hipertiroidism  berkeringat
Perhatikan mata pasien (dr anterior) Exophthalmos (Grave’s), lid
retraction (retraksi kelopak mata)
Perhatikan mata pasien (dr lateral Melihat ada tidaknya bagian anterior mata
juga kranial) yg keluar dari rongga orbital
(Exophthalmos)
Periksa gerakan bola mata, dengan Perhatikan ada tidak batasan gerakan bola
meminta pasien mengikuti gerakan mata
tangan H oleh pemeriksa  minta
pasien beritahu jika terasa nyeri atau
pandangan double
Minta pasien mengikuti gerakan jari Periksa ada tidaknya lid lag (kelopak mata
pemeriksa dari atas ke bawah atas berada di atas iris pada saat gerak bola
mata ke arah bawah).
Inspeksi leher Periksa ada tidaknya perubahan warna kulit, scar, massa
Minta pasien minum air amati apakah massa ikut bergerak
atau tidak
Minta pasien menjulurkan lidah Amati apakah ada gerakan dari
massa
Tidak ada gerakan  massa
kelenjar tiroid, lymph node
Gerakan keatas  kista
thyroglossal
Palpasi leher - minta pasien sedikit menengadah
untuk palpasi leher.
- Mulai dari kartilago thyroid (Adam’s
apple)
- Turun ke superior kartilago krikoid,
dibawahnya terdapat isthmus dari
kelenjar tiroid
- Palpasi isthmus dan evaluasi
masing-masing lobus tiroid
- minta pasien menjulurkan lidah 
kista thyroglossal akan naik
- minta pasien meminum
air/menelan  periksa kenaikan
simetris dari lobus tiroid, jika tdk
simetris kemungkinan massa tiroid
unilateral
- palpasi lymph nodes (sampe ke
belakang leher) 
lymphadenopathy pd keganasan
tiroid
- palpasi trakea  ada tidak deviasi
trakea (pd large goitre)
Perkusi leher Nilai ada tidak retrosternal dullness  large goitre meluas ke inferior
Auskultasi leher Minta pasien menarik napas dalam dan menahannya, dan hembuskan setelah
selesai auskultasi
Auskultasi tiap lobus tiroid (kanan kiri) ada tidaknya bruit tiroid (peningkatan
vaskularitas pd Grave’s)
Special test - Reflex biceps dengan hammer  hiporeflexia pd hypotiroidism
- inspeksi pre-tibial myxoedema (kelemahan anggota gerak)  ada pd Grave’s
- proximal myopathy (pd hypertiroidism)  minta pasien berdiri dari posisi duduk
sambil menyilangkan kedua tangan dibahu
Selesai, menyampaikan hasil, salam.
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

Alat :
- nasal kanul
- simple face mask
- venture mask
- reservoir bag mask
Pasang oxymeter Target saturasi
(normal SpO2 94-100%) - 94-98% pada umumnya
 krg dari normal - Pada pasien dg resiko gagal napas type II (hight CO2, low O2) maka
indikasi pemberian target saturasi lebih rendah 88-92% sembari menunggu BGA
terapi oksigen
Baik untuk gagal napas type I ataupun II
nasal kanul  2-6 lpm,
24-50% FiO2

Simple face mask  5-10


lpm

Venture mask  oxygen Untuk COPD


delivery 24-60%
tergantung adaptor
Reservoir bag mask 
12-15 lpm, oxygen
delivery 60-80%

PEMBERIAN INSULIN PADA DM TANPA KOMPLIKASI

Cuci tangan, perkenalan, inform consent


Menanyakan ada tidak reaksi alergi terhadap obat tertentu sebelumnya
Persiapkan alat dan bahan
Menggunakan handscoon
Periksa nama obat, dosis, rute pemberian, tanggal expired
Memasukan obat ke spuit untuk injeksi subkutan (26-30 gauge/ 13-16 mm)
Tentukan lokasi injeksi

Memastikan tidak ada udara di spuit


Mencubit kulit pasien
Injeksi dalam 45-90 derajat,
Tekan lokasi injeksi dengan, pasang plester
selesai
PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN POCT

Cuci tangan, perkenalan, inform consent


Persiapkan alat dan bahan : Blood glucose monitor, strip test, lancet, gauge
Masukan strip test ke alat pengukur
Menggunakan handscoon
Lepaskan lancet
Tusuk jari dengan lancet, pencet jari agar darah keluar dan letakan di atas strip test
Tunggu alat membaca
Buang alat sekali pakai, lepaskan handscoon
KONSELING DM

