Oleh :
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang
berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi imigrasi
spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu terjadi
nidasi pada uretus, pembentukan plasenta, pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi sampai aterm.
Ante Natal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala untuk
menjaga kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya
koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasara yang dilakukan.
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik. Pemeriksaan Ante Natal
Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik
ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
b. Perubahan kardiovaskuler
Sistem pembuluh darah dan juga jantung akan mengalami proses adaptasi dengan
perubahan yang ada. Hal yang paling nampak adalah adanya peningkatan volume
darah pada ibu. Volume darah akan meningkat sekitar 30% hingga 50% pada awal
kehamilan. Kadar hematokrit pada ibu hamil mungkin bisa saja menurun pada
awalnya sehingga dikenal dengan kondisi hemodelusi. Ini akan menyebabkan ibu
hamil pada masa awal kehamilannya mengalami anemia fisiologis. Biasanya ini akan
pulih dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
g. Perasaan sensitif
Karena emosi yang kurang stabil tadi, maka seorang ibu hamil akan cenderung untuk
mengalami sikap yang lebih sensitif dari biasanya. Sebaiknya pasangan harus bisa
mengerti ini sebagai bagian dari proses adaptasi yang sedang terjadi. Bentuk dukungan
yang tepat bisa diberikan dengan berusaha lebih mengerti dan memahami ibu hamil.
Trimester pertama kehamilan berlangsung dari minggu pertama hingga minggu ke-
13. Trimester ini merupakan periode antara masa konsepsi ketika sel pertama janin
terbentuk hingga akhir minggu ke-12, dan masa pembentukan semua organ janin.
Karena trimester pertama kehamilan begitu penting, ibu hamil perlu mengonsumsi
makanan yang sehat dan mengandung zat-zat berikut ini:
Sumber makanan yang mengandung asam folat, termasuk hati ayam, kacang koro,
asparagus, sayur bayam, kuning telur, kacang tanah, alpukat, jagung, dan brokoli.
Vitamin B6
Vitamin B6 memiliki peran penting selama masa kehamilan, terutama pada ibu
yang mengalami mual. Hal ini karena vitamin B6 terbukti efektif untuk menekan
rasa mual selama kehamilan trimester pertama.
Sumber makanan yang mengandung vitamin B6, yaitu ikan salmon, pisang, dan
roti gandum.
Zat besi
Zat besi diperlukan ibu hamil selama trimester pertama untuk mencegah terjadinya
anemia selama kehamilan. Dengan mencegah terjadinya anemia, ibu hamil turut
menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, dan
depresi setelah melahirkan.
Sumber makanan yang mengandung zat besi, misalnya daging merah tanpa lemak,
kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan brokoli.
Trimester kedua kehamilan berlangsung dari minggu ke-14 sampai minggu ke-27.
Pada trimester ini, zat gizi yang wajib didapatkan oleh ibu hamil adalah:
Ibu hamil membutuhkan 1.000 miligram kalsium dan 4.000 IU vitamin D per hari.
Sumber makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D adalah susu, keju,
yoghurt, telur, sayuran berdaun hijau, dan kentang.
Trimester ketiga kehamilan dimulai pada minggu ke-28 kehamilan sampai minggu ke-
41. Pada trimester ini makanan yang dikonsumsi ibu hamil ditujukan untuk
memberikan energi yang cukup untuk proses persalinan nanti.
Beberapa kebutuhan gizi yang wajib dipenuhi ibu hamil di trimester ketiga, antara
lain:
Karbohidrat
Pada trimester ketiga, kebutuhan karbohidrat ibu hamil adalah sebanyak 2.200
kalori. Karbohidrat bisa didapatkan dari nasi, kentang, roti gandum, dan oatmeal.
Protein
Selain menjadi sumber energi, protein juga berperan dalam pembentukan sistem
kekebalan tubuh ibu hamil dan janin. Protein bisa didapatkan dari daging merah,
daging ayam, telur, susu, tahu, dan tempe.
