Anda di halaman 1dari 21

RESUME KEPERAWATAN PASIEN MEDIK

RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA

I. Identitas Klien
1. Nama :Ny. R
2. Jenis Kelamin :Perempuan
3. Umur :81 tahun
4. Pendidikan :-
5. Pekerjaan :-
6. Alamat :Banjarmasin
7. Status Perkawinan :Kawin
8. Agama :Islam
9. Suku / Bangsa :Banjar
10. Tgl Masuk RS :19 Februari 2020
11. Diagnosa Medis :Susp. Stroke Hemoragic 2nd attack
12. No. Rekam Medik : XXX
13. Tanggal Pengkajian : Rabu, 19 Februari 2020

II. Riwayat Pasien


1. Keluhan Utama
Klien datang dengan penurunan kesadaran

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Klien datang ke IGD diantar oleh Keluarga klien dengan keluhan klien mngalami
penurunan kesadaran 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengalami
kelemahan anggota gerak sejak tadi pagi. Keluarga klien mengatakan klien
muntah sesaat setelah memakan bubur pada pukul 08.00 pagi.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga klien mengatakan klien memiliki riwayat serangan stroke kurang lebih 2
tahun yang lalu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit yang sama, tetapi ada anggota keluarga yang juga memiliki
riwayat hipertensi.
5. Nilai Budaya atau Kepercayaan Terhadap Penyakit
Tidak terkaji
6. Alasan Keluarga Membawa Ke Rumah Sakit
Klien mengalami penurunan kesadaran

III. Pengkajian Primer / Triase


1. Airway
Jalan nafas tidak efektif, penurunan refleks menelan, tidak terpasang Orofaringeal
airtube
2. Breathing
Keluarga klien mengatakan klien mengalami kesulitan saat bernafas, RR 38x/menit
Nafas klien dangkal dan irreguler, klien tampak pucat, bibir klien tampak sianosis,
mukosa bibir kering. Terpasang Oksigen makser Non rebreathing 10liter/menit
3. Circulation
TD: 240/90 mmHg, Nadi 110x/menit, CRT >3detik, membran mukosa nampak
pucat, akral hangat saat diraba pada ekstermitas.
4. Disability
GCS : E1M1V2
Kesadaran menurun
Pupil isokor
Reflek cahaya +/+

IV. Pemeriksaan Status Nyeri


1. Apakah pasien mengalami Nyeri? Ada
Scooring CPOT
NO Indikator Kriteria Skor Hasi Deskripsi
l
1 Ekspresi Santai, 0 0 Tidak ada ketegangan otot yang terlihat
wajah Netral
Tegang 1 Merenggut, alis menurun, orbit menegang
dan terdapat kerutan levator atau
perubahan lainnya (misalnya membuka
mata atau menangis selama prosedur
invasif)
Meringis 2 Semua gerakan wajah pada skor 1
ditambah kelopak mata tertutup rapat
(pasien dapat mengalami mulut terbuka
atau mengigit endotrakeal tube)
2 Gerakan Tidak 0 0 Tidak bergerak sama sekali (tidak berarti
tubuh adanya tidak adanya rasa sakit) atau posisi normal
gerakan (gerakan tidak dilakukan terhadap bagian
atau posisi yang terasa nyeri atau tidak dilakukan
normal untuk tujuan perlindungan)
Ada 1 Gerakan lambat, gerakan hati-hati,
gerakan menyentuh atau menggosok bagian yang
Perlindung nyeri, (mencari perhatian melalui gerakan)
an
Kegelisah 2 Menarik-narik tube, mencoba untuk duduk,
an / menggerakkan tungkai/meronta-ronta,
Agitasi tidak mengikuti perintah, menyerang staf,
mencoba turun dari tempat tidur.
3 Kepatuha Toleransi 0 - Alarm tidak aktif/tidak bunyi, ventilasi
n terhadap terhadap mudah
pemasang ventilator
an atau
ventilator gerakan
(atau Batuk tapi 1 Batuk, alarm aktif/bunyi tapi berhenti
pasien masih secara spontan
terpasang toleransi
intubasi Melawan 2 Tidak sinkron, ventilasi tertahan, alarm
ventilator sering bunyi
Atau Atau
Berbicara 0 - Berbicara dalam suara normal atau tidak
Vokalisasi dalam ada suara sama sekali.
(untuk nada
Pasien normal
tidak atau tidak
terpasang ada suara
Menghela 1 Menghela napas, merintih
intubasi)
nafas,
merintih
Menangis 2 Menangis, terisak-isak.
terisak-
isak
4 Ketegang Santai 0 0 Tidak ada perlawanan pada gerakan
an Otot pasien
Tegang 1 Ada perlawanan pada gerakan pasif
kaku
Sangat 2 Perlawanan kuat pada gerakan pasif atau
tegang tidak bias dilakuakan gerakan pasif
atau
sangat
kaku
JUMLAH …./8 0 Tidak ada nyeri