Cuci tangan, perkenalan, inform consent


5 pilar diabetes
- edukasi  apakah ibu mengikuti seminar ?? untuk mengetahui ttg diabetes, faktor resiko,
disiplin pengobatan
- pola makan  berapa kali makan ? ngemil ? apa aja yang dimakan ? karbo kompleks
(alpukat, biji2an, gandum, jagung), protein hewani, hindari gula, jeroan,
- olahraga  berapa kali dlm seminggu ? durasi ? olahraga ngapain ?  pastikan pemanasan
sblm olahraga, olahraga aerobic spt renang, jogging, sebanyak 5-7 kali seminggu, 30-40
menit.
- mengecek glukosa  sering-sering cek gula darah, minimal 1x sebulan, HbA1c 3 bulan
sekali, untuk pantau komplikasi, penjelasan komplikasi makro-mikro
- pengobatan  disiplin pengobatan ? apakah ada bolong-bolong ? edukasi komplikasi
pengobatan ex hipoglikemia mulai dari gejala dan terapi, target pengobatan GDP < 130,
G2PP < 180, hba1c <7%
EDUKASI DAN PENATALAKSANAAN DM TANPA KOMPLIKASI

1. Assalamualaikum wr.wb, permisi saya menggunakan cairan antiseptic terlebih dahulu.


bismillahirahnirrahim, perkenalkan saya dokter aisyah wanda saya dokter umum yang
bertugas hari ini.
2. Pada pagi hari ini saya akan melakukan edukasi terkait DM ?? ada beberapa pemeriksaan
tambahan juga yang nanti dilakukan jika diperlukan, apakah bapak bersedia ??
3. Sebelumnya dengan bapak/ibu siapa ? umur ? alamat ? pekerjaan ?
4. Auto/alloanamnesis ::
- Riwayat penyakit sekarang
Ada keluhan apa pak/bu ? sejak kapan ? (UTAMA TANYA TRIAS DM : sering
kencing, sering lapar, sering haus atau lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur,
disfungsi ereksi, pruritus vulva)
Ada penurunan berat badan gak pak/bu beberapa bulan terakhir ?
- Riwayat penyakit dahulu
Dulu pernah seperti juga ? ada riwayat kencing manis ? darah tinggi ?  bahasa
awam
- Riwayat penyakit keluarga
Dari keluarga ada yg punya keluhan sama ? keluarga ada yg punya riwayat kencing
manis ? darah tinggi ?  bahasa awam
- Riwayat pengobatan
Sudah pernah dpt pengobatan pak/bu mengenai keluhannya ? sejak kapan ? obatnya
apa ??
- Pola makannya gimana pak/bu biasanya ? berapa kali sehari makannya ? seberapa
banyak tiap makan ?
- Aktivitasnya sehari-hari apa pak/bu ?
5. Tatalaksana pasien ::
 Tatalaksana umum
Baik pak, setelah ini saya lakukan pemeriksaan TB, BB sama TD dulu ya pak,
kemudian selanjutnya pemeriksaan gula darah puasa, gula darah sewaktu, tes
toleransi glukosa oral.
Cara pelaksanaan TTGO menurut WHO
1. tiga hari sebelum pmx ttp makan spt biasa dg karbo cukup dan aktivitas
jasmani spt biasa
2. berpuasa 8 jam sblm pmx, minum air putih tanpa gula boleh
3. diperiksa kadar gula darah puasa (sbg pembanding)
4. diberikan glukosa 75 gram utk dewasa, 1,75gram/kgBB anak2 dilarutkan
dalam 250 ml air dan diminum dlm waktu 5 menit
5. berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pmx 2 jam stlh
minum larutan glukosa selesai
6. diperiksa kadar glukosa darah 2 jam stlh beban glukosa
7. selama proses pemeriksaan pasien yang diperiksa ttp istirahat dan tanpa
merokok

Liat hasilnya, gimanaaa ????????