Vitamin K
Asupan vitamin K yang cukup akan membantu mempercepat proses pembekuan
darah setelah melahirkan. Makanan yang kaya akan vitamin K, di antaranya melon,
roti gandum, kacang hijau, dan pasta.
Selain memperhatikan dan memenuhi kecukupan gizi selama kehamilan, ibu hamil
juga wajib untuk menerapkan gaya hidup sehat. Caranya, lakukan olahraga yang
sesuai dengan kondisi kehamilan secara rutin dan teratur, jauhi rokok dan alkohol,
cukup istirahat, serta kelola stres dengan baik. Terakhir, jangan lupa untuk melakukan
pemeriksaan antenatal secara berkala agar kondisi kehamilan selalu terpantau dengan
baik.
B. Personal hygiene
Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak
mengandung kuman. Pada ibu hamil karena bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh
maka ibu hamil cenderung menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu
menjaga kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan badan juga
dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh. Personal hygiene diantaranya yaitu
mandi, perawatan vulva dan vagina, perawatan gigi, perawatan kuku, dan perawatan
rambut.
1) Pengkajian
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
- Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan
sebagainya.
- Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid
terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.
2) Pemeriksaan fisik
1) Teknik inspeksi
Daerah muka
Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah
oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
Leher
Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah
kelenjar gondok membesar atau kelenjar limpa membengkak.
Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan
putting susu, adakah colostrums.
Perut
Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar ke
samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan anak
atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan paru
Vulva
Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.
Anggota gerak bawah
Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha
2) Tekhnik palpasi
a. Maksud periksa palpasi adalah :
Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)
Untuk menentukan letaknya anak dalam Rahim
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang
bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di
fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold II
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil).
Leopold III
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak
ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.
Leopold IV
Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam rongga panggul.
3) Penampilan umum
a) Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum
Tujuan :
- Untuk mengetahui keadaan umum ibu
- Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi
kehamilan
- Untuk membantu menetapkan diagnosis
- Dilakukan pada :
- ibu yang pertama kali datang periksa
- Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.
b) Macam-macam pemeriksaan
- Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
- Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
- Keadaaan jantung dan keadaan paru
- Adakah oedem
- Tekanan darah
- Berat badan
- Pemeriksaan laboratorium
4) Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses
5) pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
- Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
- Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
- Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan :
- Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
- Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
- Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara
Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
- Distantia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26
cm.
- Distantia cristarum
Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29
cm
- Distantia tuburum
Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan
kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
- Conyugata eksterm
Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang
lumbal lima).
- Lingkar panggul
Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior
kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.
Pertumbuhan janin
- 0 – 4 minggu
pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
- 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
- 8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar,
mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks primitive mulai.
- 12 – 16 minggu
berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum
menyatu.
- 16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit.
- 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
- 24 – 28 minggu
kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
- 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai
putih dan keriput kurang.
- 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku
sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
- 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat
6) Riwayat keperawatan
7) Pemeriksaan Diagnostik
- Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
- Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
- Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
- Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
- Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas
- Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
- Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit
ginjal).
Diagnosa Keperawatan
a. Nutrisi; Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap b/d mual
muntah
b. Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah
c. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
d. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
e. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada
konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan
tujuan hidup, kurang informasi.
f. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.
g. Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan.