V. Data Fokus
1. Inspeksi
Leher : Ada peningkatan vena JVP
Paru : Pengembangan dada simetris, nampak ada retraksi dinding dada
Nafas tidak teratur, penurunan refleks batuk dan menelan
Jantung : Ictus cordis tidak nampak
Abdomen : Tidak ada bekas luka, tidak ada asites
2. Palpasi
Paru : vokal premitus tidak terkaji
Jantung : batas jantung tidak jelas
Abdomen : tidak ada pembesaran hepar
3. Perkusi
Paru : tidak terkaji
Jantung : suara pekak
Abdomen : kembung, Redup

4. Auskultasi
Paru : suara nafas vesikuler
Jantung : tidak ada suara jantung tambahan
Abdomen : bising usus menurun (8x/menit)

5. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 240/90mmHg
Nadi : 110x/mnt (Kualitas: kuat; Ritme:Reguler)
Respirasi : 38x/mnt (Effort: tampak meggunakan otot bantu nafas, ada
cuping hidung, ada retraksi dinding dada; Ritme: Irreguler)
Suhu : 37,30C
Tingkat Kesadaran : E1 V1 M2

6. Hasil Pemeriksaan Diagnostik & Laboratorium


a. Hasil Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN METODA
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.5 12.0-16.0 G/dl Colorimetric
lekosit 16.4 * 4.0-10.5 Ribu/ul Impedance
Eritrosit 5.13 4.00-5.30 Juta/ul Impedance
Hematocrit 40.2 37.0-47.0 % Analyzer calculates
Trombosit 400 150-450 Ribu/ul Impedance
RDW-CV 15.9 * 12.1-14.0 %
MCV,MCH,
MCHC
MCV 78.4 75.0-960 Fl Analyzer
calculates
NCH 26.3 * 28.0-32.0 Pg Analyzer calculates
MCHC 33.6 33.0-37.0 % Analyzer calculates
HITUNG JENIS
Basopil % 0.1 0.0-1.0 %
Eosinopil% 0.0 * 1.0-3.0 %
Neutropil% 88.5 * 50.0-81.0 % Impedance
Limfosite% 6.5 * 20.040.0 % Impedance
Monosil% 4.9 2.0-8.0 %
Basopil# 0.01 <1.00 Ribu/ul
Eosinophil# 0.00 <3.00 Ribu/ul
Neutrophil# 14.52 * 2.50-700 Ribu/ul Impedance
Limfosit# 1.06 * 1.25-4.00 Ribu/ul Impedance
Monosit# 0.80 0.30-1.00 Ribu/ul
HEMOSTASTIS
Hasil PT 12.6 9.9-13.5 Detik Nephelometri
INR 1.17 - Nephelometri
Control PT 108 - Nephelometri
Hasil APTT 24.7 22.2-37.0 Detik Nephelometri
Control normal 24.8 - Nephelometri
APT
KIMIA
DIABETES
Glucose darahh 202 * <200.00 Mg/dl Hexokinase/G-6-
Sewaktu PDH
HATI DAN
PANKREAS
SGOT 36 * 5-34 U/L NADH (TANPA P-
5’-P)
SGPT 17 0-55 U/L NADH (TANPA P-
5’-P)
GINJAL
Ureum 29 0-50 Mg/dl UREASE
kreatinin `1.35 * 0.57-1.11 Mg/dl Kinenik Alkaline
Picrate

b. Hasil Pemeriksaan Diagnostik


Hasil EKG
Hasil CT-Scan
VI. Pengobatan
NS 20 tetes/menit
Inj. Citicolin 2x250 mg
Inj. Omeprazole 1x40 mg
Drip Nicradipin, Map/25%
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr

VII. Spiritual
1. Harapan pasien terhadap penyakitnya/kesehatannya
Tidak terkaji
2. Harapan Keluarga
Keluarga berharap klien bisa sadar dan klien dapat pulih kembali.
VIII. Intervensi, Implementasi, Dan Evaluasi (TABEL)
Data Dx. Kep Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi (NIC) Implementasi Evaluasi
(NOC)
Ds : Keluarga pasien Ketidakefektifan pola Respiratory status: Airway Management - Berikan oksigen Tampak
- Berikan oksigen yang yang cukup
mengatakan pasien nafas b.d Ventilation, Respiratory menggunakan otot
cukup - Monitor respirasi
sesak saat di status: Airway patency, - Monitor respirasi dan dan status O2 bantu nafas
status O2 - Posisikan pasien
perjalan Vital sign Status TD = 240/90 mmHg
- Posisikan pasien untuk
DO: SpO2 80% untuk memaksimalkan N = 110 kuat, regular
memaksimalkan ventilasi
Nafas tampak cepat Setelah dilakukan R = 41x/ menit
ventilasi - Auskultasi suara
tindakan keperawatan - Auskultasi suara nafas, catat ireguler
nafas, catat adanya adanya suara
selama 2 X 30 menit SpO2 = 80%
suara tambahan tambahan
diharapkan : - Berikan bronkodilator - Pertahankan GDS = 230mg/dk
jika perlu jalan nafas yang
- Saturasi O2 dalam Posisi semi fowler
- Atur intake untuk paten
batas normal cairan - Monitor vital sign Pemberian O2 NRM
mengoptimalkan - Monitor pola
- Kepatenan jalan 10 L/menit
keseimbangan nafas
nafas - Pertahankan jalan
nafas yang paten
- Tidak ada dyspneu
- Observasi adanya
- Menunjukkan jalan tanda tanda
hipoventilasi
nafas yang paten
- Monitor adanya
(klien tidak merasa kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
tercekik, irama nafas,
- Monitor vital sign
frekuensi pernafasan - Monitor pola nafas
dalam rentang
Intervensi yang nyata
normal, tidak ada
suara nafas untuk pasien?

abnormal)
- Tanda Tanda vital
dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi,
suhu dan pernafasan)
DS: keluarga pasien Gangguan perfusi Setelah dilakukan NIC - Baringkan klien Pasien tampak tidak
mengatakan pasien jaringan cerebral b.d tindakan keperawatan - Baringkan klien (tirah (tirah baring) total sadarkan diri GCS = E
tidak dapat interupsi aliran darah - Status neurologis baring) total dengan dengan posisi 1 M1 V2
merespon dalam batas normal posisi tidur terlentang tidur terlentang Infus Ns 20 tpm
DO: pasien tampak - Tanda – tanda vital tanpa bantal. tanpa bantal. TD = 240/90 mmHg
lemah normal - Monitor tanda-tanda - Monitor tanda- N = 110 kuat, regular
- Peningkatan status neurologis tanda status R = 41x/ menit
kemampuan koknitif dengan GCS. neurologis dengan ireguler
- Monitor tanda-tanda GCS. SpO2 = 80%
vital, seperti tekanan - Monitor tanda- Pupil isokor
darah, nadi, suhu, dan tanda vital, seperti
frekuensi pernapasan tekanan darah,
serta hati-hati pada nadi, suhu, dan
frekuensi sistolik. frekuensi
- Berikan cairan per pernapasan serta
infus dengan perhatian hati-hati pada
ketat. frekuensi sistolik.
- Monitor AGD bila - Berikan cairan per
diperlukan pemberian infus dengan
oksigen. perhatian ketat.

