Anda di halaman 1dari 3

INNITIAL ASSESMENT

1. PREKAUSA / 3A ( Aman Penolong, Lingkungan dan Pasien )


2. Cek Respon : panggil, tepuk dengan lembut dan mantap, lihat dada pasien
Menilai respon pasien dengan AVPU ( Alert. Verbal Paint, Unrespon}
3. Panggil Bantuan, Aktifkan SPGDT
4. Nilai Kondisi Pasien
- Pilih Pasien trauma dan non trauma
- Identifikasi ada tanda CEDERA CERVICAL / TIDAK
- Imobilisasi cervical manual atau dengan colar neck
5. PRIMARY SURVEY
A. Air way ( open air way + control cervical )
Nilai apakah ada sumbatan jalan napas ( suara tambahan napas, otot otot tambahan napas)
Suara tambahan Napas
 Gurgling ( adanya cairan )
Suction dewasa < 10 dtk, anak < 5 dtk, logg roll, bila perlu AW def
 Snoring ( pangkal lidah )
Tanpa alat : 1. Jaw Thrust pd paasien trauma
2. Head Tilt Chin lift pada pasien non trauma
Alat bantu sementara : OPA  pasien tidak sadar/ tdk ada feflek muntah
NPA  Pasien sadar
B. BREATHING ( Oksigenasi dan Ventilasi )
Lihat pengembangan dada, frekwensi, dan pola napas
Pasang pulse oxymetry bila ada
Beri kan Oksigen Bila pasien sesak, gelisah, sianosis, atau sat O2 < 95 %
Bila tidak ada perubahan : Cari penyebabnya dengan pemeriksaan fisik
Inspeksi : Buka baju yang menutupi dada
Lihat pengembangan dada simetris atau tidak
Lihat adakah jejas atau luka terbuka
Auskultasi : Dengar suara paru kanan dan kiri
Suara normal : Vesikuler
Perkusi : Sonor : Normal
Hipersonor : Udara
Redup / daullnes : Cairan / darah
Palpasi : palpasi semua iga, adakah tanda fraktur ( krepitasi)
Masalah pada Breathing:
1. Tension Pneumothorax
Ciri : Trauma di dada
Perkusii : Hipersonor satu sisi
Peningkatan JVP, Trachea kontralateral ke arah yang sehat
Tindakan : Needle thoracosintesis dengan IV Cath yg besar pada ICS 2 mid Axilla,
Selanjutnya Kolaborasikan untuk pemasasangan WSD
2. Open Pneumothorax
Ciri : Inspeksi : Luka terbuka di dada
Auskultasi : Sucking chest wound
Perkusi : Hipersonor
Tindakan : Kassa 3 sisi
Kolaborasi pemasangan WSD
3. Massive Haematothorax
Ciri : Inspeksi : Jejas, peranjakan dada tidak simetris
Perkusi : Redup ( daullnes)
Tindakan : Kolaborasi pro WSD
Indikasi Thoracotomybila massive haematothorax
Massive bila darah keluar 1500 cc atau >200cc dalam 1 jam
4. Flail Chest dengan contusio paru
Ciri : Napas paradoksal
Teraba tanda fraktur pada palpasi
Tindakan : Kolaborasi untuk th/ analgetik
Optimalkan Oksigenasi
Ventilasi tambahan bila perlu
C. Circulasi ( kenali tanda syok, control perdarahan, perbaikan Volume )
1. Tanda awal syok Nadi cepat dan lemah, Akral dingin
2. Cari sumber perdarahan.. control perdarahan dengan balut tekan, bila perlu pasang bidai pd fraktur
Gunakan gurita pada fraktur pelvis.
3. Perbaikan Volume : Pasang Inf 2 jalur dengan iv cath yang besar, abil sample darah, beri cairan
RL hangat 1000 sd 2000 cc. Tetesan cepat / Loading.

D. DISABILITY ( Status Neurologi )


1. GCS
E : Respon Buka mata : 4 Buka mata spontan
3 Buka mata dengan rangsang suara
2 Buka mata dengan rangsang nyeri
1 Tidak ada respon
V : Respon Verbal : 5 Orientasi ruang, waktu dan tempat baik
4 Bicara ngacau
3 Bicara hanya kata
2 Suara tidak berarti
1 Tidak ada respon
M : Motorik : 6 Mengikuti perintah
5 Melokalisir nyeri
4 Menghindari nyeri
3 Fleksi Abnormal ( dekortasi )
2 Ekstensi abnormal ( Desereberasi )
1 Tidak ada respon,

2. Cek Reflek Pupil


Besar pupil Normal : 2 – 3 mm
Midriasis : > 3 mm
Miosis : < 2mm
Isocor : Pupil kanan kiri diameter sama
An isocor : diameter pupil kanan dan kiri tidak sama
Tanda lateralisasi : periksa adakah kelemahan di salah satu sisi extremitas

E. EXPOSURE ( Cari luka tersembunyi dan cegah hipotermi )


Buka baju pasien, cegah hoipotermi dengan di selimuti
Bila perlu Logg Roll untuk pemeriksaan tubuh bagian belakang, pasang LSB

F. FOLLEY CATHETER
Kontra indikasi : Ruptur urethra ( OUE keluar darah, scrotum haematum, pada RT
Prostat Tidak teraba, pada perempuan perineum haenmatum, OUE
Berdarah )
Urine pertama di buang, catat warna dan volumenya
Urine selanjutnya di hitung perjam.

G. GASTRIC TUBE
TUJUAN : Menilai kondisi dalam lambung
Untuk mengosongkan lambung dan mencegah aspirasi
Untuk decompresi lambung
Akses nutrisi dan terapi
Di pasang lewat ORO bila ada tanda fr bassis cranii
Tanda Fraktur basis cranii :
Otorhea, rhinorhea, batle sign, racoon eyes

H. Heart Monitor
RE EVALUASI A B C D E F G H sampai dengan pasien stabil.
SECONDARY SURVEY

1. Pemeriksaan Fisik Head to Toe ( Inspeksi , Auskultasi, Palpasi, Perkusi )


Menilai adanya DOTS (Deformitas, Open Injury, Tenderness, Swealing)
2. Anamnesis : meliputi AMPLE ( Alergi, Medication, Past Illnes, Last Meal, Even or Environtment )
atau KOMPAK ( Keluhan, Makan terakhir, Penyakit terdahulu, Alergi, Kejadian )
3. Evaluasi TTV dan Hemodinamik
4. Pemeriksaan penunjang ( Laboratorium dan Rontgen )
5. Dokumentasi
6. Persiapan Rawat Inap, Operasi atau rujukan/transfer. ( Definitif )

Anda mungkin juga menyukai