Anda di halaman 1dari 40

ILEUS

Definisi
Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik
adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak
bisa disalurkan ke distal atau anus karena adanya
sumbatan/hambatan mekanik
Anatomi fisiologi
Etiologi Patofisologi
Obstruksi mekanik mempengaruhi Perubahan patofisiologi utama pada
kekuatan dinding usus. Beberapa obstruksi usus adalah adanya lumen
penyebab yaitu : usus yang tersumbat, ini menjadi
Adhesi (perlekatan usus halus) tempat perkembangan bakteri.
Hernia inkarserata eksternal
(inguinal, femoral, umbilikal, Gejala utama dari ileus obstruksi
insisional, atau parastomal)
antara lain
Neoplasma
Nyeri tekan pada abdomen
Intususepsi usus halus
Mual
Volvulus
Muntah
Batu empedu
Konstipasi (sulit BAB)
Distensi abdomen.

Manifestasi Klinis
Mekanis
Fungsional/non-mekanis
PATHWAY
Pengkajian
A. Anamnesa
1. Identitas.
a) Nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan (Umumnya terjadi pada
semua umur, terutama dewasa laki laki maupun perempuan)
b) Keluhan Utama : Nyeri pada perut
c) Riwayat Penyakit Sekarang : nyeri pada perut, muntah, konstipasi (tidak dapat
BAB dan flatus dalam beberapa hari)
d) Riwayat Penyakit Dahulu : Biasanya klien sebelumnya menderita penyakit
hernia, divertikulum.
e) Riwayat Penyakit Keluarga : Ada keluarga dengan riwayat atresia illeum dan
jejenum.
f) Activity Daily Life
Nutrisi
Eliminasi
Istirahat
Aktivitas
Personal Hygiene
Lanjutan....
B. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum: Lemah, kesadaran menurun sampai syok
hipovolemia suhu meningkat(39C), pernapasan
meningkat(24x/mnt), nadi meningkat(110x/mnt) tekanan
darah(130/90 mmHg)
2) Sistem kardiovaskular
3) Sistem respirasi
4) Sistem hematologi
5) Sistem perkemihan
6) Sistem muskuloskeletal
7) Sistem integumen
8) Sistem gastrointestinal
Lanjutan ...
C. Pemeriksaan Penunjang
1) Rontgen toraks: diafragma meninggi akibat distensi
abdomen
2) Rontgen abdomen dalam posisi telentang: mencari
penyebab (batu empedu, volvulus, hernia)
3) Pemeriksaan sinar x: Untuk menunjukan kuantitas abnormal
dari gas atau cairan dalam usus
4) Pemeriksaan laboratorium (misalnya pemeriksaan elektrolit
dan jumlah darah lengkap) akan menunjukan gambaran
dehidrasi dan kehilangan volume plasma dan kemungkinan
infeksi
5) Pemeriksaan radiogram abdomen sangat penting untuk
menegakkan diagnosa obstruksi usus. (Doenges, Marilyn E,
2000)
DIAGNOSA DAN PERENCANAAN

Diagnosa 1 : Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peningkatan tekanan


intralumen
Tujuan : setelah di lakukan tindakan perawatan 1x24jam di harapkan
gangguan rasa nyaman (nyeri) dapat teratasi.
Kriteria Hasil :
Tidak ada tanda-tanda nyeri

Skala nyeri (0-3).

Ekspresi wajah rileks.

TTV dalam batas normal (TD: 110/70-120/80 mmHg, N: 80-100x/mnt,


RR: 16-20x/mnt, S: 36,5-37,5 C)
Bising Usus normal (5-12x/menit)
Lanjutan ....
Diagnosa 2 : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan
cairan berlebih
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan
cairan dan elektrolit dapat dipertahankan secara maksimal.
Kriteria Hasil :
TTV dalam batas normal.

TD: 110/70-120/80 mmHg


N: 80-100x/mnt
RR: 16-20x /mnt
S: 36,5-37,5C
Turgor kulit normal (<2 detik)
Lanjutan ..

Diagnosa 3 : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual, muntah


Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam
nutrisi optimal
Kriteria Hasil :
BB meningkat atau normal sesuai umur

Nafsu makan meningkat

Px tidak mengalami mual, muntah


lanjutan

Diagnosa 4 :Resiko infeksi b/d komplikasi peritonitis septikemia


Tujuan : setelah dilakukan tindakan 2x24 jam klien tidak
menunjukkkan tanda dan gejala infeksi.
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh normal (36,5-37,5 C)

Leukosit normal 4.000-11000 ml


Lanjutan...

