Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

Ante Natal Care (ANC)

Oleh :

EKO WISMA APRIONO


NIM. 2020207209034

PROGRAM STUDYPROFESI NERS REGULER FAKULTAS


KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI)LAMPUNG
TAHUN 2020
1. Pengertian

Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang
berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi imigrasi
spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu terjadi
nidasi pada uretus, pembentukan plasenta, pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi sampai aterm.

Ante Natal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala untuk
menjaga kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya
koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasara yang dilakukan.

Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik. Pemeriksaan Ante Natal
Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik
ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar

2. Tanda – Tanda kehamilan


a. Perubahan kondisi payudara
Wanita hamil mengalami perubahan hormon pada tubuh. Hal ini mempengaruhi
kondisi payudara. Di awal kehamilan, payudara akan terasa lembut bila dipegang.
Seiring bertambahnya usia kandungan, payudara akan terasa lebih kencang, lebih
padat, serta sensitif. Puting akan tampak sering muncul dan berwarna lebih gelap.
Pembuluh darah juga lebih tampak di permukaan kulit payudarah

b. Sering buang air kecil


Sebagai tanda-tanda awal kehamilan, Ibu mungkin akan merasa sering buang air kecil
khususnya di malam hari. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon.
Namun pada usia kehamilan selanjutnya, kondisi ini bisa saja disebabkan oleh
tekanan pada kandung kemih karena rahim yang membesar. Bukan tidak mungkin,
rasa ingin buang air kecil semakin sering seiring dengan usia kehamilan.

c. Merasa cepat lelah


Lelah yang sangat serta sering dapat menjadi salah satu tanda kehamilan. Biasanya,
gejala ini akan berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan. Hal ini umumnya
disebabkan oleh meningkatkan kadar progesterone dan perubahan pada produksi
darah, detak jantung, dan metabolisme tubuh. Ada baiknya untuk mengurangi
konsumsi kafein sebagai cara mengurangi rasa lelah karena zat tersebut dapat
membahayakan janin dalam kandungan apabila dikonsumsi secara berlebih.

d. Mual dan muntah disertai dengan pusing


Satu dari dua wanita hamil pasti mengalami mual dan muntah terutama sebulan
setelah haid terakhir. Sering kali, gejala ini terjadi hanya pada pagi hari atau biasa
disebut sebagai  morning sickness. Namun ada juga yang merasakannya sepanjang
hari. Biasanya, hal ini akibat meningkatnya asam lambung di malam hari serta
naiknya kadar hormon beta-HCG. Untuk menanganinya, ada baiknya apabila Ibu
mencegah perut agar tidak kosong. Air lemon atau jahe hangat akan meredakan
perasaan mual tersebut
.
e. Sensitif dengan bau
Sering kali mual disebabkan karena sensitifitas hidung wanita hamil yang lebih tajam
dibanding sebelumnya. Bau-bau menyengat yang sederhana seperti bau masakan saja
dapat membuat seorang ibu hamil mual dan muntah. Hal ini pada dasarnya normal
terjadi dan merupakan salah satu gejala awal kehamilan.

3. Adaptasi fisiologi dan psikologis ibu hamil


a. Perubahan pada sistem reproduksi
Proses adaptasi dari segi fisiologis yang paling nampak adalah dari sistem reproduksi.
karena ada janin yang sedang berkembang di dalam uterusnya, maka uterus akan
membesar. Ini kemudian akan membuat sistem reproduksi pada seorang ibu hamil
menjadi beradaptasi dengan perubahan tersebut. Hormon yang dihasilkan pun akan
berpengaruh dan menyesuaikan dengan adanya perubahan pada ukuran uterus
tersebut.

b. Perubahan kardiovaskuler
Sistem pembuluh darah dan juga jantung akan mengalami proses adaptasi dengan
perubahan yang ada. Hal yang paling nampak adalah adanya peningkatan volume
darah pada ibu. Volume darah akan meningkat sekitar 30% hingga 50% pada awal
kehamilan. Kadar hematokrit pada ibu hamil mungkin bisa saja menurun pada
awalnya sehingga dikenal dengan kondisi hemodelusi. Ini akan menyebabkan ibu
hamil pada masa awal kehamilannya mengalami anemia fisiologis. Biasanya ini akan
pulih dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.