Intervensi Keperawatan
3 Resiko tinggi pola Setelah dilakukan 1. Tinjau ulang kebutuhan 1. membantu mengidentifikasi
napas tidak efektif asuhan keperawatan perubahan tidur normal kebutuhan menetapkan pola tidur
b/d 3 x 24 jam berkenaan dengan yang berbeda waktu tidur malam
penekanan/pergesera diharapkan tidak kehamilan, teruskan pola dan tidur siang lebih dini.
n diafragma. efektif pola nafas tidur saat ini. 2. ansietas yang berlebihan,
tidaj terjadi dengan 2. Kaji tingkat insomnia dan kegembiraan, ketidaknyamanan
criteria hasil : respons klien terhadap fisik, nokturia, dan aktivitas janin
1. Pernapasan penurunan tidur, anjurkan dapat mempersulit tidur.
normal alat 3. pada posisi rekumben,
2. tidak ada suara 3. Perhatikan keluhan pembesaran uterus serta organ
tambahan kesulitan bernapas karena abdomen menekan diafragma
posisi. Anjurkan tidur hingga membatasi ekspansi paru,
pada posisi semi fowler. penggunaan posisi semi fowler
4. Evaluasi tingkat memungkinkan diafragma
kelelahan, anjurkan klien menurun
untuk istirahat ± 2 jam dan 4. peningkatan retensi cairan,
dapatkan 8 jam tidur per penambahan berat badan dan
malam. pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara
dengan anak lain
4 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Tinjau ulang kebutuhan 1. membantu mengidentifikasi
b/d stress psikologik, asuhan keperawatan perubahan tidur normal kebutuhan menetapkan pola tidur
perubahan pola 3 x 24 jam berkenaan dengan yang berbeda waktu tidur malam
tingkat aktivitas, diharapkan pola tidur kehamilan, teruskan pola dan tidur siang lebih dini.
sesak. teratur dengan tidur saat ini. 2. ansietas yang berlebihan,
criteria hasil : 2. Kaji tingkat insomnia dan kegembiraan, ketidaknyamanan
klien tidur lebih dari respons klien terhadap fisik, nokturia, dan aktivitas janin
8 jam penurunan tidur, anjurkan dapat mempersulit tidur.
alat bantu untuk tidur 3. pada posisi rekumben,
seperti teknik relaksasi, pembesaran uterus serta organ
membaca, mandi air abdomen menekan diafragma
hangat, dan penurunan hingga membatasi ekspansi paru,
aktivitas tepat sebelum penggunaan posisi semi fowler
beristirahat. memungkinkan diafragma
3. Perhatikan keluhan menurun,
kesulitan bernapas karena 4. peningkatan retensi cairan,
posisi. Anjurkan tidur penambahan berat badan dan
pada posisi semi fowler. pertumbuhan janin semua
4. Evaluasi tingkat memperberat perasaan lelah,
kelelahan, anjurkan klien khususnya pada multipara
untuk istirahat ± 2 jam dan dengan anak lain
dapatkan 8 jam tidur per
malam.
5 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Buat hubungan saling 1. Memberikan informasi dan
b/d kurang asuhan keperawatan percaya antara perawat – meningkatkan hubungan saling
pemahaman terhadap 3 x 24 jam klien percaya
kehamilan. diharapkan 2. Klarifikasi kesalah 2. Ketakutan biasanya timbul dari
mengetahui tentang pahaman kesalahpahaman informasi dan
kehamilan dengan 3. Tentukan derajat motivasi dapat mengganggu pembelajaran
criteria hasil : untuk belajar selanjutnya.
memahami semua 4. Pertahankan sikap terbuka 3. Klien dapat mengalami kesulitan
tentang kehamilan terhadap keyakinan dalam belajar tersebut jelas.
pasangan 4. Penerimaan penting untuk
5. Jelaskan rutinitas mengembangkan dan
kunjungan kantor dan mempertahankan hubungan.
rasional dari intervensi 5. Menguatkan hubungan antara
pengkajian kesehatan dan hasil
positif ibu/bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Tyastuti, S., Wahyuningsih, H. P., (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Cetakan pertama.
Jakarta Selatan : Kemenkes RI.
Kurniarum, A., (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Cetakan pertama.
Jakarta Selatan : Kemenkes RI.
Karjatin, A., (2016). Keperawatan Maternitas. Cetakan pertama. Jakarta Selatan : Kemenkes RI.