Anda di halaman 1dari 4

ILUSTRASI KASUS  MASSA MEDIASTINUM

Klien Tn. TM,40 tahun, RMK 1 48 XX XX, alamat Banjarmasin, sudah kawin, suku Banjar/Indonesia,
MRS ruang Paru Center tanggal 16 Januari 2021, pukul 10.00 dengan diagnose medis Tumor
Mediastinum. Hasil assessment awal didapatkan data sbb:
A. Anamnesa
1. Keluhan utama :
Nyeri dada

2. Riwayat penyakit sekarang :


2 minggu SMRS klien mulai mengeluh nyeri dada disebelah kanan tengah, nyeri dirasakan
seperti tertusuk sampai tembus ke punggung belakang, nyeri dada muncul selama ± 5 – 10
menit dengan waktu yang tidak tentu, bisa saat istirahat maupuan saat beraktifitas dengan
skala 4 (1-10). Untuk mengurangi keluhan, klien beristirahat dengan berbaring atau duduk dan
minum obat asam mefenamat atau paracetamol. Semakin lama keluhan nyeri dada dirasakan
terus menerus dan semakin hari semakin memberat, klien dibawa keluarganya ke Poli Paru
RSUD Ulin Banjarmasin pada tanggal 16 Januari 2021 pukul 09.00, dilakukan pemeriksaan foto
thorax dengan hasil adanya massa mediastinum, diberikan obat analgetik Codein 20 mg +
paracetamol 500 mg masing-masing 6 x 1 tab peroral. Klien dianjurkan rawat inap, masuk di
ruang Paru Center pukul 10.00 dan rencana akan dilakukan lanjutan pemeriksaan
laboratorium, CT. Scan thorax dengan kontras dan FNAB CT Scan Guiding.

3. Riwayat penyakit dahulu :


Sebelumnya klien belum pernah MRS, pernah sakit flu dan diare dan sembuh setelah diberikan
pengobatan di puskesmas.

4. Riwayat penyakit keluarga :


Ibu klien pernah dirawat di RS 6 tahun yang lalu, pernah menjalani pengobatan kemoterapi
meninggal dunia dengan diagnose medis kanker paru. Ayah klien penderita diabetes mellitus
type 2, sudah mendapatkan pengobatan sampai sekarang.

5. Riwayat pekerjaan dan kebiasaan :


Klien selama ± 10 tahun terakhir sebagai pekerja lapangan loading di stockfile batubara sejak
umur 25 tahun sampai sekarang, saat bekerja kadang menggunakan masker terkadang tidak,
masker yang diberikan perusahaan masker N95, mempunyai riwayat merokok sejak usia 20
tahun, menghabiskan sebanyak 2 bungkus rokok filter isi 16 sehari terutama saat sambil
bekerja, 1 bulan terakhir klien tidak merokok karena mulai mengeluhkan nyeri dada. Tidak
mempunyai riwayat minum alkohol dan penggunaan narkoba.

B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
 Tampak sakit sedang
 BP : 140/90 mmHg
P : 96 x/m teraba kuat
 RR : 24 x/m
 T : 36,8C
 SpO2 : 98% tanpa O2
 Kesadaran compos mentis, GCS 456
 TB 160 cm, BB 50 kg

2. Inspeksi
 Saat nyeri tampak memegang dada, gelisah, berkeringat dingin
 Terlihat vena yang agak menonjol berwarna kebiruan di dada sebelah kanan, di leher dan
pelipis kanan.
 Belum ada terihat edem di tangan kanan
 Bentuk dada simetris
 Pergerak dada simetris
3. Palpasi
Taktil fremitus: getaran menurun di kanan tengah, teraba getaran sebelah kiri
4. Perkusi
Redup di kanan tengah, sonor sebelah kiri
5. Auskultasi
Suara napas agak menurun di area kanan tengah
6. Pola aktifitas dan latihan
Klien menyatakan tidak mampu melakukan aktifitas secara mandiri jika nyeri dada muncul,
terlihat berbaring di tempat tidur sambil memegangi area dada, semua pemenuhan kebutuhan
dibantu keluarga, skala aktifitas 1. Klien dengan parsial care
7. Pola tidur dan istirahat
Klien menyatakan tidak bisa tidur pulas bila nyeri dada muncul
8. Pola nutrisi
Nafsu makan berkurang, namun hanya mampu menghabiskan ½ dari porsi makanan yang
disediakan, bila makan agak banyak akan menambah keluhan nyeri dada
9. Pola eliminasi
BAK, 4-5 x sehari, warna urine kuning tua, bau amoniak, tidak ada keluhan dalam BAK. BAB 1 x
sehari, bau khas feces, tidak ada diare.
10. Personal hygiene
Kulit terlihat bersih, tidak tercium bau badan dan tidak terlihat daki, pakaian dan sprey-selimut
bersih, lingkungan ruang perawatan bersih.
11. Psikologis
Klien terlihat cemas, raut muka tampak sedih, selalu menanyakan tentang apa penyakitnya,
pengobatannya seperti apa dan apakah bisa disembuhkan. Klien tampak khawatir apakah dia
juga menderita penyakit sama seperti ibunya.
12. Sosialisasi
Klien agak pendiam, tidak terlalu banyak bicara, namun selalu berusaha menjawab apabila ada
yang ditanyakan. Klien cukup kooperatif dengan tindakan/perawatan. Komonikasi dengan
dokter, perawat dan klien lain cukup baik.
13. Spiritual
Klien menyatakan belum bisa melakukan sholat, selain karena kondisi nyeri dad juga karena
belum mengerti tentang cara sholat sambil duduk atau berbaring. Saat ini klien hanya
berusaha berzikir dan selalu berdo’a untuk kesembuhan penyakitnya.
C. Data penunjang/dignostik
1. Laboratorium
a. Hematologi tanggal 16 Januari 2021:09.00

2. Radiologi
a. Foto thorax PA : 16 Januari 2021: 09.30

- Tampak opasitas homogen di area mediastinum


Kesan: Massa mediastinum

3. CT Scan thorax: belum dilakukan, masih menunggu jadwal

4. Terapi pengobatan
- IVFD NS 0,9% drip Neurobion 1 amp/hari 18 tpm
- Inj Omeprazole 2 x 40 mg IV
- Curcuma 3 x 1 tab peroral

- Codein 20 mg tab
- Paracetamol 500 mg tab 6 x 1 peroral

Anda mungkin juga menyukai