c. Perubahan system pencernaan


Sistem pencernaan juga akan mengalami perubahan dan beradaptasi dengan adanya
pertumbuhan janin di dalam tubuh ibu hamil. Salah satunya yaitu menurunnya
motilitas usus besar sehingga menyebabkan masalah konstipasi yang biasa dialami
pada ibu hamil. Selain itu, dengan adanya pertumbuhan janin tersebut, ibu akan
cenderung mengalami peningkatan untuk rasa haus dan juga rasa lapar.

d. Perubahan paru – paru


Dari segi sistem pernapasan, paru-paru ibu juga akan mengalami perubahan.
Karbondioksida dari janin akan dikeluarkan melalui sistem pernapasan ibu. Uterus
yang semakin membesar juga akan menyebabkan dorongan ke atas sehingga menekan
diafragma. Kadang-kadang ibu akan merasakan perasaan sesak dan kesulitan untuk
bernapas. Namun ini juga wajar dan akan membuat ibu terbiasa dengan sendirinya.

e. Emosi yang menjadi labil


Jika beberapa poin sebelumnya membahas mengenai perubahan secara fisiologis,
maka secara psikologis, perubahan yang bisa terlihat dari ibu hamil adalah emosinya
yang cenderung kurang stabil. Perubahan mood yang bisa terjadi dengan cepat
merupakan hal yang lumrah karena ini juga ada kaitannya dengan perubahan
hormonal yang sedang terjadi.

f. Kecenderungan untuk malas


Seorang ibu hamil juga biasanya memiliki kecenderungan untuk merasa malas dari
biasanya. Perubahan hormonal yang ada membuat ibu kadang merasa kehilangan
banyak energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang sebenarnya juga sederhana
saja.

g. Perasaan sensitif
Karena emosi yang kurang stabil tadi, maka seorang ibu hamil akan cenderung untuk
mengalami sikap yang lebih sensitif dari biasanya. Sebaiknya pasangan harus bisa
mengerti ini sebagai bagian dari proses adaptasi yang sedang terjadi. Bentuk dukungan
yang tepat bisa diberikan dengan berusaha lebih mengerti dan memahami ibu hamil.

4. Kebutuhan ibu hamil trimester 1-3


A. Kebutuhan nutrisi

Trimester pertama kehamilan berlangsung dari minggu pertama hingga minggu ke-
13. Trimester ini merupakan periode antara masa konsepsi ketika sel pertama janin
terbentuk hingga akhir minggu ke-12, dan masa pembentukan semua organ janin.

Karena trimester pertama kehamilan begitu penting, ibu hamil perlu mengonsumsi
makanan yang sehat dan mengandung zat-zat berikut ini:

 Asam folat (vitamin B9)


Asam folat dibutuhkan dari awal trimester kehamilan karena berfungsi mendukung
perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Kekurangan asam folat
pada trimester pertama dapat mengakibatkan bayi mengalami cacat lahir.

Sumber makanan yang mengandung asam folat, termasuk hati ayam, kacang koro,
asparagus, sayur bayam, kuning telur, kacang tanah, alpukat, jagung, dan brokoli.

 Vitamin B6 

Vitamin B6 memiliki peran penting selama masa kehamilan, terutama pada ibu
yang mengalami mual. Hal ini karena vitamin B6 terbukti efektif untuk menekan
rasa mual selama kehamilan trimester pertama.

Sumber makanan yang mengandung vitamin B6, yaitu ikan salmon, pisang, dan
roti gandum.

 Zat besi

Zat besi diperlukan ibu hamil selama trimester pertama untuk mencegah terjadinya
anemia selama kehamilan. Dengan mencegah terjadinya anemia, ibu hamil turut
menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, dan
depresi setelah melahirkan.

