FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
RE-EVALUASI = ADCD
E = Exposure
1) Gunting pakaian dan lihat adanya jejas/cedera yang mengancam
lainya
2) Selimuti untuk mencegah hipotermia
3) Lakukan teknik log roll utuk mengkaji area posterior tubuh
F = Folley catheter
1) Kaji ada tidaknya ruptur retra untuk pemasangan folley
kateter, dengan tanda:
Pada laki-laki: ada darah di orifisum uretra eksteral, skrotum
hematoma, RT prostat melayang
Pada wanita: kelaur darah dari orifisum uretra eksternal,
perinium hematoma
2) Jika tidak ada kontraindikasi, lakukan pemasangan folley
kateter. Urine pertama dibuang, lalu ditampung.
3) Periksa pengeluaran urine/jam:
Dewasa = 0,5 cc/Kg BB/jam
Anak = 1 cc/Kg BB/jam
Bayi = 2 cc/Kg BB/jam
4) Pertimbangkan pemasangan folley kateter dapat dilakukan pada
tahap sirkulasi, jika tidak ada indikasi
H = Heart monitor
1) Pemeriksaan EKG (mewaspadai terhadap aritmia yang
mengancam)
Kelompok 1 – Program Studi Profesi Ners Reguler – FKes - UMPRI
2) Pemeriksaan oxymeter (untuk mengetahui kadar saturasi
oksigen)
3) Capnograp (untuk megetahui CO2)
I = Imaging
1) Pemeriksaan radiologi (X-Ray) dilakuka pada lokasi cidera yang
terindikasi: fraktur kranial, tulang belakang, pelvis dan tulang
ekstremitas atas-bawah
RE-EVALUASI FHGI
Tetesan mikro:
jumlah kebutuhan cairan X faktor tetesan
= Tetes/menit
waktu (jam) X 60 menit
2. Dehidrasi
Derajat dehidrasi Dewasa Anak
Ringan 4% 4-5 %
Sedang 6% 5-10 %
Berat 8% 10-15 %
Syok 15 % 15-20 %
Rumus dehidrasi:
BB sebelum sakit x BB sesudah sakit x 100%
Kelompok 1 – Program Studi Profesi Ners Reguler – FKes - UMPRI
BB sebelum sakit
4. Tranfusi darah
Kebutuhan tranfusi darah diberikan pada:
- Dewasa: jika perdarahan > 15% EBV
- Anak : jika perdarahan > 10% EBV