Baik pak, dari hasil rangkaian bapak didiagnosa diabetes mellitus. Selanjutnya akan
dilakukan beberapa pemeriksaan lagi ya pak/bu untuk menapiskan ada tidak
komplikasi (profil lipid, tes fungsi hati, tes urin, foto thorax, EKG)
 Tatalaksana khusus ::
Baik pak, dari hasil pemeriksaan tadi saya dapatkan kemungkinan diabetes
melitus(kalo tdk ada pmx dx)/diagnosis diabetes mellitus (kalo ada pmx dx pasti),
ditambah melihat keluhan td juga riwayat yang disampaikan td.
Diabetes ini penyakit menahun, akan dialami seumur hidup karena adanya penurunan
fungsi pancreas sehingga gula darah tinggi, penyakit ini harus dikontrol seumur hidup
agar tidak menimbulkan gejala ataupun komplikasi.
Pengontrolannya bagaimana, pertama dengan pola makan yang lebih sehat, diubah
secara perlahan.
o Kita pastikan kebutuhan karbohidrat cukup, usahakan karbohidrat kompleks
seperti gandum, target untuk makan nasi nanti 5-6 sendok, 3 kali sehari, bisa
ditambah selingan buah, pokoknya konsumsi makanan tinggi serat ya
o Kebutuhan Lemak kita batasi daging berlemak dan susu fullcream
o Kebutuhan protein bs didapat yang baik dr ikan, udang, cumi, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, tempe
o Untuk gula dihindari juga, natrium juga dikurangi.
o Kebutuhan kalori nanti dikonsultasikan kembali sesuai kebutuhan.

Kemudian juga harus ada latihan jasmani, untuk jaga kebugaran juga bantu perbaikin
sensitivitas insulin, latihan jasmani teratur 3-5 kali perminggu sekitar 30-45 menit, bisa
coba jalan cepat, bersepeda santai, jogging atau renang. Diusahakan selalu aktif latihan
jasmani tiap hari ya pak/bu

Kemudian nanti juga bisa kita berikan obat antidiabetes oral atau injeksi insulin jika
memang diperlukan ya pak/bu, selama konsumsi obat juga harus kita perhatikan jika ada
efek hipoglikemi yaitu gula darah rendah.

Semuanya kita sesuaikan dengan kondisi medis bapak/ibu saat itu ya, sehingga tidak
memperburuk kondisi bapak/ibu
Dan harus kontrol rutin gula darah dan gejala lainnya pak, biar bisa kita pantau
perjalanan penyakitnya. Karena penyulit utamanya DM adalah kemungkinan
komplikasinya pak. Mulai dari komplikasi dari PD kecil hingga PD besar, PD kecil bisa
retinopati ggn dimata, nefropati ggn diginjal, neuropati ggn disaraf, PD besar bisa jantung
coroner, stroke, kaki diabetes, apalagi kalo bapak ada darah tinggi/hipertensi harus lebih
kita perhatikan lagi pak kemungkinan2 komplikasi seperti ini.

6. Begitu mungkin pak/bu yang saya sampaikan, ada pertanyaan ? baik kalau begitu
terimakasih, jazakumullah khairan katsiran.
INHALER DAN NEBULIZER

Cuci tangan, perkenalan, inform consent


Persiapkan alat dan bahan : kompresor dan nebuliser chamber

Cek obat, expired date


Masukan saline dan obat
Hidupkan nebulizer, pasang mask
Jika pasien juga mendapat terapi oksigen, bisa langsung sambungkan dengan tabung oksigen.
Jika medikasi dan terapi oksigen secara bersamaan  rate flownya 6-8 lpm

MDI (metered dose inhaler) tanpa spacer


- Posisi diri : duduk tegak, rileks
- buka cap mouthpiece, pastikan mouthpiece bersih
- kocok ringan inhaler
- pegang inhaler dengan jempol dibagian dasar dan telunjuk diatas
- keluarkan napas
- lalu masukan mouthpiece diantara gigi, jangan digigit, dan pastikan mouthpiece tertutup oleh bibir
shg tidak ada udara yg keluar dari mulut
- lalu ambil napas dalam perlahan sembari keluarkan obat dengan menekan bagian atas inhaler, dan
teruskan menarik napas dengan stabil (3 – 5 detik)
- tahan napas hingga 10 detik, kemudian bernapas normal
- jika perlu, ulangi setelah 30 detik

MDI (metered dose inhaler) dengan spacer


- Posisi diri : duduk tegak, rileks
- buka cap mouthpiece, pastikan mouthpiece bersih
- masukan mouthpiece inhaler ke spacer
- kocok ringan inhaler
- keluarkan napas
- lalu masukan mouthpiece diantara gigi, jangan digigit, dan pastikan mouthpiece tertutup oleh bibir
shg tidak ada udara yg keluar dari mulut
- lalu ambil napas dalam perlahan sembari keluarkan obat dengan menekan bagian atas inhaler, dan
teruskan menarik napas dengan stabil (3 – 5 detik)
- tahan napas hingga 10 detik, kemudian bernapas normal
- spacer akan berbunyi seperti siulan jika pasien bernapas terlalu cepat

Anda mungkin juga menyukai