Sumber makanan yang mengandung zat besi, misalnya daging merah tanpa lemak,
kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan brokoli.

Trimester kedua kehamilan berlangsung dari minggu ke-14 sampai minggu ke-27.
Pada trimester ini, zat gizi yang wajib didapatkan oleh ibu hamil adalah:

 Kalsium dan vitamin D

Kalsium dibutuhkan di trimester kedua kehamilan untuk menunjang pertumbuhan


tulang dan gigi janin. Sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk membantu proses
penyerapan kalsium ke dalam tubuh, juga mencegah terjadinya infeksi serta
kelahiran prematur.

Ibu hamil membutuhkan 1.000 miligram kalsium dan 4.000 IU vitamin D per hari.
Sumber makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D adalah susu, keju,
yoghurt, telur, sayuran berdaun hijau, dan kentang.

 Asam lemak omega-3

Asam lemak omega-3 dibutuhkan selama masa kehamilan untuk perkembangan


otak, sistem saraf, dan penglihatan janin. Asam lemak omega-3 dapat ditemukan
pada ikan salmon, ikan tuna, udang, kepiting, telur, minyak kanola, minyak
walnut, dan minyak kedelai.

Trimester ketiga kehamilan dimulai pada minggu ke-28 kehamilan sampai minggu ke-
41. Pada trimester ini makanan yang dikonsumsi ibu hamil ditujukan untuk
memberikan energi yang cukup untuk proses persalinan nanti.

Beberapa kebutuhan gizi yang wajib dipenuhi ibu hamil di trimester ketiga, antara
lain:

 Karbohidrat

Pada trimester ketiga, kebutuhan karbohidrat ibu hamil adalah sebanyak 2.200
kalori. Karbohidrat bisa didapatkan dari nasi, kentang, roti gandum, dan oatmeal.

 Protein

Selain menjadi sumber energi, protein juga berperan dalam pembentukan sistem
kekebalan tubuh ibu hamil dan janin. Protein bisa didapatkan dari daging merah,
daging ayam, telur, susu, tahu, dan tempe.

 Vitamin K
Asupan vitamin K yang cukup akan membantu mempercepat proses pembekuan
darah setelah melahirkan. Makanan yang kaya akan vitamin K, di antaranya melon,
roti gandum, kacang hijau, dan pasta.

Selain memperhatikan dan memenuhi kecukupan gizi selama kehamilan, ibu hamil
juga wajib untuk menerapkan gaya hidup sehat. Caranya, lakukan olahraga yang
sesuai dengan kondisi kehamilan secara rutin dan teratur, jauhi rokok dan alkohol,
cukup istirahat, serta kelola stres dengan baik. Terakhir, jangan lupa untuk melakukan
pemeriksaan antenatal secara berkala agar kondisi kehamilan selalu terpantau dengan
baik.

B. Personal hygiene
Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak
mengandung kuman. Pada ibu hamil karena bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh
maka ibu hamil cenderung menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu
menjaga kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan badan juga
dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh. Personal hygiene diantaranya yaitu
mandi, perawatan vulva dan vagina, perawatan gigi, perawatan kuku, dan perawatan
rambut.

C. Eliminasi (BAB DAN BAK)


a) Buang Air Besar(BAB)
Pada ibu hamil sering terjadi obstipasi. Obstipasi ini kemungkinan terjadi
disebabkan oleh :
- Kurang gerak badan
- Hamil muda sering terjadi muntah dan kurang makan
- Peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon
- Tekanan pada rektum oleh kepala
Dengan terjadinya obstipasi pada ibu hamil maka panggul terisi dengan rectum
yang penuh feses selain membesarnya rahim, maka dapat menimbulkan bendungan
di dalam panggul yang memudahkan timbulnya haemorrhoid. Hal tersebut dapat
dikurangi dengan minum banyak air putih, gerak badan cukup, makan-makanan
yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan.

b) Buang Air Kecil (BAK)


Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar dan
malahan justru lebih sering BAK karena ada penekanan kandung kemih oleh
pembesaran uterus. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga
daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi ini menyebabkan jamur (trikomonas)
tumbuh subur sehingga ibu hamil mengeluh gatal dan keputihan. Rasa gatal sangat
mengganggu, sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih sering sisa
(residu) yang memudahkan terjadinya infeksi.
D. Seksual

Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual.Hubungan


seksual yang disarankan pada ibu hamil adalah :
a) Posisi diatur untuk menyesuaikan dengan pembesaran perut . Posisi perempuan
diatas dianjurkan karena perempuan dapat mengatur kedalaman penetrasi penis
dan juga dapat melindungi perut dan payudara. Posisi miring dapat mengurangi
energi dan tekanan perut yang membesar terutama pada kehamilan trimester III.
b) Pada trimester III hubungan seksual supaya dilakukan dengan hati – hati karena
dapat menimbulkan kontraksi uterus sehingga kemungkinan dapat terjadi partus
prematur, fetal bradicardia pada janin sehingga dapat menyebabkan fetal distress
tetapi tidak berarti dilarang.
c) Hindari hubungan seksual yang menyebabkan kerusakan janin
d) Hindari kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita) karena apabila meniupkan
udara ke vagina dapat menyebabkan emboli udara yang dapat menyebabkan
kematian.
e) Pada pasangan beresiko, hubungan seksual dengan memakai kondom supaya
dilanjutkan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.

Hubungan seksual disarankan tidak dilakukan pada ibu hamil bila:


a) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas.
b) Terjadi perdarahan saat hubungan seksual.
c) Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
d) Terdapat perlukaan di sekitar alat kelamin bagian luar.
e) Serviks telah membuka
f) Plasenta letak rendah
g) Wanita yang sering mengalami keguguran, persalinan preterm, mengalami
kematian dalam kandungan atau sekitar 2 minggu menjelang persalinan.

5. Asuhan keperawatan pada ibu hamil

1) Pengkajian
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
- Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan
sebagainya.
- Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid
terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.

2) Pemeriksaan fisik

1) Teknik inspeksi
 Daerah muka
Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah
oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
 Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah
kelenjar gondok membesar atau kelenjar limpa membengkak.
 Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan
putting susu, adakah colostrums.
 Perut
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar ke
samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan anak
atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan paru
 Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.
 Anggota gerak bawah
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha

2) Tekhnik palpasi
a. Maksud periksa palpasi adalah :
 Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)
 Untuk menentukan letaknya anak dalam Rahim

b. Macam-macam palpasi ada tiga macam yaitu


 Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
Leopold I
- Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
- Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
- Rahim dibawah ke tengah
- Tinggi fundus uteri ditentukan
- Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.

Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang
bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di
fundus dan tangan lain di atas simfisis

 Leopold II

- Kedua tangan pindah ke samping


- Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
- Tentukan letak punggung anak
- Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin

Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil).

Leopold III

- Dipergunakan satu tangan saja


- Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
- Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak
ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV

- Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita


- Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
- Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul
dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
- Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul)

Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul)

Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam rongga panggul.

3)  Penampilan umum
a) Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum
Tujuan :
- Untuk mengetahui keadaan umum ibu
- Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi
kehamilan
- Untuk membantu menetapkan diagnosis
- Dilakukan pada :
- ibu yang pertama kali datang periksa
- Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.

b) Macam-macam pemeriksaan
- Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
- Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
- Keadaaan jantung dan keadaan paru
- Adakah oedem
- Tekanan darah
- Berat badan
- Pemeriksaan laboratorium
4) Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses
5) pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
- Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
- Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
- Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan :
- Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
- Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
- Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara
Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
- Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26
cm.
- Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29
cm
- Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan
kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
- Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang
lumbal lima).
- Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior
kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.

Pertumbuhan janin

- 0 – 4 minggu
pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
- 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
- 8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar,
mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks primitive mulai.
- 12 – 16 minggu
berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum
menyatu.
- 16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit.
- 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
- 24 – 28 minggu
kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
- 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai
putih dan keriput kurang.
- 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku
sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
- 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat

6) Riwayat keperawatan

- Aktivitas atau istirahat


Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10
– 15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
- Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
- Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan,
urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
- Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.
- Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat
setelah 28 minggu, nyeri punggung.
- Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat
meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
- Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone
(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada
pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20
minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
- Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,
peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan
adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12
minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.
- Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan
bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga
lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
- Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.

