Nama : Annisyah
Mengetahui :
Pembimbing Pendidikan
( Ns,Sahran, S.Kep.,M.Kep )
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Rencana Tindakan Keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
(NOC) Keperawatan (NIC)
1. Resiko aspirasi Setelah diberikan NIC : manajemen jalan
berhubungan dengan intervensi keperawatan napas
Penurunan tingkat selama 1x24 jam, 1. Monitor status 1. Jalan napas yang tidak
kesaddaran diharapkan pasien pernapasan paten dapat
Pengosongan mampu menujukkan sebagaimana mengakibatkan tidak
lambung yang lambat NOC : pencegahan mestinya adekuatnya ventilasi
Penurunan reflex aspirasi yang menyebabkan
muntah Dipertahankan pada frekuensi meningkat,
Gangguan 4 irama tidak teratur
kemampuan menelan 1= tidak pernah 2. Identifikasi 2. Pasien dengan
Peningkatan residu dilakukan kebutuhan penurunan kesadaran
lambung 2= jarang dilakukan aktual/potensial dengan suara snoring
pasien untuk membutuhkan alat
Sfinger esophagus 3= kadang-kadang memasukkan alat bantu napas untuk
bawah inkompeten dilakukan membuka jalan napas membuka jalan napas
Peningkatan tekanan 4= sering dilakukan 3. Buang sekret dengan
intragastrik 5= dilakukan secara menyedot lendir 3. suction dapat dilakukan
Pemberian medikasi konsisten untuk membersihkan
Ditandai dengan Dengan indicator secret pada jalan napas
Hambatan untuk Mengidentifikasi buatan, secret yang
mengangkat bagian faktor resiko tertahan, atau pasien
atas tubuh 4 tidak sadar
Penurunan motilitas Menghindari faktor 4. Auskultasi suaran 4. Suara nafas yang
gastrointestinal resiko napas, abnormal menunjukkan
Batuk tidak efektif 4 lokasi adanya secret
Kurang penetahuan Mempertahankan pada area lobus paru.
terhadap faktor yang kebersihan mulut 5. Lakukan penyedotan 5. Secret dapat mengisi
dapat diubah 4 melalui endotrakeal jalan napas buatan dan
NOC : kontrol mual dan atau NPA mencegah terjadinya
muntah infeksi tambahan
Dipertahankan pada 6. Lakukan fisioterapi 6. Fisioterapi dada
4 dada membantu
1= tidak pernah mengeluarkan secret
dilakukan dengan bantuan getaran
2= jarang dilakukan dan gravitasi
3= kadang-kadang NIC : pencegahan
dilakukan aspirasi
4= sering dilakukan 1. Monitor tingkat 1. Penurunan kesadaran
5= dilakukan secara kesadaran, reflek menyebabkan pasien
konsisten batuk, kemampuan mengalami penurunan
Dengan indicator menelan kemampuan batuk dan
Mengenali onset mengeluarkan secret
mual 2. Skrining adanya 2. Disfagia yang diketahui
Mendeskripsikan disfagia dengan sebelum terjadinya
faktor prnyrbab tepat aspirasi dapat
Menggunakan membantu penangan
langkah-langkah aspirasi sehingga tidak
pencegahan mengganggu oksigenasi
Menghindari faktor 3. Monitor kebutuhan 3. Perawatan saluran
penyebab bila perawatan terhadap cerna dapat dilakykan
mungkin saluran cerna jika pasien mengalami
peningkatan residu
dengan dipuasakan
4. Jaga peralatan 4. Tindakan suctioning
suction tersedia segera dapat dilakukan
bila terjadi aspirasi
5. Periksa residu pada 5. Pemberian makan saat
selang atau residu meningkat dapat
gastrointestinal menyebabkan
sebelum pemberian terjadinya aspirasi
makan
2. Pola napas tidak efektif Setelah diberikan NIC : Manajemen jalan
berhubungan dengan intervensi keperawatan napas
hambatan upaya napas, selama 1 x 24 jam maka
deformitas dinding dada, diharapkan 1. Monitor status
pernapasan 1. Mempertahan kan
deformitas tulang dada, Status pernapasan :
sebagaimana ventilasi
penurunan energi, posisi ventilasi
tubuh yang menghambat Dipertahankan pada 4 mestinya
2. Posisikan untuk 2. Posisi semi fowler
ekspansi paru, sindrom Dengan kriteria mayor :
meringankan sesak menggunakan gaya
hipoventilasi, kerusakan 1. Frekuensi
napas gravitasi untuk
inervasi diafragma, cedera pernapasan
membantu
pada medula spinalis, efek 2. Irama pernapasan
pengembangan paru dan
agen farmakologis, 3. Kedalaman inspirasi
mengurangi tekanan dari
kecemasan. 4. Suara perkusi napas
abdomen pada
5. Volume tidal 3. Motivasi pasien diagfragma.
6. Kapasitas vital untuk bernapas 3. Memaksimlakan
7. Hasil rontgen dada pelan, dan dalam ventilasi dan mencegah
8. Tes faal paru
terjadinya kelelahan
4. Suara nafas menurun
Dengan kriteria minor : 4. Auskultasi suaran
atau tidak ada
napas, catat area
menunjukkan tidak
1. Penggunaan otot ventilasi menurun, masuknya O2 ke paru
bantu pernapasan atau tidak ada dan paru
2. Suara napas tambahan suara tambahan
3. Retraksi dinding dada 5. Kelola pemberian 5. Bronkodilator dapat
4. Pernapasan pursed bronkodilator diberikan untuk
lips membantu ventilasi
5. Dispnea saat istirahat dengan efek vasodilatasi
6. Dispnea saat latihan saluran napas
7. Pengembangan NIC : terapi oksigen
dinding dada tidak
simetris 1. Bersihkan mulut, 1. Rongga mulut dengan
8. Akumulasi sputum hidung dan sekresi tambahan alat bantu
trakea dengan tepat napas harus selalu
dibersihkan dan diganti
untuk mencegah
terjadinya infeksi dan
cedera mukosa
2. Mempertahan kan
2. Pertahankan kepatenan ventilasi
jalan napas
3. Berikan oksigen 3. Membantu
tambahan memaksimalkan ventilasi
udara yang masuk
keparu
4. Monitor aliran oksigen 4. aliran yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi
dapat menurunkan
kondisi pasien
5. Monitor kerusakan 5. perangkat oksigen tanpa
kulit terhadap adanya perawatan dapat
gesekan perangkat mengakibatkan
oksigen kerusakan kulit dan
mukosa