Intervensi untuk
bleeding dikepala?
Catatan Perkembangan
No Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam Evaluasi (SOAP)
1. Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas
nafas 11.00 WITA O = nafas pasien tampak cepat
Tampak menggunakan otot bantu nafas
TD = 240/90 mmHg
N = 110 kuat, regular
R = 41x/ menit ireguler
SpO2 = 80%
GDS = 230mg/dk
Posisi semi fowler
Pemberian O2 NRM 10 L/menit
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi

Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak merespon keluarga
jaringan cerebral 11.00 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Infus Ns 20 tpm
Pupil isokor
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen.
- Monitor AGD, ukuran pupil.ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
2 Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas
nafas 11.30 WITA O = nafas pasien tampak cepat
TD = 199/82 mmHg
N = 113 kuat, reguler
R = 41x/ menit ireguler
SpO2 = 98%
Posisi semifowler
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi

Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada respon
jaringan cerebral 11.30 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Infus Ns 20 tpm
Pupil isokor
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen.
- Monitor AGD, ukuran pupil,ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
3 Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas
nafas 12.00 WITA O = nafas pasien tampak cepat
TD = 199/82 mmHg
N = 110 x/menit kuat, reguler
R = 38 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
Posisi semifowler
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi
Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada respon
jaringan cerebral 12.00 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Pupil isokor
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen.
- Monitor AGD, ukuran pupil,ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
Jam 12,30-b14,00 ct scan

4 Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas


nafas 14.00 WITA O = nafas pasien tampak cepat
TD = 155/ 80 mmHg
N = 103 x/menit kuat, reguler
R = 26 x/ menit ireguler
SpO2 = 98%
Posisi semifowler
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi
Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada respon
jaringan cerebral 14.00 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Pupil isokor
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen.
- Monitor AGD, ukuran pupil,ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
4 Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas
nafas 14. 30 WITA O = nafas pasien tampak cepat
TD = 188/80 mmHg
N = 106 x/menit kuat, reguler
R = 39 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi

Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada respon
jaringan cerebral 14.30 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Pupil isokor
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen.
- Monitor AGD, ukuran pupil,ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
4 Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas
nafas 15. 00 WITA O = nafas pasien tampak cepat
TD = 172/54 mmHg
N = 106 x/menit kuat, reguler
R = 33 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi

Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada respon
jaringan cerebral 15.00 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Pupil isokor
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen.
- Monitor AGD, ukuran pupil,ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
4 Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas
nafas 15. 30 WITA O = nafas pasien tampak cepat
TD = 162/94 mmHg
N = 106 x/menit kuat, reguler
R = 39 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi

Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada respon
jaringan cerebral 15.30 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Pupil isokor
TD = 162/94 mmHg
N = 106 x/menit kuat, reguler
R = 39 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen.
- Monitor AGD, ukuran pupil,ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
4 Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien napas pasien mulai teratur
nafas 16.00 WITA O = nafas pasien tampak cepat
TD = 181/103 mmHg
N = 111 x/menit kuat, reguler
R = 26 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi

Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada respon
jaringan cerebral 16.00 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Pupil isokor
TD = 181/103 mmHg
N = 111 x/menit kuat, reguler
R = 26 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD, ukuran pupil,ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
4 Ketidakefektifan pola 19/02/2020 S = keluarga pasien mengatakan pasien sesak nafas
nafas 15. 30 WITA O = nafas pasien tampak cepat
TD = 205/113 mmHg
N = 112 x/menit kuat, reguler
R = 25 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
A = Masalah belum teratasi
P = - monitor tanda-tanda vital
- Monitor pernafasan
- Terapi oksigen
- Mengatur posisi

Gangguan perfusi 19/02/2020 S = Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada respon
jaringan cerebral 15.30 WITA O = Pasien tampak tidak sadarkan diri GCS = E 1 M 1 V 2
Pupil isokor
TD = 205/ 113 mmHg
N = 112 x/menit kuat, reguler
R = 25 x/ menit ireguler
SpO2 = 99%
Kejang (-)
A = Masalah belum teratasi
P = - Baringkan klien (tirah baring) total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal.

- Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.


- Monitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan
serta hati-hati pada frekuensi sistolik.
- Berikan cairan per infus dengan perhatian ketat.
- Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen.
- Monitor AGD, ukuran pupil,ketajaman, kesimetrisan dan reaksi

Anda mungkin juga menyukai