7) Pemeriksaan Diagnostik
- Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
- Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
- Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
- Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
- Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas
- Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
- Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal).

 Diagnosa Keperawatan
a. Nutrisi; Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap b/d mual
muntah
b. Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah
c. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
d. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
e. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada
konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan
tujuan hidup, kurang informasi.
f. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.
g. Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan.

 Intervensi Keperawatan

No Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


hasil
1 Nutrisi; Perubahan, Setelah dilakukan 1. Tentukan keadekuatan 1. Kesejahteraan janin/ibu
kurang dari asuhan keperawatan kebiasaan asupan nutrisi tergantung pada nutrisi selama
kebutuhan tubuh, 3 x 24 jam dulu atau sekarang kehamilan sebagaimana selama 2
resiko tinggi terhadap diharapkan nutrisi dengan menggunakan tahun sebelum kehamilan
b/d mual muntah terpenuhi dengan batasan 24 jam. 2. Remaja dapat cenderung
criteria hasil : Perhatikan kondisi malnutrisi/anemia dan klien
1. Mengikuti diet rambut, kuku, dan kulit, lansia mungkin cenderung
yang dianjurkan 2. Dapatkan riwayat obesitas/DM
2. Mengkonsumsi kesehatan: catat usia 3. Materi referensi yang dapat
suplemen zat (khususnya kurang dari dipelajari di rumah,
besi/vitamin 17 tahun atau lebih dari meningkatkan kemungkinan klien
sesuai resep 35 tahun), memilih diet seimbang
3. Berikan informasi tertulis 4. Ketidakadekuatan penambahan
dan verbal yang tepat BB prenatal dan atau di bawah
tentang diet, berat badan normal masa
4. Timbang berat badan, kehamilan
pastikan berat badan 5. Mengidentifikasi adanya anemia
pregravid biasanya, dan potensial penurunan
5. Pantau kadar hemoglobin kapasitas pembawa oksigen ibu
(Hb) / Ht,
2 Resiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Auskultrasi denyut 1. Adanya denyut jantung
volume cairan b/d asuhan keperawatan jantung janin memastikan adanya janin bukan
muntah 3 x 24 jam mola hidatidosa
diharapkan cairan 2. Tentukan
terpenuhi dengan frekuensi/beratnya mual 2. Memberikan data berkenaan
criteria hasil : Klien atau muntah dengan semua kondisi.
mengkonsomsi cairan Peningkatan kadar Hormon
dengan jumlah yang 3. Tinjau ulang riwayat Gonadotropin Korionik (HCG),
sesuai setiap hari kemungkinan masalah perubahan matabolisme
medis lain. (Misalnya karbohidrat dan penurunan
uklus, peptikum, gastritis, motilitas gastric memperberat
kolesistisis) mual dan muntah pada
trisemester pertama.
4. Kaji suhu dan turgor kulit,
membran mukosa, TD, 3. Membantu dalam
suhu, masukan haluaran mengenyampingkan penyebab
dan berat jenis urine. lain. Untuk mengatasi masalah
khusus dalam mengidentifikasi
5. Anjurkan peningkatan intervensi
masukan minuman
bikarbonat makan enam 4. Indikator dalam membantu untuk
kali sehari dengan jumlah mengevaluasi tingkat/kebutuhan
yang sedikit dan makanan hidrasi
tinggi karbohidrat
5. Membantu dalam meminimalkan
mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.