Diagnosa 5 : ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan


distensi abdomen
Tujuan : Pola nafas menjadi efektif
Lanjutan..
Diagnosa 6 : Nyeri berhubungan dengan distensi
abdomen
Tujuan : Rasa nyeri teratasi
Lanjutan ...

Diagnosa 7: Kecemasan berhubungan dengan perubahan status


kesehatan.
Tujuan: Kecemasan teratasi
Implementasi
Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
Mengkaji ttv klien

Mempertahankan pada posisi nyaman

Mengajarkan klien tehnik napas dalam

Mengkaji karakteristik nyeri klien

Memberikan terapi obat ranitidine


Lanjutan...

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari


kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat
Mengkaji ttv klien

Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi klien

Memonitor intake dan ouput klien

Menganjurkan klien untuk minum air mineral 1500-


2500ml/hari
Memberikan cairan intravena
Lanjutan...

Gangguan eliminasi fekal berhubungan dengan menurunnya


mobilitas intestinal
Mengkaji ttv klien

Menganjurkan klien untuk minum air hangat atau jus buah

Menganjurkan klien untuk makan makanan yang berserat

(brokoli, kismis, pir, pisang pepaya)


Mengauskultasi bising usus klien

Memonitor intake dan output klien

Memberikan terapi obat Yall (Dulcolax)


Evaluasi
Hasil yang diharapkan sesuai diagnose keperawatan
Tidak ada atau nyeri abdomen berkurang
Menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan elektrolit
Membuat pola eliminasi sesuai kebutuhan fisik dan gaya hidup dengan
ketetapan jumlah dan konsistensi
Mendapat nutrisi yang optimal
Tidak adanya depresi pernafasan
Tidur/istirahat tidak ada gangguan
Tidak mengalami komplikasi dengan suhu batas normal
Menunjukkan rileks dan tidak cemas
Memperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang proses penyakitnya
Penkes Gangguan Yang Mengalami Obstruksi Ileus

Ingatkan pasien untuk segera datang ke rumah sakit bila terdapat nyeri
abdomen, distensi, nausea, vomiting, konstipasi, atau fecal impaction
(manula) agar dapat pertolongan segera.
Pasien dan keluarga perlu mengubah cara hidup yang benar untuk
mencegah terjadinya obstruksi ulang.
Jelaskan untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak,
olahraga yang teratur, serta minum air yang cukup jika tidak ada kontra
indikasi.
Ajarkan pasien dan keluarga tentang prinsip prinsip perawatan luka,
penggunaan obat dan melakukan aktifitas yang sesuai.
Pemasangan NGT

Semua pasien dengan obstruksi usus membutuhkan operasi emergensi.


Manajemen sebelum operasi yaitu pemasangan Naso Gastrik Tube
(NGT). Tujuannya adalah untuk mencegah muntah, mengurangi
aspirasi, dan jangan sampai usus terus menerus merenggang akibat
tertelannnya udara (mencegah distensi abdomen).

Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan


melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk
memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak
mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara
oral.
Manfaat dan Tujuan NGT

Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada


dalam lambung (cairan,udara,darah,racun).
Untuk memasukan cairan (memenuhi kebutuhan cairan atau
nutrisi).
Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
subtansi isi lambung.
Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia.
Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang
melaksanakan operasi Pneumonectomy untuk mencegah muntah
dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery
(pemulihan dari general anaesthesia).
Langkah-langkah Pemasangan NGT
Pemasangan NGT
Persiapan Alat
Lampu senter/ pen light
Klem
Handuk kecil
Tissue
Spatel lidah
Sarung tangan dispossible
Plester
Bak instrumen
Slang nasogastrik sesuai ukuran
Pelumas/ jelly
Spuit berujung kateter 50 ml
Stetoskop
Prosedur Kerja

6) Tempatkan handuk mandi diatas


1) Cuci tangan dan atur peralatan. dada pasien.
2) Jelaskan prosedur pada pasien. 7) Persiapkan tissue dalam jangkauan.
3) Bantu pasien untuk posisi Fowler.
8) Gunakan sarung tangan.
4) Berdirilah disisi kanan tempat tidur
pasien bila anda bertangan 9) Tentukan panjang slang yang akan
dominan kanan(atau sisi kiri bila dimasukkan dan ditandai dengan
anda bertangan dominan kiri). plester.
Periksa dan perbaiki kepatenan
nasal. Minta pasien untuk 10)Ukur jarak dari lubang hidung ke
bernafas melalui satu lubang daun telinga, dengan
hidung saat lubang yang lain menempatkan ujung melingkar
tersumbat, ulangi pada lubang
hidung yang lain, Bersihkan mukus slang pada daun telinga;
dan sekresi dari hidung dengan Lanjutkan pengukuran dari daun
tissue lembab atau lidi kapas. telinga ke tonjolan sternum; tandai
5) Periksa adakah infeksi dan lain- lokasi di tonjolan sternum dengan
lain. plester kecil.
Lanjutan...

11) Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam


lubang hidung yang paling bersih.
12) Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung,
minta pasien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut.
13) Ketika slang terlihat dan pasien bisa merasakan slang dalam
faring, instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan dan
menelan.
14) Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang
2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada
lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi
plester lilitan mengitari slang.
15) Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien.
Memberi Makan Melalui NGT

Persiapan Alat :
Handscoen

Spuit dengan ukuran 20-50 cc

Formula makanan selang yang diresepkan

Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam


tempatnya, dengan ketentuan suhu makanan
harus hangat sesuai suhu tubuh.
Air matang (hangat)

Bila ada obat yang harus diberikan, dihaluskan


terlebih dahulu dan dicampurkan dalam
makanan/ air, diberikan terakhir.
Prosedur

1) Klem selang NGT selama pengisian 5) Jika makanan cair akan habis, isi
makanan cair ke dalam spuit. kembali (jangan biarkan udara
2) Melalui corong masukkan air matang masuk ke lambung)
atau air teh sekurang-kurangnya 15 cc. 6) Bila klien harus minum obat, obat
Pada tahap permulaan, corong harus dilarutkan dan diberikan
dimiringkan dan tuangkan makanan sebelum makanan habis.
melalui pinggirnya. Setelah penuh, 7) Setelah makanan habis, selang
corong ditegakkan kembali. dibilas dengan air masak.
3) Klem dibuka perlahan-lahan Kemudian pangkal selang segera
4) Alirkan makanan cair dengan perlahan. di klem.
Atur kecepatan dengan cara 8) Rapikan Klien, peralatan
meninggikan spuit. Jika klien merasa dibereskan dan dikembalikan ke
tidak nyaman dengan lambungnya, klem tempat semula.
selang NGT beberapa menit. 9) Cuci tangan
Melakukan perawatan kolostomy

Suatu tindakan mengganti kantong kolostomi yang penuh dengan yang baru

Kolostomi adalah prosedur untuk membuat stoma (pembukaan) antara usus


dan dinding perut. Ini mungkin dilakukan sebelum memiliki operasi untuk
menghapus usus yang tersumbat.

Kolostomi dapat digunakan untuk menghilangkan udara atau cairan dari usus.
Dengan kolostomi, tinja keluar dari stoma ke dalam kantong tertutup. Tinja
mungkin berair, tergantung pada bagian mana dari usus besar digunakan
untuk kolostomi tersebut. Stoma mungkin ditutup beberapa hari setelah
operasi usus setelah sembuh.
Perawatan Kolostomy

Persiapan
A. Persiapan pasien
B. Persiapan alat
Sarung tangan bersih
Handuk mandi/selimut mandi
Air hangat
Sabun mandi yang lembut
Tissue
Kantong kolostomi bersih
Bengkok/pispot
Kassa
Tempat sampah
Gunting
Prosedur

1) Menjealskan prosedur 8) Lindungi stoma dengan tissue


2) Mendekatkan alat-alat kedekat atau kassa agar feces tidak
klien mengotori kulit yang sudah
dibersihkan
3) Pasang selimut mandi/handuk
9) Keringkan kulit sekitar stoma
4) Dekatkan bengkok kedekat klien dengan tissue atau kassa
5) Pasang sarung tangan bersih 10) Pasang kantong stoma
6) Buka kantong lama dan buang 11) Buka sarung tangan
ketempat bersih
12) Bereskan alat
7) Bersihkan stoma dan kulit sekitar
dengan menggunakan sabun dan 13) Rapihkan pasien
cairan hangat 14) Mencuci tangan
15) Melaksanakan dokumentasi :
Kesimpulan

Ileus adalah gangguan usus yang merupakan tanda adanya


ostruksi usus. Ileus Obstruktif disebut juga Ileus Mekanis (Ileus
Dinamik) yaitu suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak
dapat diatasi oleh peristaltik baik sebahagian maupun total.
Ileus obstruktif ini dapat akut seperti pada hernia stragulata
atau kronis akibat karsinoma yang melingkari.

Anda mungkin juga menyukai