3 Resiko tinggi pola Setelah dilakukan 1. Tinjau ulang kebutuhan 1. membantu mengidentifikasi
napas tidak efektif asuhan keperawatan perubahan tidur normal kebutuhan menetapkan pola tidur
b/d 3 x 24 jam berkenaan dengan yang berbeda waktu tidur malam
penekanan/pergesera diharapkan tidak kehamilan, teruskan pola dan tidur siang lebih dini.
n diafragma. efektif pola nafas tidur saat ini. 2. ansietas yang berlebihan,
tidaj terjadi dengan 2. Kaji tingkat insomnia dan kegembiraan, ketidaknyamanan
criteria hasil : respons klien terhadap fisik, nokturia, dan aktivitas janin
1. Pernapasan penurunan tidur, anjurkan dapat mempersulit tidur.
normal alat 3. pada posisi rekumben,
2. tidak ada suara 3. Perhatikan keluhan pembesaran uterus serta organ
tambahan kesulitan bernapas karena abdomen menekan diafragma
posisi. Anjurkan tidur hingga membatasi ekspansi paru,
pada posisi semi fowler. penggunaan posisi semi fowler
4. Evaluasi tingkat memungkinkan diafragma
kelelahan, anjurkan klien menurun
untuk istirahat ± 2 jam dan 4. peningkatan retensi cairan,
dapatkan 8 jam tidur per penambahan berat badan dan
malam. pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara
dengan anak lain
4 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Tinjau ulang kebutuhan 1. membantu mengidentifikasi
b/d stress psikologik, asuhan keperawatan perubahan tidur normal kebutuhan menetapkan pola tidur
perubahan pola 3 x 24 jam berkenaan dengan yang berbeda waktu tidur malam
tingkat aktivitas, diharapkan pola tidur kehamilan, teruskan pola dan tidur siang lebih dini.
sesak. teratur dengan tidur saat ini. 2. ansietas yang berlebihan,
criteria hasil : 2. Kaji tingkat insomnia dan kegembiraan, ketidaknyamanan
klien tidur lebih dari respons klien terhadap fisik, nokturia, dan aktivitas janin
8 jam penurunan tidur, anjurkan dapat mempersulit tidur.
alat bantu untuk tidur 3. pada posisi rekumben,
seperti teknik relaksasi, pembesaran uterus serta organ
membaca, mandi air abdomen menekan diafragma
hangat, dan penurunan hingga membatasi ekspansi paru,
aktivitas tepat sebelum penggunaan posisi semi fowler
beristirahat. memungkinkan diafragma
3. Perhatikan keluhan menurun,
kesulitan bernapas karena 4. peningkatan retensi cairan,
posisi. Anjurkan tidur penambahan berat badan dan
pada posisi semi fowler. pertumbuhan janin semua
4. Evaluasi tingkat memperberat perasaan lelah,
kelelahan, anjurkan klien khususnya pada multipara
untuk istirahat ± 2 jam dan dengan anak lain
dapatkan 8 jam tidur per
malam.

5 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Buat hubungan saling 1. Memberikan informasi dan
b/d kurang asuhan keperawatan percaya antara perawat – meningkatkan hubungan saling
pemahaman terhadap 3 x 24 jam klien percaya
kehamilan. diharapkan 2. Klarifikasi kesalah 2. Ketakutan biasanya timbul dari
mengetahui tentang pahaman kesalahpahaman informasi dan
kehamilan dengan 3. Tentukan derajat motivasi dapat mengganggu pembelajaran
criteria hasil : untuk belajar selanjutnya.
memahami semua 4. Pertahankan sikap terbuka 3. Klien dapat mengalami kesulitan
tentang kehamilan terhadap keyakinan dalam belajar tersebut jelas.
pasangan 4. Penerimaan penting untuk
5. Jelaskan rutinitas mengembangkan dan
kunjungan kantor dan mempertahankan hubungan.
rasional dari intervensi 5. Menguatkan hubungan antara
pengkajian kesehatan dan hasil
positif ibu/bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Doenges. E. Marillynn. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Tyastuti, S., Wahyuningsih, H. P., (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Cetakan pertama.
Jakarta Selatan : Kemenkes RI.
Kurniarum, A., (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Cetakan pertama.
Jakarta Selatan : Kemenkes RI.

Karjatin, A., (2016). Keperawatan Maternitas. Cetakan pertama. Jakarta Selatan : Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai